All Chapters of Kicauan Burung Mengungkap Perselingkuhan Suamiku: Chapter 51 - Chapter 60

75 Chapters

50

Mendapat tamparan yang begitu keras dari ibuku, Fani menggeram, pipi wanita itu memerah seperti udang yang baru saja dikukus. Ditambah sekarang Air hujan mengguyur dan membasahi seluruh tubuhnya.Tanpa banyak bicara Ibu langsung menunjuk pintu gerbang pasa Fani."Jika sudah selesai bicara, pintu gerbang masih terbuka!"Gadis itu gemetar menahan kemarahannya, bibirnya bergerak sendiri seakan ingin mengatakan sesuatu tapi itu hanya tertahan di tenggorokan. Dengan air mata yang menetes dia langsung membalikan badan dan pergi begitu saja."Fani, tunggu!" Ujar Mas Fahri mengejarnya, mungkin berusaha membujuk dan mengambil hati agar wanita itu tidak semakin merajuk dan menyulitkan hidup Mas Fahri. "Ayo masuk Bu, kita harus salat dan makan.""Ya, Ibu akan kehilangan amal pahala ibu jika Ibu terus berhadapan dengan wanita seperti dia.""Tapi aku berterima kasih karena Ibu sudah bersikap tegas padanya.""Iya, pelajaran semacam itu sangat berharga bagi orang-orang seperti Fani."*Malam be
last updateLast Updated : 2023-12-27
Read more

51

Sabtu malam aku dan Rika yang dulu kebetulan 1 SMA tapi lain kelas pergi menghadiri reuni yang diadakan oleh sekolah kami di sebuah hotel. Reuni angkatan 2008.Aku dan Rika membaur telah berpakaian rapi dan siap masuk ke lokasi acara, ada banyak orang yang kami sapa dan kami jabat tangannya. Beberapa teman yang dulu populer di sekolah nampak selalu bergaya, seperti gayanya dari dulu. Teman yang dulu cupu dan polos sekarang terlihat lebih modis dan sukses, ada juga yang sudah berhijrah dan pakai baju syar'i dan ada juga yang seperti krisis gender, dulu lelaki dan sekarang jadi setengah lelaki. Dengan gaya kemayu lelaki yang kami ketahui bekerja sebagai desainer itu, nampak membaur dengan grup para wanita lalu bercanda dengan heboh."Ya Allah, cyin, kamu datang ya Bo." Lelaki yang kuperhatikan barusan, malah bersihtatap denganku dan langsung berseru menyapa diri ini.Dia mendekat dengan gaya centil, berjalan seperti wanita dengan bokongnya yang menonjol karena celana ketat juga memb
last updateLast Updated : 2023-12-31
Read more

52

"Jadi ibu menghukum mereka dengan tidak lagi menegur atau memberikan dukungan?" "Biarkan saja mereka mengurus dirinya sendiri karena sampai kapanpun Ibu tidak menerima Fani sebagai menantu ibu.""Bagaimana kalau dia hamil, mau tidak mau, wanita itu tetap akan menghasilkan keturunan untuk keluarga ibu.""Menantuku cuma kamu dan cocokku hanya Davin dan Erwin.""Aku yakin ibu akan luluh suatu saat nanti.""Hah, tidak akan!" ujarnya sambil tertawa dari seberang sana."Baiklah, Hari ini adalah hari Minggu jadi datanglah kau dan anak-anakmu untuk makan siang di rumah ibu.""Apa makan siang yang akan ramai?""Tidak, hanya sahabat dan para tetangga favoritku.""Jujur saja dalam keadaan rumah tangga yang belum diputuskan arahnya, aku tidak nyaman bertemu orang-orang. Demi menghindari pertanyaan dan beberapa argumen yang sulit kuterima,.aku mohon untuk tidak usah hadir dulu Bu.""Kalau begitu biar Ibu batalkan rencana pertemuan dengan mereka.""Tidak usah Bu, biar Arimbi datang."Aku tidak en
last updateLast Updated : 2023-12-31
Read more

53

"Mengapa kamu hanya diam saja, Mas?""Eh, ma-maaf." Lelaki itu mematikan semprotan air. Lalu duduk di pinggir kolam sambil menatap mataku. Tatapan matanya yang dalam, pandangan yang dulu selalu melelehkan hatiku, kini terasa seperti duri-duri yang menyengat. Aku sangat terluka."Pantas Apa yang kau inginkan masihkah kau ingin berumah tangga denganku ataukah kau sudah memutuskan sebuah perceraian! Apa menurutmu kita berpisah akan membuatmu bahagia?""Kadang timbul pemikiran di hatiku bahwa jika aku mau bersabar dan bertahan sedikit saja mungkin suamiku akan kembali dan melupakan gundiknya. Aku berharap bahwa hidup kita akan kembali seperti semula tapi fakta bahwa Fani adalah istrimu adalah hal yang tidak bisa diabaikan.""... Sekarang kau punya dua dapur yang harus kau buat asapnya selalu mengepul, ada banyak perut yang harus kau isi dengan makanan, ada dua rumah yang harus kau isi dengan cinta dan perhatian. Aku tak yakin, kau bisa melakukan itu dengan adil, sehingga aku dan dia tid
last updateLast Updated : 2023-12-31
Read more

54

"Apa kau tidak khawatir kalau wanita itu akan merajuk dan mengamuk padamu?""Ada anak-anak yang harus aku jaga perasaannya, jangan sampai mereka kecewa dan semakin bertambah-tambah. Lagi pula Fani lebih dewasa, Jadi aku yakin dia akan lebih memahami situasi ini.""Kau mengantarkan kami karena memang peduli pada anak-anak, atau kau takut aku semakin sakit hati jika kau lebih memilih pulang dengan istrimu?"Tidak ada jawaban dari pria itu, dia hanya menatap lurus ke depan sambil menyeimbangkan kemudi mobil di tangannya. Aku pun tidak lagi bertanya hanya menoleh ke arah kiri sambil melihat jalanan lintang pukang yang yang sarat dengan suara bentakan klakson bila mobil berjalan sedikit lambat. Di jam sore seperti ini, udara semakin panas debu-debu yang sejak pagi beterbangan seolah bosan berputar di udara yang sama, jalanan padat merayap dan orang yang terburu-buru saling menerobos satu sama lain. Sebenarnya apa yang membuat seseorang harus mengebut sekencang itu, tidakkah memikirk
last updateLast Updated : 2024-01-01
Read more

55

"Mengapa kamu hanya diam saja, Mas?""Eh, ma-maaf." Lelaki itu mematikan semprotan air. Lalu duduk di pinggir kolam sambil menatap mataku. Tatapan matanya yang dalam, pandangan yang dulu selalu melelehkan hatiku, kini terasa seperti duri-duri yang menyengat. Aku sangat terluka."Pantas Apa yang kau inginkan masihkah kau ingin berumah tangga denganku ataukah kau sudah memutuskan sebuah perceraian! Apa menurutmu kita berpisah akan membuatmu bahagia?""Kadang timbul pemikiran di hatiku bahwa jika aku mau bersabar dan bertahan sedikit saja mungkin suamiku akan kembali dan melupakan gundiknya. Aku berharap bahwa hidup kita akan kembali seperti semula tapi fakta bahwa Fani adalah istrimu adalah hal yang tidak bisa diabaikan.""... Sekarang kau punya dua dapur yang harus kau buat asapnya selalu mengepul, ada banyak perut yang harus kau isi dengan makanan, ada dua rumah yang harus kau isi dengan cinta dan perhatian. Aku tak yakin, kau bisa melakukan itu dengan adil, sehingga aku dan dia tid
last updateLast Updated : 2024-01-01
Read more

56

"Sebentar-sebentar ... rupanya perubahan status dari babu jadi Nyonya membuat dirimu sekarang melunjak lebih berani ya... bahkan kau membentaknya?" ujarku tersenyum sambil melirik Mas Fahri, sengaja menyindir dengan kalimat seperti itu karena biasanya harga diri dan ego laki laki, adalah hal terpenting bagi mereka. Jika ego itu terluka, terlebih di depan orang yang menurut para pria penting, maka mereka akan murka."Aku tidak akan pulang, anak anak ingin aku menginap di sini?""Apa? Aku harap kau salah bicara Mas?!""Tidak, aku memutuskan untuk menginap karena tidak bawa motor. Hujan deras di luar sana akan membuatku demam, jadi itu mungkin akan menghalangiku bekerja besok.""Alasan kamu Mas? Bilang aja kamu mau enak enak sama dia kan?""Fani! Jangan mempermalukanku sebagai suamimu. Selagi semua orang masih menaruh hormat pada satu sama lain, maka aku memintamu untuk pulang sekarang juga!""Tidak, tidak tanpa dirimu!""Aku harus menenangkan hati anak-anak dan menemani mereka tidur k
last updateLast Updated : 2024-01-02
Read more

57

"Kamu Kenapa Mas, kok tingkahmu aneh begini, apa kamu bertengkar dengan istrimu ataukah kau sedang krisis kepercayaan diri?!" Aku langsung menarik diri, bersurut mundur dari sisinya, tak mau rasanya dipandangi oleh tetangga baru di mana dinding pembatas pekarangan rumah kami hanya setinggi satu setengah meter. "Aku benar-benar berharap ingin kembali padamu Arimbi, aku minta maaf karena perselingkuhan yang kulakukan adalah boomerang dalam hidupku. Aku menyesal!" Lelaki itu berkata sambil menatap mataku dengan tegas, seolah itu menegaskan kejujurannya."... sejak menikahi Fani aku jarang sekali menemukan ketentraman dan bisa tidur dengan pulas. Dia selalu rewel, cemburu dan curiga padaku!""Harusnya kamu sudah tahu semua sifat-sifat itu sebelum memutuskan untuk dekat dengannya!""Aku memang salah Arimbi. Aku menginginkan istri yang penurut manja dan serba bergantung padaku. Istri sepertimu terlalu tangguh dan mandiri, sehingga aku kadang-kadang merasa tidak terlalu diperlukan."
last updateLast Updated : 2024-01-02
Read more

58,

"Eh, ada yang nyariu tuh," ujar Rika, sambil menyenggol si kuku saat diri ini sedang mengetik di layar komputer kantor."Siapa? Fahri?""Bukan, kayak orang-orang dari kampung loh," bisiknya."Siapa ya?""Emaknya si jalang itu kali," balasnya."Untuk apa mereka nyari aku?""Tahu..." Rika mengendikan bahu lalu duduk di kursinya dan melanjutkan pekerjaannya.Aku segera keluar dari ruanganku dan pergi ke lobi depan, ternyata keluarga itu sudah menungguku di teras. Kupersilahkan mereka duduk di bangku yang kebetulan tersedia di sebelah kiri teras. "Ada apa ya, Bu?""Teh, sekarang teteh kan kakaknya Fani, emak datang kemari mau minta maaf atas kesalahan yang dibuat Fani."Aku terdiam melihat wanita itu menatapku dan bicara dengan tulus, dia meraih tanganku dengan tangannya yang sedikit gemetar dan sudah bergelambir keriput dimakan usia dan terpanggang teriknya matahari di sawah. Pandanganku tertuju pada Bapaknya yang menenteng pikulan berisi talas, ubi kayu dan beberapa bonggol jagu
last updateLast Updated : 2024-01-03
Read more

59

"Apa kau beritahu Ibuku tentang situasi yang sebenarnya?" Lagi itu menelponku Setelah sore hari aku menemui ibunya Untuk mengantarkan bawaan keluarga Fani. "Tidak, aku hanya mengantarkan titipan mertuamu yang datang dari desa. Ibu bilang seharusnya aku mau ngambilnya karena itu dibawakan untukku tapi Aku menolaknya karena keluargamu lebih berhak.""Tahu dari mana Ibu tahu kalau aku sering lapar kalau bukan kamu yang bicara!""Mungkin aku terpaksa bicara dengan kebaikanmu agar kau tidak selalu mengeluh dan terlihat kelaparan. Ada baiknya, kau diurus dengan baik agar kau tetap sehat dan mencari nafkah demi kami semua.""Tapi, aku meminta bantu tidak beritahu siapapun.""Aku tidak bisa merahasiakan hal seperti itu, karena ini tentang kehidupan seseorang. Sebaiknya memang Fani dipertemukan dengan ibu mertua dan biarkan ibu mertua bicara padanya.""Itu akan membuat keadaan makin rumit.""Aku tak peduli, selama itu tidak rumit untukku. Lagipula, sangat menyenangkan melihat wanita itu dima
last updateLast Updated : 2024-01-03
Read more
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status