“TIDAK!” Mae kembali berteriak dan hampir saja berlari pergi, tapi Ash berhasil merangkul tubuhnya, dan memeluk erat.“Maaf… maaf…,” bisik Ash, menyesal membuat Mae mengingat kejadian itu, tapi tidak berhenti. Sedikit lagi.“Kau korban, Mary. Kau yang menderita. Kau yang memberi uang untuknya. Mama Carol dan Dokter Faraday, mereka meminta uang darimu. Kau yang mencarinya, mereka yang menikmatinya.” Ash mengulang kalimat panjang itu, paling tidak tiga kali, sambil melawan keinginan Mae untuk memberontak.“Tidak begitu! Aku melakukannya untuk Daisy, semua uang itu untuk Daisy! Agar dia sembuh! Aku rela! Untuknya!” Mae tidak mau mendengar, tidak ingin menerima.Bagaimana bisa? Mae hanya tahu kenyataan itu. Mae mencurahkan seluruh hidupnya untuk itu. Mae tidak pernah memikirkan masa depannya, hanya Daisy—dan Daisy.“Aku rela… Daisy sakit…” Mae kembali menepuk dadanya—karena semakin sesak. Masih enggan menerima kalau dirinya korban, karena hal itu sama saja mengakui kebodohan seumur hidup.
Baca selengkapnya