Sebuah telepon rumah berdering sangat nyaring, membuat sepasang kaki tergagih untuk segera mengangkatnya. Dengan peluh di pelipisnya, akhirnya dia mengangkat telepon rumah tersebut.“Halo,” jawab Rangga terengah.“Rangga, inilah waktunya. Ratih akan segera kembali kepadamu, Rangga. Kembalilah ke rumah orang tuamu, pastikan mereka menerimamu kembali. Jika Ratih mencabut laporan di kantor polisi, masalah pelik ini semuanya akan selesai.”“Kita bisa melimpahkan semua kesalahan kepada Tedy yang saat ini sedang terbaring tidak berdaya di rumah sakit. Kamu jangan khawatir, paling kamu hanya akan di penjara beberapa bulan saja,”“Ibu yakin, Ratih akan memperjuangkan kebebasanmu,” terang Leni sangat yakin.Rangga mendengar dengan seksama. “Tapi, pada akhirnya aku akan tetap di penjara, Ibu,” lirih Rangga sambil mengusap wajahnya.“Hanya sebentar sampai Ratih sendiri yang akan membebaskanmu, ingat! Mainkan peranmu dengan baik! Jangan bodoh! Waktumu di penjara itu tidak sepadan dengan uang mily
Read more