Share

Bab 1096

Penulis: Vodka
"Apa?" Semua orang terkejut saat mendengar jawaban Bimo. Semuanya bertanya-tanya, kapan Bimo melakukannya?

Makam besi hitam yang begitu besar direbut dalam rentang waktu selama mereka kabur? Ini terlalu tidak masuk akal!

Saat melihat orang-orang dari empat keluarga besar yang munafik ini, Yoga tersenyum menyindir. Mereka baru terpikir akan makam besi hitam sekarang? Lucu sekali!

"Kalau begitu, Tuan Bimo, kapan kita berbagi hasil dari makam besi hitam itu?" Tiba-tiba, ada pertanyaan yang salah tempat terdengar. Luna mendongak dengan penuh harap. Matanya tampak berbinar.

Semua orang pun menoleh ke arah Luna. Mereka ingin mengatakan sesuatu, tetapi tidak sanggup mengatakannya. Mereka hanya bisa menatap Luna dengan pandangan seperti melihat orang bodoh. Mereka merasa heran, kenapa gadis ini tidak paham situasi?

Jelas terlihat, Bimo berniat mengambil makam besi hitam secara seutuhnya! Namun, mereka juga tidak rela menyerahkan makam besi hitam itu begitu saja. Bagaimanapun, semuanya sudah me
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1097

    Luna berujar, "Artinya, Tuan Bimo nggak bermaksud membagikan hasil makam besi hitam kepada kami?" Pandangan matanya tampak sinis, tubuhnya bergetar.Baginya, ini adalah sebuah penghinaan! Bagi empat keluarga besar, ini juga penghinaan!Bimo menjawab, "Aku nggak punya alasan untuk menyerahkannya ke kalian. Pergilah!"Farel menyatukan tangannya untuk memberi hormat. "Tuan Bimo, tolong pertimbangkan jerih payah yang sudah kami lalui dan bagikan sebagian material besi hitam untuk kami." Orang-orang lain juga bersujud dan memohon padanya.Semuanya merasa tidak rela, tetapi tidak ada hal lain yang bisa mereka perbuat.Bimo berseru, "Apa orang-orang dari empat keluarga besar sudah jadi pengemis sekarang?"Ucapan ini baru terdengar, wajah semua orang dari empat keluarga besar menjadi kaku. Mereka sangat malu.Mereka paham betul bahwa kehilangan harta benda dan besi hitam itu adalah salah mereka sendiri. Bagaimanapun, mereka sendiri yang meninggalkan kesempatan dan jodoh itu.Luna berseru denga

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1098

    Yoga cuma bisa terdiam. Dia tidak menyangka Sutrisno benar-benar telah menganggapnya mati!Namun, orang ini benar-benar setia kawan. Dia bahkan kepikiran untuk mengirimkan kertas bergambar wanita cantik."Simpan untuk kamu sendiri saja, aku nggak tertarik sama wanita kertas," ujar Yoga dengan tidak senang."Apa?" Sutrisno tampak kaget dan langsung berbalik.Waktu melihat Yoga, ekspresi Sutrisno tampak tercengang dan bingung. Beberapa saat kemudian, senyuman baru merekah dari wajahnya.Sutrisno menerjang ke arah Yoga untuk memeluknya. "Kamu selamat? Kamu benar-benar selamat?"Seperti sedang menghadapi musuh, Yoga lekas menghindar. "Yang tenang! Aku nggak tertarik sama pria, enyah!""Ya, ya, yang penting kamu selamat!" Sutrisno pun menghela napas lega, lalu menenangkan dirinya. Kemudian, dia melanjutkan, "Kamu ke mana? Kenapa aku nggak menemukanmu di mana-mana?"Yoga membalas, "Aku sudah kembali tadi. Setelah itu, aku terus berbincang dengan Tuan Bimo.""Baguslah kalau begitu. Tapi, apa

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1099

    Yoga berucap dengan nada misterius, "Coba ulurkan tangan kalian, aku akan memperlihatkannya dan membuat kalian terkagum-kagum."Tiga orang kultivator prajurit itu saling bertatapan, lalu memutuskan untuk memercayai Sutrisno. Mereka pun mengulurkan tangan."Ini kaus kaki Tuan Bimo, sudah ada lapisan keraknya, baunya masih asli.""Ini celana dalam Tuan Bimo. Konon, yang ini sudah nggak bisa ditemukan di tempat lain. Tuan Bimo bahkan nggak memakai apa-apa sekarang.""Kalau yang ini, handuk Tuan Bimo. Belum dicuci sampai sekarang. Di atasnya masih ada bulu-bulu halus yang terlihat. Biasanya, aku nggak bakal mengeluarkannya secara sembarangan!"Sutrisno mengeluarkan satu per satu barang milik Bimo dan memperlihatkannya pada tiga kultivator prajurit itu.Ketiga orang itu tampak muram. Melihat barang-barang yang bau dan kotor in membuat amarah mereka memuncak.Apa-apaan semua ini? Jadi, ini pemberian dari Bimo? Mereka bisa menerima kalau Bimo membohongi para kultivator kuno sampah lainnya, te

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1100

    "Kalian sedang mengancamku?" Winola menarik napas. Tubuhnya bergetar hebat.Pada dasarnya, ibu Winola bukanlah seorang kultivator kuno. Oleh karena itu, ibunya sering dikucilkan oleh sesama anggota Keluarga Bramasta.Kali ini, mereka bahkan meracuni ibunya demi mengancam Winola? Benar-benar sekelompok orang yang tidak punya hati nurani!"Kalian nggak punya perasaan! Kenapa kalian berbuat begini? Apa salah ibuku?" ujar Winola dengan ketus."Dunia kultivator kuno hanya mengindahkan orang kuat. Orang yang punya kemampuan, dialah empunya segalanya. Ibumu cuma melakukan hal yang pantas dia lakukan demi Keluarga Bramasta.""Nona, kamu sudah dimanjakan keluarga selama ini. Ini saatnya kamu mengupayakan yang kamu bisa demi keluarga kita!""Lagi pula, Keluarga Bramasta hampir dimusnahkan karena ancaman dari Keluarga Salim. Kalau diusut, itu karena kamu yang menyinggung Keluarga Salim!""Jadi, ada perintah lain dari keluarga. Di saat kamu melaksanakan kedua misi tadi, kamu juga harus menjalin hu

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1101

    "Benar. Memangnya yang sebelumnya itu cuma kebetulan?" Nadya menatap mereka dengan marah.Ekspresi Jafar dan yang lainnya lantas menjadi kaku. Mereka tidak menyangkal. Yang dibilang Nadya memang fakta."Duh, kita ini sekeluarga, jangan berlarut-larut. Kami juga melakukannya supaya bisa memperbaiki kehidupan kelak, 'kan?" ujar Yuli sambil tersenyum tidak tulus. Kemudian, dia pun menarik Nadya untuk duduk."Langsung bilang saja, ada apa? Aku masih ada urusan." Nadya membuang muka dengan kesal."Kami dengar, empat keluarga besar itu sedang mendirikan grup. Semuanya punya keunggulan masing-masing, tapi yang paling hebat itu Grup Salim. Benar?" Yuli menarik tangan Nadya dengan penuh harap."Benar." Nadya menatap balik dengan penuh waswas.Tentu saja ibunya tahu tentang ini karena kabarnya sudah menyebar.Yuli segera berujar, "Ini kabar bagus! Kamu sudah bekerja sama dengan Keluarga Salim? Kalau belum, biar Ayah dan Ibu yang menjembataninya."Nadya membalas, "Belum dan nggak akan. Selain itu

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1102

    Dalam sekejap, Yoga sudah tiba di mal.Setelah menemukan toko yang disebut, Yoga melihat Karina yang sedang menangis di tempat duduk. Begitu melihat Yoga, Karina langsung menerjang ke arahnya sambil terisak-isak."Hiks, hiks. Aku nggak tahu apa yang terjadi. Dia menghilang di kamar pas. Aku nggak menemukannya di mana-mana, dia nggak ada di mal ini!" Karina menangis tersedu-sedu di pelukan Yoga."Jangan khawatir. Aku sudah di sini, 'kan? Serahkan saja padaku." Yoga menghibur. Dia tidak percaya bahwa manusia dapat menghilang begitu saja di hadapannya."Um. Kamu harus menemukan Lili!" ujar Karina dengan merasa bersalah sambil mengusap matanya.Setelahnya, Yoga pun pergi ke kamar pas yang dimaksud dan mulai memeriksa tempat itu. Tidak ada bekas perlawanan, jadi adiknya pasti bukan diculik.Namun, Yoga merasa bingung harus memeriksanya dari mana karena kamar pas yang kosong melompong itu juga tidak memiliki kamera pengawas."Kamu sudah mencari di seluruh mal?" Yoga memastikan sekali lagi."

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1103

    Yoga menginjak pria itu sambil menatapnya dengan dingin. Jika dia mengerahkan sedikit tenaganya, tubuh orang ini akan luluh lantak di tanah."Aku datang sendiri, nggak ada yang mengutusku," ucap pria itu dengan gugup."Oke, mana adikku?" tanya Yoga lagi."Di parit sana, aku nggak menyentuhnya," jelas pria itu dengan cepat.Yoga mengangkat pria itu dengan satu tangan dan melangkah menuju parit. Tak lama, dia menemukan Lili di sana dalam keadaan terikat."Uhmm ... uhm!" Mulut Lili disumpal kain. Begitu melihat Yoga, dia terlihat sangat gembira."Jangan takut. Selama aku di sini, kamu nggak akan kenapa-kenapa," hibur Yoga sambil mengambil kain yang menyumpal mulut Lili dan melepas ikatan talinya."Kak, kukira aku nggak akan pernah bertemu denganmu lagi. Huhuhu ...," kata Lili sambil berlinang air mata.Yoga membelai rambut adiknya. Matanya berkilat dingin saat dia bertanya pada pria di tanah, "Katakan, apa tujuanmu?""Aku dengar kalau Pil Ketenangan Jiwa menyimpan rahasia untuk menguasai

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1104

    "Ini bukan hal baru. Dulu, ada banyak orang di dunia kultivator kuno yang menginginkan Pil Ketenangan Jiwa, tapi mereka semua mati," ucap Yoga dengan tenang."Kalau begitu, mungkin rumor itu ada benarnya. Buktinya, orang-orang sudah menginginkannya sejak dulu," kata Sutrisno sambil menggeleng dengan sentimental.Yoga memikirkan masalah ini dengan ekspresi serius. Kemudian, dia bertanya dengan dingin, "Siapa yang menyebarkan rumor itu?"Jika informasi ini tersebar ke makin banyak kultivator kuno, mereka pasti akan terus mengusik Yoga dan orang-orang di sekitarnya. Ini jelas adalah sebuah potensi ancaman."Siapa yang tahu? Tapi, rumor nggak mungkin muncul tanpa alasan. Apa Pil Ketenangan Jiwa benaran menyimpan rahasia untuk menguasai dunia?" tanya Sutrisno. Dia menatap Yoga dengan antusias, berharap bisa mendengar kebenarannya."Apa kamu pernah lihat orang yang berhasil menguasai dunia?" balas Yoga sambil memelototinya. Pertanyaan Sutrisno terasa sangat menggelikan di telinganya.Sutrisn

Bab terbaru

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1273

    Saat melihat orang-orang di belakang, mata Prajna dan yang lainnya langsung membelalak. Tatapan mereka terlihat terkejut dan gelisah."Bukankah orang-orang ini ... dari Keluarga Husin?""Gawat, mereka datang secepat ini. Bahkan membawa begitu banyak orang.""Orang itu juga ada, pasti dia yang bilang pada mereka. Kali ini kita sepertinya sudah salah melepaskan orang itu."Semua orang mengeluh dan melampiaskan ketakutan mereka. Mereka merasa tidak ada peluang untuk menang melawan orang-orang dari Keluarga Husin."Bos ...." Semua orang hanya bisa menatap pada Yoga dan menaruh harapan mereka pada kekuatan Yoga. Bagaimanapun juga, mereka semua mengandalkan kekuatan Yoga untuk sampai di sini."Tuan, orang ini yang membunuh orang-orang dari Keluarga Teungku," kata Hardi yang langsung marah saat melihat Yoga dan segera menunjuknya. Ekspresinya yang marah sampai menggertakkan gigi, seolah-olah ingin mengoyak Yoga sampai berkeping-keping."Hehe!" Girbet melirik Yoga dengan sikap yang meremehkan

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1272

    "Manusia hantu?" Ekspresi Girbet langsung terlihat meremehkan dan penuh dengan kebencian.Orang-orang di belakangnya langsung saling memandang dan mendengus.Bagi empat keluarga besar, manusia hantu ini dianggap sebagai kelompok yang menjijikkan. Siapa pun yang berteman dengan mereka sama saja merendahkan martabatnya sendiri."Huh. Sampah seperti ini juga bisa membunuh orang juga? Jadi, kamu lebih parah daripada sampah ini?" sindir Girbet."Aku ...." Hardi terbata-bata dengan ekspresi yang sangat muram. Bagaimanapun juga, Keluarga Husin adalah tuan dari Keluarga Teungku. Mereka adalah bawahan seumur hidupnya, sehingga Hardi tidak berani membantah."Ayo pergi. Aku kebetulan sedang senggang, nggak ada salahnya melihat-lihat. Memukul anjing juga harus melihat siapa tuannya. Orang itu pasti mati," kata Girbet dengan santai, lalu langsung membawa orang-orangnya untuk mengejar."Orang itu sepertinya belum bermutasi, mungkin baru saja dibuang ke sini. Kalau kamu yang turun tangan, kamu pasti

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1271

    Semua orang segera membujuk Yoga karena merasa sangat cemas. Merasa sangat ketakutan, khawatir Hardi benar-benar akan kembali dan menyampaikan pesan itu pada Keluarga Husin. Melihat bayangan Hardi yang makin menjauh dan hampir menghilang dari pandangan mereka, mereka pun gelisah sampai tidak bisa berdiri dengan tenang."Aku memang sengaja membiarkan dia pulang. Cepat atau lambat aku akan mengendalikan Keluarga Husin dan membuat mereka tunduk padaku. Kalian takut? Meskipun takut, kalian tetap harus berdiri dengan tegak," kata Yoga dengan nada datar sambil menatap semua orang dengan tenang. Aura yang menekan pun perlahan-lahan menyebar ke sekitar dan ekspresinya dingin serta penuh tekad.Prajna dan yang lainnya langsung tertegun sejenak dan tidak bisa berkata apa-apa. Tidak ada satu pun dari mereka yang menyangka sikap Yoga akan begitu tegas seperti ini. Melihat sikapnya yang begitu, mereka hanya bisa menutup mulut dan tidak mencoba untuk membujuknya lagi.Namun, dalam hati Prajna dan ya

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1270

    "Dari mana datangnya keberanianmu ini sampai berani begitu angkuh?" kata Hardi dengan sudut bibir yang berkedut dan ekspresi yang sangat jijik. Dia menatap Yoga dengan tajam dan penuh dengan niat membunuh.Orang-orang di sekitar Hardi semuanya menyerbu dan bersiap untuk membunuh Yoga.Prajna dan yang lainnya juga tidak mungkin hanya diam dan melihat Yoga dihina.Namun, saat Prajna dan yang lainnya hendak bergerak, Yoga berkata dengan tenang dan tersenyum dingin, "Biar aku saja."Setelah datang ke dunia kultivator kuno, Yoga belum pernah melawan orang-orang di tempat ini. Dia masih tidak tahu apakah kekuatan mereka yang ada di sini berbeda dengan dirinya.Melihat situasinya, Prajna dan yang lainnya juga berhenti bergerak lagi dan segera mundur. Mereka menunggu untuk menonton pertunjukan karena orang yang sudah berani menyinggung Yoga sama saja mencari mati.Tepat pada saat itu, orang-orang dari Keluarga Teungku di sekitar sudah berdiri di depan Yoga dan langsung melayangkan serangan-ser

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1269

    Siapa yang tidak menyukai dunia yang normal?Namun, pada saat itu, tiba-tiba terdengar suara seseorang."Berani-beraninya manusia hantu ini muncul di siang bolong seperti ini. Kalian semua ingin mati ya?"Terlihat sekelompok orang yang perlahan-lahan keluar dan mendekati Yoga dan yang lainnya. Mereka mengenakan serangan yang sama yang terlihat mewah dan indah. Satu per satu mengamati Yoga dan yang lainnya dengan ekspresi yang sangat angkuh."Eh? Ada satu di sini yang masih belum bermutasi jadi manusia hantu. Sungguh langka!""Bagus sekali. Tangkap dia dan lempar ke area terlarang. Kita lihat bagaimana dia berubah menjadi manusia hantu.""Aku dengar prosesnya agak lambat. Bagaimana kalau kita langsung mengirimnya ke area yang lebih dalam?"Semua orang tertawa terbahak-bahak dan terus menyindir. Mereka semua menatap Yoga dengan penuh semangat dan membuat ekspresi Yoga langsung menjadi muram."Bos, apa yang aku katakan nggak salah, 'kan? Kemunculan kita pasti akan membuat mereka merasa ng

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1268

    Yoga melihat ke sekeliling, lalu menyipitkan matanya. Dia bisa merasakan ada sebuah kutukan yang sangat kuat muncul di wilayah di depannya. Ada kekuatan yang sulit untuk dijelaskan di dalam kutukan itu yang bisa memengaruhi tubuh manusia.Yoga berkata, "Ternyata ini adalah kekuatan yang kalian terima selama ini."Saat mengatakan itu, tatapan Yoga terlihat penuh dengan belas kasihan. Para manusia hantu itu semuanya tadinya adalah manusia, tetapi mereka didesak dan dikucilkan sampai terpaksa datang ke area terlarang ini. Pada akhirnya, mereka malah menjadi orang yang terkutuk.Prajna membalas, "Bos, apa kutukan ini bisa dihilangkan?"Semua orang menatap Yoga dengan penuh harapan karena mereka semua berharap bisa kembali seperti semula.Namun, Yoga tetap menggelengkan kepala, lalu berkata dengan nada yang muram, "Kekuatan dari kutukan ini terlalu hebat, bahkan aku pun hanya bisa menahannya dengan susah payah."Ekspresi Prajna dan yang lainnya langsung menjadi muram dan perlahan-lahan menu

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1267

    Sangat jelas, perbedaannya hanya pada lokasi. Yoga menyeringai dingin dan menunjukkan ekspresi penuh kejutan.Yoga menarik napas dalam-dalam, lalu mengeluarkan sebuah kotak kecil dari sakunya. Setelah membukanya, terlihat seekor serangga kecil berwarna putih di dalamnya.Yoga meletakkan serangga itu di tanah. Serangga kecil itu perlahan merangkak keluar, lalu mengangkat kepalanya sedikit, seolah-olah sedang memanggil sesuatu.Tak lama kemudian, terdengar suara langkah-langkah yang mendekat. Siluet-siluet mulai bermunculan satu per satu, lalu berkumpul di tempat itu.Di antara kerumunan itu, pemimpinnya adalah Prajna. Begitu melihat Yoga, ekspresinya berubah drastis. Dia bertanya dengan kaget, "Bos, kamu benar-benar datang?" Tatapan terkejut mereka terus mengamati Yoga, seakan-akan tidak percaya apa yang mereka lihat."Ya," jawab Yoga dengan tenang. Suaranya datar tanpa emosi.Yoga telah menanamkan serangga anak di tubuh mereka sebelumnya. Dengan serangga induk putih di tangannya, dia d

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1266

    Setelah selesai membaca sebuah buku, Yoga perlahan menutupnya. Matanya berkilat dengan ekspresi penuh tanda tanya. Dia terdiam, sementara pandangannya tertuju pada halaman pertama buku itu.Tiba-tiba, suara Bimo terdengar kembali di pikirannya. Dia bertanya, "Gimana perasaanmu setelah membaca?""Sulit diungkapkan ... tapi aku merasa ada sesuatu yang nggak beres!" ucap Yoga.Itulah yang dirasakan Yoga. Sejarah dunia kultivator kuno yang diklaim sudah berlangsung ribuan tahun hanya diceritakan secara sepintas. Banyak peristiwa penting bahkan sama sekali tidak disebutkan. Semua yang tercatat terkesan terlalu biasa, seperti tidak ada apa-apa.Hal ini membuat Yoga merasa, ada banyak hal yang sengaja disembunyikan dari sejarah tersebut. Dia pun merenungkan kata-kata Bimo yang terus terngiang di pikirannya. Apa yang Yoga lihat hanyalah apa yang mereka izinkan untuk dia lihat!"Sudahlah, nggak usah baca lagi!" Yoga akhirnya membuat keputusan itu sambil menghela napas kecil. Dia merasa kecewa.

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1265

    Yoga memberi tahu, "Aku lagi berada di vila Sutrisno. Untuk sementara, seharusnya nggak akan ada bahaya."Winola mengingatkannya, "Tapi kamu tetap harus berhati-hati. Ingat baik-baik, jangan biarkan besi hitam itu terlihat lagi. Kalau nggak, kamu akan menghadapi lebih banyak bahaya."Yoga bertanya dengan serius, "Menurutmu, apa tiga barang itu bisa ditemukan dengan mudah?""Di mana ada hadiah besar, pasti ada orang yang berani mengambil risiko. Harusnya bisa ditemukan! Jangan terlalu khawatir, aku juga akan membantumu mencarinya secepat mungkin!" ucap Winola."Makasih," jawab Yoga dengan tulus.Kemudian, Winola bertanya, "Apa Tuan Bimo datang?"Yoga menjawab dengan samar, "Dia bisa datang." Jawaban ini penuh arti, tidak langsung mengiakan tetapi juga tidak membantah.Winola bertanya dengan penuh harap, "Kalau begitu ... bisakah kamu memintanya untuk datang?"Bagaimanapun, Winola pernah meminta hal ini kepada Yoga sebelumnya saat masih di dunia bela diri kuno. Jika Bimo bisa datang, dia

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status