"Serius kamu mau nikahin dia? Kamu kenal berapa lama dia? Apa dia enggak ada laki lain yang disukai? Maksud Mama, kamu udah tanya dia?" Alya tampak risau dengan keputusan putranya."Aku tinggal izin dari Mama sama Papa aja. Aku yakin dia gadis baik-baik. Dia juga enggak lagi deket sama siapa-siapa," bohong Aksa. Sebenarnya, ia hanya takut kalah start dengan adiknya. Semen hati sudah yakin kalau Aruna memang gadis baik-baik. "Aksa ke kamar dulu, Mah." Pria itu berdiri lalu meninggalkan kedua orang tuanya. Alya menatap suaminya. "Gimana, Mas?" "Gimana lagi, dia juga punya pilihan sendiri. Kita sebagai orang tua hanya bisa mendoakan. Oh ya, Zain pun juga udah ada calon kan, katanya. Jadi apa sekalian nikahannya?""Ih, Mas gimana sih? Masa barengan? Enggak, ah.""Lah, kenapa? Syukurannya, maksud aku, Sayang.""Enggak, Mas. Jangan, enggak suka aku.""Kenapa enggak suka? Aku khawatir aja ada yang enggak cocok nanti.""Lah." Imran mengerutkan dahinya. Ia menatap sang istri yang mulai per
Last Updated : 2024-01-22 Read more