Home / Romansa / Terjerat Mantan Kekasih Ibu Tiriku / Chapter 141 - Chapter 150

All Chapters of Terjerat Mantan Kekasih Ibu Tiriku: Chapter 141 - Chapter 150

186 Chapters

Siapa Orang Itu?

Olivia kembali melenguh. Dia begitu menikmati setiap sentuhan dan sapuan lidah Nolan di setiap inci dadanya. Dia memegang rambut Nolan lalu meremasnya dengan penuh gairah. Nolan pun semakin bergairah tatkala mendengar suara Olivia yang begitu menggoda. Tangannya pun mulai berjalan menuju dada Olivia. Dia meremas dua gundukan kembar itu dan sesekali menyesapnya dengan lembut. “Ada apa?!” pekik Nolan dengan nada kesal. Pada seseorang yang mengetuk pintu kamarnya. Nolan sangat kesal sehingga dia menghentikan apa yang sedang dilakukan olehnya. Sedangkan Olivia hanya tersenyum karena entah mengapa apabila sedang melakukan hal itu selalu saja ada yang mengganggunya. “Coba kamu ke luar sana. Siapa tahu ada hal yang penting,” Olivia berkata pada Nolan. Sembari mengambil pakaiannya dan mengenakannya. Nolan pun langsung beranjak dan dia berjalan dengan kesal menuju pintu kamarnya. Dia membuka pintu kamar dan melihat seorang pria yang tidak lain adalah pengawalnya. “Ada apa?!” tanya Nol
last updateLast Updated : 2024-02-24
Read more

Brian Alexander

Olivia mengabaikan perintah Nolan dan selama di dalam perjalanan pria itu terus berusaha untuk menghubunginya. Itu membuat Olivia semakin kesal saja dengan Nolan yang menurutnya mengekang semua hal yang ingin dilakukan olehnya. “Ada apa dengannya? Mengapa dia semakin posesif saja?” gumam Olivia. Sembari terus menjalankan mobilnya menuju tempat pertemuannya dengan pria itu.Akhirnya Olivia pun tiba di tempat yang sudah dijanjikan oleh pria itu. Dia memarkirkan mobilnya. Setelah itu dia berjalan menuju restoran itu. Dia disambut di depan pintu oleh pelayan restoran dengan senyum ramahnya. “Nona Olivia Sander, mari saya antar Anda,” ucap sang pelayan itu.Olivia mengerutkan dahinya karena pelayan restoran itu mengenalinya. Rasa penasaran di dalam pikirannya kembali menguat. Sebenarnya siapa orang yang ingin bertemu dengannya. Sehingga bisa menjelaskan pada pelayan restoran ini tentang dirinya.Dia mengikuti langkah pelayan itu. Dia sedikit bingung saja mengapa dirinya tidak meliha
last updateLast Updated : 2024-02-24
Read more

Kamu Mengenalnya?

“Ini sebuah pemaksaan dan penculikan!” tukas Olivia. Setelah pria itu mendudukkannya di dalam mobil.“Kamu yang memaksa aku melakukan semua ini!” sambung Brian. Lalu dia menutup pintu mobilnya. Dan dia pun masuk ke dalam mobilnya. “Apa kamu sudah gila! Kamu tahu jika Nolan mengetahui semua ini maka semua bisnismu akan hancur!” “Aku melakukan ini karena untuk menyelamatkan kamu.”Olivia melihat ke arah Brian menunjuk. Dia melihat ada dua buah mobil yang baru saja berhenti di depan restoran. Dia juga melihat ada enam orang pria yang ke luar dari dua mobil itu dan mereka masuk ke dalam restoran.“Siapa mereka? Apakah kamu mengenalnya?” tanya Olivia pada Brian. Yang saat ini duduk di sampingnya. “Aku tidak tahu siapa mereka. Namun, yang pasti aku tahu tujuan mereka adalah dirimu.”Olivia terus menatap ke arah restoran. Dia ingin tahu siapa yang sudah menyuruh mereka semua. Akan tetapi, di dalam benaknya berpikir jika mereka semua adalah orang-orang yang diperintahkan oleh Mirand
last updateLast Updated : 2024-02-25
Read more

Memberi Pelajaran

“Aku pikir pria itu sudah tiada. Sehingga aku tidak berpikir kepadanya karena namanya benar-benar sama,” jawab Adel. Sembari menyerahkan ponsel yang ada di tangannya pada Olivia. “Jelaskan padaku. Apakah dia ada kaitannya dengan, Nolan?” Olivia melihat Adel mengangguk. Lalu dia mendengarkan apa yang dijelaskan oleh wanita yang ada di sampingnya itu. Namun, dia masih belum puas dengan semua hal yang dikatakan oleh Adel padanya. “Aku tahu jika semua yang aku katakan belum bisa membuatmu puas. Mungkin ada baiknya jika kamu bertanya tentang pria itu pada, Nolan,” Adel kembali berkata pada Olivia. Tidak berselang lama setelah Adel mengatakan itu. Terdengar suara seseorang yang mengetuk pintu kamar. Olivia beranjak dan dia berjalan mendekat ke arah pintu lalu membukanya. “Kamu ada di sini?” tanya Olivia. Setelah dia tahu siapa yang barusan mengetuk pintu kamarnya. “Mengapa kamu begitu terkejut? Apakah kamu tidak suka jika aku ada di sini?” “Bukan begitu. Aku pikir kamu tidak akan
last updateLast Updated : 2024-02-26
Read more

Jangan Pergi

“Nolan, cukup!” ujar Olivia. Sembari memegang tangan pria itu. Yang saat ini ada di dekat pintu dan hendak ke luar dari kamarnya. Olivia berdiri tepat di depan Nolan dan dia menatap wajah kekasihnya itu sangat geram. Dia tidak tahu mengapa Nolan bisa semarah ini karena mendengar jika Brian mengancamnya. Dia pun langsung mencium bibir Nolan dengan lembut. Setelah itu dia melepaskannya dan berkata, “Jangan pergi.” “Katakan apa yang dia ancam darimu?” tanya Nolan. Pada Olivia. “Dia akan menghancurkan perusahaan ayahku. Jika aku tidak meninggalkan kamu dan pergi ke dalam pelukannya.” Nolan mengepalkan kedua tangannya. Setelah mendengar jawaban dari Olivia. Dia tidak mengira jika Brian akan melakukan semua itu. Di dalam benaknya berkata jika dirinya harus bertemu dengan pria itu. “Kamu istirahatlah! Aku harus pergi.” “Tidak. Aku ingin kamu menemani aku. Aku tahu kamu akan menemuinya, ‘kan?” Olivia langsung memeluk Nolan. Dia tidak ingin pria itu pergi meninggalkannya untuk mala
last updateLast Updated : 2024-02-26
Read more

Awasi Mereka Semua

Nolan semakin kesal saja pada Miranda yang tidak henti-hentinya mengganggu hubungannya dengan Olivia. Dia berpikir apakah dirinya sudah terlalu lembek pada wanita itu. Sehingga Miranda tidak jera dengan semua hal yang sudah dilakukan olehnya. “Apa yang kamu pikirkan, Sayang?” tanya Olivia. Setelah dia memeluk Nolan dari belakang. “Mengapa bangun?” “Aku tidak melihatmu di sampingku. Aku pikir kamu pergi meninggalkan aku.” “Mana mungkin aku pergi. Aku sudah berjanji padamu bukan?” timpal Nolan. Sembari memegang tangan Olivia yang melingkar di perutnya. Beberapa detik kemudian. Nolan melepaskan tangan Olivia. Dia membalikkan tubuhnya dan menatap wanitanya itu dengan lekat. Lalu dia menggendongnya dan berjalan perlahan masuk ke dalam kamar. “Apakah kamu masih memikirkan masalah pria itu?” Olivia kembali bertanya pada Nolan. “Banyak yang aku pikirkan. Namun, kamu tidak perlu mencemaskan aku. Sekarang yang harus kamu lakukan adalah selalu ada di sisiku.” Nolan pun merebahkan t
last updateLast Updated : 2024-02-27
Read more

Jangan Menghina

“Bagaimana kamu bisa masuk dengan mudah ke sini?!” tanya Olivia. Dengan nada dingin pada seorang pria yang sedang berjalan mendekat ke arahnya. “Tidak sulit bagiku untuk masuk ke sini. Karena aku ingin bertemu dan bicara denganmu.” Pria itu memberikan senyumannya pada Olivia. Lalu dia duduk di kursi tepat di seberang Olivia yang masih terus memandanginya dengan sorot mata yang dingin. Dia sama sekali tidak peduli dengan apa yang akan dilakukan oleh Olivia. Sebab dia hanya ingin bicara dengan wanita yang ada di depannya. “Dasar tidak tahu malu!” gumam Olivia. “Mengapa kamu tidak bisa melihat cinta di mataku? Apakah aku tidak pantas untukmu? Menurutku Nolan yang tidak pantas untukmu.” “Tuan Brian Alexander. Bisakah Anda tidak terus menghina kekasihku?” Olivia bertanya dengan nada menekan pada pria yang ada di depannya. “Aku tidak pernah menghinanya. Aku hanya mengatakan yang sebenarnya. Dia adalah pria yang tidak pantas mendapatkan cinta darimu.” Brian pun mengeluarkan po
last updateLast Updated : 2024-02-27
Read more

Kamu Serius

“Apa yang kamu katakan benar. Kita harus lebih berhati-hati dengan mereka berdua. Akan tetapi, kita tidak boleh lengah karena bukan mereka saja yang harus kita waspadai,” sambung Adel. “Apakah ada informasi yang belum aku ketahui?” tanya Olivia pada Adel. Setelah mendengar apa yang dikatakan oleh wanita yang ada di depannya. Olivia merasa jika ada sesuatu hal yang belum dikatakan oleh Adel kepadanya. Dia menatap wanita yang ada di depannya dengan sorot mata yang penuh dengan selidik. “Ada beberapa saingan bisnis Nolan yang mulai mencari tahu akan dirimu. Sebaiknya kamu jangan pergi tanpa memberi kabar baik padaku atau kekasihmu.” "Baiklah. Kalau begitu aku akan kembali ke rumah. Apakah kamu bisa menyelesaikan semuanya?” “Pulanglah dan hati-hati. Aku masih bisa menyelesaikannya karena sebagian sudah dibubuhi tanda tangan olehmu.” Olivia pun mengangguk. Dia mengambil tas dan ponselnya yang ada di atas meja. Setelah itu dia berjalan meninggalkan ruangannya dan langsung menuju ke
last updateLast Updated : 2024-02-27
Read more

Apa Aku Tidak Berhak?

Rasa cemas di dalam hatinya semakin besar. Setelah mendengar berita yang dikatakan oleh Adel. Dia ingin sekali bertemu dengan Nolan dan melihat dengan kedua matanya sendiri keadaannya. “Kamu sudah ada luar?” tanya Olivia pada Adel. Yang ternyata sudah ada di depan rumahnya. Dia mengambil tasnya dan bergegas berjalan ke luar dari dalam kamarnya. Lalu memutuskan sambungan teleponnya. Dia menuruni anak tangga dan langsung ke luar dari rumahnya. Dia melihat mobil Adel yang sudah terparkir. Tanpa banyak bicara lagi dia masuk ke dalam mobil Adel.“Cepat bawa aku menemuinya!” perintah Olivia pada Adel. Sembari memasang sabuk pengamannya.Olivia melihat Adel mengangguk dan mobil pun berjalan meninggalkan rumah. Di dalam perjalanan Olivia hanya diam, dia masih sibuk dengan apa yang ada di dalam benaknya.Sehingga dia tidak memperhatikan jalanan yang dilewatinya. Dia hanya mengkhawatirkan keadaan Nolan. Dia melupakan rasa kesalnya pada pria itu karena sudah menemui Miranda semalam. “Ka
last updateLast Updated : 2024-02-28
Read more

Tetaplah Di Sisinya

“Kamu mengapa begitu keras kepala? Sudah aku katakan jika dia masih mencintai aku,” ucap seorang wanita dengan nada angkuh. Dia tak lain adalah Miranda. “Aku pikir tidak akan melihatmu di sini,” sambung Olivia. Dengan tenangnya dan dia berhasil menghilangkan raut wajah terkejutnya saat melihat ibu tirinya itu. “Biasakan saja untuk bisa terus melihatku jika kamu masih belum mau melepaskan Nolan. Selamanya pria itu akan menjadi milik aku.” Miranda terus mengatakan jika Olivia tidak bisa bersatu dengan Nolan. Meski banyak hal yang bisa menyatukan mereka berdua. Akan tetapi, banyak hal juga yang bisa memisahkan mereka berdua. Olivia masih dengan santainya mendengarkan apa yang dikatakan Miranda. Dia sama sekali tidak peduli akan hal itu. Dia melihat ke arah belakang. Terlihat Ian yang sedang berjalan mendekat ke arahnya. “Jangan bicara sembarangan! Kamu tahu jika semua yang kamu lakukan tidak akan pernah berhasil!” ujar Ian yang sudah ada di belakang Miranda. Dan dia mendengar p
last updateLast Updated : 2024-02-29
Read more
PREV
1
...
1314151617
...
19
DMCA.com Protection Status