"Operasi telah berjalan dengan lancar, kami akan melakukan observasi kemudian memindahkannya ke ruang rawat," ucap dokter memberitahukan keadaan Brian. Alex, Freya, dan Irene tersenyum lega. Setelah menunggu sekitar satu jam, Brian dipindahkan ke kamar rawat inap. "Apakah itu kamu, Irene?" tanya Brian dengan pelan. Bryan terperangah melihat Irene, dia tidak menyangka putrinya akan menjenguknya. Selama ini, Brian selalu menantikan kehadiran Irene. Dia tidak akan lagi mengatur hidup putrinya. Asalkan, Irene berjanji kembali pada keluarganya. "Iya, Ayah! Ini aku, Irene," ucap wanita yang masih terlihat cantik walau sudah memasuki kepala empat. Mata Brian memerah, pria tua itu tidak bisa membendung air matanya. Kerinduan pada putrinya begitu mendalam. Sepuluh tahun sudah Irene meninggalkannya, baru kali ini dia dapat bertemu dengan Irene. "Jangan meninggalkan Ayah lagi, Irene. Ayah takut tidak bisa melihatmu lagi! Maafkan Ayah, aku tidak akan menekanmu untuk menikah dengan pria pili
Read more