All Chapters of Kicauan Burung Mengungkap Perselingkuhan Suamiku: Chapter 61 - Chapter 70

75 Chapters

60,

Tiga hari Mas Fahri tidak mendatangiku ke rumah atau menghubungiku lewat ponsel, aku merasakan kelegaan di hatiku karena mungkin asumsi kejadian yang terjadi kemarin telah mengubah Fani dan menjadikan wanita itu jadi lebih baik.Setidaknya dia bisa melayani suaminya dengan benar sehingga lelaki itu tidak datang terus-menerus ke rumah dan mengadukan hal-hal yang tidak berguna. *"Bagaimana keadaanmu?" tanya Ibuku."Alhamdulillah, aku baik.""Apa Fahri masih datang menemuimu?""Sesekali dia datang, tapi sudah tiga hari aku tidak mendengarkan kabar.""Keluarga besar kita bertanya tentang kelanjutan keputusanmu. Masihkah kau ingin mempertahankan keluarga ataukah kau memang akan menceraikannya?""Aku sedang melihat perkembangan ke depannya, juga mengingat ibu mertua dan anak anak juga sangat keberatan dengan perceraian.... Jadi, untuk sementara aku tidak ingin melukai hati mereka.""Kami sangat malu dengan sikap Fahri dan perselingkuhan yang terjadi. Berita itu menyebar bahkan sampai ke
last updateLast Updated : 2024-01-03
Read more

61

"kenapa kau berkata seperti itu?!" Lelaki yang tadinya mau nyandar dan memejamkan matanya, langsung duduk dengan tegak dan melotot padaku. Wajahnya nampak sangat terperanjat dan terperangah, mulutnya terbuka, ekspresi semacam itu membuatku tidak mampu menahan gelak tawa."Kenapa tidak? Bila kau sendiri masih laku maka aku yakin aku juga bisa. Apa aku kurang cantik?""Kau cantik!""Ya, dan aku pegawai negeri serta mandiri. Tabunganku banyak, karirku bagus dan aku punya rumah yang memadai.""Tapi itu kau hasilkan bersamaku!""Aku tidak peduli, jika kita bercerai, apa yang telah menjadi hak milikku tidak bisa kau ganggu gugat!""Ya Allah, kau kenapa? Apa yang merasukimu?" "Tidak ada, aku hanya bosan tidak ada kepastian.""Aku datang ke sini Untuk meringankan kepusingan otakku tapi kau malah menambahnya dengan tekanan untuk bercerai dan rencana untuk menikah lagi!""Mau bagaimana lagi ...aku kesepian dan tidak dapat perhatian," jawabku sambil melipat tangan di dada. "Aku datang untu
last updateLast Updated : 2024-01-05
Read more

62

Lama lama pria itu menatap ke arah belakangku, pandangannya dekat seakan ingin memastikan bahwa apa yang dia lihat adalah sebuah kenyataan. Saya ingin memastikan bahwa yang berdiri di sana memang adalah istri barunya."Aku nggak ngerti ya ... kenapa dia bisa ada di sini," ujarku."Mungkin menemui teman atau kerabatnya.""Jenis teman atau kerabat yang seperti apa tinggal di daerah seperti ini." Sikap dan tau aku yang sini tentu saja membuat Mas Fahri langsung malu. "Kita baik sangka aja, mungkin mereka nggak punya pilihan untuk ngontrak di tempat yang lebih mahal dari ini tempat ini.""Tapi ini kayak lokalisasi nggak sih?""Ah, sudahlah," ujarnya sambil mengibaskan tangan di udara."... aku akan turun," ujarnya sambil membuka pintu. "Kau mau aku menunggumu?""Bila kau berkenan menungguku, aku ingin menumpang pulang, tapi jika tidak, kau bisa meninggalkanku." Dia langsung keluar lalu menutup pintu mobil, sementara aku berpikir untuk beberapa saat antara mau menunggu dan memperhatikan
last updateLast Updated : 2024-01-05
Read more

63

Ah, Tuhan. Aku pun terkesiap mendengar apa yang terjadi dan ucapan yang terlontar dari bibir Mas Fahri. Wanita itu menangis dan menggigil ketakutan mendapatkan tamparan yang begitu menyakitkan dari tangan suaminya."Aku memilihmu, Aku menjadikanmu istriku dengan mengorbankan segalanya tapi kau sama sekali tidak menghargaiku! Aku ini suamimu!" Mas Fahri berteriak sangat kencang membuat semua orang yang ada di tempat itu terdiam."Bagaimana seorang istri bisa begitu membangkang!" Sekali lagi Mas Fahri berteriak ke wajah wanita itu sementara dia makin menggigil dan menangis sejadi-jadinya."Kalau kamu nggak ikut pulang denganku, maka akan kulupakan semua hubungan yang pernah ada di antara kita, dan kau akan kuceraikan sekarang juga!" Seakan disambar petir di wajahnya wanita itu langsung mengangkat muka dan terperanjat, dia melongo sampai mulutnya terbuka."Jangan Mas!""Apa kau masih mau ikut denganku!""Ya, Mas!""Kalau begitu naik ke mobil sekarang juga!"*Di sinilah kami sekarang..
last updateLast Updated : 2024-01-05
Read more

64

Kukemudikan mobilku sambil menegaskan keputusan di dalam hatiku. Kurasa tidak perlu ada pertimbangan panjang lagi setelah memastikan tentang perasaan suamiku yang sebenarnya. Meski dia bilang dia mencintaiku, kurasa ada kecondongan hatinya yang lebih besar ke arah wanita muda itu. Aku memakluminya, lelaki itu sudah menikahi Fani, jadi bukan perkara mudah untuk menikah dengan cepat, lalu menceraikan anak gadis orang semudah melempar sampah ke pembuangan. Mungkin dia ingin mencoba mempertahankan rumah tangganya, mungkin ingin mencari kesempatan kedua untuk membangun keluarga yang lebih baik dari sebelumnya, atau karena dia memang benar-benar mencintai Fani. *Aku tiba di rumah berlantai dua dengan desain klasik yang mungkin sudah berumur lebih tua dari umur suamiku. Kumpulkan kekuatan dan kutarik nafas dalam-dalam untuk segera masuk ke dalam dan menemui ibu mertua. Wanita itu menghabiskan waktu sendirian karena ayah mertua lebih banyak menghabiskan waktunya di kebun dan mengurusi
last updateLast Updated : 2024-01-07
Read more

65

"Bila keputusanmu sudah bulat, jangan ada penyesalan atau menengok lagi ke belakang. Jika kau sudah memutuskan untuk bercerai dari lelaki itu maka tutup pintu hatimu untuk kembali lagi dengannya karena sebagai sahabatmu aku tidak ingin kau terjebak dalam luka yang sama bila kau rujuk dengannya.""Aku sangat benci dengan mas Fahri dan kecewa. Dia selalu bilang kalau dia mencintaiku dalam menghentikan keluarga tapi pada kenyataannya tidak begitu...""Sudahlah, bahkan seluruh orang di tempat ini yang sangat menghormatinya kini berubah jadi kecewa dan benci. Fahri yang dulu dihormati, Fahri yang dulu menjabat sebagai kepala bidang dan cemerlang, kini berubah jadi laki-laki Malang yang mempertahankan seorang pelacur. Ayolah Arimbi ... Jangan pernah galau tentang lelaki macam itu.""Ya, aku tak galau.""Baiklah jika begitu."Aku dan dia kembali fokus pada pekerjaan dan urusan kantor kami.Sepulang dari tempat kerja aku langsung menjemput anak-anak dan mampir ke rumah orang tuaku. Ku berita
last updateLast Updated : 2024-01-07
Read more

66

"Ciee janda, cantik kali perubahannya." Itu ucapan temanku menggoda diri ini saat aku tiba di kantor dengan penampilan baru dan parfum beraroma lebih segar, para sahabatku itu menatap diri ini dengan decak kagum dan mulai saling melirik satu sama lain."Alhamdulillah aku merdeka.""Tapi sampai hari ini aku tidak percaya bahwa kalian bercerai mengingat betapa harmonis dan mesranya kalian sebelum ini," ucap Mbak Vira salah seorang teman dekat Mas Fahri."Yang namanya kehidupan, bisa saja berbalik dalam satu tepukan, Mbak Vir," jawab Rika sahabatku."Sedih aja sih, meski akhirnya kalian mengambil keputusan untuk menjalani hidup masing-masing tapi aku tetap menyayangkan itu.""Mari kita hargai saja keputusan yang diambil oleh Arimbi dan Mas Fahri, aku rasa mereka pasti sudah membicarakan ini matang-matang.""Ya, semoga saja, semoga ini yang terbaik untuk anak anak," balasnya."Ayolah teman teman, saya baik baik saja, anak-anak saya baik-baik saja, tempat tinggal kami cukup layak, kendaraa
last updateLast Updated : 2024-01-07
Read more

67

"Mari masuk, Saya sudah menunggu sejak tadi dan telah menyiapkan hidangan kecil-kecilan di meja makan," ujarku memecah kecandungan diantara kami dan tatapan mata lelaki bernama Seno yang lekat.Dia nampak terkesan dengan diriku tapi aku tidak mau terlalu over percaya diri, mungkin itu hanya bentuk penghargaan pada wanita yang baru ia temui.Ku arahkan pada tamuku ke arah meja makan di mana makanan yang masih hangat terhidang di sana, ada opor ayam, gulai ikan, sate lilit, dan urap sayur terhidang di sana. Tak lupa lalapan dan sambal. "Saya menyukai makanan khas Indonesia jadi saya menghidangkannya untuk kalian.""Kami juga suka, wah, sepertinya enak," ujar Rika."Langsung saja Mas, langsung dicicipi," ujarku pada suami sahabatku. Tak lupa aku bersilakan Seno juga untuk duduk dan kupanggil anak-anak untuk bergabung di meja makan. Kulayani tamu dengan baik, dengan cara memberikan pelayanan yang baik di meja makan, mendekatkan makanan dan menuangkan minuman, serta mengajak mereka bic
last updateLast Updated : 2024-01-08
Read more

68

Pukul empat sore, Mereka semua pamit dari rumahku setelah menyalami dan mereka mengucapkan terima kasih atas hidangan dan keramahan tuan rumah, aku mengantarkan mereka ke mobil."Terima kasih atas makanannya ya masakanmu benar-benar enak ucap Rika sambil merangkul dan menepuk bahu kanan ini."Sering sering main ya, agar aku tidak terlalu merasa kesepian.""Eh, sekarang kan ada Seno, Jadi kalian bisa share waktu dan hari Minggu kalian berdua.""Betul itu," jawab Mas Seno sambil berkedip padaku, entah kenapa dia tiba-tiba begitu berani dan gamblang menunjukkan godaannya.Mungkin karena tadi kami sudah bicara panjang lebar tentang keinginan dan harapan masing-masing, jadi pria itu mulai merasa akrab denganku. "Aku harap kalian cocok berteman," ucap suami Rika."Iya, Mas, makasih udah dikenalin.""Mudah mudahan berjodoh," lanjutnya sambil masuk ke mobil."Apa hanya mereka yang diantarkan mobilnya dan aku tidak?" tanya pria berjas abu abu itu. Aku tergelak dan mengarahkan tangan ke mobil
last updateLast Updated : 2024-01-08
Read more

69

Demi kebaikan segalanya aku memutuskan untuk mengambil keputusan dan menyuruh anak-anak untuk menegaskan keputusan mereka agar Mas Fahri tidak lagi datang dan mengganggu ketentraman hidup kami.Sore itu kuantar mereka bertemu dengan papanya di rumah neneknya, kebetulan neneknya sedang keluar ke pengajian jadi hanya ada dia di sana.Melihat kami berdiri di ambang pintu gerbang lelaki itu terlonjak bahagia. Dia berlari dan hendak menyambut kami dengan penuh sukacita tapi melihat ekspresiku dan anak-anak yang datar-datar saja lelaki itu langsung menghilangkan senyum di wajahnya."Aku sudah menunggu kalian dari pagi.""Mana istrimu? Kudengar dia hamil.""Dia di rumah.""Oh, baguslah, berarti kita bisa bicara dengan leluasa saat ini.""Apa maksudmu?"Lelaki mulai terlihat khawatir dan menelan ludah."Anak anak...." Aku memberi isyarat pada anak-anak untuk bicara secara langsung pada ayah mereka. "Papa, kami tidak ingin papa mengganggu kami lagi, kami tidak ingin papa datang tanpa member
last updateLast Updated : 2024-01-09
Read more
PREV
1
...
345678
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status