"Darimana kamu Mir?!" Aku terkejut, melihat Raka sudah berdiri di ruang tamu ini, dan menatapku penuh selidik."Oh, tadi ada tetangga lewat, ngobrol sebentar.""Oh, teh-ku mana?""Ya, sebentar aku buatkan."Aku melenggang masuk ke dalam, sambil membuat minuman hangat untukku dan Raka, pikiranku berkelana, sebenarnya siapa yang mengirim barang itu, apakah Billy?Ah laki-laki itu, apa maunya sebenarnya? Belum puaskah dia setelah beberapa tahun lalu dia menghancurkan hidupku? Kini di saat aku ingin hidup tenang bersama suamiku, justru ia hadir kembali dan membuat kekacauan ini.Aku berdecak kesal. "Amira!"Aku terlonjak kaget, mendengar Raka memanggilku dengan suara keras, tiba-tiba saja ia sudah ada di depanku."Dipanggil dari tadi malah ngelamun? Tuh lihat air sudah mendidih kamu-nya malah bengong. Kenapa? Kamu sakit? Atau kecapekan? Hem? Kalau capek nggak usah ke Kafe dulu, istirahat, kamu itu terlalu gila kerja sih." Raka mengomel."Nggak aku nggak apa-apa kok, lagi bingung aja, sia
Last Updated : 2024-03-27 Read more