"Billy," bisikku lirih. Aku tercekat, tak menyangka akan bertemu dengan dia lagi, di sini, di tempat usahaku sendiri. Padahal sudah beberapa tahun aku merintis Kafe ini, tapi Tuhan mentakdirkan kami bertemu di hari ini."Hei Mir, apa kabar? Kamu, mau di makan di sini juga?" tanyannya memecah keheningan diantara kami. Setelah hampir lima tahun ini kami tak bersua, tentu saja yang ada kini rasa canggung.Aku masih diam, lidahku terasa kelu, tak mampu berkata apapun, hanya degup di dada yang terasa makin tak menentu.-"Setelah wisuda nanti aku akan datang ke rumahmu untuk melamarmu, Amira, dan selang tiga bulan, kita akan menikah. Kamu mau kan jadi istriku?" tanya Billy waktu itu kita sedang sama-sama menyusun skripsi.Tentu saja aku langsung mengangguk cepat dengan senyum merekah, aku mencintainya, sudah tentu aku sangat bahagia mendengar kepastian darinya itu."Aku mencintaimu, setelah kita nikah nanti nggak apa-apa kan, kita mulai semuanya dari nol, Papa bilang kalau aku nikah dulu
Last Updated : 2024-03-11 Read more