Home / Romansa / GADIS PENEBUS HUTANG MR. A / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of GADIS PENEBUS HUTANG MR. A: Chapter 51 - Chapter 60

73 Chapters

Part 51. SEMAKIN BENCI

Usaha penculikan Baby Noah, putra Vellza dan Alfa benar-benar membuat mereka meningkatkan penjagaan untuknya. Vellza yang sangat takut kehilangan Noah hanya bisa menangis. Alfa terus membujuknya agar bisa kuat melewati fase ini. Alfa berjanji untuk selalu melindungi keluarga kecilnya.Kegagalan usaha penculikan Baby Noah oleh Nyonya Anne telah meninggalkan jejak trauma yang mendalam bagi Vellza dan Alfa. Mereka berdua terpaksa meningkatkan penjagaan untuk Noah, takut akan ancaman yang mungkin datang kembali. Vellza, yang sangat takut kehilangan Noah, merasa sangat terpukul oleh kejadian tersebut. Ia merasa takut dan tidak berdaya, dan tak bisa berhenti menangis. Alfa, suaminya, berusaha sekuat tenaga untuk menenangkan Vellza dan memberikan dukungan yang ia butuhkan. Alfa terlihat menggenggam tangan Vellza, "Sayang, aku tahu ini berat untukmu. Tapi kita harus kuat, untuk Noah. Aku berjanji, aku akan selalu melindungi kalian berdua." Vellza masih
Read more

Part 52. DICULIK

Ketidakwaspadaan Vellza membuat putranya, Baby Noah, menjadi terancam. Adik tirinya, Alexa, dengan kejam berhasil membawa bayi mungil itu menjauh dari kediaman Vellza dan Alfa. Mereka berdua telah berhasil melarikan diri selama satu jam, menjauh dari pandangan Vellza yang sedang selesai mandi dan ingin melihat putranya. Dalam perjalanan mereka, Alexa menatap bayi mungil itu dengan kebencian di matanya. "Inilah akibat dari mencelakai ibuku, maka ibumu pun akan merasakan hal yang sama!" Bayi Noah, tidak tahu apa yang sedang terjadi, hanya menangis dengan lembut di dalam pangkuan Alexa. Kehadirannya yang tak berdaya menjadi taruhan dalam dendam yang tidak masuk akal. Sementara itu, Vellza yang telah selesai mandi, keluar dari kamar mandi dan mencari Baby Noah. Namun, ia tidak dapat menemukannya. Kehilangan itu membuat hatinya berdegup kencang dan kepanikan mulai merayap di dalam dirinya. "Baby Noah! Di mana kamu?" Sesuatu yang
Read more

Part 53. MENCARI TITIK TENGAH

Alfa dan Vellza dengan hati-hati mencoba membuka jalur komunikasi dengan Alexa, berharap untuk mencapai solusi damai dalam situasi yang tegang ini. Mereka berdua ingin menyelesaikan masalah ini dengan cara yang paling aman dan damai bagi semua pihak yang terlibat, terutama untuk Baby Noah."Apa kamu yakin jika cara ini pasti berhasil?""Aku sangat yakin akan hal ini." Dengan hati-hati, Alfa menelpon pelaku, "Alexa, kita perlu berbicara. Kita perlu menemukan solusi yang adil dan aman untuk semua orang, terutama untuk Baby Noah." Namun, Alexa tampaknya tidak mau berdamai. Dia menuntut agar Baby Noah ditukar dengan kebebasan ibunya, Nyonya Anne, yang saat ini sedang ditahan. Alexa menjawabnya dengan tegas, "Tidak ada negosiasi, Alfa. Satu-satunya cara untuk mendapatkan Noah kembali adalah dengan membebaskan ibuku." Vellza, mendengar tuntutan Alexa, merasa ketakutan dan kesedihan. Dia merasa takut untuk kehilangan Noah, tetapi di
Read more

Part 54. KESEPAKATAN

"Kalian boleh mendapatkan kembali Noah, besok malam di Jalan Kemal jam 9 malam!""Ba-baik, Ale. Aku mohon jangan sakiti putraku!"Suara Vellza tampak rapuh dan Alexa sangat menyukai hal itu. Di dalam hati ia sangat puas karena saudara tirinya itu semakin menderita. Sesuai kesepakatan, Vellza akan datang tanpa di dampingi siapapun, termasuk Alfa suaminya sendiri. Meski sangat beresiko, Vellza memilih jalur itu, karena kabarnya Baby Noah semakin rewel. Bahkan suhu tubuhnya sering naik.Vellza selalu berdoa agar putranya selamat. Ia tidak mempunyai siapapun lagi di dunia ini kecuali Noah dan Alfa. Vellza tidak akan pernah rela jika darah dagingnya terancam.Vellza merasa ketakutan dan khawatir mendengar ultimatum dari Alexa. Namun, dia tahu bahwa dia harus melakukan apa saja untuk mendapatkan anaknya kembali. Meski hatinya dipenuhi kekhawatiran, dia berusaha untuk tetap tenang dan berpikir jernih. "Baiklah, Alexa. Aku akan datang
Read more

Part 55. KEMARAHAN ALFA

Betapa terkejutnya Alfa ketika ia menyadari bahwa ada suara tangis bayi mulai terdengar di dalam rumah. Alfa yang baru saja pulang dari bekerja buru-buru mencari sumber suara.Kedua matanya terbelalak saat melihat sang putra sudah berada dalam pelukan istri tercinta. Langkah kakinya tergopoh-gopoh untuk menggapai tempat keberadaan Vellza."Sayang, benarkah itu putra kita?" tanya Alfa dengan intonasi lemah.Vellza mengangguk, "Iya, Sayang. Ini putra kita, Noah."Raut wajah penuh kegembiraan menyertai kehadiran kembali Baby Noah di dalam rumah itu. Wajahnya yang menyejukan hati sangat dirindukan oleh Alfa. Namun, sorot matanya berubah tajam saat melihat bekas goresan pada wajah cantik milik Vellza."Sayang, apa ini perbuatan Alexa?"Sontak Vellza baru teringat akan luka di pipinya yang belum sempat ia bersihkan. Fokusnya baru tertuju pada sang putra yang terlihat kehausan. Tangan lembutnya berhasil menyentuh bekas luka yang hampir mengering."Katakan, siapa yang melakukan ini!""Alfa, su
Read more

Part 56. CINTA UNTUK NOAH

Sebagai ungkapan rasa terima kasih, maka Alfa dan juga Vellza akan mengadakan sebuah kegiatan amal untuk berbagi kepada anak-anak yatim. Hal itu ia lakukan sebagai wujud rasa terima kasih karena Baby Noah sudah kembali ke dalam pelukan mereka. Salah satu harapan mereka adalah semoga setelah ini tidak ada ujian yang datang silih berganti di dalam keluarga Alfa dan juga Vellza."Kamu tidak keberatan jika aku melakukan acara ini, bukan?" tanya Alfa sambil meletakkan salah satu tangan dan kepalanya di bahu Vellza.Vellza yang kebetulan sedang merias diri menjadi geli karena Alfa tiba-tiba saja bermanja padanya. Bukannya sadar, Alfa justru dengan sengaja memancing istrinya agar sedikit saja memberikan perhatian lebih padanya. "Kamu kenapa? Nggak suka aku begini," suara Alfa dibuat semanja mungkin agar Vellza menjadi tersentuh.Terlebih lagi tangan Alfa sudah melingkar manis di pinggang rampingnya. Alfa dengan lembut memeluk Vellza dari belakang, tanga
Read more

Part 57. KEBAHAGIAAN

Dokter memang tidak mengatakan jika ada kemungkinan Alfa bisa bangun dari koma. Akan tetapi, dalam pemikiran Aisyah sebuah keajaiban itu pasti akan terjadi. Sayang, Ibu Alfa sudah putus asa dan meminta semua peralatan kesehatan yang menempel pada tubuh Alfa segera dicabut. Percuma saja katanya.Meskipun dokter tidak memberikan harapan bahwa Alfa bisa bangun dari koma, Aisyah tetap berpegang teguh pada kepercayaannya bahwa keajaiban pasti akan terjadi. Dia yakin bahwa Alfa akan bangkit dari tidur panjangnya dan kembali ke keluarga yang mencintainya. Aisyah memegang tangan Alfa dengan penuh harap, “Aku tahu kamu bisa, Mas. Aku tahu kamu akan kembali untuk kami.” Namun, Ibu Alfa tampaknya sudah kehilangan harapan. Dia merasa putus asa dan meminta semua peralatan kesehatan yang menempel pada tubuh Alfa dicabut. Dia merasa bahwa semua upaya untuk membangunkan Alfa dari koma adalah sia-sia. “Sudahlah, kita sudah melakukan yang terbaik. Jika Tuhan men
Read more

Part 58. MASALALU DEVON

Setelah drama penculikan Noah selesai, kini Alfa bersama Vellza mulai berbenah diri. Mencoba menselaraskan apapun yang bisa mereka lakukan demi kebahagiaan Noah.Sambil berusaha memastikan bahwa putra mereka mendapatkan semua kasih sayang dan dukungan yang dia butuhkan. Alfa mengulas senyuman lembut pada Vellza, "Kita harus melakukan yang terbaik untuk Noah, Vellza. Dia adalah prioritas kita." "Tentu saja, Alfa. Kita akan melakukannya bersama-sama. Lihatlah betapa damainya putra kira saat ini." Namun, di balik kebahagiaan dan kedamaian yang baru mereka temukan, badai baru tampaknya mulai mengancam. Devon, asisten setia Alfa, tampaknya sedang menghadapi masalah yang serius. Hal itu mampu mencuri perhatian Alfa maupun Vellza karena mereka telah menganggap Devon sebagai keluarganya. Devon, yang biasanya ceria dan penuh semangat, tampaknya kehilangan cahaya di matanya. Dia tampak lesu dan tidak bersemangat, dan kerjaannya yang biasanya s
Read more

Part 59. ORANGTUA DEVON

Ternyata kematian kedua orangtua Devon hanyalah sebuah rekayasa dari rekan bisnisnya. Buktinya Devon sekarang sedang berhadapan dengan sepasang wanita dan pria yang mengaku sebagai ibunya. Jauh sebelum itu, Alfa sudah lebih dulu mengatakan pada Devon untuk berhati-hati pada orang asing. Meski mereka mengaku sebagai orang tuanya, tapi Alfa tidak langsung mempercayai sumber informasi dari kedua orang asing itu.Devon, yang kini berhadapan dengan sepasang wanita dan pria yang mengaku sebagai ibunya, merasa bingung dan terkejut. Dia mengingat kata-kata peringatan Alfa tentang berhati-hati terhadap orang asing, dan dia tidak langsung mempercayai klaim mereka."Bagaimana aku bisa tahu bahwa kalian benar-benar orang tuaku? Apa buktinya?" tanya Devon dalam hati.Wanita yang mengaku sebagai ibu Devon mencoba meyakinkannya dengan memberikan beberapa detail pribadi yang hanya diketahui oleh keluarga mereka. Namun, Devon masih merasa ragu dan tidak yakin."Aku harus berhati-hati. Aku tidak boleh
Read more

Part 59. ORANGTUA DEVON

Ternyata kematian kedua orangtua Devon hanyalah sebuah rekayasa dari rekan bisnisnya. Buktinya Devon sekarang sedang berhadapan dengan sepasang wanita dan pria yang mengaku sebagai ibunya. Jauh sebelum itu, Alfa sudah lebih dulu mengatakan pada Devon untuk berhati-hati pada orang asing. Meski mereka mengaku sebagai orang tuanya, tapi Alfa tidak langsung mempercayai sumber informasi dari kedua orang asing itu.Devon, yang kini berhadapan dengan sepasang wanita dan pria yang mengaku sebagai ibunya, merasa bingung dan terkejut. Dia mengingat kata-kata peringatan Alfa tentang berhati-hati terhadap orang asing, dan dia tidak langsung mempercayai klaim mereka."Bagaimana aku bisa tahu bahwa kalian benar-benar orang tuaku? Apa buktinya?" tanya Devon dalam hati.Wanita yang mengaku sebagai ibu Devon mencoba meyakinkannya dengan memberikan beberapa detail pribadi yang hanya diketahui oleh keluarga mereka. Namun, Devon masih merasa ragu dan tidak yakin."Aku harus berhati-hati. Aku tidak boleh
Read more
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status