Wanita bergaun paduan krem dan biru navy itu kembali mengecek tasnya. Pria yang ia tunggu tak kunjung datang. Akhirnya, ia memutuskan turun sendiri. Begitu pintu kamarnya ia buka, tepat saat itu, sang adik berdiri di depannya. Wajah tersenyum itu meringankan hatinya.“Ed,” sapa Kate pada adiknya yang juga tampak telah siap.“Aku akan mengantarmu turun, Kak. Ayo.”Ed menawarkan lengannya yang disambit Kate dengan senyum hangat.“Ke mana kakak iparmu?”“Apa kau menunggunya menjemputmu di kamar, Kak?”“Kukira dia akan menjemputku, tapi, sepertinya dia sangat sibuk. Di ruangan kerja, kan?”“Ya, masih berkoordinasi dengan Lex.” Begitu sampai, Ed mendorong pintu besar itu sampai terbuka. Kate bisa melihat di ruangan itu ada Lex dan dua body guard lain yang sedang berdiskusi serius dengan Carl.“Oh, maaf, sepertinya aku mengganggu.”“Duduklah, Kate, kami hampir selesai.” Setelah dua menit berikutnya, Carl membubarkan mereka. Dua orang lainnya keluar ruangan lebih d
Read more