Home / Romansa / GADIS PENEBUS HUTANG MR. A / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of GADIS PENEBUS HUTANG MR. A: Chapter 31 - Chapter 40

73 Chapters

Part 31. KEJADIAN LUCU

Hari-hari berlalu, dan cinta Alfa untuk Vellza semakin besar. Mereka berdua rutin melakukan olahraga setiap malam, sehingga Vellza merasakan perubahan yang signifikan dalam hidupnya. Namun, pada suatu pagi, Vellza merasakan rasa mual yang luar biasa hebat. Setiap kali Vellza hendak pergi ke kamar mandi, aroma sabun yang biasanya menyegarkan malah membuat perutnya terasa kacau. Rasanya seolah-olah ada sesuatu yang mengaduk-aduk perutnya, dan Vellza merasa ingin muntah.“Kenapa aroma sabunnya beda? Emangnya kamu ganti ya, Sayang?”Alfa yang masih berbaring segera menyandarkan punggungnya ke dashboard ranjang. “Enggak, tuh. Itu aroma sabun yang biasanya, kok. Emangnya kenapa?”“Baunya menyengat banget, aku pengen muntah terus, nih,” protes Vellza sambil memegang perutnya.Rasa tidak nyaman itu pun benar-benar membuat Vellza lemas. Sudah lebih dari tiga kali dia muntah. Alfa pun semakin cemas dengan keadaan istrinya.“Sebentar, Saya
Read more

Part 32. HAMIL

Akhirnya Vellza berhasil selamat sampai rumah sakit. Setelah memastikan Vellza masuk, Alfa masih melihat Devon tertawa.Alfa hanya bisa tersenyum dan menggelengkan kepala saat mendengar tawa renyah Devon. Bagaimana tidak, seorang lelaki tampan dan dingin seperti Alfa, bisa ditundukkan oleh wanita biasa, yaitu Vellza. Meski situasinya cukup serius, Alfa paham bahwa kejadian tersebut memang terdengar lucu dan tidak biasa. "Ya, tertawalah sepuasnya, Devon," kata Alfa dengan nada setengah kesal dan setengah terhibur. "Tapi ingat, sekarang tugasmu untuk membantu Vellza sampai di rumah sakit sudah selesai. Sekali lagi aku mengucapkan terima kasih." Devon masih tertawa, namun dia menyetujui permintaan Alfa. "Tentu saja, Alfa. Bukankah kita sahabat. Jangan khawatir." Alfa merasa lega mendengar jawaban Devon. Meski dia sedikit kesal karena diperlakukan sebagai bahan tertawaan, Alfa tahu bahwa Devon adalah teman yang bisa diandalkan dan akan membantu mer
Read more

Part 33. DERITA ALFA

Kisah cinta antara Vellza dan Alfa memang tidak biasa. Awalnya, mereka hanya terikat dalam sebuah kontrak yang melibatkan hutang ibu tirinya, Anne. Vellza setuju untuk menjadi istri Alfa sebagai penebus hutang tersebut. Namun, tak disangka, hubungan mereka berkembang menjadi sesuatu yang jauh lebih dalam. Vellza yang memiliki sikap periang dan penuh semangat berhasil mencairkan dinding es yang selama ini Alfa ciptakan untuk melindungi hatinya. Keberadaannya mampu mengubah kehidupan dingin Alfa menjadi lebih hangat dan penuh cinta. Suatu hari, ketika mereka duduk bersama di sofa, Alfa menatap Vellza dengan penuh rasa syukur. "Vellza, aku tak pernah menyangka bahwa kehadiranmu dalam hidupku akan membawa perubahan begitu besar. Aku bersyukur karena kamu tetap bertahan di sampingku, meski awalnya hubungan kita hanya berdasarkan kontrak." Vellza tersenyum lembut dan membalas, "Alfa, aku juga tak pernah menyangka bahwa aku akan jatuh cinta padamu. Meski awaln
Read more

Part 34. IBU HAMIL YANG UNIK

Alfa tentu masih mencoba mencari pemahaman tentang perubahan yang dialami oleh Vellza. Istri tercintanya yang sedang hamil muda. Bagaimanapun ini sebuah pengalaman yang sangat unik dan jarang terjadi. Bahkan merupakan pengalaman pertama untuk Alfa Mahendra. Seketika ia pun ingin berdiskusi dengan Devon. Langkah kakinya mengantar Alfa sampai di ruangan Devon. Tanpa mengetuk pintu, Devon menyelonong masuk.“Apakah semua ibu hamil akan bersikap seperti Vellza?” Tanya Alfa pada Devon yang masih berkutat dengan pekerjaannya.Devon, yang sedang asyik berkutat dengan pekerjaannya, dan menjawab asal tanpa benar-benar memahami pertanyaan tersebut jelas saja membuat Alfa kesal. "Ya mana saya tahu, Pak?" jawabnya, membuat Alfa seketika merasa kesal.Ruangan itu seketika menjadi hening, hanya terdengar suara Alfa yang menggebrak meja. "Kamu mau jawab atau aku pecat saat ini juga!" bentaknya, membuat Devon terkejut dan hampir terjengkang.Alfa yang sangat ingin teman berdiskusi seketika kesal dan
Read more

Part 35. TRI SEMESTER PERTAMA

Pada trimester pertama kehamilannya, Vellza mengalami perubahan yang cukup unik. Indra penciumannya menjadi sangat tajam, sampai-sampai bau-bauan yang biasanya tidak mengganggu, seperti sabun, parfum, bawang putih, dan kerupuk, menjadi sangat menyengat dan tidak tahan.Sama seperti pagi itu ketika Vellza baru saja dari kamar mandi, ia langsung muntah-muntah hebat. Rupanya aroma sabun Alfa pemicunya. Dengan cepat ia meraih ponsel untuk menghubungi suami tercinta yang terpisah kamar tidur karena Vellza membenci suara dengkuran Alfa ketika tidur.Saat matahari terbit membawa kabar pagi, suara dering telepon membangunkan Alfa dari tidurnya. Dia mengangkat telepon dan mendengar suara Vellza yang lembut di ujung sana, "Alfa, aku merasa mual. Aku pikir aroma sabunmu terlalu kuat." Alfa terkejut. Sabunnya? Itu adalah sabun yang dia gunakan selama bertahun-tahun dan Vellza tidak pernah mengeluh sebelumnya. Tapi, dia ingat bahwa Vellza sedang hamil. Dia membaca bah
Read more

Part 36. AYAH ALFA

Saat kebahagiaan tengah menyelimuti Alfa dan Vellza di mansion mereka, tiba-tiba pintu utama terbuka dengan keras, tapi mereka tidak menyadari kedatangannya. Alfa dan Vellza begitu terkejut dan bergegas menoleh saat ada yang ikut berbicara tadi. Ternyata, di belakang mereka berdiri seorang lelaki misterius yang mengenakan jas hitam dan topi fedora. Wajahnya tertutup oleh bayangan yang misterius. Hal itu tentu saja membuat Vellza terkejut sekaligus takut. Alfa terlihat mengernyitkan dahi dan berusaha tetap tenang di hadapan istrinya yang sedang ketakutan. “Siapa kamu? Apa yang kamu lakukan di sini?” Lelaki misterius itu mempunyai suara serak, tapi cenderung tegas. “Maaf mengganggu, tetapi saya memiliki pesan penting untukmu, Alfa Mahendra.” Vellza memegang lengan Alfa, agak khawatir, “Pesan apa? Siapa kamu sebenarnya?” Lelaki itu tampak menarik napas dalam-dalam, lalu mulai membuka topi miliknya, “Aku adalah ayah kandungmu, Alfa.”
Read more

Part 37. CERITA MANIS

Setelah beberapa waktu berlalu, kini Alfa sudah terbiasa dengan kehamilan Vellza yang unik. Malam itu Alfa belum juga pulang dari kantor karena Vellza meminta dibelikan buah kedondong. Padahal itu bukan musimnya, sehingga Alfa harus berkeliling kota untuk mencarinya.Alfa telah terbiasa dengan kehamilan Vellza yang unik. Keinginan Vellza yang kadang-kadang aneh dan tiba-tiba membuat Alfa harus ekstra sabar dan perhatian. Malam itu, ketika Alfa masih di kantor, Vellza meminta buah kedondong. Meski bukan musimnya, Alfa berjanji untuk mencarinya. Setelah berkeliling kota dan mencari di beberapa toko buah, Alfa akhirnya menemukan buah kedondong yang dicari Vellza. Dia merasa lega dan segera pulang ke rumah, berharap Vellza akan senang dengan kejutan ini. Ketika Alfa sampai di rumah, dia melihat Vellza sedang duduk di sofa, tampak lelah tetapi senang. Alfa tersenyum dan mendekati Vellza, membuka tasnya dan menunjukkan buah kedondong yang telah dia cari.
Read more

Part 38. MENGIDAM NASGOR CUMI

Namanya orang mengidam sudah pasti ada saja hal aneh yang memicu keinginannya untuk memiliki atau sekedar mencicipi. Sama seperti Vellza yang kebetulan melihat nasi goreng hitam berasal dari tinta cumi-cumi yang masih fresh, kebetulan nasgornya dijual di Surabaya. Tentu saja hal itu membuat Alfa harus bersusah payah terbang ke kota pahlawan itu."Tapi aku mau ikut!" Rengek Vellza lagi, matanya berbinar-binar memandang Alfa. Alfa tersenyum melihat tingkah istrinya yang sedang hamil itu. "Kamu tahu betul, perjalanan itu cukup melelahkan dan mungkin tidak nyaman untukmu dan bayi kita," ujar Alfa dengan lembut, mencoba meyakinkan Vellza. Vellza tampak kecewa, bibirnya mengerucut. Alfa merasa hatinya bergetar melihat ekspresi istrinya. Dia mendekat dan merangkul Vellza, menenangkannya. "Sayang, aku tahu kamu sangat menginginkan nasi goreng hitam itu. Dan aku berjanji akan membawanya untukmu. Tapi aku juga khawatir tentang kesehatanmu dan bayi kita.
Read more

Part 39. KRITIS

Alfa dan Vellza sedang menikmati waktu berdua di rumah mereka, tertawa dan berbagi cerita tentang hari mereka. Mereka berdua merasa sangat bahagia dan beruntung bisa memiliki satu sama lain. Namun, kebahagiaan mereka segera terganggu oleh panggilan telepon yang datang dari keluarga Alfa. Alfa mengangkat telepon dan wajahnya segera berubah pucat. Ayahnya, yang telah berjuang melawan penyakit kronis selama beberapa tahun terakhir, kini dalam keadaan kritis di rumah sakit. Alfa merasa seperti dunia berhenti berputar saat mendengar kabar tersebut. "Vellza, Ayah sedang kritis di rumah sakit. Kita harus segera pergi." Vellza, yang merasa terkejut dan khawatir, segera berdiri dan memeluk Alfa. Mereka berdua merasakan kekhawatiran dan ketakutan yang sama, tetapi mereka tahu bahwa mereka harus kuat dan bersama-sama menghadapi situasi ini.Mendengar kabar buruk tentang ayah Alfa, baik Alfa dan Vellza merasa terpukul. Namun, mereka tahu bahwa mereka perlu
Read more

Part 40. KEHILANGAN

Dikarenakan tidak kunjung datang, maka Alfa pun menekan nurse call. Berharap suster atau tenaga medisnya segera datang membantu. Alfa benar-benar berharap masih ada keajaiban saat ini.“Ada apa, Pak Alfa? Apakah ada yang bisa saya bantu?” “Tolong panggil dokter segera! Ayahku butuh pertolongan!” “Saya akan segera memanggil dokter. Mohon tunggu sebentar.” Beberapa saat kemudian dokter datang dan melakukan segala upaya untuk menyelamatkan Ayah Alfa. Namun, Tuhan mempunyai rencana lain. Meski dokter dan yang lainnya sudah mencoba menolong, tapi hasilnya sama. Untuk terakhir kalinya, Ayah Alfa hanya berpesan, “Jagalah istrimu seperti engkau memilihnya untuk menjadi pendamping hidupmu. Jadikanlah istrimu sebagai ratumu karena dia telah rela mengandung keturunanmu, padahal sebelum ini ia bukanlah siapa-siapa untukmu.”“Iya, yah. Aku berjanji.”Setelah itu ayahnya menghembuskan nafas terkahir. “Saya sudah melakuk
Read more
PREV
1234568
DMCA.com Protection Status