Home / CEO / Kembalinya sang Pewaris Terkuat / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Kembalinya sang Pewaris Terkuat: Chapter 21 - Chapter 30

158 Chapters

Bab. 21. Orang Suruhan

Keesokan harinya, Daniel bangun seperti biasanya dan menyiapkan sarapan. Meskipun dia membenci bagaimana Agnes memperlakukannya, tapi dia belum bisa pergi sekarang. Selain itu, dia juga sangat percaya diri pada dirinya sendiri. Daniel yakin bahwa Agnes akan menerimanya cepat atau lambat. Setelah sarapan siap, Daniel tak sabar ingin segera naik ke atas dan memanggil Agnes untuk sarapan. Tapi sebelum dia sampai kesana, dia melihat Agnes sudah berjalan melewatinya. "Sayang, kau tidak mau sarapan?" Daniel mengejar Agnes dengan bingung karena dia tidak mengedipkan pandangannya sama sekali. "Tidak bisakah kau bertingkah seperti laki-laki, Arga?" Agnes sangat marah.Rapat umum pemegang saham akan segera dimulai. Tetapi menilai situasinya saat ini, dia sudah kehilangan semua peluangnya untuk bersaing dalam memperebutkan posisi penerus Aditama. Agnes mengatur janji dengan perusahaan Wardoyo hari ini, membujuk mereka agar mau bekerja sama dengannya. Akan tetapi seperti tak ada jalan, setela
Read more

Bab. 22. Perubahan Aneh Sekki

Sekki berdiri di dekat pintu gerbang perusahaan berlian merah, dia mengenakan setelan formal dan membawa sebuah file di tangannya. Cia segera menelepon Agnes begitu dia melihatnya ada di perusahaan. "Tuan Wardoyo, Nona Aditama bilang bahwa dia sedang dalam perjalanan dan akan segera tiba. Dia memintammu untuk menunggu di ruangannya." Cia membujuk Sekki agar masuk dan tidak berdiri di gerbang. Lagipula, tidak pantas bagi seorang besar seperti dia berdiri di luar selama jam kerja. Melihatnya bertingkah aneh membuat Cia bingung. Kemarin setiap kali mereka mengundangnya untuk berkolaborasi, dia selalu memberikan respons yang arogan. Tapi sekarang dia seperti tikus yang jatuh ke dalam beras. Bahkan Sekki bersikap sopan padanya—padahal dia hanya seorang asisten. "Tidak apa. Aku akan menunggu di sini." Dia melambaikan tangannya. "Lanjutkan pekerjaanmu. Kau tidak perlu mengkhawatirkanku."Sekki menghabiskan sepanjang malamnya untuk memikirkan apa yang harus dia lakukan selanjutnya. Karen
Read more

Bab. 23. Keahlian Daniel Yang Lain

Setelah Sekki pergi, Agnes langsung masuk kedalam kantornya dan duduk sebentar. Dia masih dalam keadaan yang bingung serta penuh tanda tanya. Pertemuannya dengan Sekki seolah seperti mimpi. Masalah yang kini telah membebaninya selama sebulan akhirnya meninggalkan pundaknya. Dia mengambil napas dalam-dalam lalu melihat ke luar jendela, di sana ada pemandangan indah. Area bisnis yang dulunya terlihat menyedihkan dan menegangkan sekarang perlahan mengejutkannya. Agnes mengeluarkan ponselnya untuk mengirim pesan, dia merasa lebih bahagia dari sebelumnya. Di hutan terpencil di belakang taman perumahan Permata Elit, Daniel melihat teleponnya. Dia adalah satu-satunya orang yang ada di sini. Senyum bahagia tersungging di bibirnya saat membaca pesan itu.Wajahnya masih pucat, bajunya basah oleh keringat. Daniel tampak acak-acakan dan lemah, tetapi kegembiraan tetap terlihat jelas di wajahnya yang lelah. Racun di tubuhnya mulai beraksi setelah dia menunjukkan niat membunuhnya terhadap Kalajeng
Read more

Bab. 24. Restoran Mewah

"Anak muda, apakah kau seorang dokter?" Mata pria tua itu bersinar dengan kekaguman. Hanya segelintir orang di dunia yang bisa mendiagnosis suatu kondisi kesehatan, hanya dengan menganalisis penampilan seseorang. 'Apakah dia ...' Pria tua itu menilai Daniel dan menggelengkan kepalanya. Daniel masih muda. Tidak mungkin dia adalah Mario, seorang dokter luar biasa yang telah di carinya selama bertahun-tahun. Namun, lelaki tua itu tetaplah berpikiran luas, karena dia sudah melihat terlalu banyak hal aneh di dunia ini. "Benar katamu anak muda. Aku memang menderita gejala yang kau sebutkan tadi. Sekarang setelah kau mendiagnosis kondisiku, bisakah kau menyembuhkanku juga?" Pria tua itu memang sudah mengkonsumsi pil penguat jantung selama tiga tahun lamanya. Akan tetapi dia tidak membeli obat itu dari apotek, melainkan membuatnya secara pribadi yang di racik khusus oleh tabib tradisional terkenal, Roni Ron."Aku bukan seorang dokter. Bagaimana bisa aku mengobati penyakit anda?" Daniel
Read more

Bab. 25. Paviliun Tiara

"Kamar Menara Emas."Ines tertawa terbahak-bahak. Hidungnya berkerut tidak suka, ketika dia melihat ponsel Daniel. Di zaman sekarang tidak ada yang mau menggunakan ponsel seperti itu, bahkan jika ditawarkan kepada mereka secara gratispun. Sebuah ponsel lama yang sudah ketinggalan zaman. "Beraninya kau berpikir untuk bisa memasuki Menara Emas?" Ines mencibir. Sementara itu, Clara memeriksa Daniel dengan curiga. Dia juga berpikir bahwa Daniel berbohong karena Menara Emas bukan kamar pribadi biasa. Semua cabang Paviliun Tiara memiliki kamar pribadi kelas atas yang disebut Menara Emas. Setiap kamar Menara Emas memiliki menu eksklusif yang menyajikan hidangan khas Negeri X yang unik dan memabukkan dibandingkan dengan hidangan biasa.Banyak orang kaya di ibu kota juga memesan kamar Menara Emas karena ruangan itu adalah simbol bergengsi. Semua hidangan yang disajikan oleh kamar Menara Emas dimasak langsung oleh koki berbintang tiga. Orang-orang bilang bahwa koki Migu belajar masak di negar
Read more

Bab. 26. Undangan Dari Sekki

"Situs resmi perusahaan kita telah di retas oleh seseorang dan perusahaan menjadi lumpuh total sekarang. Harga pesanan berubah, kita akan mengalami kerugian sebesar seratus juta dolar. Perusahaan yang setuju untuk bekerja sama dengan kita minggu lalu pun membatalkan kontrak. Mereka menuntut kompensasi." Sekki merasa dirinya mengalami mimpi terburuk dalam hidupnya dan berharap semuanya akan menjadi lebih baik ketika dia bangun. Namun, kenyataannya tidak sesederhana itu."Ayah, bagaimana mungkin ini bisa terjadi? Aku tidak melakukan apa-apa. Aku juga tidak memprovokasi siapa pun." Jika bukan ayahnya yang berbicara di ujung telpon sana, mungkin dia akan berasumsi bahwa seseorang sedang mengerjai dia. Meskipun keluarga Wardoyo bukan keluarga terkaya di Kota H, tapi mereka masih memegang posisi bergengsi. Keluarga Wardoyo memiliki aset senilai ratusan juta dolar yang tidak bisa digoyahkan oleh kekuatan biasa. "Apakah kau tidak mau mengakui kebenarannya meskipun kau tahu apa yang terjad
Read more

Bab. 27. Tanda Tanya Besar Untuk Daniel

"Katakan, ada apa?" Daniel bertanya blak-blakan begitu dia memasuki kamar pribadi di Menara Emas. "Aku hanya mengundangmu untuk makan siang, sebagai tanda permintaan maafku karena telah bersikap kasar terhadap Nona Agnes tempo itu. Kuharap Anda bisa memaafkan, Tuan Pratama. Aku juga sudah minta maaf secara langsung kepada Nona Agnes tadi pagi, dan dia bilang sudah memaafkan aku, "ucap Sekki dengan hormat. "Jadi, kau yang meminta istriku untukku datang ke sini?" Daniel sedikit kecewa mengetahui bahwa bukan Agnes yang mengajaknya makan siang. "Ya." Sekki tahu bahwa Daniel tidak akan datang jika dia yang mengundangnya. "Aku juga punya berita bagus untukmu." "Berita apa?" Daniel bertanya dengan acuh tak acuh. Dia tidak membutuhkan bantuan Sekki untuk mendapatkan berita yang dia butuhkan. Namun, jawabannya menggelitik rasa ingin tahu Daniel. Dia ingin mencari tahu apa yang akan Sekki katakan padanya. "Tuan Pratama, apakah kau mengenal Tuan Beni Ardilla?" tanya Sekki. "Tidak." Da
Read more

Bab. 28. Apakah kau belum tidur dengannya?

Sekki linglung ketika melihat Daniel meninggalkan paviliun. Semua orang di Kota A tidak ada yang tidak memandang rendah dia. 'Siapa dia? Dia berhasil menjatuhkan perusahaan keluargaku hanya dalam sekejap mata. Orang macam apa dia? Apakah dia menyembunyikan sebuah rahasia?' Getaran hebat melanda Sekki saat dia mengingat apa yang telah Arga lakukan padanya. Dia segera menelepon ayahnya."Sekki, apakah kau sudah tahu siapa orangnya?" Arel bertanya dengan penuh semangat. Semua masalah di perusahaannya telah diselesaikan beberapa waktu yang lalu. Teman-temannya juga menelponnya lagi, berkata bahwa perusahaannya cukup beruntung untuk bisa melarikan diri kali ini."Ayah ..." Sekki menelan kegembiraannya. "Apakah masalah kita sudah selesai sekarang?""Ya. Semuanya kembali normal. Selain itu, perusahaan GY, yang tak pernah memperhatikan kita sebelumnya, menelepon Ayah beberapa waktu yang lalu, bertanya apakah mereka bisa bertemu dengan ayah untuk membicarakan kolaborasi," Arel hampir memeki
Read more

Bab. 29. Keinginan Agnes

Agnes kembali ke rumah pada jam delapan malam. Karena Aura akan tinggal bersamanya, jadi dia memutuskan untuk pulang lebih awal dari biasanya. Bau makanan yang memabukkan tercium di udara begitu dia membuka pintu. Gelombang rasa bersalah melanda Agnes karena dia salah paham akan maksud Arga. Mulai sekarang dia berjanji akan membuang prasangka buruk terhadap Arga. "Baunya sangat enak," Agnes memuji. Dia melirik ke ruang tamu serta melihat Aura sedang duduk di sofa sambil menonton TV dan mengunyah makanan ringan. Sementara Daniel ada di dapur, memasak dengan celemeknya. Aroma makanan yang lezat melayang keluar, memenuhi seluruh ruangan di villa. Agnes menghela napas dan mulai merenungkan keputusan yang telah di ambilnya tadi sore. Menghilangkan sebercik prasangka buruk memungkinkan dia untuk melihat Arga dari sudut yang berbeda— seorang pria, yang dia anggap tidak berguna, sekarang terlihat baik di matanya.'Jika Arga mau berubah, maka aku akan bersedia menerimanya secara perlahan,'
Read more

Bab. 30. Aku akan menerimamu

Perusahaan mana yang memiliki kemampuan untuk mempekerjakan pria berbakat seperti dia? Sebuah ide tiba-tiba muncul pada Daniel ketika dia melihat Agnes. "Sayang, bagaimana jika aku bekerja di perusahaanmu saja?" "Tidak!" Aura menjawab sebelum Agnes bisa menjawab. "Tidak mungkin kau akan bekerja keras di perusahaan kakakku. Kau pasti akan bermalas-malasan di tempat kerja. Apa yang membuatmu berpikir jika kakakku akan setuju mempekerjakanmu?" 'Arga tidak cocok untuk apapun. Yang bisa dia lakukan hanyalah makan dan tidur sepanjang hari. Mempekerjakannya hanya akan merusak produktivitas dan margin keuntungan perusahaan saja. Kakakku sudah cukup melaluinya!' pikir Aura meremehkan. Namun, Aura sangat kecewa, ketika Agnes menyetujuinya. "Tidak masalah!" Agnes mengangguk, memikirkan posisi yang cocok untuknya. Agnes senang bahwa Arga setuju untuk bekerja meskipun dia pastinya akan sangat merepotkan. "Kau bisa bekerja di perusahaanku untuk beberapa waktu kedepan selama aku menyelesaikan
Read more
PREV
123456
...
16
DMCA.com Protection Status