Semua Bab Kembalinya sang Pewaris Terkuat: Bab 31 - Bab 40

158 Bab

Bab. 31. Persiapan

Sikap Aura membuat Daniel bingung. Dia sudah bertemu berbagai jenis wanita dalam hidupnya, tetapi tidak ada satupun yang pernah dia mengerti apa yang ada di dalam pikiran rumit mereka. Meskipun Aura memilih untuk tidak menjawab pertanyaannya, Daniel tidak berencana untuk menanyakannya langsung pada Agnes. Daniel mengeluarkan ponsel khusus miliknya dan mengetikkan serangkaian kode yang tidak bisa dipahami oleh orang-orang. Hanya beberapa detik halaman baru muncul, halaman itu berisi sejarah keluarga Aditama. Dahinya berkerut saat dia membaca informasi itu.Perusahaan milik Keluarga Aditama khususnya bergerak di bidang konstruksi. Namun, mereka juga memiliki sebuah bar, katering, dan merek pakaian. Perusahaan mereka terlibat dalam berbagai bisnis, berinvestasi, di setiap industri yang memiliki potensi untuk berkembang.Laporan keuangan perusahaan mengungkapkan bahwa bisnis keluarga Aditama telah mengalami penurunan yang stabil selama tiga tahun terakhir karena investasi yang salah. Ole
Baca selengkapnya

Bab. 32. Siapa Yang Anjing

Markas besar keluarga Aditama terletak di CBD, Kota A, yang dikelilingi oleh gedung perkantoran bertingkat tinggi.Agnes mengerucutkan bibirnya dan mengemudi dalam diam. Wajah cantiknya tegang karena gugup. Dia seperti orang linglung dan hampir menggores mobil orang di jalanan. Merasakan hal itu Daniel mencoba untuk meringankan suasana, tapi sepertinya tidak ada yang bisa menenangkan Agnes. Karena itu, Daniel menyerah dan menopang dagunya di telapak tangannya, menatap jalanan di mana kendaraan melaju melewati mereka selama jam sibuk. Setengah jam kemudian, mobil berhenti di tempat parkir bawah tanah sebuah gedung perkantoran CBD. Agnes memejamkan mata dan mendesah lelah. Meski napasnya samar, Daniel masih bisa mendengarnya."Sayang, ini hanya rapat umum pemegang saham. Jangan terlalu gugup."Daniel sudah mempersiapkan diri dengan baik untuk kesempatan ini. Agnes akan menjadi penerus keluarga Aditama terlepas dari apa yang terjadi. "Hanya rapat umum pemegang saham katamu?" Agnes mel
Baca selengkapnya

Bab. 33. Saingan Berat Agnes

Pria itu berusia sekitar dua puluhan. Dia mengenakan setelan biru tua dan sepatu kulit mengkilap. Senyum jahat di wajahnya membuatnya terlihat seperti bajingan yang halus. Agnes juga berbalik. Wajahnya memerah saat melihat pria itu. "Jaga lidahmu, Sam!" Kata-kata Agnes membuat Daniel tersenyum. Dia mengerti bahwa pria itu adalah anggota keluarga Aditama dan juga pesaing Agnes. Daniel takut Agnes tidak senang dengannya jika dia menyerang pesaingnya. Perilaku Sam membuatnya mengerti bahwa tidak semua orang di keluarga Aditama seperti Agnes dan Aura. "Apa? Apa aku salah bicara? Bukankah dia memang anjing matrilokal?" Sam tertawa terbahak-bahak, tetapi matanya berkilat kebencian.Sam adalah satu-satunya kandidat yang memenuhi syarat, kemungkinan besar dialah yang akan menjadi penerus keluarga Aditama. Sam tak pernah menyangka jika Arga memenangkan balapan itu dan mendapatkan kontrak dari keluarga Wardoyo untuk Agnes. Dia adalah pesaing terbesarnya sekarang. Sam tak bisa menerima kenya
Baca selengkapnya

Bab. 34. Made Kakek Agnes

Agnes menatap Daniel dengan simpatik. Hidupnya berubah menjadi lebih buruk dalam semalam. Orang tua Arga meninggal, Arga yang dulunya seorang tuan muda dari keluarga kaya serta berkuasa, kini berubah menjadi pecundang yang tidak memiliki apa-apa. Orang-orang yang dulu menghormati Arga mulai memandang rendah dirinya. Semuanya terjadi dalam sekejap mata. Jika kakeknya tidak menemukan Arga dan membawanya kembali ke kota A saat itu, mungkin dia sudah meninggal sejak lama. Tapi kehancuran keluarga Pratama masih menjadi misteri. Tidak ada yang tahu apa yang terjadi pada mereka sebenarnya. "Pergilah temui Kakek." Agnes berbalik dan berjalan menuju ruang pertemuan, mempersiapkan dirinya untuk pertempuran. "Tuan Arga, silakan masuk." Bara membuka pintu dan membawa Daniel masuk. Seorang lelaki tua sedang duduk di depan meja, sambil membaca buku. Made tampak seperti berusia tujuh puluhan. Rambut abu-abunya disisir rapi, dan mata tajamnya tertuju pada buku. Mendengar suara langkah kaki, dia m
Baca selengkapnya

Bab. 35. Fitnah Untuk Agnes

Blug!Daniel segera menepuk punggung Made dengan lembut, dan hembusan kekuatan internalnya memancar dari telapak tangannya serta bergabung ke dalam tubuh Made. Saat itu, dia merasakan racun di tubuhnya mulai bekerja lagi. Wajah pucat Made kembali normal setelah kekuatan internal Daniel memasuki tubuhnya. Dia mengambil napas dalam-dalam dan langsung merasa lebih baik. "Dari mana kau belajar gerakan ini? Aku merasa jauh lebih baik sekarang setelah kau menepukku." Made memandang Daniel dengan kagum.Dia yakin kesehatannya dalam bahaya beberapa waktu yang lalu. Selama kasus seperti ini, maka Bara akan memberinya obat-obatan. Ada keajaiban di tangan Daniel—satu sentuhannya bisa memulihkan kesehatan Made. "Aku membaca teknik ini di dalam sebuah buku. Tidak masalah selama Anda baik-baik saja, Kakek!"Daniel merasakan ada sesuatu yang menghentikan kekuatan internalnya saat memasuki tubuh Made. Untungnya, dengan cepat dia menarik sebagian dari kekuatan internalnya, dan itulah alasan yang te
Baca selengkapnya

Bab. 36. Bukan Dari Anggota Keluarga Aditama

Jason melompat berdiri. "Ini adalah kompetisi yang adil. Para pesaing bisa menggunakan cara apa pun untuk menang. Tidak peduli apa yang telah dilakukan Agnes untuk meningkatkan nilai pasar perusahaannya. Berlian Merah lebih sukses daripada TC Construction Materials. Oleh karena itu, Agnes layak untuk menjadi pemenangnya." Begitu Jason menyelesaikan kata-katanya, Agnes menatapnya tak percaya. Wajahnya memerah karena malu. "Apakah kau gila, Jason? Bagaimana kau bisa mengatakan itu?"Kata-katanya setara dengan mengakui bahwa dia memang menggunakan taktik cara untuk mendapatkan kontrak dari Sekki. Beberapa pemegang saham yang hadir menggelengkan kepala dan menghela nafas, sementara yang lain lagi menahan tawa mereka. Para pemegang saham yang mendukung Agnes sekarang berpihak mendukung Sam. Kata-kata Jason membuat mereka percaya bahwa Agnes sudah menggunakan cara kotor untuk bisa mendapatkan kontrak. Perusahaan Aditama membutuhkan pemimpin yang setia, bukan seseorang yang menggunakan tr
Baca selengkapnya

Bab. 37. Bantuan Dari Perusahaan Wardoyo

Kata-kata Mira mengejutkan semua orang. Seorang anak yang hidup dan tumbuh di keluarga Aditama ternyata bukan anggota keluarga yang sah. Ini memang berita yang memiliki kekuatan untuk mempengaruhi keputusan rakyat."Apa katamu?" Tubuh Agnes membeku. Dia menatap bibinya dengan mata terbelalak. Daniel memelototi Mira."Apa yang kukatakan?" Mira menatap Irene dengan jijik."Mengapa kau tidak menjelaskan kepada putri angkatmu? Atau apakah kau menjadi terikat dengan putri wanita lain setelah membesarkannya selama ini?""Aku..." Irene terdiam, berniat mengatakan sesuatu, tetapi sebuah suara tiba-tiba memotongnya."Diam!"Bara awalnya berdiri di luar ruang pertemuan dengan diam, menyaksikan perkelahian dan pertengkaran selama ini. Akhirnya dia mengerti mengapa Made tidak ingin menghadiri pertemuan dan memintanya untuk mengumumkan hasilnya. Semua orang di keluarga Aditama serakah. Made berniat merahasiakan kebenaran tentang Agnes. Namun, Mira telah mengungkapkan semuanya di depan semua anggo
Baca selengkapnya

Bab. 38. Ceo Baru Perusahaan Aditama

Wajah Sam menjadi gelap ketika mendengar kata-kata Sekki. Dia sudah menganalisis gerakan semua orang dan mempersiapkan segalanya terlebih dahulu. Namun, masuknya Sekki yang tak terduga merusak semua rencananya. Bahkan Sekki juga telah membeli saham perusahaan milik Aditama, untuk menjadi salah satu pemegang saham perusahaan yang paling kuat. Situasi ini tentu saja di luar kendali Sam, dan tidak ada waktu untuk mengubah skenario sekarang. Darahnya mendidih karena amarah. Sam memelototi Daniel seolah-olah dia mencoba ingin menelannya hidup-hidup. 'Kapan pecundang ini bergaul dengan Sekki? Apakah mereka merencanakan sesuatu?' Ada keanehan yang tiba-tiba menyadarkannya."Perusahaan kami merasa terhormat memiliki Anda sebagai pemegang saham, Tuan Wardoyo!" Bara tersenyum penuh terima kasih.Bagaimanapun, penampilan Sekki menentukan hasil kompetisi pada penerus perusahaan Aditama. Karena Agnes telah terpilih menjadi penerus perusahaan Aditama, maka Bara akan dengan senang hati melaporkan
Baca selengkapnya

Bab. 39. Berkunjung Kemakam

"Arga aku akan membawamu ke suatu tempat." Agnes tiba-tiba berdiri dan menghembuskan napas keras, seolah-olah dia telah membuat keputusan penting. Daniel belum pernah melihat ekspresi seperti itu di wajah Agnes. Dia tertegun sejenak, lalu mengangguk setuju, "Oke." Iklim pertengahan musim panas selalu tidak terduga. Pagi itu nampak cerah, akan tetapi hujan deras mengguyur selama pertemuan berlangsung.Agnes mengenakan setelan bisnis, sementara Daniel masih mengenakan pakaian kasual. Keduanya berjalan ke sebuah pemakaman umum. Hujan baru saja berhenti, dan tetesan air masih menempel di rerumputan. Udara yang berkabut terasa sejuk, dan seluruh tempat diselimuti keheningan yang menakutkan."Sayang, aku akan mengganti pakaianku jika saja aku tahu kau akan membawaku ke sini." Daniel melirik pakaiannya yang semarak dan tidak cocok untuk tempatnya. "Tidak masalah," Agnes tersenyum, tidak peduli. "Arga, jadilah dirimu sendiri. Jangan melakukan hal-hal yang tidak kau sukai hanya untuk me
Baca selengkapnya

Bab. 40. Senayan Plaza

Masih banyak pekerjaan yang harus Agnes selesaikan, jadi dia hanya makan siang sebentar bersama Daniel dan segera kembali ke kantor. Sementara Daniel tak ada hubungannya dengan hal itu, jadi dia berencana untuk pergi berbelanja. Agnes berjanji akan membawa Daniel ke perusahaan pada hari senin nanti dan memberikan pekerjaan yang cocok untuknya. Tidak mungkin jika dia pergi bekerja dengan memakai pakaian kasual, jadi dia harus membeli pakaian yang sesuai. Senayan Plaza adalah pusat perbelanjaan terbesar di kota A. Daniel naik taksi ke sana dan berjalan ke toko pakaian khusus pria. "Selamat datang."Asisten toko melihat Daniel dan segera berjalan ke arahnya dengan senyuman terpampang di wajahnya. Namun, hidungnya berkerut jijik saat dia melihat apa yang Daniel kenakan. "Mau beli apa, tuan? Kami hanya menjual pakaian mahal di toko ini.""Setelan jas bisnis," jawab Daniel singkat. Dia sedang tidak ingin berdebat dengan wanita itu tentang sikapnya. Sebab Diapun tak pernah membeli pakai
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
16
DMCA.com Protection Status