Home / Romansa / Gairah Liar Keponakanku / Chapter 131 - Chapter 140

All Chapters of Gairah Liar Keponakanku: Chapter 131 - Chapter 140

150 Chapters

Bab 131

Prak!Cassandra membelalakkan matanya saat melihat kedua insan di depannya. Ia nyaris tak percaya saat melihat seorang wanita tersungkur di depan kaki suaminya sementara tak jauh dari mereka, tampak sebuah ponsel hancur. Ia menghentikan langkahnya, berusaha memahami apa yang terjadi di hadapannya. Kenapa Marco melakukan semua itu? Sejak kapan dia berubah menjadi lelaki yang kasar hingga begitu tega memukul wanita? Tiba-tiba saja ia merasa wanita itu tak asing baginya. Cassandra merasa seperti pernah bertemu dengannya. “Kamu bohongin aku.” Wanita itu menggertakkan giginya. Tangannya memegang pipi kirinya yang terasa panas dan nyeri. Tamparan itu bukan hanya membakar pipinya, tetapi juga hatinya. Ia bergegas bangkit dari lantai. Matanya menatap nanar ponselnya yang telah hancur karena ulah Marco. “Kamu kira kamu bisa menggertakku hanya dengan foto seperti itu?” gertak Marco. “Jangan kira kamu akan memerasku dengan cara seperti ini.”“Tapi Om, aku nggak bisa ngerti, kenapa Om lebih
last updateLast Updated : 2024-06-05
Read more

Bab 132

“Cek kamera CCTV di ruang kerjanya!” Perintah Cassandra pada Sheila, mantan sekretaris Irfan yang kini menjadi bawahannya. “Dan kirimkan salinannya padaku.” “Baik Nona.” Sebuah anggukan hormat, mengawali langkahnya untuk menyelesaikan tugasnya. Cassandra mulai gelisah. Ia mulai mengenali siapa wanita yang baru saja ditemuikannya bersama suaminya. Ia pernah bertemu dengan wanita itu di lorong apartemen Marco. Nia Karenina, seharusnya ia langsung mengenali mantan cover girl majalah panas yang baru saja ditutup peredarannya di negeri ini. Namun ia sama sekali tidak menduga bahwa wanita itu nekat menjual diri, alih-alih berganti profesi yang lebih baik. Dan Marco, bagaimana bisa lelaki yang begitu dipercayanya justru membodohinya. Ia bahkan tidak mengakui kesalahan yang diperbuatnya. Ting! Suara pesan masuk terdengar dari benda pipih di hadapannya. Tangannya terasa basah karena perasaan gelisah yang mendera hatinya. Dalam hatinya ia berharap file yang diterimanya akan menghap
last updateLast Updated : 2024-06-07
Read more

Bab 133

Cassandra mengulurkan tangannya, mengusap wajah lelaki yang dicintainya dengan perasaan bersalah. Ia mengingat bahkan beberapa kali Marco memuaskannya tanpa imbal balik. Tentu saja lelaki itu sangat menderita karena keegoisannya. “Semua sudah berlalu,” ucap Marco. “Bagiku mendapatkan berlian sepertimu adalah sebuah anugerah. Dan aku tidak mungkin akan menyia-nyiakan sesuatu yang sangat sulit untuk kudapatkan.” Cassandra menatap sepasang mata yang tak lepas mengaguminya. Tatapan hangat yang menyiratkan kerinduan yang teramat itu tak urung membuat hatinya bergetar. “Aku janji, setelah ini … aku akan selalu mengatakan semuanya dengan jujur, sepahit apapun kenyataan itu,” ucap Marco. “Aku yakin, kita akan bisa mengatasi semuanya bersama. Aku tidak ingin kehilanganmu.” Marco meraih dagu istrinya dan mendekatkan wajahnya pada pemilik wajah mungil di depannya. Perlahan ia menyatukan bibir mereka dan melumat bibir mungil istrinya dengan penuh gairah. Cassandra merasakan gemuruh di
last updateLast Updated : 2024-06-08
Read more

Bab 134

“Dari hasil rekam kamera cafe, mereka bertiga cuma ngobrol dan Bapak meninggalkan tempat paling awal, Nona. Hanya saja ada sebuah insiden sebelum itu, wanita itu menumpahkan minumannya. Tepatnya ke celana Bapak.” Sheila menyampaikan laporan yang didapatnya setelah memeriksa CCTV cafe langganan Marco.“Kamu yakin hanya itu?” Mendengar laporan Sheila, membuat Cassandra merasa lega. Semua yang dituturkan suaminya sesuai dengan laporan Sheila. Marco mengatakan semuanya dengan jujur. Pantas saja dia begitu marah pada wanita itu. Hanya satu kesalahan suaminya yaitu tidak mengatakan padanya sejak semula. Tidak peduli apapun alasannya, seharusnya ia tidak menyembunyikan hal sepenting ini. Apalagi hal ini menyangkut hubungan mereka berdua. “Simpan rekam kejadian itu. Aku harus menjadikannya sebagai bukti, siapa tahu wanita tak tau diri itu akan kembali.” Cassandra menutup panggilan itu dengan sebuah perintah. “Rahasiakan semua ini untukku.”***Marco tersenyum kecut ketika melihat istrinya
last updateLast Updated : 2024-06-10
Read more

Bab 135

“Jangan lupa untuk memberiku kabar tentang space yang sudah kau janjikan pada Sophie Laurent, Dave” ujar Cassandra pada lelaki di depannya. Perempuan cantik itu menutup map berisi lembar kontrak jual beli space di Mega Mall yang baru saja ditandatanganinya. Ia tersenyum dan menyerahkan map itu kepada Sheila, sekretarisnya yang duduk di sampingnya. “Tentu saja. Space paling strategis itu sengaja kusiapkan untukmu,” sahut Dave sambil menebarkan senyumnya. “Aku yakin Pak Irfan sangat bangga memiliki putri sepertimu. Cantik, cerdas, energik dan mempesona.” Cassandra tertawa pelan. Ia mengangkat tangan kanannya, memamerkan sebuah cincin yang melingkar di jari manisnya. “O–oh, jangan merayuku, Dave. Aku sudah menikah,” balasnya, tak ingin memberikan harapan pada lelaki itu. Baginya seorang suami seperti Marco saja sudah membuat pusing kepala. Bagaimana ia harus bertahan dihantam kerikil tajam masa lalunya. Walau saat ini hubungan di antara keduanya sedang tidak baik-baik saja
last updateLast Updated : 2024-06-12
Read more

Bab 136

Cassandra berdehem, ia merasa tenggorokannya kering setelah aktifitas yang baru saja dilakukannya. Ia segera memasang kembali pakaian dalamnya. “Aku baik-baik Sheila. Tetap tunggu dan jangan biarkan siapapun masuk!” Kegugupan itu membuatnya kikuk dan kesulitan untuk menarik kembali resleting yang masih menganga di punggungnya. “Kita semeja saja,” ucap Cassandra tiba-tiba. “Aku tidak mau ada perempuan lain yang mencoba menggodamu.” Marco mengecup punggung istrinya yang masih terbuka. Kulit lembut dan bersih itu membuat hasratnya kembali menyala. Namun kali ini ia menahannya. Ditariknya resleting hingga bagian mulus itu tersembunyi dengan rapi dibaliknya. “Tentu saja, aku juga tidak mau buaya itu menggodamu,” balas Marco. “Jika dia buaya, lalu bagaimana denganmu, Tuan Marco,” sahut Cassandra. Seulas senyuman tersungging di bibirnya. “Apa kamu sang aligator?” Marco tertawa terkekeh. “Ya, aku cuma aligator yang tidak sanggup berada jauh dari pawangnya.” Suara ketuk
last updateLast Updated : 2024-06-13
Read more

Bab 137

“Memangnya Kak Rea sakit apa sih, Om?” tanya Cassandra setelah mendengar semua cerita Marco. “Fibrosarkoma. Rexy mengatakan bahwa semua berawal dari miom. Karena Reana terus mengabaikannya,” tuturnya.Lelaki yang terbiasa tidur dalam keadaan telanjang dada itu menatap istrinya yang telah menjadi pendengarnya dengan baik. “Bukankah seharusnya dia menjalani operasi?” Cassandra mengernyitkan keningnya. Ia merasa heran karena di jaman semodern ini, mustahil tidak ada suatu metode yang bisa menyembuhkan penderita miom. “Entahlah. Sebenarnya Rexy takut setelah menjalani operasi, justru kesempatan mereka untuk mempunyai bayi semakin kecil.” “Om, seandainya aku adalah Rea, sebagai suamiku … apa yang Om lakukan? Apa Om akan membiarkan aku kesakitan hingga tanpa melakukan apapun?” tanya Cassandra. “Persetan dengan apapun. Aku pasti akan lebih memilih kesehatanmu.” Marco langsung menjawab. “Bagaimana jika saat itu ada bayi kita di dalam rahimku?” tanya Cassandra. “Apapun, Sayang. Aku lebi
last updateLast Updated : 2024-06-14
Read more

Bab 138

“Oh, Sayang,” erangnya setelah mengakhiri semuanya dengan sebuah tumbukan yang dalam. Marco pun merasa badannya begitu ringan. Lelaki itu ambruk di atas tubuh istrinya tanpa melepaskan miliknya.Napas keduanya terengah, seakan baru saja berlari ribuan kilometer jauhnya. “Apa kamu sudah puas malam ini?” tanya Marco. “Kalau … aku tidak puas, apa yang akan Om lakukan?” goda Cassandra. “Apa sebaiknya kita ulang sekali lagi?” Marco mengangkat kedua tangannya. “Aku nyerah. Kali ini anggap saja aku berhutang! Aku terlalu lelah hari ini. Aku nggak sanggup mengalahkanmu.”Cassandra tersenyum geli mendengar kata itu. Hutang! Marco berbalik dan tidur terlentang di samping istrinya. Dipejamkannya matanya dan berbaring dengan perasaan yang begitu relax. “Kamu pikir aku tidak akan sanggup untuk menjadi seorang debt kolektor?” godanya. “Aku akan menagihmu besok beserta dengan bunganya.” Cassandra berbalik menatap suaminya. Ia beringsut mendekat dan menyandarkan kepalanya ke dada bidang Marco,
last updateLast Updated : 2024-06-15
Read more

Bab 139

Malam itu Marco sengaja menyibukkan diri dengan laptopnya. Ia mempersiapkan beberapa materi yang akan disuguhkannya dalam rapat launching produk baru Sophie Laurent. Lelaki itu tidak menyadari bahwa istrinya sedang memperhatikan gerak geriknya. Cassandra membolak-balik majalah yang ada di tangannya. Namun matanya sama sekali tak tertuju pada setiap gambar yang terpampang di dalam lembarannya. Ia hanya fokus menatap kekasihnya yang masih berkutat dengan laptop di depannya. Dengan frustasi, diletakkannya majalah itu ke atas nakas dan ia pun turun dari ranjangnya untuk menghampiri Marco. Cassandra berdiri di belakang suaminya. Ia menatap gambar diagram batang dengan warnanya yang terlihat mencolok itu di dalam layar laptop suaminya. “Kenapa tidak dilanjutkan besok saja?” Cassandra meletakkan kedua tangannya ke pundak suaminya. Ia mendekatkan wajahnya pada telinga Marco. “Sayang, meong yuk.” “Besok aja, Sayang. Kata orang, semakin sering, maka semakin tidak berkualitas,” sahut Marco
last updateLast Updated : 2024-06-17
Read more

Bab 140

“Ini sofa apaan sih? Beneran Om yang pesan sofa aneh ini?” tanya Cassandra pada suaminya. Marco menganggukkan kepalanya. Lelaki itu menggosokkan handuk kecil di tangannya ke rambutnya yang basah. Ia mengamati istrinya yang masih sibuk mengamati sofa berbentuk unik itu tanpa tahu kegunaannya. “Kita balikin aja, Om. Sofa kita sudah banyak. Dan … bentuknya juga agak aneh, sih –” Cassandra mengerutkan keningnya. “Aku nggak suka, ah.”Marco meletakkan handuknya. Ia mengacuhkan rambut setengah basahnya dan melangkah menghampiri kekasihnya. Lelaki itu melingkarkan sepasang tangannya di pinggang ramping istrinya dan mengecup tengkuknya dengan lembut. “Kamu boleh mengembalikannya jika memang kita tidak membutuhkannya, Sayang,” bisik Marco. “Tapi malam ini, biarkan aku memberitahumu kegunaan sofa cantik ini.” Cassandra mendongakkan kepalanya dengan pasrah saat Marco mulai mencumbunya. Ia dapat merasakan kulit suaminya yang lembab dan roma wangi sabun yang masih melekat di tubuhnya. Aroma y
last updateLast Updated : 2024-06-19
Read more
PREV
1
...
101112131415
DMCA.com Protection Status