Semua Bab Dibuang Suami, Dinikahi CEO Tampan: Bab 21 - Bab 30

50 Bab

21. Mantan Menantu yang Kembali

"I-Ibu?" Anna buru-buru meraih tubuh wanita paruh baya yang hampir saja terjerembab di lantai toilet. Mata wanita yang dikenalnya itu masih menunjukkan keterkejutan yang luar biasa hingga tak satu pun kata-kata yang keluar. "Ibu nggak apa-apa?""A-Anna ... apa ini kamu, Nak? Apa ibu ha-hanya mimpi?" Rahma akhirnya bisa mengeluarkan suaranya setelah beberapa saat kemudian. Pinggangnya masih dipegang erat oleh Anna.Anna tak menjawab, hanya rasa haru yang datang menghampirinya. Ia mengingat, kalau selama menjadi istrinya Danu, kedua mertuanya selalu memperlakukannya dengan baik. Sahabat orang tuanya yang kemudian menjadi mertuanya itu sangat menyayanginya. Walaupun Anna sudah merencanakan akan mengabari kedua orang tua Danu tersebut, tapi ia tak menyangka kalau akan bertemu di situasi seperti saat ini. Ia bahkan berada bersama Harry di restoran itu. Anna sangat tidak ingin, keluarga dari mantan suaminya itu tahu keberadaannya bersama dengan pria lain. Walaupun Harry adalah bosnya di kan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-07
Baca selengkapnya

22. Ikutan

“Yaa … kalau Bapak ikut dengan saya, bukannya menyelesaikan masalah dengan keluarga mantan suami saya, malah tambah kacau.” Anna tanpa sadar menghentak kesal kaki jenjangnya yang menawan. Rok selutut yang ketat itu bahkan sampai tertarik sedikit ke atas. Tentu saja, membuat mata Harry melotot melihat pemandangan indah di pagi hari itu.“Wait … wait. Mendingan kamu duduk dulu deh, jangan main angkat-angkat kaki kayak gitu di depan saya. Saya sih nggak keberatan, sekalian saja kamu angkat rokmu itu ke atas,” protes Harry tanpa berusaha memalingkan wajahnya yang menatap lekat kaki putih mulus milik sekretarisnya itu. “Ceritain sama saya, kenapa kamu tidak boleh terlihat dengan pria lain. Katanya udah jandes? Ya, bebas dong kalau ingin cari suami baru lagi.”“Ya, masalahnya bukan se-simple itu, Pak. Tapi, masa saya harus cerita rahasia saya ke Bapak?” Anna masih berusaha membuat Harry mengerti akan kondisinya.“Pokoknya, saya harus tahu, kenapa kamu sebegitu takutnya pada keluarga mantanm
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-09
Baca selengkapnya

23. Yuk, ikut saya

“Anna … ternyata ini memang kamu, ya, Nak?” Irsyad menatap lekat wajah Anna yang berdiri menyambutnya dan mencium punggung tangannya. “Iya, Ayah. Aku senang bisa bertemu Ayah lagi,” balas Anna penuh haru.Terkadang, Anna merasa heran, mengapa Danu sangat berbeda dengan kedua orang tuanya yang penuh kasih sayang. Mengapa kedua orang tua yang sangat dihormatinya itu melahirkan seorang putra yang berhati dingin dan kejam. Sungguh, Anna tidak bisa mengerti sama sekali.“Bagaimana kamu bisa hilang selama ini, Anna? Padahal kami semua sangat berharap kamu bisa ditemukan.” Rahma bertanya usai pelayan mengantar minuman dan makanan yang dipesan Anna untuk mereka. Ia sudah tidak sabar ingin mendengar cerita menantu pertamanya itu.“Jadi, saat aku jatuh itu, aku nyangkut di pohon besar, Bu. Aku baru sadar pas udah subuh. Terus, ada Pak Ilham namanya yang bantu. Cuma … aku nggak ingat apa-apa saat itu. Kenapa aku sampai jatuh, juga aku nggak ingat siapa pun. Akhirnya aku tinggal bersama Pak Ilha
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-11
Baca selengkapnya

24. Pria Gratis untukmu

“Bapak jangan macem-macem, deh. Ngapain juga ke apartemen Bapak malam-malam begini. Enggak, ah.” Anna menarik paksa tangannya dari genggaman Harry. Tapi, tidak bisa lepas. Tenaga Harry jauh lebih kuat.“Ini belum malam, baru juga jam tujuh,” balas Harry sembari mendekatkan tubuhnya pada sekretarisnya itu. Menatap lekat paras cantik Anna. “Kenapa? Kamu takut sama saya? Katanya ban hitam?”“Ya … gak pantas ajalah, saya ikut ke sana. Bapak kan bukan siapa-siapa saya.” Anna membalas tatapan pria tampan itu dengan wajah sedikit mendongak.“Apa perlu, kamu jadi pacar saya dulu, baru kamu gak takut saya ajak pergi kemana aja, gitu? Ya, gak apa-apa, deh. Saya sih oke-oke saja.” Harry mengedipkan sebelah matanya. Membuat Anna jadi salah tingkah.“Gak gitu juga, Pak. Itu sama saja bo'ong. Asal Bapak tahu, saya gak mau pacaran lagi, apalagi hanya untuk main-main. Nanti, kalau ada yang serius sama saya, kami akan langsung nikah aja. Gak usah cinta-cintaan, yang penting tujuannya baik, yaitu untuk
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-12
Baca selengkapnya

25. Kamu Tidak Kenal Saya?

“Danu, besok jam tujuh malam, ibu dan Ayah mau ketemu teman lagi, kalian harus ikut,” ujar Rahma begitu mereka sudah tiba di rumah Danu kembali. Wanita itu langsung menghenyakkan tubuhnya di kursi tamu. Irsyad pun ikut duduk di samping istrinya.“Katanya, Ayah dan Ibu mau lihat kami di sini, tapi kok tiap hari janjian terus sama teman-temannya,” sindir Danu pada orang tuanya. “Dan lagi, kenapa aku harus ikut sih, Bu? Capek lho, udah seharian kerja, pulangnya masih mampir-mampir lagi. Besok mau ketemuan di mana lagi?”“Iya, ini pertemuan penting. Kali ini, kamu harus ikut sama istrimu,” jawab Rahma sembari melirik suaminya yang duduk diam di sebelahnya, lalu melirik Andara yang masih berdiri usai mengunci pintu rumah. “Tempat ketemuannya, besok ibu dikabari. Paling juga dekat-dekat café tadi.”“Lho? Apa hubungannya dengan kami sih, Bu? Ini mau ketemu siapa sebenarnya?” tanya Danu menatap kedua orang tuanya heran.“Ketemu seseorang lah. Udah … gak usah nanya-nanya terus, kalau penasaran
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-14
Baca selengkapnya

26. Anaknya adalah Putraku?

Anna menatap wajah tampan yang tampak begitu terkejutnya oleh kenyataan. Wajah yang begitu mirip dengan putranya. Tapi, walaupun ikut panik, Anna berusaha untuk menenangkan diri. Ia akan berusaha mengatasi respon Harry yang masih memegang bahunya dengan erat.“Iya, saya istrinya Mas Danu. Maksud saya ... setahun yang lalu. Harusnya sekarang sudah menjadi mantan suami saya. Sepertinya Bapak kenal dengan dia?” Anna masih berusaha mengelak. Belum saatnya, Harry tahu semuanya. Ia akan mengulur waktu.“Kamu tidak ingat dengan saya, Tasya? Kenapa kamu ganti nama panggilan kamu?” tanya Harry semakin meneliti wajah wanita yang sudah didandaninya begitu cantiknya malam ini. Ia berusaha mengingat, apakah wajah itu benar-benar orang yang sama, yang pernah berbagi peluh dengannya dengan sangat luar biasa.“Emangnya sebelum saya menjadi sekretaris Bapak, kita pernah bertemu?” Anna pura-pura berpikir keras sembari mencontoh cara Harry menelusuri wajahnya. Matanya pun bergerak menyusuri dagu yang ter
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-14
Baca selengkapnya

27. Ciuman Memabukkan

Mendengar ucapan dari ayahnya Danu, Anna langsung mengalihkan tatapannya pada pasangan yang telah membuatnya menjadi manusia tak bernilai sama sekali selama ini. Wajah ramah Anna yang tadi ditunjukkan pada ibunya Danu, kini yang tersisa hanya wajah datar dengan tatapan penuh rasa benci dan muak. Ia tak menyapa seperti yang diucapkan oleh Irsyad, Anna lebih memilih untuk duduk di kursi yang telah disediakan oleh Rahma di sebelahnya.Danu dan Andara masih melotot melihat penampakan wanita cantik yang mereka kira sudah tak ada lagi di dunia ini. Terutama Danu, ia sampai melihat tubuh Anna dari atas sampai ke bawah. Tidak mungkin hantu yang telah dipeluk erat oleh ibunya tadi. Di mata Danu, tubuh Anna tidak begitu jauh berbeda sejak terakhir kali mereka bertemu. Yang berubah hanya rambutnya sudah dipotong menjadi pendek sekali dan warnanya bukan pirang lagi tapi diwarnai coklat. Pinggul dan dada Anna juga lebih montok dari sebelumnya. "Astagaa, dia masih hidup jatuh setinggi itu? Duh ...
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-15
Baca selengkapnya

28. Kelakuan Bos Manja

Anna tak menjawab. Ia masih berusaha menyadarkan diri. Bahkan, ia merasa benci akan dirinya sendiri. Harry kembali berhasil membangkitkan kenangan malam panas mereka. Malam yang sangat luar biasa yang belum pernah didapatkan Anna dari suaminya dulu. Ia terlalu bernafsu saat itu.Suara klakson di belakang mobil mereka menyadarkan Harry juga Anna, kalau mereka masih berada di depan lobby.“Kita harus bicara malam ini!” Harry buru-buru beranjak dari sisi Anna, menutup pintu mobil, lalu sedikit berlari menuju belakang kemudi. Kemudian, meninggalkan tempat itu.Anna yang bermaksud ingin protes tidak jadi karena ponselnya berbunyi. Dari pemilik taksi online. Ia pun buru-buru menjawab panggilan itu.“Mas, maaf, saya tidak jadi naik mobilnya, tapi saya tetap bayar kok sesuai tarif tadi. Bisa ya? Kan bayar pake gogo.”[…]“Oh, ok, trims ya.”Setelah menutup aplikasi taksi online dan menyelesaikan pembayarannya. Anna menoleh pada Harry dengan wajah galak. “Bapak gak sopan! Enak saja main cium-c
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-18
Baca selengkapnya

29. Mengurus Bayi Besar

“Pak, saya lihat Pak Harry dulu ke atas, nanti saya telpon kalau butuh bantuan,” ujar Anna begitu mobil operasional kantor yang dikendarai oleh Sofyan berhenti di depan lobby apartemen Harry. “Iya, Non,” angguk Sofyan. Hanya butuh lima menit bagi Anna untuk tiba di depan pintu apartemen Harry. Ia langsung memencet bel. Tapi, pintunya tak kunjung terbuka dari dalam. Saat Anna ingin mengomel, tiba-tiba ada bunyi notif dari ponsel yang digenggamnya. Ternyata dari orang yang berada di dalam.CEO[Pasword 020202 gaskeun]Anna menaikkan alis ketika membaca pesan dari bos-nya itu. Ia terkekeh geli. “Apa dia ikut tim suksesnya capres?”“Pak Harry?” panggil Anna begitu masuk ke dalam apartemen. Matanya mengedar ke sekeliling ruangan yang minimalis itu. Ia tak melihat penampakan siapa pun di sekitar situ. Anna meletakkan bawaannya di atas meja tamu, lalu berjalan menuju kamar satu-satunya yang ada di ruangan itu. Pelan, Anna membuka pintu kamar sembari memanggil nama si pemilik kamar, “Pak ….
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-22
Baca selengkapnya

30. Akan Menikahi Ibunya

Mendengar ucapan Harry yang tidak disangkanya sama sekali itu, membuat Anna sampai terpaku. Bahkan sendok bubur yang sedang mengarah ke mulut Harry pun ikut berhenti di udara.“A-anak kita? Ma-maksud Bapak apa?” tanya Anna setelah bisa menguasai diri kembali. Ia meletakkan sendok bubur ke mangkuk. Kemudian pura-pura mengambil lembar tissue yang baru dari atas nakas.“Gak usah bersandiwara lagi, Anna. Anak kita cowok ‘kan? Tunjukkan foto Arez pada saya sekarang. Saya mau lihat.” Kali ini Harry menatap wajah Anna tajam. Seolah-olah tiga sendok bubur yang sudah masuk ke mulutnya itu sudah memberikan tenaga baru bagi Harry yang sebelumnya tampak lemas.“Kenapa Bapak bisa seyakin itu kalau Arez adalah putra Bapak?” tanya Anna ingin tahu. Ia cukup terkejut akan respon Harry pada putranya. Melihat latar belakang kehidupan pria itu, ia pikir Harry tidak akan semudah itu mengakui darah dagingnya, apalagi mereka hanya melakukan sekali saja pada malam itu. “Karena tidak mungkin ayahnya adalah D
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-26
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status