All Chapters of Menjadi Istri Penebus Hutang Tuan Presdir: Chapter 41 - Chapter 50
125 Chapters
Diana Oh Diana
"Ma .. Mas Bian serius?" Gadis itu tergagap. Jemarinya di bawah sana saling bertaut dengan kepala menunduk takut."Serius apanya? Kamu kalau ngomongnya yang jelas dong!" goda Abian sambil menaik turunkan alisnya."Maksud aku Mas Bian seriusan mau nginap di tempatku?"Digoda seperti itu mendadak jantung Diana bertalu-talu tidak jelas. Seperti ada sesuatu yang mau meledak tapi ia tidak tahu itu perasaan apa. "Iya, Diana. Sepertinya efek obat yang kemarin malam muncul lagi. Aku butuh kamu," ucap Abian mengulum senyum. Ia sengaja mendekatkan bibirnya ke telinga Diana. Spontan gadis itu membeliak. Air muka di wajah gadis itu langsung berubah seketika. Ia yang tadinya merona, kini berubah pucat pasi mendengar ucapan Abian yang tak terduga."Mas Abian lagi nggak bercanda kan? Bukannya efek obat itu sudah hilang? Tadi juga Mas Abian nggak kenapa-napa. Apa karena ini sudah malam jadi efeknya datang lagi?"Diana langsung memberingsut takut. Dia sedikit bergeser dan mendorong tubuh Abian supay
Read more
Renungan
Hubungan Raka dan Abian sudah kembali baik. Abian sendiri juga sudah memberi jalan pada Raka untuk mendekati Diana. Tapi untuk Raka sendiri belum ada pergerakan sama sekali.Setelah Raka mengetahui kalau Diana sudah menikah, ia membutuhkan waktu cukup banyak untuk merenung. Sejak kemarin ia ingin sekali mendekati Diana lagi. Tapi bukankah itu artinya Diana sedang mendekati istri orang? Sejenak Raka termenung. Saat pria itu sedang mengendari mobilnya dan hampir sampai di area kantor, mata Raka tak sengaja menangkap sosok wanita yang ia rindukan kehadirannya dari kemarin."Diana?" Raka membeliak tak percaya bisa langsung melihat gadis itu padahal baru saja ia memikirkannya. Apa ini yang dinamakan jodoh? Pikir Raka.Dia semakin memelankan laju kendaraannya. Dia juga sengaja membuka kaca samping dengan niat ingin mengajak Diana masuk ke mobil.Namun tiba-tiba seorang pria paruh baya mendatangi Diana dengan sikapnya yang kasar. Dari mobilnya Raka bisa melihat bagaimana Diana mencoba mempe
Read more
Nyaris Ciuman
Selama mereka di dalam mobil keduanya tak banyak bicara satu sama lain hingga tanpa terasa mobil Raka sudah berhenti tepat di depan restoran milik Doni. Sedikit banyak Raka mengeluhkan diri sendiri yang sejak tadi membungkam seperti dikutuk jadi batu. Memang sialan! Kenapa di saat-saat seperti ini waktu begitu cepat berlalu? Padahal ia masih ada sesuatu yang menganjal dan ingin sekali diutarakan pada Diana."Aku bantu buka seatbeltnya ya, Di." Raka sigap mengulurkan tangan dengan secepat kilat. Iseng kepala pria itu mendongak hingga tatapan mereka saling bertemu. "Kamu cantik sekali Diana ...." Raka melirih dengan suara lembut yang membuat Diana meleleh saat mendengarnya. Senyum pria itu terulas simpul. "Makasih Mas!" jawab Diana singkat.Jantung keduanya saling bersahutan. Ada sebuah rasa yang sulit dijelaskan saat mereka dalam posisi seperti ini.Dari jarak sedekat itu Raka bisa melihat betapa indah dan ranumnya bibir basah milik Diana. Bibir itu terlihat merekah seolah belum per
Read more
Balik Ke Apartemen
Tak terasa satu bulan sudah berlalu. Di sore hari yang cukup cerah, Diana sedang makan seblak di dalam kos-kosan saat pintunya tiba-tiba diketuk dari arah luar."Diana buka! Ini aku Abian!"Cepat-cepat Diana membukakan pintu untuk orang yang tidak sabaran itu. Saat kepalanya melongok ke luar, ternyata Diana menabrak sebuah dada bidang milik seorang pria. Yups! Itu adalah dada suaminya sendiri."Maaf Mas! Maaf!" Gadis itu mengusap kepalanya sendiri. Dada Abian ini terbuat dari apa sih? Kenapa rasanya bisa keras seperti tembok?Sementara Abian tersenyum geli melihat tingkah Diana yang gugup dan malu-malu. "Boleh aku masuk?" izin pria itu."Iya Mas. Tapi maaf kamarku berantakan banget. Aku juga baru selesai makan," ujarnya."Nggak papa! Aku datang ke sini cuma mau menagih janji padamu. Kamu harus segera kembali ke apartemen karena ini sudah tanggal 31," ucap Abian.Diana terpaksa membuka pintu lebar-lebar kemudian menyuruh lelaki itu masuk ke dalam saja."Apa tidak ada perpanjangan wakt
Read more
Malam Tahun Baru
Suara kembang api mulai terdengar di mana-mana meski waktu belum menunjukkan jam 12 malam. Tak ikut bergabung, Diana memutuskan untuk belajar di kamar untuk mempelajari materi yang diberikan Mis Nancy kemarin.Dia sangat bersungguh-sungguh ingin membuktikan pada Abian kalau dirinya layak mengemban pendidikan tinggi.Seperti yang dikatakan oleh Kakek Bram. Siapa pun yang menjadi istri Abian harus memiliki kemampuan yang tinggi. Diana harus berpendidikan agar ia tidak direndahkan lagi.Tapi ngomong-ngomong, bukankah suatu saat nanti mereka akan bercerai? Lantas untuk apa pendidikan tinggi itu kalau mereka sudah tidak bersama lagi?Kadang Diana geli sendiri saat memikirkanya. Tapi Diana paham kalau ilmu tidak akan luntur. Ia yakin niat baiknya akan tetap berguna meski ia sudah tidak menjabat sebagai istri Abian lagi.Ceklek .... Pintu dibuka lalu ditutup lagi. Tampak Abian berjalan menuju tempat Diana duduk sambil menyugar rambunya."Di luar hanya ada Doni dan Raka. Yakin kau tidak mau b
Read more
Diana Dandan
“Apa aku boleh ikut gabung?” Suara imut gadis itu membuyarkan fokus ketiga pria yang sibuk mengobrol tanpa memperhatikan kehadirannya.“Eh, ada Diana?” Doni menjadi manusia paling waras setelah beberapa saat terpaku menatap Diana dari atas hingga ke bawah. Ternyata jika pakai baju biasa gadis itu lumayan juga, pikirnya.Sementara Diana sendiri sedikit mematung bingung. Tak ada yang aneh dengan penampilan gadis itu. Dia hanya memoles wajahnya dengan bedak dan lipstik tipis. Niatnya supaya tidak terlihat pucat, tapi penampilan Diana yang seperti itu sukses menyihir ketiga manusia yang sedang duduk ngampar di ruang tamu. Mereka sempat menatap Diana tanpa berkedip hingga gadis itu merasa sungkan sendiri.“Kamu udah bisa dandan?” tanya Doni lagi. Perempuan yang menggunakan rok hitam sepanjang lutut dan kaos putih polos itu mengangguk. "Iya, saya memang sengaja dandan untuk diperlihatkan ke Pak Doni," ujarnya.Jangan tanya Abian dan Raka sedang apa!Raka terlihat gugup, sementara Abian sed
Read more
Dilecehkan Suami
"Mas Bian, tolong jangan seperti ini!" Dua kelopak mata Diana terpejam saat Abian menyusuri tubuhnya dengan kedua tangan. Sebisa mungkin Diana menolak, tapi sesuatu yang dasyat membuat Diana merasa kesulitan mendorong tubuh Abian yang semakin berani.Alih-alih terlepas Abian justru memperdalam ciumannya semakin buas. Dia mengobrak-abrik seluruh isi mulut Diana seolah mencari-cari sesuatu hingga lidah keduanya saling membelit. Awalnya Diana cukup kaget dengan ciuman aneh tersebut. Dia jijik, geli, namun tanpa sadar tubuhnya mulai melemah dan menerima perlakuan Abian entah sejak kapan. Secara tidak sadar Diana menikmati ciuman Abian bahkan membalas kenikmatan yang sedang pria itu berikan.Keduanya seperti manusia hilang kendali. Diana merasa menjadi seperti wanita yang lebih buruk dari seorang jal*ng karena memanfaatkan keadaan Abian yang seperti itu, tapi dia sungguh tidak menolak semua yang dilakukan oleh Abian. Otak kotor gadis itu terus menuntun dirinya pada sebuah pencapaian yan
Read more
Abian Kalap
Tak ada yang bisa Diana lakukan selain menangis dan meratapi kebodohannya sendiri. Kalau ditanya apakah ia menyesal? Jelas Diana menyesal!Hari sudah memasuki pagi saat gadis itu berjalan gontai tanpa arah tujuan. Dia sudah keluar dari gedung apartemen sejak dua jam lalu. Sekarang Diana berjalan bahkan tanpa menggunakan alas kaki. Gadis 19 tahun itu terus menangis sambil menutupi bagian bajunya yang sobek karena sempat ketarik oleh kuku tajam Miranda."Apa salahku terlalu besar sampai aku layak diperlakukan seperti ini?" guman Diana dengan suara lirih tertahan menahan isak tangis.Ya, Diana akui dia memang salah karena sudah memanfaatkan keadaan tidak sadar seorang Abian. Tapi Miranda juga tidak beda jauh. Dia sejahat itu sampai tega mengusir Diana dalam keadaan seperti ini.Andai boleh memilih Diana sendiri juga tidak mau kejadian memalukan seperti ini sampai terjadi. Dia sungguh tidak paham dengan tubuhnya yang tak selaras dengan otak. Walau sudah sempat berusaha melepaskan diri, p
Read more
Pertengkaran Abian Dan Miranda
"Apa kamu gila Bian? Kamu berani ngancem aku cuma buat manusia kayak dia?" Miranda menggeleng tak percaya. Tatapannya mengarah marah pada lelaki itu. Hati wanita itu teramat sakit mendengar perkataan Abian barusan. Bodoh! Ia merasa bodoh karena tidak menyadari kalau kekasihnya itu banyak berubah sejak kehadiran Diana di antara mereka. Apakah diam-diam Abian memiliki ketertarikan pada wanita kampung itu?Kalau iya Miranda tak tahu harus bagaimana karena Diana jauh lebih mampu berada di dekat Abian dibanding dirinya. Mau bagaimanapun Diana ada di pihak Kakek Bram, hal itu sangat memudahkan Diana untuk melakukan interaksi lebih dengan kekasihnya dibanding Miranda yang memiliki status pacar.Arghh! Memikirkan itu rasanya Miranda hampir gila!"Ini bukan masalah mengancam! Tapi karena kamu sudah sangat keterlaluan pada Diana. Kamu berani mengusir Diana tanpa sepengetahuanku!""Jadi menurutmu perbuatanku salah?" Suara keras Miranda membuat Abian terdiam mencerna semuanya."Katakan padaku,
Read more
Lahirkan Anak!
"Mir, apa aku boleh minta izin untuk mencari Diana?" Abian bertanya takut-takut. Jam sudah menunjukkan pukul satu siang, dan ia benar-benar khawatir karena gadis itu pergi tanpa membawa uang atau pun ponsel. Dan hingga detik ini Diana tidak ada tanda-tanda mau kembali.Sementara Miranda terus menempel di lengan pria itu. Miranda seolah sengaja membuat Abian tidak bisa lepas dari dirinya. "Ayolah Abian ... kita jarang libur bersama dan punya waktu berduaan seperti ini. Diana pasti baik-baik saja. Nanti juga kalau sudah sadar dia akan kembali ke sini. Dia tidak mungkin bisa pergi jauh karena barang-barangnya masih di sini.""Justru itu yang membuatku khawatir Mir. Kamu ngusir dia tanpa membawa uang dan ponsel. Bagaimana caranya dia bertahan hidup kalau dua pokok kehidupannya saja masih ada di sini!""Pasti dia sudah minta tolong temannya lah! Diana bukan gadis bodoh. Dia mungkin sudah menghubungi Raka atau teman lainnya," kekeh Miranda. Dia tetap tidak membolehkan Abian pergi mencari
Read more
PREV
1
...
34567
...
13
DMCA.com Protection Status