Dokter mengangguk dengan simpatik. "Ya, Pak Danu. Berdasarkan hasil pemeriksaan, Anda memiliki kondisi yang menyebabkan kemandulan. Namun, jangan putus asa. Masih ada berbagai alternatif seperti inseminasi buatan atau adopsi jika Anda dan istri ingin memiliki anak."Danu tidak mendengar sepenuhnya penjelasan dokter. Kepalanya terasa berat, seperti dihantam kenyataan yang terlalu sulit diterima. Selama ini, ia begitu yakin bahwa Andara yang bermasalah, apalagi didukung oleh ucapan ibunya yang terus menyalahkan istrinya.Andara, yang sejak tadi diam, akhirnya angkat bicara. “Terima kasih, Dok,” ucapnya singkat sambil berdiri. Ia menggenggam tangan Danu, memberi isyarat untuk segera pergi.Dalam perjalanan keluar klinik, keheningan terus membelenggu keduanya. Andara melangkah mantap, sementara Danu mengikuti dengan langkah berat. Mereka masuk ke mobil tanpa sepatah kata pun, namun ketika mesin mobil menyala, Danu mendesah keras, kepalanya tertunduk, kedua tangannya memegang kemudi erat.
Last Updated : 2024-10-31 Read more