Jason melompat berdiri. "Ini adalah kompetisi yang adil. Para pesaing bisa menggunakan cara apa pun untuk menang. Tidak peduli apa yang telah dilakukan Agnes untuk meningkatkan nilai pasar perusahaannya. Berlian Merah lebih sukses daripada TC Construction Materials. Oleh karena itu, Agnes layak untuk menjadi pemenangnya." Begitu Jason menyelesaikan kata-katanya, Agnes menatapnya tak percaya. Wajahnya memerah karena malu. "Apakah kau gila, Jason? Bagaimana kau bisa mengatakan itu?"Kata-katanya setara dengan mengakui bahwa dia memang menggunakan taktik cara untuk mendapatkan kontrak dari Sekki. Beberapa pemegang saham yang hadir menggelengkan kepala dan menghela nafas, sementara yang lain lagi menahan tawa mereka. Para pemegang saham yang mendukung Agnes sekarang berpihak mendukung Sam. Kata-kata Jason membuat mereka percaya bahwa Agnes sudah menggunakan cara kotor untuk bisa mendapatkan kontrak. Perusahaan Aditama membutuhkan pemimpin yang setia, bukan seseorang yang menggunakan tr
Kata-kata Mira mengejutkan semua orang. Seorang anak yang hidup dan tumbuh di keluarga Aditama ternyata bukan anggota keluarga yang sah. Ini memang berita yang memiliki kekuatan untuk mempengaruhi keputusan rakyat."Apa katamu?" Tubuh Agnes membeku. Dia menatap bibinya dengan mata terbelalak. Daniel memelototi Mira."Apa yang kukatakan?" Mira menatap Irene dengan jijik."Mengapa kau tidak menjelaskan kepada putri angkatmu? Atau apakah kau menjadi terikat dengan putri wanita lain setelah membesarkannya selama ini?""Aku..." Irene terdiam, berniat mengatakan sesuatu, tetapi sebuah suara tiba-tiba memotongnya."Diam!"Bara awalnya berdiri di luar ruang pertemuan dengan diam, menyaksikan perkelahian dan pertengkaran selama ini. Akhirnya dia mengerti mengapa Made tidak ingin menghadiri pertemuan dan memintanya untuk mengumumkan hasilnya. Semua orang di keluarga Aditama serakah. Made berniat merahasiakan kebenaran tentang Agnes. Namun, Mira telah mengungkapkan semuanya di depan semua anggo
Wajah Sam menjadi gelap ketika mendengar kata-kata Sekki. Dia sudah menganalisis gerakan semua orang dan mempersiapkan segalanya terlebih dahulu. Namun, masuknya Sekki yang tak terduga merusak semua rencananya. Bahkan Sekki juga telah membeli saham perusahaan milik Aditama, untuk menjadi salah satu pemegang saham perusahaan yang paling kuat. Situasi ini tentu saja di luar kendali Sam, dan tidak ada waktu untuk mengubah skenario sekarang. Darahnya mendidih karena amarah. Sam memelototi Daniel seolah-olah dia mencoba ingin menelannya hidup-hidup. 'Kapan pecundang ini bergaul dengan Sekki? Apakah mereka merencanakan sesuatu?' Ada keanehan yang tiba-tiba menyadarkannya."Perusahaan kami merasa terhormat memiliki Anda sebagai pemegang saham, Tuan Wardoyo!" Bara tersenyum penuh terima kasih.Bagaimanapun, penampilan Sekki menentukan hasil kompetisi pada penerus perusahaan Aditama. Karena Agnes telah terpilih menjadi penerus perusahaan Aditama, maka Bara akan dengan senang hati melaporkan
"Arga aku akan membawamu ke suatu tempat." Agnes tiba-tiba berdiri dan menghembuskan napas keras, seolah-olah dia telah membuat keputusan penting. Daniel belum pernah melihat ekspresi seperti itu di wajah Agnes. Dia tertegun sejenak, lalu mengangguk setuju, "Oke." Iklim pertengahan musim panas selalu tidak terduga. Pagi itu nampak cerah, akan tetapi hujan deras mengguyur selama pertemuan berlangsung.Agnes mengenakan setelan bisnis, sementara Daniel masih mengenakan pakaian kasual. Keduanya berjalan ke sebuah pemakaman umum. Hujan baru saja berhenti, dan tetesan air masih menempel di rerumputan. Udara yang berkabut terasa sejuk, dan seluruh tempat diselimuti keheningan yang menakutkan."Sayang, aku akan mengganti pakaianku jika saja aku tahu kau akan membawaku ke sini." Daniel melirik pakaiannya yang semarak dan tidak cocok untuk tempatnya. "Tidak masalah," Agnes tersenyum, tidak peduli. "Arga, jadilah dirimu sendiri. Jangan melakukan hal-hal yang tidak kau sukai hanya untuk me
Masih banyak pekerjaan yang harus Agnes selesaikan, jadi dia hanya makan siang sebentar bersama Daniel dan segera kembali ke kantor. Sementara Daniel tak ada hubungannya dengan hal itu, jadi dia berencana untuk pergi berbelanja. Agnes berjanji akan membawa Daniel ke perusahaan pada hari senin nanti dan memberikan pekerjaan yang cocok untuknya. Tidak mungkin jika dia pergi bekerja dengan memakai pakaian kasual, jadi dia harus membeli pakaian yang sesuai. Senayan Plaza adalah pusat perbelanjaan terbesar di kota A. Daniel naik taksi ke sana dan berjalan ke toko pakaian khusus pria. "Selamat datang."Asisten toko melihat Daniel dan segera berjalan ke arahnya dengan senyuman terpampang di wajahnya. Namun, hidungnya berkerut jijik saat dia melihat apa yang Daniel kenakan. "Mau beli apa, tuan? Kami hanya menjual pakaian mahal di toko ini.""Setelan jas bisnis," jawab Daniel singkat. Dia sedang tidak ingin berdebat dengan wanita itu tentang sikapnya. Sebab Diapun tak pernah membeli pakai
41Ela memandang Daniel dengan kagum. Jika dia belum pernah melihat Daniel dalam pakaian longgar sebelumnya, mungkin Ela akan percaya bahwa pria di depannya adalah orang kaya.Aura agung Daniel lebih terlihat daripada pria tampan lainnya yang pernah dilihatnya. "Tuan, wanita ini menyukai setelan yang kau kenakan. Silakan lepas," kata Ela tidak sopan. "Setelan ini cocok untukku, jadi aku mengambilnya. Aku akan membayar tagihannya," kata Daniel kepada Clara yang tertegun. "Tuan, izinkan aku menjelaskan kepadamu terlebih dahulu. Ini adalah setelan jas edisi terbatas, dan harganya seratus lima puluh ribu dolar. Apakah kau yakin akan membelinya?" Ela bertanya dengan arogan. Jika Clara berhasil menjual pakaian itu, dia tidak akan bisa mengusirnya keluar dari toko. Selain itu, komisi dari gugatan itu adalah sepuluh persen, yang berarti bahwa penjaga toko akan mendapatkan lima belas ribu dolar jika mereka menjualnya. Ela tidak akan pernah membiarkan Clara menghasilkan begitu banyak uang.
42"Karena kau sudah mengakui kesalahanmu, pergi dari sini!" Daniel mendengus dan melepaskan Dodi.Rasa sakit yang tajam menjalar dari telapak tangannya dan menyebar ke dadanya. Dodi menggerang dan berlutut di lantai. "Aku pergi. Aku akan pergi sekarang." Dodi tahu kapan dia harus menyerah pada lawan yang kuat. Jika tidak, dia akan menderita luka yang serius. Lisa terkejut melihat Dodi menyerah pada Daniel. Lisapun merangkak keluar dengan panik. Daniel menghela napas lega saat melihat mereka berdua melarikan diri. Dia hanya datang untuk membeli pakaian tetapi tidak menyangka akan menghadapi masalah seperti ini. Hanya menjadi tampan saja ternyata tidak ada gunanya, jika seseorang itu tidak memiliki kekuatan dan keberanian. Clara menatap Daniel dengan kaget."Berhenti menatapku dan gesek kartu ini," kata Daniel sambil mengeluarkan sebuah kartu hitam bertulisankan emas dari sakunya. Dia tidak ingin memamerkan kekayaan dan statusnya, tetapi drama yang tidak perlu membuatnya tidak puny
Daniel memutuskan untuk pulang setelah selesai berbelanja. Dia tidak ingin mengungkapkan status kekuatannya dan seberapa banyak kekayaannya. Jadi, dia berbelanja menggunakan kartu Agnes untuk tagihannya. Daniel berencana untuk pergi ke bank dan menyetor uangnya ke rekening Agnes nanti. Daniel adalah seorang pria terhormat. Bagaimana mungkin, dia mau menghabiskan uang seorang wanita? Daniel berjalan keluar dari toko, membawa tas belanjaannya dan berdiri di halte bus untuk menunggu bus lewat. Saat itu, tiba-tiba sekelompok pria kekar berjalan ke arahnya. Beberapa orang di jalanan ketika melihat mereka lari berhamburan ketakutan. "Apakah benar ini kau?" Pria yang berbicara dengan Dodi tadi menunjukkan gambar di layar ponselnya kepada Daniel. Tepat pada saat itu, teman-temannya mengepung Daniel.Daniel memandangnya dan mengangguk, "Ya, benar itu adalah aku." "Jika begitu, ikut denganku." "Ada apa?" Daniel mengerutkan kening, pandangannya mengarah pada orang-orang itu, bertanya-tany