Home / Romansa / Gairah Liar Keponakanku / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Gairah Liar Keponakanku: Chapter 91 - Chapter 100

150 Chapters

Bab 91

“Kamu yakin buat ngelakuin semua ini?” tanya Reana meyakinkan sahabatnya. Zissy menganggukkan kepalanya. “Sangat yakin,” sahutnya.“Apa kamu sudah memikirkan akibatnya?” cecar Reana masih tak bisa memahami alasan keputusan yang diambil Zissy. “Seandainya pun kalian menikah, pada akhirnya kamu akan menderita. Kamu tidak bisa memaksakan perasaanmu padanya.” Reana mencoba menghalangi niat Zissy. “Tidak. Bahkan orang-orang kuno juga menikah tanpa cinta. Aku yakin, perasaan itu bisa tumbuh perlahan. Asalkan aku berhasil mendapatkannya,” sahutnya. “Kamu hanya akan mendapatkan tubuhnya, Zy,” tentang Reana. “Tapi tidak hatinya. Semua akan percuma.” “Kamu nggak akan tahu sebelum kita mencobanya.” Zissy mengedipkan matanya dengan senyuman yang sedikit menakutkan. Reana menghela napas dengan perasaan kesal. Ia cukup merasa bersalah karena pernah mendukung perasaan sahabatnya itu. Seandainya
last updateLast Updated : 2024-04-15
Read more

Bab 92

Malam sudah sangat larut, ketika Marco tiba di apartemennya. Pekerjaan yang sudah ditinggalkannya begitu lama, seakan tak ingin membiarkannya beristirahat barang sejenak. Beberapa kali ia berusaha melarikan diri dari tugasnya hari ini, tapi Niken terus datang dan menumpuk begitu banyak map yang harus dipelajari untuk meeting penjualan esok harinya. Ia benar-benar seperti terjebak dan tidak bisa kabur dari pekerjaannya. Bahkan untuk bernapas saja terasa begitu sulit di bawah tekanan pekerjaan ini. Satu yang ingin dilihatnya saat ini hanyalah senyuman gadis yang dicintainya saat ia pulang, sebagai pengobat perasaan rindunya. Lelaki itu bahkan menyempatkan diri membeli sebuah buket bunga dan sekotak coklat dalam perjalanan tadi. Namun begitu ia membuka pintu, yang dilihatnya hanya kegelapan. Tak ada sambutan penuh kehangatan yang dibingkai dalam senyuman indah Cassandra seperti yang ada di dalam bayangannya. Disingkirkannya pi
last updateLast Updated : 2024-04-16
Read more

Bab 93

“Baiklah, jika dengan menikahinya bisa membuatmu bahagia,” ucap Marco yang akhirnya menyerah pada perdebatan itu. “Aku akan melakukannya. Dengan satu syarat, bahwa ini adalah permintaanmu untuk yang terakhir kalinya.” Cassandra mengangkat wajahnya dan menatap punggung lelaki yang kini telah berbalik dan melangkah masuk ke dalam kamar mandi.Seandainya saja Marco tahu, bagi Cassandra permintaan ini seolah menancapkan belati ke dadanya sendiri. Sebagian dirinya luluh lantak saat mendengar lelaki itu mengabulkan keinginannya. Ia bangkit dari ranjangnya dan mengemas semua barang miliknya. Sesaat ia terdiam di depan nakas. Dengan berurai air mata, ia menatap kotak coklat dan seikat bunga di atasnya. Bukan pertemuan maupun perasaan cinta yang disesalkannya, namun ketidakberdayaannya melawan takdir yang seolah sebuah garis tipis antara mereka berdua. Sebuah garis tipis yang sejak awal ingin dipertegasnya itu, kini justru memudar. “Terima kasih atas segala cinta yang kamu berikan,” lirih
last updateLast Updated : 2024-04-16
Read more

Bab 94

“Nona Hani!” teriak Niken memanggil gadis berkacamata yang tiba-tiba saja memaksa masuk ke dalam ruang kerja Marco. “Anda tidak boleh masuk.” “Kenapa saya tidak boleh masuk? Saya hanya butuh bicara dengannya sebentar,” tegas Hani.“Hanya tamu yang sudah membuat janji saja yang boleh menemui Pak Marco.” Niken merentangkan kedua tangannya menghalangi Hani untuk masuk menemui Marco. “Maaf, dia benar-benar sibuk Nona. Aku akan buat janji temu untuk Anda besok.” Gadis itu mendengus kesal. “Ada hal penting yang perlu aku sampaikan secara langsung. Hanya butuh waktu sepuluh menit, tidak lebih!” “Ada apa ini ribut-ribut!” Suara keras yang terdengar dari belakang Hani, sempat membuat gadis itu melompat saking terkejutnya. “Pak Irfan! Gadis ini mau menemui Pak Marco tanpa membuat janji,” terang Niken langsung pada pemilik tertinggi Sophie Laurent. Mendengar perempuan di depannya menyebut nama Irfan, Hani
last updateLast Updated : 2024-04-18
Read more

Bab 95

Zissy duduk di tepian balkon rooftop gedung Sophie Laurent. Sepasang matanya menatap nanar jalanan di bawah sana. Hiruk pikuk kendaraan terlihat dari tempat itu. Sesekali ia menatap ke atas langit. Awan putih yang berarak di atas sana, membuatnya terpukau oleh keindahannya. Ia berdiri dari tempatnya dan mulai memejamkan matanya. Direntangkannya kedua tangannya seolah seekor burung yang siap untuk terbang menembus awan putih di atas sana. “Zissy! Apa kamu sudah gila?” Teriakan Marco mau tidak mau membuat Zissy kembali pada kenyataan. Kenyataan bahwa ia bukan seekor merpati, tapi hanya seorang manusia biasa dengan begitu banyak persoalan dunia. “Bukankah ini yang sebenarnya kamu inginkan? Kematianku agar kamu nggak perlu lagi menikahiku. Kamu nggak perlu lagi bertanggung jawab atas bayi dalam perutku ini,” ucap Zissy.Marco menelan kasar salivanya. Sepertinya Zissy sudah membaca alasan ia memanggi
last updateLast Updated : 2024-04-19
Read more

Bab 96

“Dia akan segera punya anak. Aku nggak bisa memisahkan ayah dari anaknya. Aku sudah pernah mengalaminya, dan aku tidak mau menjadi pengacau yang hadir di antara mereka.” Hani menggelengkan kepalanya. Ia seperti kehabisan kata-kata. Setiap kalimat yang dilontarkannya seakan membal begitu saja tanpa pertimbangan apapun dari Cassandra. “Sandra, satu yang ingin aku tegaskan. Kamu tidak bisa menuntut orang lain untuk terus membahagiakanmu. Terkadang butuh usaha untuk mendapatkan kebahagiaan itu,” tutur Hani sekali lagi. “Jadi … menurutmu, aku harus tetap bersama dia, walau aku masih meragukan kesetiaannya?” “Sandra. Gunakan insting kamu. Jika bahagiamu ada di dia, perjuangkan dia. Jika dia hanya membuatmu sakit, tinggalkan dia,” sahut Hani. “Aku tidak bisa membantumu mengambil keputusan. Yang kamu butuhkan hanya bertanya pada diri sendiri.”“Dan ingat, jangan sampai kamu menyesal karena harus kehilangan kesempatanmu bersama dia.” Kalimat terakhir yang diucapkan Hani, mau tak mau membu
last updateLast Updated : 2024-04-20
Read more

Bab 97

Dingin malam tak menghalangi kedua insan itu untuk memadu kasih. Keduanya seperti sepasang kutub magnet yang berbeda, tak ingin lepas satu dengan lainnya. Mereka saling memagut dengan penuh hasrat dan berlomba untuk mencapai puncak kenikmatan dunia. Suara detak jam di dinding berpadu dengan suara desah dalam ruang itu seakan sebuah kolaborasi yang sempurna. Tak ada lagi keinginan untuk berpisah. Yang diinginkannya hanya meneguk kebahagiaan yang ada malam itu. Keduanya berlomba untuk memberikan kepuasan bagi pasangannya hingga meraih puncak kenikmatan dunia bersama.Gadis itu menyandarkan kepalanya di dada Marco. Napasnya yang memburu, kini perlahan kembali tenang. Sementara Marco masih terbaring lemas di sisinya. “Om tahu alasanku kembali kemari?” tanya Cassandra tiba-tiba.“Hmm,” ucap Marco. Lelaki itu masih tak dapat berpikir setelah aktifitas melelahkannya. Seluruh aliran darahnya terasa begitu lancar setelah semua hasratnya benar-benar tersalurkan. Mendengar jawaban ambigu itu
last updateLast Updated : 2024-04-21
Read more

Bab 98

“Kamu mau kemana?”Setengah berlari Marco mengikuti langkah Cassandra. Dirapikannya kemejanya sambil terus melangkah tanpa mempedulikan beberapa staf yang memperhatikannya. Cassandra tiba-tiba menghentikan langkahnya. Marco hampir saja menabraknya, jika saja ia tidak dengan sigap ikut berhenti.Gadis itu berbalik dan memperlihatkan seulas senyumannya. “Aku mau siapkan kejutan buat Papa. Om mau ikut?” tanya Cassandra. Marco bisa merasakan antusias yang terlihat jelas di wajahnya. “Tentu saja,” sahutnya. Baru saja mereka mencapai pintu keluar, Niken dengan terengah-engah menghampiri mereka. Sepatu tingginya mengetuk lantai granit lobi kantor Sophie Laurent dengan tempo yang harmonis. “Pak Marco! Bapak mau pergi?” tanyanya sambil mengatur kembali napasnya. “Iya, mungkin saja aku tidak kembali ke kantor hari ini,” sahut Marco. “Tolong jadwalkan kembali semua janji yang sudah dibuat.” “Tapi Pak,” sela Niken. “Nona Zissy baru saja menelpon akan mengunjungi Anda saat makan siang nant
last updateLast Updated : 2024-04-23
Read more

Bab 99

Marco melepaskan setelannya. Ia melepaskan celana panjangnya dan segera menghampiri Cassandra. Lelaki itu benar-benar tak habis pikir dengan tingkah nakal kekasihnya. Bagaimana jika ada orang lain yang melintas dan melihatnya dalam keadaan polos.“Sandra, kamu benar-benar gila. Bagaimana kalau ada seseorang yang melihatmu?” kesal Marco. Ia menutupi bagian badan Cassandra yang terbuka dengan kemeja putihnya. Lelaki itu merasa sangat kesal. Ia tidak ingin ada orang lain, yang bisa menikmati kemolekan tubuh gadisnya. “Tapi Om, nggak ada orang lain di sini. Tempat ini sangat terasing, bahkan tetangga terdekat Tante Mona berjarak beberapa kilometer dari sini,” ucap gadis itu dengan begitu yakinnya.“Iya, aku tahu. Tapi ….” Cassandra berjingkat. Dengan sigap ia melingkarkan sepasang tangannya di leher lelaki di hadapannya dan menutup perdebatan itu dengan kecupan di bibir Marco. Jantung Marco berdegup kencang. Dia memang sudah bermain dengan banyak gadis di luaran sana, tapi di alam be
last updateLast Updated : 2024-04-24
Read more

Bab 100

“Bagaimana kalau Irfan tahu semua ini,” batin Mona. Wanita itu merasa semua ini tak bisa dibiarkan. Di satu pihak, Mona merasa kasihan pada Cassandra. Tapi di sisi lain, ia tak rela jika kejadian dua puluh tahun yang lalu terulang kembali. Bagaimana jika kali ini Cassandra dinikahkan dengan pria sembarangan oleh Irfan? Haruskah kesalahan yang sama terulang kembali? Marco baru saja hendak menjelaskan semuanya pada Mona. Namun Cassandra menghalangi niatnya. Jemari tangan gadis itu telah mencubitnya di bawah meja. “Tidurlah! Besok aku ikut kalian ke kota. Ada yang perlu aku bicarakan dengan papa kamu,” perintah Mona. Perempuan itu menghela napas dengan wajah kecewa. Ia berdiri dari kursinya dan pergi meninggalkan kedua tamunya yang saling berpandangan. Marco menatap Cassandra dengan kesal. Kedua alisnya menyatu memperlihatkan perasaannya. “Kamu ini kenapa? Seharusnya kamu biarkan aku mengatakan semuanya agar dia tidak salah paham tentang hubungan kita.” Marco masih merasa tak nyam
last updateLast Updated : 2024-04-25
Read more
PREV
1
...
89101112
...
15
DMCA.com Protection Status