All Chapters of Suami Angkuhku Memaksaku Kembali: Chapter 31 - Chapter 40

153 Chapters

31. Rasa Kasihan

"Bisakah Anda meninggalkan kami, saya ingin berbicara dengan Claudia untuk menegaskan suatu hal?" pinta Alex."Tentu, Tuan Alex!" jawab Tania kemudian menatap Claudia sekilas lalu pergi meninggalkan keduanya. Tania memberikan privasi pada kedua orang yang dulunya sepasang kekasih. Tania sebenarnya ragu ketika Claudia mengatakan akan menghubungi Alex. Claudia telah mengkhianati hubungan mereka dahulu hanya untuk mencapai karier yang lebih tinggi. Namun, mereka tidak memiliki cara lain untuk mendapatkan uang pengobatan Claudia. "Tidak perlu berbasa basi padaku. Katakan apa yang kau inginkan Claudia!" seru Alex. Claudia tampak terkejut dengan sikap dingin Alex. Dia mengharapkan Alex memberikan rasa simpatinya. Keadaannya saat ini sudah cukup sulit karena penyakit yang di derita. Wanita itu ingin Alex kembali memberikan perhatian padanya seperti dulu. "Mengapa kamu berkata seperti itu? Tidak adakah sedikit perasaan yang tertinggal saat melihat keadaanku?" tanya Claudia. Alex memicing
Read more

32. Dewa Penolong

"Tentu berbeda, kita pernah mengalami hal yang indah bersama. Paling tidak kamu bisa menolongku karena masa lalu yang ada di antara kita," ungkap Claudia dengan wajah memelas."Apa pengalaman dengan selingkuhanmu itu tidak indah?" sindir Alex. "Bukan begitu maksudku, Al. Tidak ada lagi orang yang peduli denganku, Al. Hanya kamulah satu-satunya harapanku. Kumohon bantulah aku untuk dapat menjalani pengobatan ini," pinta wanita berwajah pucat itu. Alex menghela napasnya, dia mulai merasa goyah. Rasa kasihan pada Claudia mulai timbul dalam harinya. Biar bagaimanapun sesama manusia harus saling menolong. Bukankah tidak boleh pilih kasih dalam membantu sesama?"Baiklah aku akan mengurus semua pengobatanmu di rumah sakit ini!" ucap Alex pada akhirnya. Binar di mata Claudia terpancar, dia bersorak dalam hatinya. Keyakinannya akan Alex yang masih mencintainya semakin kuat. Dia yakin Alex tidak mungkin secepat itu melupakannya. "Kalau tidak ada lagi yang ingin dibicarakan, aku harus segera
Read more

33. Cemas

Freya terus menghubungi Alex, tetapi tidak mendapatkan jawaban. Hatinya diliputi kegelisahan karena Alex tiba-tiba pergi tanpa berpamitan dengannya. Ini berbeda dengan sikap Alex yang biasanya. "Apa hatimu masih tidak tenang, Frey?" tanya Renata. Freya memandangi hamparan pasir putih di depannya. Ombak kecil berkejaran saling mendahului menuju bibir pantai. Dia fokus pada lamunannya tentang Alex. "Frey! Kamu baik-baik saja? Kalau ada yang kamu cemaskan lebih baik kita segera pulang!" usul Renata pada sahabatnya. Dia menepuk pundak Freya karena tidak ada tanggapan dari wanita yang sedang bermuram durja itu. Freya terperangah karena tepukan yang diberikan oleh Renata. "Ya? Ada apa Ren? Kamu sudah bosan?" tanya Freya dengan ekspresi kebingungan.Renata menggelengkan kepalanya, rasanya hal yang telah dilalui olehnya tidak lebih buruk dibandingkan dengan Freya. Wanita di hadapannya ini tampak tidak bergairah karena suaminya sudah pergi terlebih dahulu. "Lebih baik kita check out dan
Read more

34. Kekecewaan

"Mendukungmu untuk apa? Merebut suami orang lain?" tuduh Tania. Selama menjadi manager dari Claudia, dia telah mengenal perempuan itu dengan baik. Kegilaannya saat menggunakan tubuhnya untuk menaikkan karirnya sudah dilarang oleh Tania. Akan tetapi, Claudia tetap melancarkan aksinya hingga dia sendiri terpuruk sendirian. Karier hancur dan keluarga tidak mempedulikan dirinya sama sekali. Tania masih setia mendampingi Claudia hanya karena mereka sahabat dari kecil. Jika tidak, dapat dipastikan dirinya juga meninggalkan Claudia. Emosi Claudia yang selalu meledak-ledak terkadang membuat Tania kesal, tetapi Claudia selalu dapat membujuknya untuk tetap tinggal di sisinya. "Kalau aku kembali pada Alex, hidup kita akan terjamin kembali. Mungkin aku dapat menjadi Brand Ambasador untuk perusahaan Alex. Walau perusahaannya bergerak di bidang properti, pasti tetap membutuhkan aktris untuk mengiklankannya, bukan?" ucap Claudia. "Apa belum cukup semua kejadian yang menimpamu setelah kejadian it
Read more

35. Pikiran Negatif

"Maaf, Nyonya. Tuan Alex tidak memberitahukan alasan kepergianya,. Jadi, saya tidak tahu ke mana beliau pergi," kata Felix dengan pelan. Felix melajukan mobil dengan kecepatan sedang. Pria itu berkali-kali melirik ke arah Freya yang selalu memeriksa ponselnya. Kekecewaan tercetak dengan jelas di wajah Freya. Tidak ada yang dapat Felix lakukan, dia sudah beberapa kali mencoba menghubungi Alex, tetapi tidak dijawab. "Sudahlah, kamu tidak perlu memandangi ponsel terus menerus. Aku rasa Alex memang memiliki suatu hal penting karena itu dia tidak dapat menghubungimu," tutur Renata yang bosan melihat tingkah laku Freya. Freya menatap ke arah sahabatnya yang menampilkan muka masam. Wanita itu mengetikkan pesan untuk Alex terlebih dahulu karena sejauh ini Freya hanya menghubunginya tanpa meninggalkan pesan. Freya: Al, kamu ke mana? Hubungi aku ketika urusanmu sudah selesai! Aku menunggu pesanmu. I Love You! "Maafkan aku, Ren. Aku hanya cemas, beberapa kali menghubunginya, tetapi tidak d
Read more

36. Merindukanmu

Setelah keluar dari ruang rawat Claudia, Alex berhenti sejenak. Pria itu bingung menentukan harus kembali ke resort atau langsung pulang menuju apartemen. Dia memang sudah memberitahukan pada Felix untuk menyiapkan supir, jika Freya ingin kembali ke resort mereka. Akan tetapi, Alex khawatir Freya masih menunggunya karena kepergiannya tanpa pamit.Alex merogoh ponselnya yang dia letakkan dalam jasnya. Sambil berjalan menuju mobilnya, Alex mengaktifkan kembali ponselnya. Beberapa panggilan masuk terlihat dalam notifikasi ponselnya. Di antaranya dari Freya. Ketika Alex ingin menghubungi Freya ponselnya mati. "Sial! Mengapa ponselku mati di saat penting seperti ini?" rutuk Alex. Setelah berpikir sejenak, hari pun sudah larut malam akhirnya Alex memutuskan untuk pulang ke apartemennya. Pria itu berharap Freya sudah kembali pulang ke apartemen mereka. "Pasti dia sangat kesal padaku yang pergi tanpa pamit! Aku sedikit menyesal karena harus berlama-lama menjenguk Claudia," gumam Alex, lalu
Read more

37. Penjelasan

Freya menatap malas pada Alex. Dia masih kesal karena pria itu tidak memberi kabar tentang kepergiannya. "Buat saja sarapanmu sendiri!" seru Freya kemudian bangkit dari tempat duduknya. Alex menatap heran Freya yang terkesan menghindari dirinya. Dia bertanya-tanya alasan dari sikap istrinya itu. Freya menuju ruang tengah, lalu menonton serial favoritnya. Alex mengekori Freya hingga ruang tengah. Pria bertubuh sixpack itu belum mengenakan kaosnya. Freya menatap sekilas Alex yang seolah memamerkan otot abdomen padanya. "Bisakah kamu mengenakan bajumu?" tanya Freya dengan kesal. "Hmm... Apa kamu tergoda dengan tubuh sixpackku, Frey?" goda Alex sambil mendekat ke arah Freya. Wanita itu segera berdiri dan menghindari Alex, dia tidak boleh cepat luluh seperti sebelumnya. Alex harus mengetahui kesalahan yang diperbuat olehnya. Perasaan Freya telah dibuat campur aduk oleh pria angkuh itu seharian. Akan tetapi, dia menampilkan wajah tidak bersalah di depan Freya. Alex mencegah kepergian
Read more

38. Operasi

"Ada apa, Frey?" tanya Alex yang melihat kepanikan di wajah istrinya."Kita harus segera ke rumah sakit, Kakek Brian harus melakukan operasi saat ini juga," jawab Freya mengambil tas tangannya. Alex mengambil kunci mobilnya, dia segera menyusul Freya yang telah lebih dulu pergi meninggalkan apartemen mereka. Kesibukan mereka dengan proyek pembangunan resort membuat lupa akan kondisi Kakek Brian. Beberapa hari, Alex tidak mengunjungi atau sekadar menanyakan keadaan kakeknya pada dokter. Rasa bersalah melanda hatinya, dia takut kondisi jantung kakeknya bertambah parah. Alex melihat Freya yang hendak menaiki mobilnya. Pria itu segera mencegah istrinya dengan kembali menutup pintu mobil Freya. "Apa yang kamu lakukan? Kita harus segera ke rumah sakit!" Freya menatap Alex dengan tajam melihat kelakuan suaminya."Kita pergi menggunakan mobilku. Bukankah kita sudah berbaikan? Tenanglah, Sayang! Jangan panik, oke?" ujar Alex sambil menggandeng istrinya menuju mobil Alex. Freya berusaha unt
Read more

39. Tidak Bisa Menolak

"Operasi telah berjalan dengan lancar, kami akan melakukan observasi kemudian memindahkannya ke ruang rawat," ucap dokter memberitahukan keadaan Brian. Alex, Freya, dan Irene tersenyum lega. Setelah menunggu sekitar satu jam, Brian dipindahkan ke kamar rawat inap. "Apakah itu kamu, Irene?" tanya Brian dengan pelan. Bryan terperangah melihat Irene, dia tidak menyangka putrinya akan menjenguknya. Selama ini, Brian selalu menantikan kehadiran Irene. Dia tidak akan lagi mengatur hidup putrinya. Asalkan, Irene berjanji kembali pada keluarganya. "Iya, Ayah! Ini aku, Irene," ucap wanita yang masih terlihat cantik walau sudah memasuki kepala empat. Mata Brian memerah, pria tua itu tidak bisa membendung air matanya. Kerinduan pada putrinya begitu mendalam. Sepuluh tahun sudah Irene meninggalkannya, baru kali ini dia dapat bertemu dengan Irene. "Jangan meninggalkan Ayah lagi, Irene. Ayah takut tidak bisa melihatmu lagi! Maafkan Ayah, aku tidak akan menekanmu untuk menikah dengan pria pili
Read more

40. Tidak Penting

"Bukan dari siapa-siapa." Alex mematikan ponselnya. Pria itu menggandeng Freya menuju mobil untuk mencari makan malam mereka. Hari ini, mereka bahkan melewatkan makan siang karena rasa tenang menunggu operasi Brian."Apa kamu selalu bersikap seperti itu, Al?" tanya Freya pada suaminya.Alex mengeryitkan dahinya, heran dengan pertanyaan Freya. "Siap seperti apa maksudmu?" jawab Alex dengan sebuah pertanyaan."Mematikan ponsel ketika seseorang menghubungimu! Bagaimana bila panggilan itu adalah hal penting? Seharian kemarin kamu tidak menjawab panggilanku, pesanku pun tidak kamu balas!" ucap Freya dengan kesal.Hatinya masih dipenuhi dengan perasaan curiga karena sikap Alex yang tidak dapat dia prediksi. Kelakuan Alex yang seenaknya mematikan ponsel tidak luput dari perhatian Freya. "Apa kita masih harus membahasnya? Kemarin ponselku mati seharian, sehingga aku tidak bisa mengubungimu. Panggilan tadi memang tidak penting untukku, jadi aku tidak mengangkatnya," gumam Alex dengan sedikit
Read more
PREV
123456
...
16
DMCA.com Protection Status