Semua Bab Kicauan Burung Mengungkap Perselingkuhan Suamiku: Bab 31 - Bab 40

75 Bab

30

Sampai saat ini keluarga jalang itu belum tahu kalau anak mereka sudah merebut suami majikannya, jadi aku berinisiatif untuk menelpon ibunya Fani yang kebetulan kenal baik denganku. Mereka adalah keluarga menengah ke bawah yang masih hidup dari hasil pertanian dan tinggal di rumah bilik bambu sederhana. Aku ingin menelpon mereka dan mengucapkan selamat karena anak mereka sudah berhasil mendapatkan suami yang kaya.Saat mereka mengangkatnya, aku langsung menceritakan segalanya, ku beritahu bahwa Fanny digerebek massa di rumah kami, kemudian diarak dalam posisi setengah telanjang lalu dipaksakan menikah dengan suamiku. Pecah tangis ibunya Fani, wanita itu terdengar sangat syok dan terus minta maaf padaku. "Selamat ya bu anak ibu sudah dapatkan suami dari jalur merebut milik orang lain." "Maafkan saya Nyonya, maafkan perbuatan anak saya.""Saya tidak tahu saya harus bagaimana karena gara-gara dirinya rumah tangga saya hancur, anak-anak saya harus kehilangan ayahnya, serta momen baha
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-21
Baca selengkapnya

31

Sore hari, sekitar pukul 15.00 aku pulang kantor bersamaan dengan menjemput kedua anak ku yang berasal dari sekolah dan tempat penitipan anak. Baru saja kugulir pintu garasi untuk memasukkan mobil, terlihat ke keluarga Fanny baru saja tiba dari kampung. Keluarga itu nampak menatap pada setiap detail rumah kami dan terus mendongak melihat betapa indahnya bangunan berlantai tiga itu. Ada balkon dan jendela luas, serta bunga-bunga hortensia yang menjuntai di sana. "Wah, rumahnya bagus ya.""Iya," jawab Fani..Salah satu bibinya, anggota keluarga Fanni yang terlihat polos, nampak berdecak kagum dan memuji."Jadi ini rumah suamimu?" Garis itu terdiam begitu melihat mobilku masuk dan aku keluar dari kendaraanku. "Siapa dia?"Tanya keluarganya."Apa ini rumah suamimu, atau ini rumah sewaan Fani?" tanya mereka. Aku yakin sebagian besar keluarganya tidak tahu apa yang terjadi jadi aku hanya tertawa sambil melipat tanganku di dada menyaksikan betapa polosnya keluarga mereka dan sebentar la
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-21
Baca selengkapnya

32

Sepanjang malam tidak ada keriuhan yang terjadi dari seberang rumahku, mungkin karena ibunya Fani masih di UGD jadi sebagian dari mereka tinggal di rumah sakit untuk menjaga keadaan wanita tua itu.Sesekali hanya terdengar percakapan samar yang mungkin itu adalah paman dan bibinya Fani. Hingga pukul 10.00 malam aku mendengar mobil berhenti di depan rumah kami, dari jendela aku melihat Mas Fahri dan Fani turun, bersama seorang Paman mereka.Ibu dan ayahnya tidak kelihatan mungkin masih tertinggal di rumah sakit."Sepertinya Neng memang harus pindah dari tempat ini demi menjaga kebaikan dan kedamaian kalian semua, ucap lelaki baru bahaya itu kepada. "Sementara ini saya harus menabung dulu karena saya baru saja kehilangan pekerjaan," jawab Mas Fahri."Ya, saya mengerti, Masnya juga harus mengerti bahwa menyatukan wanita dalam satu atap bukanlah ide yang bagus. Yang terjadi hari ini hanyalah sebagian dari musibah besar yang akan terjadi berikutnya, jadi, tolong pikirkan.""Baiklah,"
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-22
Baca selengkapnya

33

Tak ada keadaan yang lebih panas dan tidak nyaman kecuali berada di ruang sidang lalu kau dihakimi seperti seorang penjahat.Aku dan Mas Fahri terus ditanyai dengan pertanyaan berulang-ulang, diputar-putar tentang kronologi bagaimana aku bisa mengetahui perselingkuhannya. Hakim meragukan bahwa aku melihat dengan mata kepala sendiri, jadi kutunjukkan saja bukti rekaman CCTV dari ponsel."Kebetulan saya merekam setiap adegan dan percakapan suamiku dengan pembantu saya jika anda berkenan dan mampu untuk melihatnya maka akan saya perlihatkan," ujarku. Mas Fahri yang duduk 2 meter berjarak dariku, nampak terkejut dan menggelengkan kepala, memberi isyarat bahwa aku jangan sampai memberi bukti itu dan semakin mempermalukannya."Coba saya periksa!" Ujar majelis hakim sambil menyodorkan tangannya, petugas pengadilan mengambil ponsel keluarga memperlihatkan setiap rekaman yang ada, hingga kemudian Pak hakim menganggukkan kepala."Jadi kalian sepakat untuk berpisah?""Iya Pak.""Tidakkah kalian
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-22
Baca selengkapnya

34

Entah apa yang terjadi setelah perkataanku malam tadi, tiba-tiba candaan dan obrolan Fani dan Mas Fahri berhenti. Aku beranjak naik ke kamarku sambil merutuki mereka berdua dan meminta mereka untuk bersegera pergi. "Tidak tahu malu, sudah viral dan dicibir warga pun, kalian masih tetap bertahan di sini." *Malam berlalu diganti oleh garis benang merah di ufuk timur yang menandakan fajar. Setelah bersujud di atas sajadah dan memanjatkan begitu banyak doa, aku merasa tenang. Ya, hanya itulah jalan satu-satunya untuk menemukan ketagaran dan kesabaran hati. Kubereskan alat sholat lalu turun ke bawah untuk menyiapkan sarapan. Entah kenapa, pagi pagi begini, subuh buta, aku sudah mendengarkan suara Fani membanting barang, dan menangis."Aku bosan kayak gini, Mas, kapan kita pindah?""Secepatnya, kau tahu sendiri mas tidak punya uang!""Katanya Mas punya uang, dulu Mas Punya segalanya.""Aku punya segalanya tapi istriku yang mengelola.""Istri ... istri ... Selalu selalu kata istri. Ema
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-23
Baca selengkapnya

35

Pagi jam 08.00 sebelum aku berangkat ke kantor aku gedor pintu tempat tinggal mantan suamiku dan istri barunya.Saat dia membuka pintu, seperti biasa lelaki itu selalu menunjukkan binar mata yang berbeda, binar senang saat melihatku berdiri di ambang pintunya. Harapannya sudah kuketahui, keinginan hatinya bahwa suatu saat aku akan memaafkan dan menerima pernikahan tersebut. Tapi sayang, itu tidak akan terjadi."Ada undangan dari Tante Hana dan Om Jaki, mereka meminta kita untuk datang beserta anak-anak."Aku tahu bukan ide bagus untuk kondangan bersamanya lagi tapi karena ini adalah undangan keluarga, maka aku harus menyampaikan padanya."Acara apa?""Tunangan anaknya. Mereka tidak tahu kalau kita akan bercerai jadi mereka mengundang kita namun aku tidak akan memaksamu untuk pergi bersamaku atau aku ikut denganmu. Karena itu adalah pamanmu sebaiknya kau saja yang pergi dengan istri barumu.""Tidak membawa Fanny ke acara tersebut akan menciptakan polemik tersendiri, keluarga akan heb
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-23
Baca selengkapnya

36

"apa yang kamu siapkan untuk sidang minggu depan?""Tidak ada," jawabku, padahal aku sudah menyiapkan pengacara andal untuk mengantisipasi siapa tahu dia menuntut dan menyulitkanku."Aku terus berharap bahwa kau mencabut gugatan dan kita bisa hidup dengan damai.""Apa kau berharap kita bisa damai dalam rumah itu tanpa ada konflik sedikitpun? Apa kita akan menghabiskan seumur hidup dalam rumah itu sementara anak-anak kita akan tumbuh dan melihat kalian sebagai suami istri baru? Lalu apa kabar diriku yang dicampakkan?""Aku tidak pernah mencampakanmu, kaulah yang membuatku terpaksa mengambil keputusan sulit dan membuat pernikahan kita hancur. Andai malam itu kau bisa lebih tenang tanpa memanggil RT dan keluarga, mungkin semuanya akan berbeda."Aku tertawa sambil memperbaiki rambutku."Aku tidak yakin kau akan bertobat Mas,.sebab sebelum-sebelum itu, aku selalu memancing kejujuranmu, tapi kau tidak pernah punya itikad baik untuk mengaku. Bayangkan jika aku tidak pernah tahu tentang perm
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-23
Baca selengkapnya

37

Pukul dua malam, Samar-samar aku mendengar suara ketukan di pintu kaca, karena posisi kamar tidur kami berada di lantai 2 dan suara ketukan cukup tersamarkan dari lantai bawah, maka aku tidak begitu yakin.Tring!Ponselku berdiri dan itu adalah nomor dari ayahnya Davin. Untuk memastikan bahwa aku tidak terlalu lihat sekali lagi aku mengerjakan mata dan menguceknya. "Ada apa, lelaki itu menelponku di jam 02.00 pagi." Aku bersenandika."Halo," jawabku."Ah, maaf aku menelpon, aku hanya ingin bertanya, apa kau dan fani bertemu malam tadi?" "Memangnya kenapa Mas?""Aku tidak menemukannya di dalam rumah, aku menghubungi ponselnya tapi nomornya mati, apa terakhir kali kau tidak dengar suara apapun dari dalam rumah.""Tidak.""Kalau dia pergi atas keputusannya, aku tidak akan terlalu khawatir, tapi kalau dia ternyata diculik atau apa....""Diculik? nggak mungkin lah Mas, orang pintu gerbang selalu tertutup.""Tapi dia ke mana?""Kenapa kau tanyakan itu padaku? emangnya aku tahu apa?""Ah,
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-23
Baca selengkapnya

38

"berikan jawaban Nak," ujar ibunya Mas Fahri sambil mengguncang tanganku."Tolong cabut gugatanmu dan bertahan sedikit saja. Jika kamu mau bertahan maka ibu sendiri yang akan membawa Wanita itu pergi.""Bagaimana kalau dia tidak mau. Aku dan dia tahu persis, bahwa jika seseorang pindah dari rumah ini maka kami akan sulit saling mengontrol.""Mau sampai kapan bermusuhan dan saling julit satu sama lain. Kalian tidak akan menemukan ketentraman jika terus seatap seperti ini. Jika kau bertahan sebentar saja Ibu berjanji akan membawanya pergi hari ini juga.""Apa ibu yakin?""Ibu yakin 100% kalau Fahri tidak akan betah dengannya, dia pasti akan kembali padamu, Nak, jadi, mohon jangan bercerai dulu. Masa depan den kenyamanan anak-anakmu tergadai dengan keputusan itu, mereka pasti merasa sangat hancur saat tahu kau mengajukan gugatan cerai.""Iya itu betul, tapi aku sudah berusaha menata hati anak-anak.""Jika kamu membatalkannya, maka mereka akan bersukacita. Anak anak pasti senang, Fahri p
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-24
Baca selengkapnya

39

Alhamdulillah, hari berikutnya setelah kepergian wanita itu aku melepas sekat dinding dan pembatas halaman, aku merayakan bersama para tetanggaku dengan bikin mie dan makan-makan bersama untuk menikmati kepergian wanita itu dari dalam rumah kami."Alhamdulillah jeng, Wanita itu sudah menyingkir dari tempat ini.""Iya," jawabku."Kehadirannya benar-benar meresahkan tetangga dan kami semua benci sekali," ujar Ibu tetangga lain."Sekarang rumah ini dan mobilnya akan 100% jadi milik Mbak Arimbi. Kami semua kagum karena Mbak Arim sabar dan tidak serta-merta mengambil keputusan untuk segera hengkang dari rumah ini. Kami pikir kamu akan segera mengusirnya tapi ternyata kesabaranmu membuahkan hasil.""Zaman sekarang, main cantik itu sangat diperlukan, ibu-ibu," jawabku. Mereka tertawa sambil menyendokkan mie ke dalam piring masing-masing."Bagaimana tanggapan keluarga Mbak Arimbi atas keputusan ibu mertua Mbak?" "Mereka menyerahkan semua pilihan padaku. Jadi, untuk sementara waktu aku aka
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-24
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234568
DMCA.com Protection Status