Home / Fantasi / Kembalinya Duchess Muda / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Kembalinya Duchess Muda: Chapter 31 - Chapter 40

66 Chapters

Bab 16a

Tampak seorang lelaki tua yang tengah mendorong sebuah gerobak. Meski tubuhnya terlihat tua dan renta, namun Ia sama sekali tak kesulitan untuk melakukannya. Lelaki itu membawa gerobaknya melewati lorong sepi. Sebelum sampai di kedai kecil yang memiliki sedikit pengunjung. Sinar mentari mengintip dari celah bayang-bayang. Memperlihatkan wajah si lelaki tua pendorong gerobak. Mata bundar, hidung kecil dan bintik-bintik hitam di bawah area mata. Jika Kalista berada di sana, dia akan tahu jika lelaki tua itu adalah penjual daging panggang yang sebelumnya Ia temui. Sesaat sebelum gerobak berhenti, sebuah keajaiban terjadi. Lelaki tua yang sebelumnya terlihat berubah menjadi seorang pemuda tampan. Setelah memarkirkan gerobak di tempat yang aman, pemuda itu masuk ke dalam kedai. Tempat kecil itu hanya memiliki satu orang pelanggan di sudut. Dengan perabot sederhana dan bangunan yang reyot, tempat itu tampak bisa rubuh kapan saja. “Permisi, Kakek.” si pemuda tampan menghampiri pelanggan
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 16b

"Nona Muda!!” Leon memanggi dengan cukup keras. Bahkan, panggilan tersebut sampai membuat gadis yang dicurigai sebagai nona muda dari Keluarga Ruliazer menengok. Sebenarnya, bukan hanya gadis itu saja yang melihat ke arah sumber suara. Beberapa orang yang penasaran juga ikut mengarahkan pandangan mereka pada pemuda tampan berambut hitam. Di sisi lain, Kalista yang akhirnya bisa keluar dari restoran yang diperkirakan milik putra mahkota merasa sedikit lega. Setidaknya, dia masih dapat menghirup udara segar. Dalam kehidupan pertamanya, dia mati muda. Itu sebabnya dia tidak bisa menyaksikan secara langsung siapa yang pada akhirnya berhasil menduduki tahta. Namun dalam hati, Ia yakin jika sosok yang baru ditemuinya adalah pemenang akhir dari perebutan tahta. Ada satu hal yang membuatnya berpikiran seperti itu. Dulu, semasa orang-orang dari pihaknya mengirim seseorang untuk merayu putra mahkota, tidak ada satu orangpun yang berhasil keluar dari istana putra mahkota. Namun, selalu ada
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 17a

Roselia Fernand YuriscitiaDia adalah putri dari Viscount Yuriscitia. Memiliki wajah manis dan kepribadian yang baik hati. Terlebih tutor pengajarnya juga selalu menyebutnya sebagai anak yang cerdas. Membuatnya memiliki reputasi yang baik dikalangan bangsawan.Bukan itu saja. Meski posisi keluarganya tidak terlalu tinggi, namun Ia berhasil berteman dengan anak-anak dari bangsawan besar. Tidak heran jika banyak orang yang menjulukinya sebagai primadona ibukota. Itu adalah apa yang diketahui oleh masyarakat umum. Tidak ada yang akan menyangkal jika gadis berambut merah muda itu dilahirkan untuk menjadi kesayangan semua orang. Roselia sendiri juga berpikir begitu. Dia selalu dikelilingi oleh orang-orang yang memuji wajah cantik dan kepribadian yang baik. Bahkan tidak sedikit anak-anak bangsawan yang ingin menjadi seperti dirinya. Sampai saat ini. “Hei.. Apa kau tahu? Menurut rumor yang kudengar, katanya Nona Muda Ruliazer adalah gadis yang sangat cantik.” seorang gadis bergaun merah
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 17b

“Itu tidak mengganggu saya. Hanya saja, saya terkejut karena Anda tiba-tiba berbicara santai kepada saya.” Kalista berbicara dengan tenang. Tak sekalipun terganggu dengan serigala berbulu domba di hadapannya. Dia tahu gadis di hadapannya sangat suka berpura-pura menjadi korban. Membuat kesan sebagai gadis rapuh yang harus dilindungi oleh semua orang. Dulu, Ia berpikir wajar jika gadis itu selalu dibicarakan dan dikagumi oleh semua orang. Bahkan anak-anak akademi tidak ada yang tak mengenalnya. Selain cantik, gadis berambut merah muda itu juga baik hati dan ramah kepada semua orang. Bahkan kepada dirinya yang dijauhi oleh semua orang. Jadi, siapa yang tidak memiliki kesan bagus tentangnya. Namun nyatanya, semua itu tak lepas dari trik gadis di hadapannya. Gadis inilah orang paling vokal yang terus mengingatkan semua orang perihal dirinya sebagai pembawa malapetaka. Dialah yang membocorkan semua rahasia pribadinya kepada semua orang. Membuat dirinya terlihat seperti orang picik di h
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 18a

“Ini semua gara-gara si jamur merah muda. Kami bahkan tidak saling mengenal. Tapi dia bersikap sok akrab dan menyentuh rambut saya tanpa permisi.”“Nona Muda, Anda harus memberi keadilan untuk saya!” adu Leon. “Jamur merah muda?” kening Kalista sedikit berkerut saat bertanya. “Itu benar. Dia gadis aneh dengan rambut dan mata merah muda. Mengingatnya saja sudah membuat saya merasa kesal setengah mati.” ucap Leon. Kali ini, Kalista dengan keras menjambak rambut yang sebelumnya Ia belai dengan lembut. “Aduh..”“Aduh..”“Nona Muda. Itu sakit.” Leon yang semakin manja dengan Kalista mengaduh kesakitan. Meski pada kenyataannya, hal seperti itu tak bisa benar-benar menyakiti ksatria muda seperti dirinya. “Sakit?”“Itu bagus. Hal seperti itu dibutuhkan untuk mengasah indramu yang tiba-tiba tumpul.” balas Kalista sinis. Tangan gadis itu masih mencengkeram kuat pada helai hitam milik Bungsu Keluarga Lunox. “Sakit, Nona Muda.”“Tolong maafkan saya. Saya mengaku bersalah.” ucap Leon setulus
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 18b

“Nona Muda, saya merasa kesepian jika makan seorang diri. Bisakah saya meminta kemurahan hati Nona untuk membiarkan saya makan malam di depan kamar Nona Muda?” suara dari luar kembali terdengar. “Tidak boleh.” “Lakukan saja di depan kamarmu sendiri.” balas Kalista. “Saya mengerti, Nona Muda.” “Maksud ucapan Anda adalah Anda tidak akan membiarkan saya makan ataupun tidur tanpa mendapat maaf dari Nona Muda terlebih dahulu.” “Anda tak perlu khawatir Nona Muda. Saya tidak akan mengecewakan Anda.” “Mulai saat ini, saya tidak akan makan, tidur bahkan membersihkan diri tanpa persetujuan dari Anda. Saya akan terus menunggu Anda memaafkan saya. Jika perlu, saya akan terus menunggu Anda sampai saya tua ataupun ajal menjemput saya terlebih dahulu.” kata-kata penuh pengabdian diucapkan. Kalista yang tidak sanggup lagi mendengar omong kosong pemuda di luar pintu, “Granet, suruh dia masuk.” “Baik, Nona Muda.” Granet membalas sopan. Tidak lama setelahnya, suara keras terdengar. Kalista yang
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 19a

Kereta yang indah, kuda-kuda jantan yang kuat, dan simbol elang yang tengah mengibarkan kedua sayapnya. Sekali melihat, orang-orang akan tahu jika kereta itu milik Keluarga Duke Ruliazer yang terkenal. Di pagi yang cerah, kereta Keluarga Ruliazer telah terparkir di halaman luar akademi. Bersama dengan kereta-kereta dari keluarga lain, kereta tersebut tetap terlihat mencolok. Mengingat ini adalah hari kedua ujian, halaman luar akademi Royal Sun masih ramai seperti sebelumnya. Namun, ada hal yang berbeda dari sebelumnya. Sesuatu yang membuat bahkan para peserta ujian yang gugup menunggu di kereta masing-masing.Dan itu semua karena kereta Keluarga Ruliazer. Hari sebelumnya, kereta itu hanya memiliki satu penumpang. Dan sekarang, mereka melihat ada orang lain yang turun dari kereta. Seorang pemuda tampan berambut hitam. Bukan itu saja. Dia juga orang yang sama dengan sosok yang membuat akademi heboh pada hari pertama ujian. Hal tersebut dikarenakan warna matanya yang tidak biasa. No
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 19b

“Selamat pagi semuanya. Saya Rayhan Lavani. Profesor yang akan membimbing kalian untuk melakukan ujian praktek.”“Mulai dari sini, saya akan mengambil alih. Mereka yang namanya dipanggil bisa langsung memasuki pintu di depan.” “Satu hal lagi. Mereka yang telah menyelesaikan ujian praktek bisa menunggu di luar ruangan. Akan ada pengumuman lain setelah semua orang menyelesaikan ujiannya.” Profesor Ray hanya memberi penjelasan. Tak ada sesi tanya jawab yang diadakan. Lelaki yang ditaksir berusia tiga puluhan itu tampak membetulkan kaca matanya, sebelum mulai membuka sebuah file dokumen. Nama pertama dipanggil. “Nicolas Vener.”Setelahnya, seorang pemuda berambut merah berdiri tegap. Sebelum mulai berjalan dengan tangan dan kaki yang sejajar. Bukti jika pemuda itu sangat gugup. Semakin lama, semakin banyak pula nama yang dipanggil. Belajar dari pengalaman, peserta ujian yang lain memastikan mereka berjalan dengan cara yang benar. Semua orang tidak mau seperti peserta pertama yang berj
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 20a

“Kalista Ruliazer.”Ketika nama itu dipanggil, semua orang secara serempak segera menengok ke satu arah. Sudah menjadi rahasia umum jika pemilik nama belakang Ruliazer itu mempunyai manik lavender yang didambakan oleh para penyihir. Itu sebabnya semua orang memiliki ekspetasi yang tinggi terhadap gadis muda tersebut. Meski pada kenyataannya, tidak sedikit pula yang menginginkan kejatuhan gadis itu. (Tap.) (Tap.) Langkah kaki Kalista masih tenang seperti biasa. Lagipula, ini bukan pertama kalinya dia menjadi pusat perhatian. Terlebih di kehidupan masa lalunya, semua orang selalu mengarahkan jari telunjuk mereka saat menyindirnya di depan umum. Jadi perhatian seperti ini bukanlah masalah besar untuknya. (Tap.) Kalista berhenti sejenak di depan pintu, mengambil nafas perlahan dan mulai membuka benda yang terbuat dari kayu tersebut. (Ceklek.) Begitu Kalista masuk, dia merasa seperti baru saja memasuki sebuah negeri dongeng. Rumput hijau membentang begitu luas. Semilir angin tera
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 20b

“Maaf, Nona Muda Ruliazer. Tetapi, bukankah seharusnya Anda masih di dalam tempat ujian? Saya bahkan tidak melihat Nona Muda Ruliazer keluar dari pintu gedung sihir. Dan kemudian, Anda muncul begitu saja seperti ini. Apa Anda mendapat perlakuan istimewa tertentu?” sebuah suara terdengar penuh tuduhan. Di baliknya, seorang gadis berambut merah muda berbicara dengan nada yang tidak pelan. Meski biasanya semua orang hanya mendengar nada lembut dari gadis manis berambut merah muda tersebut, namun disaat menyalahkan orang lain, tentu semakin keras suara, semakin tinggi pula peluang untuk menang. Sebagai orang yang telah berhasil mendapat title sebagai primadona ibukota selama bertahun-tahun, tentu Roselia tahu bagaimana memanfaatkan situasi untuk keuntungan dirinya sendiri. “Ah, rupanya dia sudah belajar untuk menggunakan bahasa formal.” batin Kalista. “Sebelumnya, Nona Muda. Bagaimana cara saya memanggil Anda?” Kalista bertanya dengan tenang. Hening. Keheningan yang cukup canggung.
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status