Ash mengernyit, rumahnya terlalu sepi, padahal seharusnya Mae ada di dalam. Pintu depan tidak terkunci, dan gerbang rumahnya juga terbuka tadi. “Mae?” Ash mengetuk pintu kamar Mae, bisa jadi ia tertidur, tapi kemudian Ash juga sadar kalau pintu itu tidak terkunci. Ash membuka dan keadaan normal. Ada sedikit berantakan, lipstik terjatuh. Ash mengambil dan mengembalikannya bersama make up yang lain di meja. Tapi hal itu tidak menjawab pertanyaannya dimana Mae berada. “Mae?!” Ash memanggil sedikit lebih keras, ke halaman belakang dan samping, yang mana tidak memperlihatkan apapun. Area luar rumah tua itu tidak tersentuh oleh apapun. Mae tidak mungkin tersembunyi di antara rumput tinggi, karena tidak mungkin ada hal yang bisa dilakukan di sana. Ash mengangkat kedua tangan, sambil memejamkan mata, mencoba berpikir logis. Mae tidak ada di rumah, yang menjadi masalah mobilnya masih ada di garasi. Ash melihatnya tadi saat memarkir mobilnya sendiri. Sementara sedikit mustahil kalau Mae p
Read more