Home / Fantasi / Kembalinya Duchess Muda / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Kembalinya Duchess Muda: Chapter 11 - Chapter 20

66 Chapters

Bab 6a

(Ctakk!!) (Hiya.! hiya.!) Pelacut kuda digunakan untuk mempercepat laju. Nafas terengah milik si penunggang menunjukan keterburuan yang dirasa. Di jalanan sepi, suara keras bergema membentuk kebisingan yang menggetarkan hati.Jendela-jendela tertutup terlihat membentuk gerakan seragam. Mereka yang di dalam, mengintip dari balik tirai. Ingin mencari tahu apa yang terjadi.(Hiya.!) (Hiya.!) Kuda itu terus melaju. Melewati kota utama yang biasanya ramai dengan kerumunan orang. Perjalan itu tak berhenti sampai ujung kota.Setelah beberapa waktu menempuh perjalanan, akhirnya terlihat tempat yang menjadi tujuan. Tanpa mengurangi kecepatan, si penunggang kuda menunjukan lencana hitam kepada penjaga gerbang.Gerbang yang dibuka memperlihatkan apa isi di dalamnya. Kumpulan bunga merah muda terhampar di pepohonan kayu. Seolah menantang putih yang menguasai tanah.(Hihik.. hihikk..) Suara kuda yang meringkik mengindikasikan jika tali kekang kembali ditarik. Kuda berhenti di depan pintu utam
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 6b

“Maaf atas kekasaran saya, Nona Muda." ucap Tuan Muda Lunox. Manik lavender yang menatap polos tampak tak berbahaya. Namun dalam hati, Kalista tengah mengamati pemuda di hadapannya baik-baik. Seperti cara pemuda itu menilainya secara diam, dia juga melakukan hal yang sama. Di masa lalu, dia memang tak memiliki banyak persimpangan dengan lelaki itu. Saat pamanya ada, para bawahnya memiliki sentimen tersendiri pada keponakan atasannya yang kasar. Hal itu lebih parah setelah kematian pamanya. Terlebih, dahulu dia tak repot-repot menyembunyikan fakta jika dirinya adalah dalang yang menyebabkan tragedi kematian pada atasan yang mereka hormati. Jadi wajar jika mereka tak mau melayaninya sebagai orang yang memegang title calon Duchess selanjutnya. Berdasarkan pengamatan Kalista, pemuda yang dipanggil Tuan Muda Lunox itu memiliki penampilan yang sangat baik. Itu menyenangkan mata dan membuat seseorang ingin menatap lebih lama. Meski memiliki mata merah yang umum, pemuda itu tampaknya mem
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 7a

(Hihik.. hihik..) Suara kuda yang meringkik menjadi pertanda jika tali kekang telah ditarik.Kereta yang ditransportasikan menggunakan kuda ikut berhenti begitu hewan yang menariknya menghentikan langkah. Pintu kereta yang indah dibuka oleh seorang ksatria muda. Dengan tubuh tegap dan wajah tampan, penampilanya cukup mencolok mata."Selamat datang di pusat keamanan Luxedon, Nona Ruliazer." sang ksatria segera memberi salam begitu si penumpang kereta menampakkan diri.Dengan postur pengawalan yang mumpuni, ksatria muda tersebut membantu nona kecil yang tampak seperti boneka porselen untuk turun. Dan di belakang mereka, seorang pelayan wanita mengikuti keduanya dengan patuh.Tap..Tap..Tap..Begitu Kalista menuruni kereta kuda yang disiapkan oleh pamanya, Ia dapat melihat puluhan orang yang menyambut kedatangannya. Atau bisa dibilang, ingin menghakiminya. Jika tidak begitu, mengapa mereka yang dibayar menggunakan uang pajak tanah milik keluarganya mengarahkan tatapan meremehkan pada T
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 7b

"Tuan Triger, bukan begitu cara Ruliazer memutuskan. Karena sudah sampai di sini, saya akan mengajarkan Anda bagaimana cara yang benar.""Pertama, Anda harus mengumpulkan bukti. Dan ini adalah bukti yang pelayan saya temukan atas kasus korupsi Tuan Jonathan Triger." Kalista mengangkat dokumen yang Ia pegang."Kedua, saksi. Setelah bukti tersedia, kita juga harus menghadirkan saksi sebagai penguat." setelah mengatakan hal tersebut, gadis kecil itu melihat ke arah ksatria pengawalnya.Melihat tanda yang diberikan, Tuan Muda Lunox menarik nafas panjang sebelum maju ke depan. Berdiri di samping Kalista Ruliazer dengan sikap tegap."Saya, putra tertua dari Keluarga Lunox. Bersaksi dengan mempertaruhkan seluruh wibawa dan integritas yang selama ini saya jaga. Semua kalimat yang diucapkan oleh Nona Ruliazer sebelumnya adalah sebuah kebenaran.""Bukan hanya Kepala Keluarga Triger. Namun beberapa kerabat dan bangsawan yang dekat dengan Keluarga Triger juga melakukan tindakan kotor tersebut.""
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 8a

Pinggiran Kota Luxedon. "Apa mereka orangnya?” “Berandalan yang dimaksud oleh Kalista?" gumam Devondion ragu.Kemarin, keponakan kecilnya yang manis meminta dirinya untuk membawa dua lelaki yang tinggal di sekitar pinggiran Luxedon. Gadis cantik itu bahkan memberinya potret lengkap dengan ciri-ciri lelaki yang dimaksud. Meski begitu, keponakanya tidak memberitahu alasan mengapa gadis kecil itu membutuhkan dua lelaki dari daerah kumuh."Apa Kalista baik-baik saja? Dia memang meminjamkan lencana miliknya. Tapi apa gadis itu bisa menghadapi rubah tua seperti Jonathan Triger?""Hah..""Seharusnya sedari awal aku memang mengikuti gadis itu. Putri kakak perempuanya itu sangat cantik, putih dan mungil seperti boneka. Apa yang harus dia lakukan jika ada orang aneh yang ingin mencubit pipi putihnya? Bukankah dirinya akan iri setengah mati?" batin seorang paman yang mengkhawatirkan kesucian pipi keponakanya."Menakjubkan!!”“Hanya dengan menyebarkan rumor seperti itu, mereka membayar kita dua
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 8b

“Siapa yang berani mengarahkan senjata mereka pada keponakanku!!!” Devondion meraung ganas. Lelaki jangkung itu bahkan tidak membuang waktu untuk menuruni kuda perang miliknya. Melainkan langsung melompat dari atas kuda hitam kesayangannya. Lompatan tinggi itu segera mengantarkan Devondion satu langkah di depan keponakan kecilnya. Melindungi yang lebih muda dari tatapan orang lain. Dia bahkan melirik sejenak untuk memastikan keadaan keponakan kecilnya sebelum kembali memusatkan perhatian pada musuh di depan. Namun dalam prosesnya, Devondion merasakan sebuah tangan mungil yang menggenggam telapak tangan miliknya yang kasar. Sentuhan lembut itu membuat jantungnya hampir berhenti berdetak. Pasalnya, dia khawatir tanpa sengaja akan meremukkan tangan mungil yang sangat rapuh itu. “Paman.” panggilan lembut yang terdengar membuat Devondion kembali mengarahkan tatapannya kepada gadis kecil di belakang. Tak berselang lama, tubuh yang sebelumnya mengarah ke musuh berbalik. Kini, lelaki ber
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 9a

“Teh ini sangat enak. Berbau harum dan tidak terlalu manis.”“Nona Ruliazer, apa nama teh yang kau sajikan? Aku juga ingin membelinya.” suara ramah seorang gadis muda terdengar. “Itu benar.”“Teh di keluargaku tidak ada yang memiliki rasa seenak ini. Aku juga ingin membeli yang seperti ini.” gadis lain bergaun merah muda ikut berucap. Menghadapi beberapa pasang mata yang menatapnya, Kalista pertama kali tersenyum lembut sebelum menjawab, “Itu adalah teh dari timur yang baru dijual di ibukota.”“Keluarga Ruliazer memiliki koneksi dengan beberapa pedagang. Itu sebabnya kami tetap dapat membelinya meski berada di tempat yang cukup jauh dari ibukota.”“Jika kalian mau, aku akan meminta pelayan untuk mengambil beberapa dari gudang penyimpanan.” ucap Kalista rendah hati. “Benarkah?” salah seorang nona muda tak dapat menahan kegembiraan yang dirasa. Sikap jujur yang penuh kesenangan itu mengabaikan beberapa etiket bangsawan. Setelah sadar ketidaksopanan yang dilakukan, nona muda berponi
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 9b

“Paman, ingin masuk dan berbincang denganku?” Kalista membuka mulut menawarkan. “Baiklah.” jawaban kaku segera datang. Dua orang itu kini memasuki kamar peristirahatan sang nona muda. Ada sofa panjang di ujung ruangan. Dengan meja kayu yang cantik, tempat itu sengaja disediakan untuk menerima tamu dekat si pemilik ruangan. “Bagaimana perkembangan kasus yang sedang Paman tangani?” tanya Kalista membuka topik pembicaraan. “Itu semua berjalan dengan lancar. ” jawab Devondion. Lelaki itu mengambil jeda sejenak sebelum melanjutkan, “Itu semua seperti yang kau katakan.”“Bangsawan korup yang selama ini bersembunyi di bawah nama Duke Ruliazer telah diberantas. Dalam prosesnya, hampir setengah pengikut terindikasi telah menjalin kerjasama tanpa sepengetahuan kita.”“Paman telah melaporkan kasus ini ke pihak istana. Dalam waktu dekat, akan dilakukan pengadilan berskala besar yang belum pernah terjadi sebelumnya.” Devondion memberi penjelasan rinci akan apa yang terjadi selama proses penyel
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 10a

Musim dingin masih berlangsung. Hanya saja, salju mulai mengurangi kehadirannya. Tumpukan putih yang sebelumnya mendiami semua tempat kini berkurang drastis. Hanya menyisakan sedikit yang membuat keindahan tampak lebih menyenangkan mata. Villa Ruliazer. Seperti biasa, tempat yang dilindungi oleh selabung sihir itu masih memancarkan kehidupan musim panas. Bunga-bunga masih bermekaran dengan indah. Bangunan terlihat bersih tanpa satupun noda putih. Di salah satu taman kebanggaan Ruliazer, tampak seorang nona cantik yang tengah membaca sebuah buku. Helai hitamnya berkibar ketika angin berhembus lembut. Gaun lavender yang memukau mengingatkan akan keindahan aurora yang cantik namun penuh misteri disaat bersamaan. Kalista tengah duduk santai sembari membaca buku. Sesekali gadis itu menyesap susu murni yang telah disiapkan oleh pelayan. Kue-kue kecil tampak memenuhi meja bundar milik sang nona muda. Seorang pelayan wanita terlihat berdiri di sisi Kalista. Pelayan itu memiliki rambut co
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 10b

“Ceritakan lebih banyak.” titah Kalista. “Saya dan keluarga saya berasal dari kota yang cukup jauh. Di tempat kami berasal, pasokan air sangat sedikit. Bahkan mencari makanan juga sulit. Itu sebabnya kami memutuskan untuk pergi ke ibukota dan mencari pekerjaan. Dengan begitu, setidaknya kami tidak akan begitu kelaparan.” Connie mulai membicarakan masa lalunya. “Sayangnya, belum sampai ke ibukota, kami di serang oleh sekelompok bandit. Mereka merampas harta terakhir yang telah kami kumpulkan dengan susah payah. Kemudian, para bandit itu juga membunuh ayah dan saudara laki-laki saya.”“Sedangkan saya dan ibu saya, kami dibawa ke markas mereka. Kami ditempatkan di penjara bawah tanah yang bau dan kotor. Para wanita yang lusuh. Dan penjaga berminyak yang mengerikan. Itu adalah pemandangan yang saya lihat setiap hari.”“Bukan itu saja. Mereka juga melakukan tindakan bejat yang tak termaafkan. Bahkan, ibu saya juga menjadi salah satu korbannya.”“Karena mengalami depresi berat, ibu saya a
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status