“Kau memanfaatkannya.” Ash mendongak lagi. Sikap tenang ayahnya bukan kebetulan. Dean tidak banyak bertanya tentang Mae—mengesampingkan ia mengenali Bakewell atau tidak—karena ingin memanfaatkan Mae untuk menekannya. Dean tidak merencanakan pertemuan mereka di podium dan makan malam itu dengan percuma—atau hanya sekedar ingin mengenal wanita yang dekat dengan anaknya. Ia hanya mencari cara untuk menekan Ash, dan mengikuti keinginannya.“Memang, dan apa salah? Tujuanku benar. Kau boleh mengingkarinya ribuan kali, tapi kau tetap anakku. Kau mungkin tidak percaya, tapi aku memang peduli padamu, dan ingin kau hidup.” Dean mengaku dengan mudah, sampai membuat Ash membisu. Tidak akan menanggapi karena memang sudah lama menolak bentuk kasih sayang apapun yang diberikan Dean. Menyebutnya merepotkan, mengganggu, mengekang dan lain sebagainya. Tapi pada akhirnya semua itu adalah bentuk kasih sayang.“Aku tidak ingin kau berpura-pura berbahagia, atau terlibat dengan kehidupan politik. Aku hany
Read more