Yoga cuma bisa terdiam. Dia tidak menyangka Sutrisno benar-benar telah menganggapnya mati!Namun, orang ini benar-benar setia kawan. Dia bahkan kepikiran untuk mengirimkan kertas bergambar wanita cantik."Simpan untuk kamu sendiri saja, aku nggak tertarik sama wanita kertas," ujar Yoga dengan tidak senang."Apa?" Sutrisno tampak kaget dan langsung berbalik.Waktu melihat Yoga, ekspresi Sutrisno tampak tercengang dan bingung. Beberapa saat kemudian, senyuman baru merekah dari wajahnya.Sutrisno menerjang ke arah Yoga untuk memeluknya. "Kamu selamat? Kamu benar-benar selamat?"Seperti sedang menghadapi musuh, Yoga lekas menghindar. "Yang tenang! Aku nggak tertarik sama pria, enyah!""Ya, ya, yang penting kamu selamat!" Sutrisno pun menghela napas lega, lalu menenangkan dirinya. Kemudian, dia melanjutkan, "Kamu ke mana? Kenapa aku nggak menemukanmu di mana-mana?"Yoga membalas, "Aku sudah kembali tadi. Setelah itu, aku terus berbincang dengan Tuan Bimo.""Baguslah kalau begitu. Tapi, apa
Baca selengkapnya