Home / Fantasi / Kembalinya Duchess Muda / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Kembalinya Duchess Muda: Chapter 41 - Chapter 50

66 Chapters

Bab 21a

“Ini adalah hasil dari ujian praktek kalian hari ini.” “Untuk mereka yang namanya berada di layar merah, datanglah ke lapangan praktek dalam waktu tiga puluh menit.” “Untuk mereka yang memiliki nama di layar hijau, kalian bisa duduk di bangku penonton.” Setelah pengumuman tersebut dikatakan, suara bising segera memenuhi semua tempat. Dengan besarnya layar ilusi, semua orang dapat melihat nama siapa saja yang tertulis di kedua sisi. “Namaku di daftar hijau. Syukurlah.” “Tidak!!” “Kenapa aku masuk ke daftar merah.” “Bagaimana aku bisa gagal?” “Kenapa namaku bisa terletak di layar merah?” suara para peserta yang mengikuti ujian hari ini saling bersahut-sahutan. Di sisi lain, Kalista yang baru selesai memeriksa dua daftar di layar segera mengerutkan kening. Setelahnya, gadis itu melihat ke arah sang Profesor berdiri sebelumnya. Sayangnya lelaki itu sudah tidak berada di tempatnya. “Kemana Profesor Ray pergi?” batin Kalista. Saat gadis itu masih berpikir, Ia melihat segerombolan
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 21b

“Duduklah.” titah Profesor Ray. Kalista yang diberi perintah, “Baik, Profesor.” Melihat itu semua membuat profesor dingin yang jutek itu mengangkat sudut bibirnya ke atas, “Kau tidak bertanya?” Pertanyaan yang dimaksud oleh Profesor di sini adalah alasan mengapa lelaki itu membawa sang nona muda ke bangunan kosong di dalam akademi. “Profesor pasti memiliki alasannya sendiri.” Kalista menjawab dengan sopan. “Hm. Hubungan antar manusia itu rumit. Sesaat seseorang bisa menjadi kawan, namun detik berikutnya, orang itu bisa berubah menjadi lawan.” “Seperti yang terjadi padamu hari ini. Pada awalnya semua orang bersikap bersahabat dan mengagumi. Namun jika ada sesuatu yang salah, mereka tidak akan ragu untuk mengarahkan jari dan meninggalkanmu begitu saja.” “Agar hal tersebut tidak terulang, lebih baik melakukan percakapan di tempat yang tidak ada orang. Tentu saja, aku sudah menggunakan sihir untuk menutupi keberadaan kita saat dalam perjalanan kemari.” Profesor Ray memberi penjelas
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 22a

“Nona Ruliazer, jadilah murid pribadiku.”Satu detik. Dua detik. Tiga detik. “Ya??” Kalista agak tak bisa mempercayai indera pendengarannya. Sepertinya seseorang baru saja mengatakan jika dia sedang mengawasi dirinya atas permintaan seseorang. Dan sekarang, orang itu ingin menjadikannya sebagai murid. Bukankah dua hal tersebut adalah sesuatu yang sangat bertentangan? “Apa Profesor Ray ingin menaruhku di bawah pengawasannya langsung?” batin Kalista. “Aku tau apa yang sedang kau pikirkan. Tapi tenang saja. Tujuanku hari ini hanya ingin melihatmu secara langsung. Aku belum menyetujui permintaan pengawasan itu.”“Jika seseorang menjadi muridku, aku akan memberitahu siapa yang ingin mengawasinya. Dan tentunya sebagai seorang guru, aku akan melindungi anak didikku dengan sepenuh hati. Tapi jika seseorang menolak, semua yang terjadi berada di luar tanggung jawabku.” ucap Profesor Ray. “Profesor, bukankah tidak baik untuk mengancam seseorang seperti ini?” tanya Kalista. “Nona Ruliazer
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 22b

Kediaman Ruliazer. Terlihat seorang gadis muda yang tengah duduk di sofa kamar. Ekspresinya serius. Ada sebuah amplop berwarna biru di tangan kanannya. (Tok.. Tok.. Tok..) “Nona Muda, Ini Connie.”Tak lama kemudian, suara ketukan pintu terdengar. Gadis muda yang sebelumnya termenung menatap amplop di tangan segera mengalihkan pandang ke arah pintu. Sebelum mulai memberi izin masuk kepada si pengetuk pintu. “Masuk.” titah Kalista. (Ceklek.) Suara pintu yang dibuka terdengar. “Nona Muda, apa Anda memanggil saya?” tanya Connie sopan. “Itu benar.”“Connie, aku ingin kau melakukan sesuatu untukku.” ucap Kalista setenang air. “Apa yang bisa saya lakukan untuk Anda, Nona Muda?” Connie kembali bertanya. “Dua hal.”“Pertama, aku ingin kau menyelidiki apa saja yang telah dilakukan oleh gadis dari Keluarga Yuriscitia dalam enam bulan terakhir. Terutama perilakunya saat berhubungan dengan para lelaki.”“Dan untuk beberapa hari berikutnya, aku ingin kau menyuruh seseorang untuk mengikut
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 23a

“Berhenti bercanda. Apa yang ingin kau katakan?” Kalista bertanya dengan tenang. “Nona Muda, saya akan pergi selama beberapa waktu.” jawab Leon. Kali ini muncul sedikit riak di manik lavender yang biasanya tenang. Kalista sama sekali tak menduga jika hal ini yang akan dikatakan oleh lawan bicaranya. Kendati demikian, gadis itu memang telah menebak sampai beberapa hal. Hanya saja, dia tak menyangka jika pemuda itu akan pergi tanpa tanda-tanda tertentu sebelumnya. “Aku mengerti. Berhati-hatilah.” suasana hati Kalista agak rendah saat berbicara. “Nona Muda!! Saya tidak mau!! Bagaimana saya bisa meninggalkan Anda di dunia yang berbahaya ini seorang diri?” memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan, Leon memberi pelukan samping yang lembut. Kalista sebenarnya ingin mencubit kucing hitam yang suka berbuat seenaknya sendiri. Namun mengingat ini mungkin akan menjadi pertemuan mereka yang terakhir dalam beberapa tahun mendatang membuat gadis cantik itu menghentikan dirinya sendiri. “Nona
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 23b

“Antar dia ke Kediaman Keluarga Lunox. Jangan dengarkan omong kosongnya dan kembalilah setelah secara pribadi menyerahkan pemuda itu pada penjaga di Kediaman Lunox.” titah Kalista. Kusir yang tidak tahu mengapa sang nona muda memiliki ekspresi dingin di wajahnya, “Ba..”“Baik, Nona Muda.” jawab si kusir. Leon yang mengintip dari balik jendela, "Tidak, Nona Muda. Saya mohon tolong pikirkan kembali keputusan Anda.""Nona Muda.""Nona Muda!" suara itu pada akhirnya tenggelam oleh hentakan kaki kuda yang mulai berlari. Setelah selesai mengusir anak pemberontak yang licik dan penuh tipu muslihat, Kalista segera pergi ke perpustakaan.Kedamaian yang didapat entah bagaimana membuat pikiran Kalista terasa lebih jernih. Sejak setahun terakhir, telinganya selalu diisi dengan omong kosong yang tidak berguna. Dan sekarang, akhirnya Ia bisa mendapatkan ketenangannya kembali. Sepertinya Ia harus berterimakasih pada pasangan Tuan dan Nyonya Keluarga Lunox. Mereka tentunya memiliki rasa sungkan y
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 24a

“Dan alasan mengapa saya berada di sini adalah, seperti yang sudah saya katakan sebelumnya. Saya ingin menyerahkan hasil ujian akademi Nona Ruliazer.” Putra Mahkota memiliki senyum ramah saat mengatakannya. Setelahnya, pemuda berambut pirang tersebut meminum cangkir di atas meja dengan tenang. Sama sekali tidak menunjukkan ketergesaan apapun. “Dia sengaja melakukannya.” batin Kalista dalam hati. Maksud pertanyaan yang Ia ajukan sebelumnya adalah mengapa Putra Mahkota yang mengantarkan hasil ujian akademi miliknya. Namun pemuda di hadapannya sengaja menggeser arti pertanyaannya menjadi mengapa Putra Mahkota berkunjung ke rumahnya. Alasan mengapa pemuda itu melakukannya, jelas karena perbuatan yang Ia sebelumnya. Dimana dia berpura-pura tidak tahu maksud Putra Mahkota yang ingin berbicara empat mata dengan dirinya. “Jadi dia ingin membalasku. Benar-benar picik.” penilaian sang nona muda terhadap Putra Mahkota semakin rendah. “Granet.”“Aku ingin secangkir teh chamomile. Tolong baw
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 24b

“Ah, apakah saya belum menyebutkannya?” “Saya adalah ketua dewan siswa. Dan saya menggunakan otoritas saya untuk menjadi perwakilan yang mengantarkan hasil ujian Nona Kalista.” ucap putra mahkota. “Apa?” Kalista hampir tak mempercayai apa yang baru saja Ia dengar. Tidak hanya memiliki akses untuk membawakan hasil ujian akademi miliknya. Pemuda di hadapannya juga menjadi ketua dewan siswa. Apakah ada hal yang bisa mengejutkannya lebih dari dua hal tersebut hari ini? “Tapi Nona Kalista tidak perlu khawatir. Saya sama sekali tidak melihat hasil ujian Anda. Hasil ujian hanya bisa dilihat oleh orang yang namanya tercantum di dalam amplop.” ucap putra mahkota. Seolah belum cukup, pemuda berambut pirang itu kembali menjatuhkan bom lain, “Karena saya bisa menjadi ketua dewan siswa, itu artinya saya juga adalah salah satu siswa di Royal Akademi. Karena kita mempelajari hal yang sama, saya harap bisa bertemu dengan Nona Kalista lebih sering di akademi nanti.”“Tidak mungkin.” balas Kalista
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 25a

“Hyah!” (Sring.) (Sring.) (Duak!) Tampak dua orang pemuda yang tengah berduel. Suara tabrakan pedang terdengar memekakan telinga. Kendati demikian, keduanya sama sekali tak berniat untuk menghentikan duel. (Sring.) Lelaki yang tampak lebih muda terlihat lebih agresif. Gerakan menusuk dilakukan tepat ke arah jantung. Di sisi lain, pemuda yang lebih tua dapat menepisnya dan melakukan serangan balik. Tendangan ke arah ulu hati tampak kuat. Namun sebelum tendangan itu mendarat, lelaki yang tampak lebih muda itu telah melompat mundur. Menghindari tendakan keras yang dapat menyebabkan cedera serius. (Tap.) Kali ini, tampak keduanya dipisahkan oleh jarak yang tidak terlalu jauh. Peluh terlihat membasahi tubuh. Bahkan pakaian yang dikenakan tampak basah oleh keringat yang terus menetes. Sedetik kemudian, keduanya sama-sama maju ke depan. Dengan satu lompatan, suara pedang kembali terdengar saling beradu. Saat ini, kedua pedang tampak mengeluarkan aura biru yang tampak hampir seru
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 25b

Pagi yang cerah dengan matahari yang bersinar terang. Para pedagang telah membuka toko mereka dan tengah melakukan tawar menawar dengan para pelangganya. Pasar terlihat ramai dengan setiap aktivitas yang dilakukan. Di sisi lain, jalan utama telah dipenuhi dengan kereta-kereta yang ditarik oleh kuda. Sesekali, terlihat seorang ksatria di sisi kereta.Di Kediaman Duke Ruliazer. Kalista yang bersiap lebih awal dari biasanya telah menyelesaikan persiapannya. Bagaimanapun juga, hari ini adalah hari penerimaan murid baru. Jadi dia bermaksud untuk datang lebih awal. Sekarang, gadis itu tengah dalam perjalanan menuju ke kereta kudanya. Seorang pelayan tampak mengikuti di belakang sang nona muda. (Tap.) (Tap.) (Tap.) Langkah kaki diambil. Dengan setiap langkah, perjalanan mereka pada akhirnya sampai di tempat tujuan. (Ceklek.)Ksatria yang menunggu di sisi kereta membukakan pintu. Dipandu oleh ksatria yng sama, Kalista mengambil langkah untuk menaiki tangga kecil. Pada mulanya semuan
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status