“Sandra,” lirih Marco. Tentu saja lelaki itu tidak bisa memahami rasa kehilangan yang dirasakan oleh istrinya. “Maaf. Maafkan aku. Semua ini salahku.”Cassandra memejamkan matanya, membiarkan sebutir air mata melorot turun dari sudut matanya. Ia menarik sudut bibirnya untuk memaksakan sebuah senyuman. “Tentu saja, kita bisa melalui semua ini,” ucapnya dengan perasaan tak karuan. Ia mendengar percakapan Marco dengan dokter Mitha. Dari percakapan itu, Cassandra juga tak bisa menyangkal bahwa kejadian ini bukan hanya kesalahan Marco, tetapi juga kesalahannya. Ia tidak dapat menahan diri dan terbakar oleh gairahnya. Sebuah kebodohan yang berujung sesal. Namun nasi sudah menjadi bubur. Tak ada lagi yang bisa dilakukannya. “Sandra, jangan nangis lagi, ya,” pinta Marco. “Sepertinya Tuhan sangat menyayangi dia, lebih daripada kita.” “Maafkan aku, dia pergi karena aku bukan ibu yang baik,” lirih Cassandra. Tiba-tiba suara dehem terdengar menyela pembicaraan mereka. Wanita berjas putih it
Last Updated : 2024-05-23 Read more