บททั้งหมดของ Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder: บทที่ 341 - บทที่ 350

541

Bab 341

"Apakah aku mengatakan sesuatu yang salah? Kalian menolak meskipun aku meminta untuk mengantarkan kuenya. Bagaimana kalian melayani pelanggan? Apa kalian tahu kalau pelanggan adalah raja? Aku datang ke toko kecil kalian untuk membeli sesuatu karena aku menghargai kalian. Jangan bersikap nggak sopan," balas wanita itu. Dia mulai membuat keributan tanpa henti."Kalau begitu, toko kecil kami ini masih nggak sanggup memenuhi permintaan mewahmu. Kamu pergi saja ke toko mewah lainnya untuk membeli makanan penutup," sahut Amel, senyum di wajahnya menghilang seketika. Dia tidak ingin berselisih dengan wanita itu. Bagaimanapun, pelanggan adalah raja, tetapi apa yang dikatakan wanita ini sungguh tidak menyenangkan."Begitu, ya? Kamu masih berani mengusirku. Tahukah kamu siapa suamiku? Suamiku adalah direktur Grup Angkasa. Apakah kamu yakin toko lusuh milikmu ini masih tetap bisa buka?" tanya wanita itu dengan sombong dan mendominasi.Clara tertawa lebar sambil keluar dari ruang produksi dan meny
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-01-22
อ่านเพิ่มเติม

Bab 342

"Apakah kamu sudah yakin ingin melakukan ini?" tanya Andi dengan alis berkerut."Andi, kamu juga tahu bagaimana sifat orang tuaku. Aku melakukan ini demi kita berdua," jawab Lidya dengan mantap."Kalau begitu, kita putus saja. Dalam hubungan kita, nggak bisa ada orang ketiga," balas Andi, kemudian menutup teleponnya tanpa ragu.Andi dan Lidya hanya bisa menjalin hubungan secara diam-diam, tetapi Lidya bisa menjalin hubungan dengan pria itu secara terbuka. Hal ini yang membuat Andi tidak bisa menerimanya.Lidya menggenggam ponselnya erat-erat dan tidak bisa menahan tangisnya. Dia juga ingin menjalani hubungan dengan Andi secara terbuka, tetapi ada terlalu banyak hal yang dia khawatirkan.Setelah toko Amel mengadakan kegiatan tersebut, ada lebih banyak pelanggan yang datang."Kak Amel, kenapa petugas kebersihan itu selalu menyapu di pintu toko? Pagi ini, dia sudah menyapu di pintu dua kali," kata Clara sambil melihat ke arah petugas kebersihan yang ada di luar jendela.Amel mengikuti pan
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-01-22
อ่านเพิ่มเติม

Bab 343

"Selama periode ini, kita harus terus mengawasinya dan memutus semua rute pelariannya," ingat Dimas dengan nada serius."Baik, Pak Dimas," sahut Irfan. Begitu menutup panggilan telepon itu, Dimas mendengar suara ketukan di pintu."Masuk.""Sayang, lihatlah ini produk baru yang baru aku buat hari ini, kue mousse cokelat hazelnut, cobalah," tawar Amel begitu masuk ke ruang kerja Dimas dengan sepotong kecil kue di tangannya."Terima kasih, Sayang. Aku akan menyelesaikan pekerjaanku dulu sebelum makan.""Baiklah, aku akan pergi ke supermarket untuk membeli ikan. Malam ini aku akan membuatkan ikan tim untukmu, kemudian aku akan menumis dua hidangan lain.""Bukankah terlalu merepotkan kalau membuat ikan tim? Bagaimana kalau memasak hidangan yang mudah saja?""Nggak masalah, kita sudah lama nggak memperbaiki pola makan dan kita bisa melakukannya hari ini. Kerjakan dulu pekerjaanmu. Aku akan pergi membeli bahan makanan," ujar Amel. Wanita itu akhirnya mengendarai sepeda listriknya untuk pergi
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-01-22
อ่านเพิ่มเติม

Bab 344

"Baiklah, karena kamu sudah yakin dengan masa depanmu, lakukan saja sesuai keinginanmu. Aku harap kamu nggak akan menyesalinya di masa depan," kata Amel dengan tulus dan berharap sahabatnya itu bisa mendapatkan akhir yang baik pula di masa depan."Hari ini kamu mau masak apa? Kamu membeli banyak sekali bahan," kata Lidya seraya tersenyum dan mengganti topik pembicaraan."Jangan begitu. Aku dan Dimas jarang makan enak akhir-akhir ini, jadi aku memutuskan untuk mengatur pola makan kita. Apakah kamu mau pergi ke rumahku untuk makan malam?" ajak Amel."Baiklah, aku juga bingung apa yang harus aku makan malam ini," jawab Lidya setuju."Bagaimana kalau kamu mengundang pasangan kencan butamu untuk datang juga? Kebetulan kita bisa bertemu dan aku akan membantumu untuk menilainya," usul Amel seraya mengangkat alisnya dengan main-main."Lupakan saja. Aku dan dia masih belum mengonfirmasi hubungan kami secara resmi. Kelihatannya agak nggak pantas kalau memintanya datang begitu saja. Aku akan memp
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-01-22
อ่านเพิ่มเติม

Bab 345

"Hmm." Lidya tampak kehilangan.Sekarang dia dan Andi sudah putus. Namun, mereka masih tinggal bersama setelah putus. Hal ini agak tidak masuk akal. Meskipun Andi belum memberitahukan untuk pindah, berdasarkan pemahaman Lidya akan Andi, Andi pasti akan pindah tanpa pamit."Apa yang kamu pikirkan, Lidya?" tanya Amel setelah melihat Lidya melamun."Nggak apa-apa. Aku hanya ingin tahu apakah aku harus bertanya kepada adikmu mengenai kapan dia pindah. Aku ingin mentraktirnya makan malam sebelum dia pindah.""Nggak usah. Dia sudah merepotkanmu dengan tinggal di rumahmu. Untuk apa mentraktirnya makan?""Bagaimana bisa begitu? Aku menganggapnya seperti adikku sendiri. Jadi, aku harus memperlakukannya dengan baik." Saat mengatakan ini, Lidya merasa hatinya seperti ditusuk duri."Jadi, kamu hanya menganggapnya seperti adikmu sendiri?" tanya Dimas yang tiba-tiba saja menjulurkan kepalanya dari pintu dapur.Lidya menatap Dimas dengan tatapan yang menyiratkan peringatan. Dia memberi isyarat kepada
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-01-22
อ่านเพิ่มเติม

Bab 346

"Ya, memang benar. Sekarang, aku hanya berharap mereka berdua bisa memupuk perasaan mereka dan segera menikah. Jadi, aku bisa segera menggendong cucu." Mirna sudah memikirkan tentang menggendong cucu, padahal Lidya dan Bima masih belum menikah."Jangan terlalu buru-buru. Mereka masih muda. Setelah menikah, mereka bisa fokus pada karier dan menikmati waktu berdua dulu. Belum terlambat untuk memiliki anak.""Lili, kamu pandai bicara saat menasihatiku. Beberapa waktu yang lalu, bukankah kamu juga mendesak Amel untuk segera punya anak? Aku rasa kamu takut kalau aku menggendong cucu duluan dibanding dirimu.""Nggak, bukan begitu. Anak dan cucu punya rezekinya masing-masing. Mereka bisa punya anak kapan pun mereka mau. Aku nggak ingin memberi terlalu banyak tekanan pada mereka.""Sudahlah, jangan iri ya kalau nanti melihatku menggendong cucu.""Apa kamu nggak merasa kalau sekarang masih terlalu dini bagimu untuk berkata seperti itu? Sebaiknya, tunggu sampai Lidya menikah, baru kamu bisa meny
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-01-22
อ่านเพิ่มเติม

Bab 347

Lidya masih bergeming. Dia kembali meminum birnya. Amel merasa jika Lidya agak aneh hari ini. Bukankah seharusnya Lidya senang karena kencan butanya berhasil? Namun, Lidya justru terlihat seperti sedang menghadapi masalah."Amel, bagaimana perasaanmu saat pertama kali menikah dengan pria yang kamu temui saat kencan buta ini?" Setelah Lidya menghabiskan sebotol bir, wajahnya tampak memerah. Tiba-tiba saja dia mengangkat kepalanya dan bertanya dengan rasa ingin tahu kepada Amel.Amel langsung tertegun mendengar pertanyaan tersebut. "Aku ... aku sepertinya nggak punya perasaan khusus. Aku hanya merasa nggak akan sendirian lagi dalam menjalani hidup ini. Juga, muncul rasa memiliki di dalam hatiku."Amel berpikir sejenak sebelum menjawab dengan serius."Ah, Amel. Kamu juga tahu sendiri kalau aku orang yang selalu mengejar kebebasan. Aku menganggap perasaan lebih penting dari segalanya. Sangat sulit bagiku untuk membayangkan seperti apa menikah tanpa perasaan." Saat Lidya mengatakan semua it
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-01-22
อ่านเพิ่มเติม

Bab 348

"Sayang, lanjutkan tidurmu.""Nggak. Aku mau menemui Lidya." Amel buru-buru bangun dari tempat tidur dan membuka pintu kamar sebelah. Betapa terkejutnya dia saat melihat kamar tersebut sudah kosong."Hei, mana Lidya? Apa mungkin dia sudah pergi pagi-pagi sekali?" gumam Amel dengan bingung."Mungkin saja. Kamu bisa meneleponnya untuk bertanya kepadanya," kata Dimas sambil menyerahkan ponselnya.Amel pun buru-buru menelepon Lidya. "Lidya, kamu pergi ke mana pagi-pagi sekali?""Ibuku meneleponku pagi-pagi tadi. Dia menyuruhku pulang sebentar. Aku lihat kalian berdua masih belum bangun. Jadi, kupikir aku akan meneleponmu waktu sampai di rumah nanti.""Ternyata begitu. Oke, hati-hati di jalan. Aku tutup dulu teleponnya," kata Amel sebelum menutup teleponnya."Sayang, aku akan membelikanmu sarapan." Setelah Dimas berkata seperti itu, bel di pintu mengalun merdu.Dimas pun berjalan menuju pintu untuk membukanya."Kak, pekerjaanku sudah selesai. Aku datang untuk menemuimu," kata Martha sambil
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-01-22
อ่านเพิ่มเติม

Bab 349

"Baiklah."Setelah Amel mengganti pakaiannya, dia keluar dari kamar tidur bersama Dimas."Kak Amel, ini pertama kalinya aku bertemu denganmu. Aku nggak tahu apa yang kamu suka, jadi aku membelikanmu satu set produk perawatan kulit. Aku harap kamu menyukainya." Martha dengan cepat mengeluarkan hadiah yang dia bawa.Amel buru-buru menerima satu set produk perawatan kulit itu, lalu berkata, "Terima kasih. Kamu jadi repot."Rangkaian produk perawatan kulit ini tidak mungkin berharga di bawah 16 juta."Aku nggak tahu sebelumnya kalau kamu akan datang, jadi aku nggak menyiapkan apa-apa." Amel menggigit bibirnya dengan malu. Dia merasa sungkan karena sudah menerima hadiah dari Martha, tapi dia tidak menyiapkan hadiah sebagai balasannya."Kak Amel, kamu nggak perlu menyiapkan apa pun. Kak Dimas selalu menjagaku sejak aku masih kecil, jadi wajar kalau aku datang menemui kalian dengan membelikan beberapa barang," ujar Martha menenangkan Amel."Martha, kamu suka makan apa? Aku akan pergi ke pasar
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-01-22
อ่านเพิ่มเติม

Bab 350

"Ada apa denganmu akhir-akhir ini? Kenapa kamu selalu datang membawakanku makanan?" tanya Amel dengan bingung."Nenek membuat makanan enak hari ini. Jadi, Ayah dan Ibu memintaku untuk membawakanmu sedikit," kata Andi sambil mengerutkan bibirnya."Jadi begitu. Coba aku lihat makanan apa itu." Begitu Amel membuka kotak makan, aroma makanan yang harum langsung menyergap hidungnya."Wah, iga panggang, ayam kola dan ayam rebus." Amel tidak bisa menahan diri untuk menelan ludah. Semua ini adalah makanan favoritnya. Ketika dia hendak mengundang Clara untuk makan bersama setelah menyelesaikan pekerjaan, dia menyadari bahwa Clara sudah menghilang. Sepertinya Clara sudah pergi untuk membeli makanan."Kak, aku berencana untuk pindah dari tempat Kak Lidya," kata Andi dengan berat hati."Aku tahu. Lidya sudah memberitahuku kemarin," jawab Amel sambil makan.Andi mengerutkan kening, lalu bertanya, "Lalu, apa lagi yang dia katakan padamu?""Nggak ada. Lidya sudah punya pasangan sekarang, kamu seharus
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-01-22
อ่านเพิ่มเติม
ก่อนหน้า
1
...
3334353637
...
55
DMCA.com Protection Status