Beranda / Pernikahan / ISTRI TAWANAN CEO KEJAM / 28. Belajar Memperhatikan Istri

Share

28. Belajar Memperhatikan Istri

Penulis: NindaTanjung
last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-07 12:58:38

"Aku sudah bilang sama, Mom. Kenapa nggak mau mendengarkan Aku?" geram Shifa sambil menatap ibunya geram. "Sekarang Kita diusir, tinggal dan mau punya uang darimana?!"

"Cih, ini salahmu. Tidak pernah becus melakukan apapun. Sudah beberapa hari tinggal dengan Alsen tapi Kau sama sekali tidak bisa membuatnya tertarik. Anak bodoh!" ujar Ibunya mengumpat.

Shifa menghela nafasnya kasar. Tak ada yang bisa mereka lakukan sekarang selain bertengkar dijalanan. "Aku juga sudah mengusahakannya Mom, tapi Kak Alsen itu bukan orang yang mudah berpaling apalagi setelah tahu anak dalam kandungan jalan* itu miliknya. Dia seperti berubah seratus delapan puluh derajat dan sudah tak memperdulikanku. Dia bahkan sudah mengancamku sebelum ini, tapi Mom Kau juga sudah merusak segalanya!"

"Lalu sekarang bagaimana? Kita mau kemana setelah ini?" tanya Ibunya dengan serius. "Ke hotel burik itu lagi?"

Shifa menghela nafasnya kasar teringat uang terakhir milik Alsen hampir terpakai semuanya. "Aku nggak punya uang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • ISTRI TAWANAN CEO KEJAM   29. Mendapatkan Kemesraan dengan Kelicikan

    Alsen tersenyum puas, melihat piring makanan Kiandra sudah kosong. Dia senang akhirnya istrinya kembali menerima pemberiannya. Sejak memberi perhitungan dengan melarangnya makan, dan juga sejak memberi Shifa uang, Kiandra tidak mau menyentuh pemberiannya. Wanita itu lebih memilih gofood dan itu membuat Alsen sedikit tertekan. "Aku bawakan rujak untuk Kamu, senang tidak?" ujar Alsen perhatian. Lana yang berada di sana segera mundur dan keluar dengan pengertian. Sementara itu, Alsen langsung menaruh nampan makanan di atas nakas, dan meraih susunya untuk langsung diserahkan pada Kiandra. "Minumlah ... ini bagus untuk Kamu dan calon bayi Kamu," jelas Alsen dan Kiandra menurut tanpa menolak, meski wajahnya sama sekali tak bersahabat. "Berikan nomor rekeningmu," ujar Kiandra dengan tiba-tiba setelah wanita itu menghabiskan susunya. Alsen mengerutkan dahi, berusaha menebak-nebak maksud Kiandra memintanya. Namun kemudian Alsen tetap memberikannya. Bahkan menunjukkan aplikasi M Banking mi

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-07
  • ISTRI TAWANAN CEO KEJAM   30. Kebosanan Kiandra

    "Mommy nggak mau tahu, Kamu harus mendapatkan uang apapun caranya. Aku nggak tahan hidup miskin seperti ini terus!" ujar Ibunya Shifa yang bernama Belinda. Dia menatap jengah pada kontrakan tidak seberapa besarnya dan paling parah juga tidak bisa ditoleransi oleh wanita itu adalah kehadiran kipas angin yang menggantikan AC. "Shifa bingung Mom, memangnya Shifa harus kerja apa?" jelas Shifa dengan seadanya. "Dasar bodoh, ini kenapa dulu Aku sangat tidak setuju Kamu mendekam di negara ini terus. Otakmu tidak pernah Kamu gunakan! Satu-satunya yang bisa Kamu lakukan cuma menghabiskan uang suamiku!" geram Belinda dengan marah. Wanita paruh baya itu memegang jidatnya lantaran frustasi. Mengusap wajahnya kasar dan berpikir keras. "Gimana dong, Mom. Shifa harus kerja apa supaya Kita bisa hidup di tempat yang lebih layak. Di sini panas dan Shifa nggak tahan, tapi ini juga salah Mommy. Sudah Aku ingatkan jangan ke rumah Mas Alsen, tapi Mommy terus aja kekeh ke sana. Gini nih jadinya, Kita di

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-08
  • ISTRI TAWANAN CEO KEJAM   31. Bersama Keponakan Menggemaskan

    "Onty!" teriak bocah berlari menghampiri Kiandra. Anak itu terlihat gembira dan bersemangat menghampirinya. Melihat itu reflek Kiandra pun menunduk dan mengulurkan tangannya menyambut bocah tersebut. Begitu sampai bocah itu melompat ke dalam pelukan Kiandra, mengecup kedua pipinya bergantian dan memperlihatkan giginya. "Kenapa baru sekarang temuin Raka? Apa om jahat ndak ngebolehin Onty?" cerocos bocah itu dengan cepat dan cerewet. Membuat Kiandra mengerutkan dahi dan berusaha memahami maksudnya. "Om Jahat? Maksud Kamu suami Aunty?" tanya Kiandra sembari mengerutkan dahi, dan Raka mengangguk membenarkannya. Sementara itu Kiandra tak cuma memikirkan itu, kepala celingak-celinguk mencari keponakannya yang satunya lagi. Dia Ares, tapi bukan anak kandung Lia dan Devan. Memang anak angkat, tapi diperlakukan tak berbeda dengan Raka. Ceritanya panjang, namun apapun itu Ares sekarang adalah keluarganya juga. Ares anak yang baik, penurut dan juga manis dan ah ya, sekarang akhirnya anak itu

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-09
  • ISTRI TAWANAN CEO KEJAM   32. Ulah Dua Bocah Nakal

    "Ch, wanita ini kapan bisa patuhnya?!" kesal Alsen sembari mencoba menghubungi Kiandra lewat ponselnya, tapi bukan cuma tidak dijawab sepertinya istrinya itu mematikan teleponnya. Alsen mendesah kasar kemudian menghubungi Lana untuk menanyakan keadaannya. "Apa Dia tak ada di kamarnya?" kaget Alsen setelah memerintah Lana mengecek Kiandra. Sebelumnya pria itu pikir Kiandra belanja online, tapi setelah mengetahui wanitanya tak di kamar, Alsen segera pusing memikirkan istrinya kabur. "Maaf Tuan Alsen, tapi nyonya juga tak ada dimanapun. Saya sudah mencarinya hampir ke seluruh ruangan," ujar Lana memberitahu. "Sial!! Apa yang sudah Kau lakukan Lana? Bagaimana istriku tak ada di rumah. Kondisinya baru pulih, dan Dia bahkan masih muntah-muntah dengan rutin setiap pagi. Dia sedang hamil, bagaimana bisa Kau kecolongan seperti ini, bagaimana kalau Kiandra kenapa-napa?!" semprot Alsen mengomel marah. Lana menundukkan kepalanya meski Alsen tak melihatnya, sebab mereka hanya bicara lewat tele

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-10
  • ISTRI TAWANAN CEO KEJAM   33. Karma Masa Lalu

    "Bawa anak-anak Kamu pulang!" ceplos Alsen dengan wajah kesalnya. "Nggak ada acara menginap atau ngancem membawa bini orang pergi. Kiandra kurang sehat, Dia hamil muda jadi mengertilah," lanjut Alsen memberitahu, membuat Lia dan Davin terkejut. "Berita sepenting ini kenapa baru memberitahu?" tuntut Lia seraya mendesah kasar. "Mama dan Papa pasti senang mendengar kabar ini," lanjutnya. Alsen yang tadinya terlihat marah, berbalik jadi kaku dan keliatan bingung. Davin mengerti sekarang, pria itu baru menikah dan ini anak pertama, jadi Alsen tidak cukup pengalaman. "Dia belum ngerti Sayang. Ini adalah kali pertamanya jadi Alsen pasti nggak tahu harus melakukan apa," ujar Davin pada istrinya. Beralih menatap Alsen, Davin pun melanjutkan, "kalau istrimu hamil, hal pertama yang harus Kamu lakukan adalah memberitahu keluarga besar orang tuamu dan orang tua istrimu. Mereka wajib tahu, karena mereka juga pasti sangat bahagia. Apalagi orang tuamu, ini cucu pertama bukan?" Alsen langsung menga

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-11
  • ISTRI TAWANAN CEO KEJAM    34. Fakta Baru

    "Kak Alsen, Raka dan Ares titip semalam ya, please ... anak-anak beneran masih mau sama Onty-nya," ujar Lia memohon. Davin terlihat kesal dengan hal itu, tapi bagaimana lagi Dia paling tak bisa menolak permintaan Raka. Bukan memanjakan, hanya saja ada alasan yang cukup kuat dibalik itu. Davin sudah kehilangan beberapa momen dengan anak sulungnya itu, dan sekarang Dia hanya ingin menggantinya meski tidak mungkin. Alsen mendesah kasar, kemudian melirik Kiandra dengan serius. "Biarin mereka di sini aja, cuma sampai besok, Mas," timpal Kiandra, lalu Alsen menatap Lia berserta Davin. "Terserah saja. Dilarang juga percuma," jawabnya datar dan Lia langsung terlihat senang. Namun Kiandra malah sebaliknya. Berpikir suaminya setuju berkat kakaknya dan Dia segera cemburu. 'Ternyata Kamu masih suka sama kak Lia, Mas ...,' ujar Kiandra membatin sedih. "Holeh!! Raka boleh nginap!" ungkap Raka begitu bahagia. Jangan salah, anak itu memang beberapa kali masih kelihatan cadelnya, anehnya masih beg

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-12
  • ISTRI TAWANAN CEO KEJAM   35.Terbakar Cemburu

    Alsen mengapit erat pinggang Kiandra dengan posesif dan juga terang-terangan menunjukkan kepemilikannya. Sementara Kiandra gugup lantaran masih tidak menyangka kalau mantan kekasihnya ternyata bersaudara dengan suaminya. Apalagi Vano kelihatan enggan melepas pandangannya. "Maafkan Aku, Mas dan Mbak Hani. Aku tidak bermaksud menyembunyikan fakta ini dari Kalian selama bertahun-tahun. Namun, kehadiran Vano memang tidak disengaja dua puluh sembilan tahun lalu saat Aku baru menikah dengan Belinda. Aku mati-matian menyembunyikan, merasa bersama selama tahun-tahun kehidupanku. Kepada anakku Vano, ibunya dan juga semua orang, tapi saat menerima penghianat dari Belinda. Aku merasa mungkin inilah kenapa Kami ditakdirkan bersama. Kami sama-sama berkhianat selama ini. Aku brengs*k dan Belinda murah*n, tapi walau begitu Aku juga tidak bisa bersamanya lagi," ungkap Hendra pada keluarga. Meski sudah rahasia umun, tapi baru sekarang Dia bicara langsung dan berterus terang pada saudaranya juga ipar

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-13
  • ISTRI TAWANAN CEO KEJAM   36. Merubah Sikap

    Plakk! Telapak tangan Kiandra terasa panas, setelah mendarat dengan kuat menghantam pipi suaminya, dan kukunya bahkan sampai membuat wajah tampan itu tergores. Meski begitu amarah yang memuncak tak jua surut. "Aku sudah meninggalkannya, dan memberikan segalanya kepadamu. Dengan menjadi istrimu Aku rela mengkhianatinya dan sekarang Aku juga sedang hamil anak Kamu!" teriak Kiandra dengan berteriak dan juga nada suara yang bergetar. Dia tak menyangka jika sekarang, Alsen masih saja buruk tentangnya meski sebelumnya, Kiandra sudah terbukti tidak salah. Air matanya menetes, dan tatapannya terus menatap wajah suaminya. "Mas, apa Kamu masih belum percaya sama Aku? Masih berpikir Aku jala*g atau jangan-jangan Kamu juga masih meragukan anak ini? Masih belum cukup semua siksaan yang Kamu berikan padaku, hah?!"Kiandra semakin terisak, mengusap wajahnya lalu menutupnya dengan kedua telapak tangannya. Alsen yang melihat itu segera mendesah kasar, lalu membuka sabuk pengamannya sebelum kemudian

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-15

Bab terbaru

  • ISTRI TAWANAN CEO KEJAM   79. Harus Berpisah

    "Kiandra!!" panggil Alsen terlihat lega dan berhambur memeluk istrinya. "Kamu dari mana aja, Ki? Kamu membuatku khawatir, Kamu baik-baik saja ...."Kiandra langsung menganggukkan kepalanya, membiarkan Alsen memeluknya erat meski dia merasa sesak. Namun, Kiandra akui ini salahnya karena pergi tanpa memberitahu dan melewatkan panggilan telepon dari suaminya. "Maaf, Aku buru-buru dan lupa mengabari Kamu Mas. Mmm, tapi Aku baik-baik aja, kok," jawab Kiandra meyakinkan. Alsen segera melerai pelukannya, memberi jarak kemudian memperhatikan istrinya dari ujung kaki sampai ujung rambut, dan hal itu membuat Kiandra sedikit jengah. "Beneran, Aku baik-baik aja, Mas. Serius!" ujar Kiandra kembali meyakinkan suaminya. Alsen tidak langsung menjawab, tapi malah membawanya ke sofa. Pikirnya ibu hamil tidak boleh lama-lama berdiri. "Baiklah, Aku percaya Kamu baik-baik saja, tapi lain kali kalau mau pergi jangan seperti ini lagi. Kamu harus memberitahuku. Kemana dan sama siapa saja. Bukan maksud

  • ISTRI TAWANAN CEO KEJAM    78. Tekat Untuk berpisah

    "Bisakah Kita bertemu?" ujar Vela di telepon. Beberapa waktu kemudiaan dan mereka bertemu, wanita itu langsung berhambur memeluk sahabatnya Kiandra. Wajahnya sayu seperti tengah menyimpan beban berat dan Kiandra segera menyadarinya meski wanita itu belum bicara. "Ssstt ... tidak apa-apa, Vel. Sekarang Aku di sini," ujar Kiandra seraya membalas pelukan sahabatnya itu. "Kamu kenapa?" bukan Kiandra yang bertanya, tapi Vela. Ah, iya. Penampilan Kiandra memang sedikit kacau. Dia baru bangun tidur saat mendapat telepon dari sahabatnya, dan saat menemui Vela sekarang diapun lupa pamit pada suaminya. "Aku kenapa?" Kiandra memperhatikan dirinya sendiri. Menggunakan camera ponsel untuk melihat wajahnya. "Ah, ini semua gara-gara mas Alsen suami Aku. Sudahlah, Kamu abaikan saja. Sekarang Kamu cerita, dan jangan berbohong!"Saat ditelepon, Vela memang sudah menunjukkan gelagat aneh dan menurut Kiandra itu tidak biasa. Dia tahu sahabatnya pasti butuh dirinya untuk masalahnya. "Aku tahu Kamu s

  • ISTRI TAWANAN CEO KEJAM   77. Pengakuan Adam

    Blam!! Adam melonggarkan ikatan dasinya dan menatap geram pada Syera. "Kau tidak pantas melakukan itu pada Lana dan siapa yang membiarkanmu kemari?!"Adam menatap sekitarnya dan menemukan semua orang termasuk pembantu yang ada di sana, menundukkan kepalanya. Mereka takut dan tak satupun berani menjawab. Namun, disaat yang sama Syera mulai bangkit dan membalas Adam dengan tidak terima. "Kau yang apa-apaan, Mas? Apa yang membuatmu mendorongku, apakah wanita ini?!" sarkas Syera dengan marah. "Dan apa maksudmu berkata istri? Dia cuma pembantu yang beruntung melahirkan anakmu. Sadarlah!!"Plak! "Tutup mulutmu!!" Adam tidak hanya menampar Syera, tapi menegaskan. "Dia memang istriku, dan jika ada yang harus bersyukur di sini, maka itu adalah Kau. Jal*ng bisa menyandang status istriku, tapi jangan senang Syera, karena secepatnya Kita akan bercerai!"Syera yang masih memegang pipinya menatap Adam dengan tak percaya. "Apa maksudmu, Kau akan menceraikan Aku demi wanita ini?!""Ya, dan Aku sud

  • ISTRI TAWANAN CEO KEJAM   76. Menjadi Manja

    "Sial. Di mana Melvin sekarang, bagaimana bisa menghilang dengan tiba-tiba?!" kesal Alsen yang masih saja belum bisa menghubungi asistennya itu. Kiandra menghela nafasnya dengan kasar, sembari melepas gandengannya dari suaminya. Wanita itu juga kesal, dan terlihat menghampiri sofa dan duduk di sana. Saat ini keduanya memang sudah sampai di kantor, dan seperti yang Alsen keluhkan Melvin sama sekali tak berada di sana. "Berhenti berkata kasar, Mas. Udahlah hal kecil seperti itu saja dibawa emosi. Dasar tempramen!" cibir Kiandra. Alsen langsung menarik nafasnya kasar. Lalu mengusap wajahnya. "Maaf, Sayang. Aku cuma nggak suka orang yang tidak kompeten dan seenaknya.""Tapi Kamu juga gitu!" sarkas Kiandra mengingatkan. "Emang dasar Kamu doyan marah dan mengumpat. Nggak bisa sabar atau cari tahu. Gimana kalo Melvin sedang dalam masalah, apa Kamu tetap marah?"Alsen menghampiri istrinya dan mendekat. Wanita itu mempengaruhi emosinya dan juga seperti obat untuk meredakan perasaannya yang

  • ISTRI TAWANAN CEO KEJAM   75. Ngidam Posesif

    "Kamu akan pergi sekarang?" tanya Kiandra sedikit kesal.Padahal sudah menjadi rutinitas bagi Alsen pergi brkerja hampir setiap pagi. Namun, hari ini Kiandra mencegahnya, karena merasa ingin bersama dengan suaminya dan tidak rela berpisah."Ya, Aku memang harus ke kantor hari ini, Sayang. Walaupun beberapa pekerjaan sudah Aku berikan pada Melvin, tapi Aku juga tidak bisa lepas tangan. Ini mata pencarianku, jika ada masalah, bagaimana nanti Aku akan menafkahimu dan juga memberi makan anak Kita?" jelas Alsen sambil mengusap puncak kepala istrinya."Tapi Aku tidak miskin, Mas. Aku juga bekerja dan menghasilkan uang sendiri. Lagian tidak bekerja hari ini tidak akan membuatmu bangkrut," jawab Kiandra sambil menatap manja pada suamianya.Tidak perlu dijelaskan, Alsen segera mengerti keinginan istrinya dan diapun senang dengan hal itu. Mencium bib*r Kiandra kemudian mengambil ponselnya."Sebentar, biar Aku hubungi Melvin dulu," ujarnya yang langsung diangguki oleh Kiandra.Namun, Alsen seger

  • ISTRI TAWANAN CEO KEJAM   74. Amarah yang Tak Tertahankan

    Pulang dari rumah Davin-Lia, Kiandra langsung tergolek tidur dan pulas. Membuat Alsen berdecak kesal, karena tampaknya dia masih menginginkan istrinya, namun bagaimana lagi sebagai seorang ayah Alsen tidak bisa menggunakan wewenangnya untuk memaksa. Cup! "Tidur yang nyenyak, Sayang. Kamu pasti lelah ya ... tidak masalah, Aku bisa menunggu, tapi besok tidak lagi!" ujar Alsen yang tidak bisa berbohong, sebab dia sedikit jengkel. Menarik selimut kemudian berbaring di sisi istrinya. Sementara Kiandra ternyata belum pulas, begitu mendengar dengkuran halus suaminya, dia berani membuka mata dan menatap suaminya dengan kesal. "Dasar maniak, tiga kali seminggu paling tidak bisa. Ck, dia pikir enak? Nggak tahu aja, Aku harus pegal linu. Diminta pijat, eh malah keterusan. Nyebelin!!" gerutu Kiandra kesal. Namun, tiba-tiba saja itu berubah saat dia semakin intens menatap suaminya. "Tapi mas Alsen ganteng banget, hmm ... hidungnya mancung kayak perosotan anak TK. Bahu lebar dada bidang. Punya

  • ISTRI TAWANAN CEO KEJAM   73. Kesabaran yang Hampir Habis

    Hendra tersenyum lega mendengar berita Belinda ditangkap karena kasus pencucian uang, meskipun jauh di lubuk hatinya dia masih tak tega. Mengingat perempuan itu sudah menemaninya bertahun-tahun lamanya. "Dad, Aku--" "Ada apalagi Vela, apa masih tidak cukup penderitaan yang dialami putraku demi dirimu?!" sarkas Hendra begitu dia tersadar dari lamunannya. "Kepalanya harus dibalut, dan mendapat beberapa jahitan, meskipun tidak parah dan tidak sampai geger otak. Apa maumu lagi, hahh ...."Hendra tidak bermaksud melakukan itu, tapi pria itu memang sedikit tertekan karena kondisi putra satu-satunya itu. Karena Belinda, sekarang dia juga tak tahu di mana Shifa berada. Hendra segan jika harus bertanya pada Lingga, tapi di sisi lain meski bisa mencari tahu sendiri, Hendra juga tidak mau melakukannya. Dia merasa bodoh karena terlalu banyak menggunakan hatinya, padahal Shifa bukan siapa-siapa, dan bahkan adalah hinaan paling besar dalam hidupnya. "Aku cukup sabar beberapa hari ini, membiarkan

  • ISTRI TAWANAN CEO KEJAM   72. Alsen Romantis

    "Maaf, Ki ... Kamu sudah tidak marah sama Aku?" ujar Alsen mengalah. Tidak ada gunanya mendebat wanita apalagi dia hamil. Alsen sedikit sadar dan menekan egonya, sementara Kiandra malah membuang nafasnya kasar. "Maaf aja terus? Entah sampai kapan berubahnya, udah tua lagi!" dumel Kiandra kesal. Namun akhirnya wanita itupun mengangguk setuju, Alsen tersenyum melihatnya. Mengikis jarak kemudian memeluknya, sembari menghirup aroma tubuh bercampur parfum yang membuat Alsen candu. "Aku suka dengan kejutannya, meskipun sempat takut bagian pintunya tadi. Tidak masalah, Aku sebenarnya suka apapun tentang Kamu," ungkap Kiandra bicara manis. Semudah itu moodnya berubah. Yah, memang begitulah wanita. Asal pria berani mengalah, maka hatinya wanita mudah saja luluh. 'Tapi kenyataannya tidak suka hal yang berulang dan mudah bosan. Pembual.' Harusnya hal itu yang Alsen katakan, namun mana mungkin dia berani. Pria itu tak mau istrinya mengomel dan mereka kembali bertengkar. "Aku tahu itu," jaw

  • ISTRI TAWANAN CEO KEJAM   71. Gagal Romantis

    Melvin terlihat buruk dengan mata yang memerah menahan air mata. Meski tidak menangis, laki-laki terlihat payah dengan penampilannya yang sudah acak. Tak seperti biasanya, setelan formal dengan jas yang membuatnya terlihat berwibawa, justru kini membuatnya seperti banjing*n. "Maaf, Tuan. Anda sudah mabuk," ujar bartender yang sejak tadi memberinya minuman beralkohol, kali ini menentukan sikap. "Tidak, berikan padaku lagi!!" teriak Melvin membentak. Dia memang sudah biasa keluar masuk klub malam, tapi biasanya tinggal di ruang privat untuk membahas bisnis dengan kliennya, sekaligus minum. Akan tetapi, meski begitu Melvin hanya meneguk wine dengan kadar alkohol paling rendah, walaupun sesekali mencoba yang lebih tinggi. Namun, sekarang tidak seperti itu. Dia ke klub bukan lagi untuk menemui kliennya, melainkan untuk menenangkan diri, dan bahkan tidak berada di ruang privat. Melvin bergabung di ruangan penuh orang dan penuh kebisingan dengan lampu yang berkedap-kedip. Melvin di sana k

DMCA.com Protection Status