Semua Bab Kembalinya sang Pewaris Terkuat: Bab 1 - Bab 10

158 Bab

Bab. 1. Pria Asing

Di Rumah Sakit. Suara ketukan indah silih berganti, dari sepatu hak tinggi milik seorang wanita cantik, suaranya bergema di lorong yang sunyi. Dia berjalan dengan anggun dan tenang."Bukankah dia Agnes Aditama, putri tertua dari keluarga Aditama? Wow, dia cantik sekali!" Salah satu orang di koridor berbisik."Benar, dia cantik. Dia adalah salah satu wanita paling terkenal di Kota A. Tapi ngak ada gunanya jadi cantik atau terkenal? Nasibnya ngak sebaik dirinya!" Yang lain menimpali."Sangat kasihan! Wanita secantik dia harus menjalani kehidupan yang buruk? Kecelakaan Arga telah membawa aib bagi keluarganya kali ini.""Aku jadi penasaran, apa sih yang dipikirkan Tuan Aditama. Jelas-jelas keluarga Pratama sudah bangkrut, tetapi mereka masih saja membiarkan cucunya menikah dengan Arga Pratama, padahal dia merupakan pecundang besar!" Meskipun keluarga Aditama bukan termasuk dalam daftar keluarga bangsawan, ia masih memegang posisi terhormat di Kota A karena kekayaannya. Agnes menguasai ha
Baca selengkapnya

Bab. 2. Rumah

Awalnya Agnes sedikit memiliki kepercayaan terhadap Arga, dia juga mempertimbangkan untuk membiarkannya bekerja di perusahaan mereka. Namun, Agnes menyadari bahwa dia telah melebih-lebihkan pria itu. Arga adalah pecundang. Dia tidak cocok untuk apa pun. Agnes telah melalui penghinaan dan penderitaan tanpa akhir karena Arga selama dua tahun terakhir. Daniel tersentak kaget dan menatap wanita itu lagi. Dia telah menemui banyak hal aneh di dunia, jadi dia segera menerima kenyataan bahwa hiduplah seorang pria yang mirip dengannya. Mungkin Arga adalah saudara kembarnya.Meskipun Daniel saat ini adalah seorang yatim piatu, dia tidak bisa menghilangkan kemungkinan itu karena dia tahu bahwa hidup memiliki cara yang aneh untuk mengejutkan orang."Aku hanya bercanda, sayang." Daniel menyeringai, memutuskan untuk mengikuti arus. Racun di tubuhnya mulai beraksi lebih sering dalam beberapa tahun ini. Dia tidak bisa mendapatkan kembali kekuatan puncaknya kecuali racun itu sepenuhnya dikeluarkan dar
Baca selengkapnya

Bab. 3. Sakit

"Agnes, kau sudah kembali! Kudengar orang-orang menemukan Arga. Aku tidak ingin kau tidur sendirian nanti malam, jadi aku datang untuk menemanimu." Zacky terus melirik mobil Agnes, dia merasa bangga pada dirinya sendiri. Pria itu datang ke vila keluarga Pratama secepatnya setelah dia mendengar Agnes pergi ke rumah sakit. Zacky tahu bahwa Arga sudah mati. Dia mengira Agnes pergi ke kamar mayat untuk mengambil jenazahnya."Aku sudah dengar tentang apa yang terjadi pada Arga. Kasihan! Dia seharusnya tidak pergi balapan. Aku tahu betapa menyakitkannya ini untukmu, tetapi kau harus menahan kesedihanmu. Tolong jaga dirimu, Agnes. Aku selalu di sini untukmu. Jangan ragu untuk bertanya padaku jika kau butuh sesuatu." Kerutan di dahi Agnes semakin dalam. Dia memandang pria itu seolah-olah dia telah kehilangan akal sehatnya."Apa maksudmu, Tuan Zacky? Mengapa aku harus menahan kesedihanku?" Zacky menarik napas dalam-dalam dan menatapnya dengan seksama."Agnes, aku hanya ingin menyadarkanmu ba
Baca selengkapnya

Bab. 4. Penghinaan

Zacky tak percaya bahwa pria di depannya adalah Arga. Pria itu selalu pengecut, dia tak pernah berani mengucapkan sepatah kata pun, apalagi memukulnya. Dulu, Arga selalu lari darinya seperti tikus yang melarikan diri dari kucing. Dia terlalu takut bahkan untuk sekedar bernapas dengan keras."Menurutmu siapa aku?" Daniel berjongkok di samping Zacky dan menampar wajahnya dengan ekspresi kejam. Zacky berteriak, "Arga! Kau telah menyinggung perasaanku. Akan kupastikan kau tidak akan bisa melihat matahari besok!" Suaranya tegang karena marah. Dia tidak menyangka bahwa pria itu berpura-pura menjadi orang lemah selama ini. Tidak heran jika anak buahnya gagal membunuhnya. Sebelum Zacky bisa mengucapkan sepatah kata, serangkaian suara keras bergema di tempat yang sunyi itu. Zacky menyipitkan mata pada pria itu, wajahnya bengkak seperti binatang."Mari kita lihat siapa yang tidak akan bisa melihat matahari besok!" Daniel tersenyum lembut sambil meniup telapak tangannya sendiri."Kau... Dasar
Baca selengkapnya

Bab. 5. Adik Ipar

"Sayang, kamu salah. Kita adalah suami istri. Wajar jika kita tidur bersama."Daniel tidak peduli diantara hubungan antara Arga dan Agnes. Dia hanya ingin menjalankan tugasnya sebagai suaminya sekarang."Jadi apa? Aku memperingatkanmu, Arga. Jangan pernah memiliki ide seperti itu di benakmu. Aku mendukungmu, jadi kau harus mengikuti perintahku. Keluar dari sini!" Agnes berteriak, menunjuk ke pintu."Dan jangan masuk ke kamarku tanpa izinku.""Apa?" Daniel menggelengkan kepalanya tidak percaya.Dia tidak percaya bahwa seorang wanita telah menolaknya. Ini belum pernah terjadi sebelumnya."Baiklah! Kau akan menyesalinya nanti. Hanya tiga bulan saja yang ku butuhkan. Dalam waktu itu, aku akan membuatmu tidur denganku seperti halnya suami istri.""Itu hanya di mimpimu saja!" Agnes merengut padanya."Keluar sekarang!""Baiklah. Mari kita tunggu dan lihat apa yang terjadi setelah tiga bulan!" Daniel berbalik dan pergi dengan gusar. Sementara Agnes mendidih karena marah."Kau akan membuatku ti
Baca selengkapnya

Bab. 6. Adik Ipar

Satu jam kemudian.Lamborghini berhenti di gerbang diamond palace, yaitu merupakan pusat hiburan ternama. Tempat dimana berbagai fasilitas nya lengkap, ada pub, restoran, kasino, dan hotel. Beberapa orang bisa bersenang-senang dalam pintu yang tertutup. Masuk ke tempat itu juga sangat mahal. Hanya orang kaya yang bebas keluar masuk. Tempat itu ramai di kunjungi oleh orang-orang meski pada siang hari."Keluar dari mobil sekarang." Aura mendorong Daniel turun dari mobil sambil terus menatap gedung besar di depannya dengan mata terbelalak."Kau pecundang!" Aura merasa frustrasi. Dia tidak ingin teman-temannya melihat kakak iparnya, jadi diapun mulai memikirkan cara untuk menyingkirkannya. Kini mereka berada di lantai tiga Diamond Palace. Tepat ketika Aura mencoba mengusir Daniel, seorang pria menawan dengan kemeja warna-warni berlari ke arahnya—senyuman permanen terukir di wajahnya. Wajah Aura berubah drastis. Dia berbalik untuk pergi. Sebelum Daniel bisa tahu alasan perubahan drasti
Baca selengkapnya

Bab. 7. Hanya Seorang Pecundang

"Aku tak menyangka kau akan memukulnya. Ya Tuhan, itu luar biasa!" Aura tertawa terbahak-bahak dan menepuk bahu Daniel seolah-olah dia adalah ketua dari gank. Cara Daniel menendang Gery terlihat sempurna dan elegan. Bahkan ketua klub Taekwondo di sekolahnyapun tidak akan bisa melakukan tendangan yang begitu mudah."Tentu saja. Bagaimana aku bisa menjadi kakak iparmu jika aku tidak hebat?" Daniel menyeringai. Aura memutar bola matanya."Berhenti menyombongkan diri. Kau tidak tahu apa-apa. Menantu angkat seharusnya tidak pamer seperti ini." Aura menyilangkan tangan di depan dada dan mengukurnya. Kakak iparnya masih sama, namun ada yang berbeda darinya. Dia mengambil napas dalam-dalam dan menunjuk ke arah di mana Gery pergi."Apakah kau tahu siapa dia?""Siapa dia memang?" tanya Daniel penasaran."Dia adalah Gery, satu-satunya putra presiden Grup BD." Aura mencibir."Apa kau sadar akan konsekuensi dari memukulinya?"Daniel menggelengkan kepalanya."Tidak." Melihat ekspresi bingung di
Baca selengkapnya

Bab. 8. Kecurigaan Aura

"Jadi, kau adalah menantu keluarga Aditama yang tidak berguna itu, ya?" Pria botak itu tertawa terbahak-bahak. Kemudian, pandangannya beralih ke Aura."Kau sudah menyinggung tuan muda kami karena pecundang ini. Bagaimana kau bisa begitu bodoh, Nak?" Pria botak itu sebenarnya tak mengenal Aura. Namun, Gery menginstruksikan padanya untuk tidak bersikap kasar padanya dengan cara apa pun sebelum mereka bisa menyerang Daniel. Pria botak itu mengedipkan mata pada anak buahnya. Dua dari mereka melangkah maju dan berjalan ke arahnya. Tubuh Aura menegang. Meskipun dia mencoba untuk menjadi kuat, dia tetap seorang gadis muda yang penakut. Kini ketakutan benar-benar menguasai dirinya—dia takut melihat pria kekar itu menunggu untuk membawanya pergi."Daniel, pikirkan cara untuk kabur. Cepat!" Aura menyenggol lengan Daniel dengan gugup. Namun, Daniel masih bersikap tenang. Dia tersenyum pada mereka dengan tangan di dadanya. Sikapnya membuat Aura kesal. Pria botak itu mengerutkan kening. Dia sang
Baca selengkapnya

Bab. 9. Ibu Mertua Yang Menyebalkan

"Hmm, jika begitu jangan lupa memberitahuku ketika kau berusia delapan belas tahun," canda Daniel."Tidak! Kau tidak bisa melakukan apa pun padaku bahkan jika aku sudah berusia delapan belas tahun." Aura memelototinya."Apa yang kau pikirkan? Apakah kau benar-benar mengharapkan aku untuk melakukan sesuatu padamu?" Daniel menggoda. Aura masih remaja. Digoda seperti itu, dia sangat marah hingga wajahnya memerah. Daniel menjadi sangat senang ketika melihat wajahnya memerah karena marah. Dia ingin terus menggodanya. Namun, teleponnya berdering. Mata Daniel berbinar melihat nama di ID penelepon."Sayang, kita baru berpisah beberapa saat. Apakah kau sudah merindukanku?" Rahang Aura ternganga kaget. Dia yakin bahwa sekarang kakak iparnya telah berubah menjadi orang yang kurang ajar. Agnes sama terkejutnya. Dia tidak berpikir bahwa apa yang disebut suaminya akan menggodanya. Setelah jeda beberapa saat, dia baru menjawab, "Pulang sekarang juga Arga. Ibu ada di sini!" Aura pergi untuk mengha
Baca selengkapnya

Bab. 10. Identitas Yang Tersembunyi

"Aku tidak keberatan berlutut di depanmu, Bu. Tapi rasanya seperti mengunjungi kuburan. Jika itu tidak menyinggungmu, aku akan melakukan apa yang kau perintahkan." Daniel mengangkat bahu acuh tak acuh dan bersandar di sofa."Maksudmu apa?" Wajah Irene menjadi gelap. 'Bagaimana bisa dia mengatakan itu? Apakah dia mengutukku agar cepat mati?' Agnes mengerutkan kening, tetapi tubuhnya tampak rileks."Bukankah berlutut di depan seseorang seakan mengingatkan dengan mengunjungi kuburan untuk menghormati orang mati? Kau masih muda, dan kau harus hidup selama bertahun-tahun lagi. Kupikir lebih baik jika aku duduk dan berbicara denganmu. Bagaimana menurutmu?" Daniel tersenyum manis. Dia selalu menghormati orang-orang yang memperlakukannya dengan benar. Tapi ibu mertuanya tidak pantas dihormati.Agnes menggigit bibirnya dan menatap Daniel dengan mata terbelalak. Dia merasa bahwa Arga telah berubah setelah kecelakaan itu. Mungkin jatuh kelaut telah mempengaruhi otaknya dan mengubah kepribadi
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
16
DMCA.com Protection Status