Pada trimester pertama kehamilannya, Vellza mengalami perubahan yang cukup unik. Indra penciumannya menjadi sangat tajam, sampai-sampai bau-bauan yang biasanya tidak mengganggu, seperti sabun, parfum, bawang putih, dan kerupuk, menjadi sangat menyengat dan tidak tahan.Sama seperti pagi itu ketika Vellza baru saja dari kamar mandi, ia langsung muntah-muntah hebat. Rupanya aroma sabun Alfa pemicunya. Dengan cepat ia meraih ponsel untuk menghubungi suami tercinta yang terpisah kamar tidur karena Vellza membenci suara dengkuran Alfa ketika tidur.Saat matahari terbit membawa kabar pagi, suara dering telepon membangunkan Alfa dari tidurnya. Dia mengangkat telepon dan mendengar suara Vellza yang lembut di ujung sana, "Alfa, aku merasa mual. Aku pikir aroma sabunmu terlalu kuat." Alfa terkejut. Sabunnya? Itu adalah sabun yang dia gunakan selama bertahun-tahun dan Vellza tidak pernah mengeluh sebelumnya. Tapi, dia ingat bahwa Vellza sedang hamil. Dia membaca bah
Saat kebahagiaan tengah menyelimuti Alfa dan Vellza di mansion mereka, tiba-tiba pintu utama terbuka dengan keras, tapi mereka tidak menyadari kedatangannya. Alfa dan Vellza begitu terkejut dan bergegas menoleh saat ada yang ikut berbicara tadi. Ternyata, di belakang mereka berdiri seorang lelaki misterius yang mengenakan jas hitam dan topi fedora. Wajahnya tertutup oleh bayangan yang misterius. Hal itu tentu saja membuat Vellza terkejut sekaligus takut. Alfa terlihat mengernyitkan dahi dan berusaha tetap tenang di hadapan istrinya yang sedang ketakutan. “Siapa kamu? Apa yang kamu lakukan di sini?” Lelaki misterius itu mempunyai suara serak, tapi cenderung tegas. “Maaf mengganggu, tetapi saya memiliki pesan penting untukmu, Alfa Mahendra.” Vellza memegang lengan Alfa, agak khawatir, “Pesan apa? Siapa kamu sebenarnya?” Lelaki itu tampak menarik napas dalam-dalam, lalu mulai membuka topi miliknya, “Aku adalah ayah kandungmu, Alfa.”
Setelah beberapa waktu berlalu, kini Alfa sudah terbiasa dengan kehamilan Vellza yang unik. Malam itu Alfa belum juga pulang dari kantor karena Vellza meminta dibelikan buah kedondong. Padahal itu bukan musimnya, sehingga Alfa harus berkeliling kota untuk mencarinya.Alfa telah terbiasa dengan kehamilan Vellza yang unik. Keinginan Vellza yang kadang-kadang aneh dan tiba-tiba membuat Alfa harus ekstra sabar dan perhatian. Malam itu, ketika Alfa masih di kantor, Vellza meminta buah kedondong. Meski bukan musimnya, Alfa berjanji untuk mencarinya. Setelah berkeliling kota dan mencari di beberapa toko buah, Alfa akhirnya menemukan buah kedondong yang dicari Vellza. Dia merasa lega dan segera pulang ke rumah, berharap Vellza akan senang dengan kejutan ini. Ketika Alfa sampai di rumah, dia melihat Vellza sedang duduk di sofa, tampak lelah tetapi senang. Alfa tersenyum dan mendekati Vellza, membuka tasnya dan menunjukkan buah kedondong yang telah dia cari.
Namanya orang mengidam sudah pasti ada saja hal aneh yang memicu keinginannya untuk memiliki atau sekedar mencicipi. Sama seperti Vellza yang kebetulan melihat nasi goreng hitam berasal dari tinta cumi-cumi yang masih fresh, kebetulan nasgornya dijual di Surabaya. Tentu saja hal itu membuat Alfa harus bersusah payah terbang ke kota pahlawan itu."Tapi aku mau ikut!" Rengek Vellza lagi, matanya berbinar-binar memandang Alfa. Alfa tersenyum melihat tingkah istrinya yang sedang hamil itu. "Kamu tahu betul, perjalanan itu cukup melelahkan dan mungkin tidak nyaman untukmu dan bayi kita," ujar Alfa dengan lembut, mencoba meyakinkan Vellza. Vellza tampak kecewa, bibirnya mengerucut. Alfa merasa hatinya bergetar melihat ekspresi istrinya. Dia mendekat dan merangkul Vellza, menenangkannya. "Sayang, aku tahu kamu sangat menginginkan nasi goreng hitam itu. Dan aku berjanji akan membawanya untukmu. Tapi aku juga khawatir tentang kesehatanmu dan bayi kita.
Alfa dan Vellza sedang menikmati waktu berdua di rumah mereka, tertawa dan berbagi cerita tentang hari mereka. Mereka berdua merasa sangat bahagia dan beruntung bisa memiliki satu sama lain. Namun, kebahagiaan mereka segera terganggu oleh panggilan telepon yang datang dari keluarga Alfa. Alfa mengangkat telepon dan wajahnya segera berubah pucat. Ayahnya, yang telah berjuang melawan penyakit kronis selama beberapa tahun terakhir, kini dalam keadaan kritis di rumah sakit. Alfa merasa seperti dunia berhenti berputar saat mendengar kabar tersebut. "Vellza, Ayah sedang kritis di rumah sakit. Kita harus segera pergi." Vellza, yang merasa terkejut dan khawatir, segera berdiri dan memeluk Alfa. Mereka berdua merasakan kekhawatiran dan ketakutan yang sama, tetapi mereka tahu bahwa mereka harus kuat dan bersama-sama menghadapi situasi ini.Mendengar kabar buruk tentang ayah Alfa, baik Alfa dan Vellza merasa terpukul. Namun, mereka tahu bahwa mereka perlu
Dikarenakan tidak kunjung datang, maka Alfa pun menekan nurse call. Berharap suster atau tenaga medisnya segera datang membantu. Alfa benar-benar berharap masih ada keajaiban saat ini.“Ada apa, Pak Alfa? Apakah ada yang bisa saya bantu?” “Tolong panggil dokter segera! Ayahku butuh pertolongan!” “Saya akan segera memanggil dokter. Mohon tunggu sebentar.” Beberapa saat kemudian dokter datang dan melakukan segala upaya untuk menyelamatkan Ayah Alfa. Namun, Tuhan mempunyai rencana lain. Meski dokter dan yang lainnya sudah mencoba menolong, tapi hasilnya sama. Untuk terakhir kalinya, Ayah Alfa hanya berpesan, “Jagalah istrimu seperti engkau memilihnya untuk menjadi pendamping hidupmu. Jadikanlah istrimu sebagai ratumu karena dia telah rela mengandung keturunanmu, padahal sebelum ini ia bukanlah siapa-siapa untukmu.”“Iya, yah. Aku berjanji.”Setelah itu ayahnya menghembuskan nafas terkahir. “Saya sudah melakuk
Acara pemakaman akhirnya telah dilakukan. Alfa dan Vellza terlihat masih setia berada di area pemakaman.Tergambar jelas jika mereka masih merasa belum menerima kematian ayahnya yang mendadak. Wajah mereka tampak pucat, mata yang sembab menunjukkan betapa mereka masih merasa belum menerima kematian ayahnya yang mendadak. Alfa merasa seolah-olah dunianya runtuh. Ayahnya, sosok yang selalu menjadi penopang hidupnya, kini telah pergi. Namun, di tengah duka yang mendalam, dia teringat akan perkataan ayahnya. Sebuah pesan yang begitu berarti, bahwa dia harus membahagiakan Vellza, wanita yang awalnya sangat dia benci, tapi seiring berjalannya waktu justru menjerat hatinya. Alfa menatap Vellza dengan penuh cinta, “Vellza, kita harus kembali. Meski ayah baru saja meninggal, kita harus menjaga stabilitas perusahaan agar tidak merugi. Kita bisa datang berkunjung lain kali. Vellza mengangguk, “Aku mengerti, Alfa. Ayah pasti juga ingin kita melanjutkan hidup dan men
Di sebuah perusahaan besar bernama AlphaCorp, Alfa adalah seorang eksekutif muda yang sangat berdedikasi. Namun, nasib berkata lain ketika Vellza, istrinya tiba-tiba jatuh sakit dan harus dirawat di rumah sakit. Keadaannya semakin memburuk, dan dia tidak dapat melanjutkan tanggung jawabnya di perusahaan.Devon, rekan kerja Alfa yang juga merupakan teman dekatnya, merasa terpanggil untuk membantu. Dia tahu betapa pentingnya posisi Alfa dan betapa sulitnya bagi perusahaan jika tidak ada yang menggantikannya. Tanpa ragu, Devon mengambil alih semua kegiatan di perusahaan dengan tekad yang kuat.Devon mengatur jadwal rapat, memimpin tim, dan mengambil keputusan penting. Meskipun awalnya terasa canggung dan berat, Devon dengan cepat menyesuaikan diri dengan peran barunya. Dia berusaha semaksimal mungkin untuk menjalankan tugas Alfa dengan penuh dedikasi dan profesionalisme.Namun, semakin hari kondisi kesehatan Vellza dan calon bayinya semakin memburuk, sehingga Alfa terpaksa cuti untuk mene
Namun, apa yang diharapkan Vellza tak seindah bayangan. Nyatanya Kenzo berhasil membuat pandangan Alfa terhadapnya berubah. Alfa bahkan percaya dengan semua perkataan dari Kenzo ketimbang istrinya sendiri. "Aku tak pernah menyangka jika kamu berubah, Sayang. Setelah apa yang aku perbuat selama ini nyatanya kamu hanyalah sebuah barang transaksi!" ucap Alfa ketus lalu meninggalkan Vellza sendiri.Setelah apa yang mereka perbuat semalam, manisnya cinta tak berarti apapun. Semua musnah ketika Kenzo mengirimkan beberapa video ke ponsel Alfa. Vellza tak tau apa yang terekam di sana. Hanya kilatan amarah terpancar jelas di wajah Alfa.Di kediaman Kenzo, tawa penuh keceriaan terdengar memenuhi ruangan yang bernuansa gold. Suara tawa itu seolah menyatu dengan gemerincing perhiasan dan mengisi ruangan dengan kehangatan. Kenzo, tuan rumah yang kaya raya, terlihat bahagia di tengah kerumunan tamu yang bergembira. Sementara itu, Devon, pelayan setia Kenzo, m
Vellza tak menyangka jika Tuhan masih memberikan kesempatan kedua padanya. Alfa yang ia kira sudah meninggal kini tertidur pulas di samping tubuhnya. Tanpa pakaian dan hanya berlapiskan selimut tebal yang menutup tubuh polos mereka."Tuhan, aku mohon jangan kau ambil kebahagiaan ini lagi. Aku sangat mencintai Alfa," ucap Vellza lirih sambil menyentuh selimut miliknya.Vellza sangat takut jika harus berpisah kembali dengan Alfa. Pasalnya banyak orang yang ingin melengserkan posisinya sebagai pemegang saham terbesar di perusahaan Alfa. Sebelumnya Alfa memang telah membuat Vellza mempunyai kedudukan tinggi yang sama dengannya karena meminimalisir kejadian tak terduga. Buktinya, Alfa sempat kecelakaan dan dikabarkan meninggal. Hal itu tentu dimanfaatkan oleh oknum tak bertanggung jawab untuk merebut perusahaan Alfa.Maka dari itu, dari saran dan bantuan Devon semua aset miliknya masih aman. Apalagi pewaris semua kekayaan Alfa sudah beralih atas nama Noah. Putra satu-satunya bersama Vellza
Niat hati ingin merajut asa dengan Vellza karena kebaikan hatinya. Sayang, semua rencananya gagal karena suami Vellza ternyata masih hidup. Tentu hal itu membuat Keanu marah besar. Jelas ia cemburu, semua asa yang ingin ia rajut harus pupus ketika Vellza kembali bersama Alfa."Kurang ajar! Kenapa dia justru masih hidup? Bukankah semua sudah jelas jika waktu itu dia meninggal!"Tampak jika Keanu marah besar. Tangannya mengepal, urat-urat di tangan terlihat menonjol. Bahkan hembusan nafasnya terdengar naik turun. Jika saja ada barang di hadapannya, sudah dipastikan akan hancur saat itu juga.Mendengar keributan dari kamar kakaknya, Melly bergegas naik. Gaya centil ciri khas pembawaan Melly tak pernah bisa membuat sang kakak marah dalam waktu lama. Maka dari itu, Melly berniat untuk langsung memberikan surprise padanya. Setidaknya sang kakak tidak lagi marah-marah.Tanpa mengetuk pintu, Melly langsung menerobos masuk. Melihat kakaknya berdiri mematun
"Kalau cinta tuh bilang aja, napa pake gengsi segala, sih!"ujar Vellza sambil tertawa, merespons komentar konyol Alfa.Alfa juga ikut tertawa, menatap Vellza dengan penuh cinta. Mereka berdua memang memiliki awal yang tidak biasa dalam percintaan mereka, bermula dari sebuah transaksi hutang piutang. Namun, seiring berjalannya waktu, mereka berdua saling mengenal dan menemukan kecocokan satu sama lain."Lagian aku tuh sadar diri, aku bukan tipe kamu."Sepasang suami istri itu saling tertawa satu sama lain. Awal percintaan mereka bukanlah sebuah kisah manis, tapi berawal dari sebuah transaksi hutang piutang. Bahkan Alfa mempunyai sebuah trauma yang mendalam pada seorang wanita. Awalnya, Alfa memiliki trauma yang mendalam terhadap seorang wanita, namun kehadiran Vellza dalam hidupnya membawa perubahan yang besar. Meskipun Vellza juga memiliki luka emosional dari masa lalunya, Alfa berusaha menyembuhkan luka itu dengan cinta dan pengertian.
"Keanu ..." panggil Vellza terkejut. Bagaimana tidak terkejut apalagi saat ini Alfa ada di sana juga."Iya, sayang. Aku datang kemari untuk memastikan apakah kamu benar-benar masih mencintai mantan suamimu atau aku?" tanya Keanu dengan nada ketus.Vellza merasa terjepit dalam situasi yang rumit. Dia merasakan kebingungan dan kekhawatiran di dalam hatinya. Semua ini adalah salah paham yang terjadi, dan sekarang semakin memanas dan berpotensi menyulut konflik yang lebih besar.Sebenarnya Vellza bebas memilih, tapi semuanya terlambat. Salah paham yang terjadi kali ini pasti akan lebih berkelanjutan dan semakin runyam.Alfa yang semula hendak memeluk istrinya justru kembali melepaskan niatnya dan ikut berbalik menghadap Keanu. Senyum yang ŵ terukir, kini sirna sudah. Berganti dengan sorot mata tajam yang siap mengoyak siapapun yang berniat merebut Velkza sari"Hei, Tuan Keanu yang terhormat. Apa kabar?""Ck, kamu kira kita pernah ber
Melihat kepergian Noah dengan wajah sedih, tentu membuat Devon mendapatkan PR besar. Bagaimana pun Devon mempunyai kewajiban baru kali ini. Ia tidak akan membiarkan Noah bersedih.Alfa akhirnya sadar dan berterima kasih pada Devon karena telah merawatnya sampai sembuh. Alfa juga bahagia karena Noah masih mengenalinya.“Sayang, kemarilah!”“Papa ….”Noah dengan senang hati memeluk papanya. Ia merasa bahagia karena papanya kembali. Itu artinya ia tidak akan khawatir kalau kehilangan sosok ibunya. Apalagi saat ini ibunya sedang bersama Keanu. Lelaki asing yang tidak disukainya."Kamu masih ingat papa, sayang?""Tentu, Pa. Kenapa Noah harus lupa?"Alfa akhirnya sadar dan berterima kasih pada Devon karena telah merawatnya sampai sembuh. Alfa juga bahagia karena Noah masih mengenalinya.“Sayang, kemarilah!”“Papa ….”Noah dengan senang hati memeluk papanya. Ia merasa bahagia karena papanya kembali. Itu artinya ia tidak akan khawatir kalau kehilangan sosok ibunya. Apalagi saat ini ibunya seda
Bangun dari tidur panjang membuat Alfa sedikit linglung. Apalagi setelah tidur panjang, Alfa merasakan kerinduan yang mendalam pada sosok istri tercinta."Velza, dimana kamu?" panggil Alfa dengan suara lembut, mencari sosok yang sudah lama tidak ia jumpai.Devon mendengar suara familiar berasal dari kamar. Buru-buru dia datang dan mengecek kondisi Alfa. Air matanya tumpah saat tahu jika atasannya sudah siuman.Bangun dari tidur panjang, Alfa merasa sedikit linglung. "Alfa, kamu sudah siuman! Kamu sudah kembali!" seru Devon bersuka cita. Alfa, masih sedikit bingung, melihat wajah Devon yang penuh emosi. Dia merasa terharu dan bersyukur atas kehadiran Devon yang selalu setia menjaga dan merawatnya selama dia dalam keadaan tidak sadar."Dimana aku?""Rumah sakit."Seketika ingatannya membawa Alfa pada sebuah kecelakaan hebat. Di sana ia sampai tak sadarkan diri karena hebatnya benturan itu hingga wajahnya terasa
Apa yang dikhawatirkan Devon terbukti. Selama ini Keanu tampak baik pada Vellza dan Noah itu hanyalah sebuah topeng. Nyatanya, dia yang merencanakan kecelakaan Alfa."Itu tidak mungkin, Dev. Aku yakin jika Keanu tidak sepicik itu hanya demi mendapatkan cintaku.""Benarkah? Jika memang demikian kamu mau apa? Aku yakin jika Alfa tau, ia pasti akan sangat kcewa padamu, Vellza.""Aku mohon padamu, Dev. Jangan katakan apapun pada Alfa."Devon sama sekali tidak menghiraukan rengekan Vellza. Baginya, Vellza yang dulu sama sekali tidak sama dengan wanita di hadapannya itu. Seringkali Devon mendapati Vellza yang sangat rapuh dan mudah sekali terpengaruh keadaan. Padahal dulu Devon sempat kagum padanya karena Vellza wanita tangguh dan cerdas.Devon, dengan tatapan yang tajam, melihat Vellza yang tampak rapuh dan terpengaruh oleh situasi. Dia merasa sedih melihat wanita tangguh dan cerdas yang pernah dia kagumi berubah menjadi seperti ini.
Kematian Alfa yang mendadak telah meninggalkan luka yang mendalam pada semua orang, termasuk Vellza dan Noah. Mereka merasa terpukul dan berduka, terutama karena Noah sedang dalam masa tumbuh kembang dan sangat membutuhkan sosok ayah. "Kita semua merasa kehilangan Alfa, terutama Noah. Dia sangat membutuhkan sosok ayah di masa tumbuh kembangnya."Devon berdiri di belakang Vellza masih tak percaya jika sahabat serta atasannya itu telah meninggal. Kecelakaan pesawat membuat semua penumpang di dalamnya meninggal termasuk Alfa."Vellza, apa kamu telah menyelidiki kebenarannya?" tanya Devon hati-hati.Devon, yang masih sulit mempercayai kenyataan bahwa Alfa telah meninggal, mencoba untuk mencari kejelasan dari Vellza. Dia bertanya dengan hati-hati apakah Vellza telah menyelidiki kebenaran di balik kecelakaan pesawat tersebut. "Vellza, apakah kamu telah menyelidiki kebenaran di balik kecelakaan ini? Aku ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi."