Langit yang tadi teduh mulai mengabu dan dalam sekejap mata mulai menghitam. Aurel sudah berada di rerumputan, duduk dengan menjulurkan kakinya ke depan. Semilir angin malam menggoyangkan lembut pashmina, yang menjuntai dari lehernya.Kepalanya menoleh ke sisi kirinya. Sang suami berada tepat di sana, duduk sambil memeluk lututnya.Aurel menoleh ke sisi kanannya. Ada Davina, yang memangku Tania. Gadis kecil itu tertidur di pangkuan sang ibu. Hanya menoleh sedikit, Aurel bisa melihat kembar yang satu lagi tengah tertidur di atas lengan Rafa. Lelaki itu mengelus rambut anaknya yang menutupi wajah imut itu.Dan, entah dorongan apa, Rafa menegakkan pandangannya. Lantas, tatapannya bertemu dengan Aurel. Seakan saling terhipnotis, mereka saling enggan melepaskan pandangan. Bahkan, ketika lampu-lampu supertree mulai menari dengan indah.“Sayang, lihat, deh itu ....” Fathan hendak mengajak istrinya ikut berbahagia menyaksikan keindahan malam itu, namun kata-katanya terhenti. Sampai dua kali k
Read more