Share

Bab 348

"Sayang, lanjutkan tidurmu."

"Nggak. Aku mau menemui Lidya." Amel buru-buru bangun dari tempat tidur dan membuka pintu kamar sebelah. Betapa terkejutnya dia saat melihat kamar tersebut sudah kosong.

"Hei, mana Lidya? Apa mungkin dia sudah pergi pagi-pagi sekali?" gumam Amel dengan bingung.

"Mungkin saja. Kamu bisa meneleponnya untuk bertanya kepadanya," kata Dimas sambil menyerahkan ponselnya.

Amel pun buru-buru menelepon Lidya. "Lidya, kamu pergi ke mana pagi-pagi sekali?"

"Ibuku meneleponku pagi-pagi tadi. Dia menyuruhku pulang sebentar. Aku lihat kalian berdua masih belum bangun. Jadi, kupikir aku akan meneleponmu waktu sampai di rumah nanti."

"Ternyata begitu. Oke, hati-hati di jalan. Aku tutup dulu teleponnya," kata Amel sebelum menutup teleponnya.

"Sayang, aku akan membelikanmu sarapan." Setelah Dimas berkata seperti itu, bel di pintu mengalun merdu.

Dimas pun berjalan menuju pintu untuk membukanya.

"Kak, pekerjaanku sudah selesai. Aku datang untuk menemuimu," kata Martha sambil
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status