Kedua tangan Feny berlipat di dada. “Kamu ngomongin apa, sih?! Seharusnya kamu itu nanya, apa aku pulang dengan selamat karena pergi tengah malam setelah mengantarmu.” Dia memalingkan pandangan, menatap ke arah outdoor kembali. “Sungguh ngga ada sopan santun. Berbanding terbalik dengan hartanya,” gumamnya kesal.Fathan mencondongkan sedikit tubuhnya ke depan. Suaranya pelan, tapi terdengar tegas. “Jangan pernah mengalihkan pembicaraan. Aku ngga suka orang seperti itu,” ucapnya lalu kembali memundurkan tubuhnya.Kerutan di kening Feny terlihat jelas saat tatapannya kembali pada Fathan. Tapi, hanya sebentar. “Dan, aku juga ngga lagi berusaha disukai sama kamu, kok, wahai Mr. Fathan!” dumelnya seraya melipat kedua tangan di dada. Helaannya terdengar saat berpaling muka lagi.Fathan beranjak dari tempat duduknya, meraih lengan Feny agar berbalik. Dia jengah karena sedari tadi wanita berambut pan
Read more