“Gimana Faiq, apa kamu akan melanjutkan pernikahan ini atau justru membatalkannya.” Tanya pak Ibnu pada anak lelakinya. “Papa tidak ingin mempengaruhi pikiranmu, kamu yang jalani, jadi kamu juga yang memutuskan.”“Papa hanya berpesan, sebelum memutuskan sesuatu, tanya hati kecilmu terlebih dulu, kamu akan temukan jawabannya di sana. Biasanya kata hati itu sering benar."“Iya Pa, aku sudah punya jawaban.” jawab Faiq malu-malu."Bagus, jadi cowok itu harus berpikir realistis, cerdas, cermat dan cekatan. Papa dukung apapun keputusanmu."“Jadi apa jawabanmu,” kejar Abi Hisyam menatap wajah anak asuhnya. Faiq menatap balik wajah teduh lelaki yang banyak berjuang untuknya. Tidak ada salahnya menyenangkan hati orang tua. Apalagi bila melakukan dengan ikhlas, maka hasilnya jiwa menjadi tenang, lapang tanpa beban. Abi Hisyam tak sabaran menunggu jawaban, akhirnya kembali bicara. "Kenapa diam? kamu ragu? katakan saja. Abi tidak marah atau pun kecewa. Seperti yang papamu bilang tadi, bahwa j
Baca selengkapnya