All Chapters of Menjadi Istri Penebus Hutang Tuan Presdir: Chapter 61 - Chapter 70
134 Chapters
Raka Protes
"Maaf Mas? Apa ada yang salah?" Diana memandang Raka takut-takut. Ekspresi Raka terlihat berubah sekali saat Diana mengucapkan kata itu."Nggak ada yang salah. Cuma aku kaget aja sama jawaban kamu! Aku rasa hubungan kita udah sejauh ini, masa cuma dianggap sahabat doang?" Raka menatap Diana dengan perasaan sedih. Jelas lubuk hatinya merasakan kekecewaan yang cukup dalam."Maaf Mas! Menurut aku hubungan kita memang tidak bisa lebih dari sekadar teman. Mas Raka tahu sendiri kalau statusku sekarang adalah suami orang?""Jangan jadikan hal itu sebagai alasan. Bukannya waktu itu aku sudah bilang mau sabar menunggu urusanmu dan suamimu selesai? Aku tidak menuntut lebih Diana. Aku hanya mau kamu bersikap wajar seperti biasa. Setidaknya jangan berubah karena aku tidak suka itu.""Tapi Mas Raka tetep nggak bisa menunggu sesuatu yang nggak pasti. Mas Raka akan kehilangan waktu berharganya Mas Raka kalau menungguku. Belum tentu aku cerai?""Memangnya kamu mau mempertahankan hubungan yang tidak je
Read more
Cemburu?
"Memangnya kamu nggak mau sama aku?" Pertanyaan penuh serangan jahat yang dilayangkan Abian dengan nada manja itu membuat Diana tertegun.Lelaki itu lantas membuka risleting celana. Tangan nakal Abian menuntun tangan Diana untuk menyentuh benda tegang miliknya lebih dalam lagi.Saat jari-jemari Diana menyentuh benda itu dengan lembut, Abian mendesah. Kepalanya mendongak dengan mata setengah terpejam."Mass ...."Diana masih berusaha menahan untuk tidak terpancing dengan permintaan Abian."Aku takut!"Sejenak Abian kembali menatap gadis itu. "Apa yang kamu takutin? Miranda? Aku kan udah bilang kalau Miranda nggak ada.""Tapi Mas Raka bisa aja ngasih tahu ke Mbak Miranda kalau Mas Abian masuk ke kamarku, kan? Sumpah aku nggak mau kejadian waktu itu terulang kembali. Kalau sekarang aku sampai diusir lagi, aku harus gimana? Aku aja baru pertama kali ini pergi keluar pulau," aku Diana setengah panik.Hal itu membuat Abian tersenyum tipis. "Tenang aja. Nggak akan ada yang berani ngusir kamu
Read more
Sadar Diri.
"Mas, apa aku berhak cemburu juga?" Detik berikutnya Abian tersentak. Kalimat Diana ini sungguh menyiksa batin, jiwa, bahkan raga pria itu sekalipun. Diana benar-benar membut Abian merasa jadi manusia paling jahat sedunia karena memanfaatkan tubuh gadis itu . Tapi bukankah Diana juga menyukainya?"Boleh," jawab pria itu lemah pada akhirnya.Melihat kegundaan tercetak jelas di mata Abian, Diana pun berusaha tersenyum menutupi lukanya. "Nggak Mas, aku cuma bercanda kok! Mas Bian nggak usah mikirin pertanyaan aku. Kayak yang Mas Abian bilang waktu itu, hubungan kita cuma sekadar simbiosis mutualisme. Dan aku sadar kalau aku nggak berhak untuk cemburu.""Kenapa harus ngomong gitu sih?" Tangan pria itu menangkup dua sisi wajah Diana. Jelas Abian langsung merasa bersalah apalagi setelah Diana berkata jangan pikirkan masalah itu.Kalau tidak mau dipikirkan kenapa harus diutarakan coba?"Aku sadar posisiku Mas! Gimanapun juga aku adalah orang ketiga di antara kalian. Jadi aku paham kalau po
Read more
Ke Pantai
Diana mematut-matut tubuhnya di depan cermin. Sore ini waktunya mereka ke pantai untuk melinat sunset. Namun ia merasa bimbang karena tidak ada baju yang cocok untuk dikenakan.Tadi ia sempat melihat Miranda memakai bikini seksi yang dipadu padankan dengan outer panjang, penampilan gadis itu terlihat sempurna, dan sebagai anak gadis jelas Diana ingin berpenampilan layaknya wanita lain juga.Apalagi di pantai Bali ini hampir semua wanita memakai pakaian seksi. Diana takut dibully oleh Miranda kalau pakaian yang ia kenakan paling kuno dan kampungan sendiri."Aku harus pakai baju yang mana? Kalau pakai celana kira-kira pantas tidak ya?" Gadis itu bermonolog. Dia menatap kaca sembari menggigit bibir bawahnya, bingung.Diana sibuk memilah-milah bajunya, bahkan sampai pintu kamarnya diketuk, gadis itu masih belum menemukan pakaian yang pas untuk dikenakan.Tok ... Tok. Gadis itu pun berlari ke luar. Masih menggunakan pakaian yang sama saat mereka berangkat tadi. "Eh Mas Raka?""Jadi ke pa
Read more
Membela Diana
Sementara itu, Raka menjadi pihak yang paling tidak tenang. Dia terus kepikiran Diana, dan tentunya khawatir dengan kondisi gadis itu juga. Ia ingin sekali menyusul gadis itu tapi Raka tidak berani alias takut diusir seperti tadi."Kenapa woi! Kamu gak jadi liat sunset sama Diana? Abian saja sudah otw, bukannya romantis-romantisan malah mendekam di pinggir kolam. Kesambet?" ledek Doni. Lelaki itu setengah ngakak melihat penampilan Raka yang terlihat kusut."Anaknya ngambek gara-gara dihina sama Miranda dan Abian, Don. Dua manusia itu emang keterlaluan!" Raka mendengkus sembari melipat tangan di depan dada. Kini ia hanya mampu menunggu Diana kembali sambil memandang kolam yang tampak tenang."Lah, kenapa lagi?" Doni ikutan duduk di kursi sebelah."Entahlah! Kayaknya Miranda ada masalah pribadi sama Diana. Makanya dia benci banget sama Diana. Tadi Miranda menghina penampilan Diana habis-habisan sampai gadis itu nangis. Abian bukannya nasehatin pacarnya malah ikutan menghina juga! Aku ja
Read more
Miranda Atau Diana
Abian terduduk di atas pasir sembari memijit pelipisnya. Dia menatap kepergian Miranda yang semakin jauh, tapi entah kenapa kakinya terasa berat untuk mengejar gadis itu.Pikirannya terlalu melanglang buana pada Diana yang tadi sempat menunjukkan wajah kecewa saat Abian mengejek bajunya. Apa gadis itu benar-benar serius menanggapi ucapan Abian? Padahal Abian hanya mengejek baju Diana yang jelek, bukan orangnya. Lagi pula baju itu Abian yang belikan, jadi sekalipun Abian mengejek, itu sama halnya Abian mengejek pilihannya sendiri."Apa aku harus cari Diana? Bagaimana jika dia sedang bersama Raka," gumam pria itu galau.Kegundaan menyelimuti hati Abian. Ia menatap ke arah Miranda di mana tubuh sintal wanita itu makin tidak terlihat dari jarak pandangnya.Abian terus menatap ke arah pacarnya hingga Miranda hilang dari pandangan lelaki itu. Kini Abian menunduk dengan kaki ditekuk. Dua tangannya bertumpu pada lutut. Matahari di jauh sana mulai tenggelam seolah menambah kesepian di hati A
Read more
Miranda Mulai Curiga
"Buat apa aku bohong? Diana memang udah punya suami! Tapi setau aku suaminya nggak bertanggung jawab. Maka dari itu Diana pergi ke kota buat mengadu nasib," jelas Raka apa adanya."Diana nikah sama siapa, Rak?" Miranda mulai menatap serius. Bahkan air mata yang tadi mengalir deras tiba-tiba saja berhenti tanpa sebab."Kalau kata Diana sih dia dijodohkan. Tapi aku sendiri juga belum pernah lihat langsung seperti apa muka suaminya.""Jangan-jangan ...." Miranda menatap Raka semakin serius."Jangan-jangan apa!! Abian?" Raka malah terkekeh. "Abian masih single Mir! Kalau nggak percaya liat aja KTP-nya. Lagian mana mungkin sih Abian kenal sama Diana. Kalau tidak dipaksa kakeknya mungkin Abian juga nggak mau nampung Diana di rumahnya," ujar Raka. Tahu persis kalau Abian pernah curhat kerisihannya dengan kehadiran Diana.Sayang Miranda masih belum percaya. Duduk perempuan itu terlihat gusar bukan main. "Serius bukan Abian orangnya? Jujur kehadiran Diana yang tiba-tiba cukup aneh di mata aku
Read more
Di Bawah Pohoh Kelapa
"Kenapa ngomongnya nggak diterusin?" Abian menaik turunkan alisnya. Sementara punggungnya sudah menyandar di pohon dengan lagak santai dan selengean ala pria badboy."Kalau yang pakai baju ini Mbak Miranda pasti Mas Bian bakalan bilang bagus!" Diana mengulang kalimatnya lebih jelas dengan nada ketus."Terus?" Abian semakin meninggikan alis. Menunggu jawaban Diana berikutnya dengan senyuman gemas."Beda cerita kalau aku yang pakai, Mas Abian langsung bilang baju yang aku pakai jelek! Padahal baju ini Mas Abian sendiri yang pilihin!"Bibirnya mencebik. Gadis itu hendak berbalik dan menjauh, tapi tangan Abian dengan sigap menarik pinggang Diana hingga tubuh mereka saling bertabrakan satu sama lain.Tak mau membuang kesempatan, Abian bahkan langsung melingkarkan tangannya di pinggang gadis itu."Apa begini bentukan seorang Diana kalau lagi cemburu?""Apaan si Mas!" Diana berusaha menggeliat. Tak mau jika ada orang yang melihat mereka meski kondisi pantai sudah mulai gelap.Ditatap sepert
Read more
Isi Pikiran Diana
Satu kecupan jatuh di bibir Diana yang ranum. Gadis itu sampai melipat bibirnya karena malu. Bisa-bisanya Abian mencium dirinya di saat keadaan Miranda sedang ngambek begitu!! Dimana akal sehat seorang Abian Putra Mahendra yang biasanya bucin parah pada pacarnya?Diana seperti tidak mengenali Abian. Dipikir-pikir pria itu banyak berubah semenjak dekat dengan dirinya.Abian lalu menatap Diana. Tersenyum puas saat mendapati rona merah pada pipi gadis itu. Dia menaikkan satu tangan lalu menyentuh pipi gembil Diana. Sementara tangan satunya lagi masih setia berada di pinggang seakan takut gadis itu kabur dari jangkauan."Dari sikap kamu yang kayak gini aku udah bisa baca Diana! Kamu pasti langsung negatif thingking karena aku bilang bajumu jelek! Seolah-olah aku lagi ngehina kamu yang jelek. Padahal tidak ada niatanku menghinamu sama sekali. Aku ulangi sekali lagi ya, yang jelek itu baju pilihanku, bukan kamu!" tegas Abian.Respon Diana hanya diam. Hal itu membuat Abian langsung menebak ka
Read more
Doni Tahu Semuanya
“Pa … Pak Doni?” Diana mencicit ketakutan. Kalimat yang Doni lontarkan berhasil membuat Diana mati kutu sekaligus merasa menjadi gadis paling hina sedunia. Seumur-umur baru kali ini Diana dihina sedemikian rupa oleh seorang pria. Apalagi pria yang merupakan bosnya itu menatap Diana seperti perebut laki orang.“Kenapa? Kaget ya lihat aku? Santai saja Diana. Aku sudah lihat adegan live kalian berdua sejak tadi. Sangat romantis dan sangat mencengangkan!” ucap Doni sinis. Meski tak mendengar bagaimana percakapan mereka, tapi dari kejauhan Doni melihat jelas hingga ia berpikir Abian dan Diana terlibat skandal.Dia melipat tangan di depan dada. Kepalanya semakin menggeleng heran saat melihat tingkah Diana yang menunduk malu dengan muka yang teramat polos.“Memang benar apa kata pepatah yang mengatakan jangan mudah percaya dengan tampang seseorang! Sekarang saya bisa membuktikan sendiri. Gadis yang tampangnya polos seperti kamu ternyata berhati iblis dan bengis!”“Pak!” Diana tersentak. Se
Read more
PREV
1
...
56789
...
14
DMCA.com Protection Status