" Selamat Aruhi,aku tidak menyangka kau akan menikah secepat ini."" Benar,kau juga menikah dengan lelaki kaya dari Amerika. Betapa beruntungnya dirimu Aruhi." " Katakan selamat tinggal pada kemiskinan."" Kau tidak boleh berbicara seperti itu.Aruhi menikahi lelaki kaya itu adalah berkat dari Tuhan tetapi kau tidak boleh melupakan dimana dirimu tinggal. Seperti kata pepatah, dimana kaki berpijak, disitu langit di junjung."" Kau lihat betapa mewahnya pernikahan Aruhi ini." Suara-suara itu adalah orang-orang kampung Aruhi yang turut menghadiri pernikahan Aruhi. Tentu saja bagi orang yang baru melihat pesta mewah dan megah akan bereaksi norak seperti mereka. Mirna, ibu Aruhi yang sudah diusia senjanya hanya bis tersenyum dan memberikan berkat pada sang putri. Tentu sebagai seorang ibu, ia begitu bahagia karena putrinya dinikahi oleh lelaki kaya raya. Disaat semuanya bergembira karena pernikahannya, berbeda dengan Aruhi yang tertekan dengan suara-suara dari mereka semua, seakan itu ad
Baca selengkapnya