Home / Rumah Tangga / Menemukan Cinta di Saat Koma / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Menemukan Cinta di Saat Koma: Chapter 71 - Chapter 80

111 Chapters

Selamat ulang tahun

Gangsa baru menyadari ternyata dia banyak melupakan cerita dalam hidupnya, bahkan Gangsa merasa cerita hidup nya yang dia lupakan lebih menarik dengan cerita kehidupannya yang dia ingat.Dalam kehidupan yang dia ingat, dia merasa selalu sendirian. Namun di cerita kehidupan yang dia lupakan dia banyak bertemu orang, dan bergaul dengan mereka.Gangsa menatap Najma, sepertinya dia benar-benar harus banyak meluangkan waktu berdua dengan Najma."Maaf, bos. Meeting segera di mulai." Ucap sekertaris nya."Mmmm," balas Gangsa."Ayo, kita pergi ke ruang rapat," Ajak Gangsa pada Najma.Najma mengikuti Gangsa, sampai di ruang rapat kedua nya melihat ruang rapat sudah penuh terisi, hanya tinggal bangku mereka berdua yang kosong.Gangsa langsung memulai rapat itu, sedangkan Najma duduk di sisinya, Najma begitu memperhatikan saat Gangsa bicara, karena hal ini yang paling dia suka dari Gangsa, Gangsa begitu terlihat keren di matanya. Mendengar Gangsa menerangkan sesuatu Najma begitu terpesona, karena
last updateLast Updated : 2024-01-28
Read more

Membelikan Kue yang Baru.

Gangsa menarik Najma masuk ke dalam pelukannya, lalu berbisik "Selamat ulang tahun," dengan lembut.Gangsa menatap Najma dengan penuh kasih sayang, sambil merapihkan rambut Najma yang sedikit menutupi wajahnya. Wajah Najma begitu memerah saat ini, dia malu pada Genta, melihat kemesraan Gangsa padanya."Karena sudah malam, lebih baik kita masuk ke kamar." Ucap Gangsa.Najma menoleh ke arah Genta, mendengar ucapan Gangsa."Gangsa benar, makan lah kue itu di dalam kamar!" Ucap Genta."Tidak! Tidak baik mau tidur. Makan yang manis banyak-banyak," ucap Gangsa."Kita simpan kue ini di kulkas, besok kamu makan lagi." Lanjut Gangsa, sambil mengambil kue itu dari tangan Najma, lalu segera menyimpannya dalam kulkas.Najma menatap ke arah Genta dengan tatapan bersalah dan tidak enak."Sudahlah, yang di katakan Gangsa memang benar, malam-malam begini kamu tidak boleh terlalu banyak makan kue tart," ucap Genta, untuk menghibur Najma."Ayo kita ke kamar!" Ajak Gangsa menarik tangan Najma, meninggal
last updateLast Updated : 2024-01-29
Read more

Genta kecelakaan.

Getaran ini membuat hatinya, terasa hangat. Rasa hangat yang selama ini dia cari. Hangat yang membuat dirinya begitu merasa santai."Malah melamun!" Sentak Najma, mengejutkan Gangsa.bGangsa tersenyum pada Najma, membuat Najma terkejut, untuk pertama kalinya, Gangsa membalasnya dengan senyum."Ayo! Jangan bilang kalau kamu yang takut." Ucap balik Gangsa. Najma melotot mendengar itu, dia kemudian berjalan mendahului Gangsa dan dengan cepat duduk di atas wahana yang kosong mendahului Gangsa, Gangsa senyum kembali melihat tingkah Najma yang seperti anak kecil itu.Najma menahan tawa nya, saat melihat Gangsa sedikit oleng, saat turun dari wahana. Sebenarnya Najma juga merasa sedikit pusing karena wahana yang mereka taiki berputar-putar."kita duduk di sana!" ajak Najma, memapah Gangsa ke arah bangku tersebut."minumlah!" ucap Najma. Mereka beristirahat sampai keadaan membaik, lalu berjalan-jalan lagi.Gangsa dan Najma setengah hari itu, menghabiskan waktu di taman hiburan tersebut. Setelah
last updateLast Updated : 2024-01-30
Read more

Perawat untuk Genta.

Gangsa menatap Najma yang sudah tertidur lelap di atas tempat tidur. Wajah polos Najma begitu membuat hatinya merasa sangat damai. Gangsa menghela nafas, saat ingat mulai besok, Najma akan merawat Genta."Semoga, semua baik-baik saja." Harap Gangsa dalam hatinya.Gangsa tersenyum melihat bibir tipis Najma bergerak-gerak sambil bergumam tidak jelas. Gangsa perlahan menarik Najma masuk ke dalam pelukannya, meletakkan kepala Najma agar bersandar di dadanya.Dengan begini, dia bisa merasakan hembusan nafas hangat Najma di dadanya, membuat hatinya bertambah santai."Selamat malam, mimpi indah sayang." Bisik Gangsa, lalu memejamkan matanya."Tidak! Dia milikku!" Teriak Genta."Jangan konyol kamu, dia istriku!" Bentak Gangsa."Kamu telah merebut nyawa kakakku, sekarang aku ingin Najma!" Balas Genta."Tidak! Itu dua hal yang berbeda! Aku tidak sengaja melakukan itu." Protes Gangsa."Aku tidak mau tahu, serahkan Najma atau aku serahkan kamu ke polisi!" "Tidak!" Teriak Gangsa.Najma terbangun
last updateLast Updated : 2024-01-31
Read more

Bisikan Aneh.

Genta benar-benar tidak menyangka, Saras akan menerobos masuk ke dalam kamar mandinya."Apa yang kamu lakukan bodoh!" Teriak Genta lagi saat melihat Saras tetap berada di tempatnya.Saras seperti tidak memperdulikan teriak Genta barusan, bahkan tidak terlihat ekspresi takut atau terkejut melihat keadaan Genta yang polos saat ini."Tuan terlalu lama di kamar mandi!" Ucap Saras."Itu urusanku mau lama atau tidak,""Bahaya bagi tuan, yang sedang terluka seperti itu," lanjut Saras."Ambilkan aku handuk!" Pinta Genta akhirnya, dia jadi merasa canggung sendiri polos di depan seorang wanita, yang notabene seorang perawat.Saras segera mengambil handuk yang di minta Genta, lalu membantu Genta keluar dari kamar mandi."Ambilkan aku baju, cepat!" Sentak Genta kesal.Saras mengabaikan kekesalan Genta padanya, dengan berjalan ke arah lemari pakaian Genta."Mau pakai kaos atau kemeja?""Kaos saja, itu yang warna biru!" Tunjuk Genta.Saras pun membantu Genta memakai baju dan celananya. "Apa mau ma
last updateLast Updated : 2024-02-02
Read more

Mencari Najma

Ada perasaan takut yang amat sangat di dalam hati Gangsa, karena tidak mengetahui keberadaan Najma saat ini, sesaat Gangsa terdiam, ia ingat perasaan putus asa seperti ini pernah dia rasakan. Tapi di mana, kapan dan kenapa, dia lupa. Gangsa pun ingat dia pernah berjanji tidak akan membiarkan Najma pergi sendirian lagi, tanpa dirinya.Gangsa mengacak-acak rambutnya, kepala nya terasa sangat pusing saat ingatan-ingatan tidak jelas ini bermunculan di otaknya. Tidak, Najma pasti baik-baik saja, batin Gangsa."Ya Tuhan! Di mana dia!" Teriak Gangsa di dalam mobilnya. Gangsa melihat handphonenya menyala, dia langsung melihat handphonenya, berdoa agar Najma yang meneleponnya. Dan benar saja yang meneleponnya saat ini adalah Najma."Halo," ucap Gangsa cepat, ketika nama Najma yang tertera di teleponnya.Namun tidak ada jawaban dari balik telepon, membuat Gangsa merasa aneh. Najma menelepon namun dia tidak bicara, rasanya kan jadi aneh."Halo, Najma!" Teriak Gangsa sekali lagi. Sekali lagi tida
last updateLast Updated : 2024-02-03
Read more

Rahasia

Gangsa terdiam, begitu bayangan itu pergi, dia menatap Najma dengan penuh rasa tidak percaya, bagaimana mungkin Najma bisa tenang berpisah dengannya setelah mereka berhubungan suami dan istri."Katakan padaku, aku tahu kita menikah untuk membuatku sadar, selain menikah kurasa ada syarat lain, untuk membuatku sadar, iya kan?" Tanya Gangsa.Najma yang sedang berkonsentrasi bekerja, seketika berhenti. Namun kemudian meneruskan pekerjaannya tanpa menjawab pertanyaan Gangsa tadi."Kamu tidak menjawab, berarti iya kan? Apa syarat nya?" Lanjut Gangsa.Najma mempercepat gerakan tangannya di atas laptop, berpura-pura tidak mendengar ucapan Gangsa barusan."katakan padaku!" ucap Gangsa."Tidak! Aku tidak boleh menjawab pertanyaan Gangsa itu, aku tidak ingin dia tetap bersama dengan ku, hanya karena hutang budi padanya." Pikir Najma, sambil terus pura-pura tidak mendengar karena berkonsentrasi pada pekerjaan.Gangsa merasa heran kenapa Najma tidak mau menjawab pertanyaan nya. "Aku mau turun s
last updateLast Updated : 2024-02-05
Read more

Saras

Saras berdiri di depan cermin yang ada di lemari, dia menyentuh bibirnya yang tadi di cium oleh Genta. Rasa nya sudah lama sekali dia tidak merasakan ciuman dari seorang pria pada bibir, setelah bercerai.Saras ingat bagaimana Bram mantan suaminya, sering menciumnya di awal-awal pernikahan. Namun setelah setahun pernikahan, hanya karena dirinya tidak kunjung hamil, Bram berubah dan akhirnya menceraikan nya, lalu menikahi wanita lain. Saras mengusap air matanya yang menggenang di sudut matanya, rasanya peristiwa menyakitkan itu belum lama terjadi padahal hal itu sudah lima tahun lamanya berlalu.Saras setelah merapihkan baju nya ke dalam lemari, keluar dan masuk lagi ke dalam kamar Genta, yang ternyata sudah selesai sarapan.Tanpa berkata apapun Saras segera mengambil bekas sarapan Genta, dan membawanya keluar."Ada apa dengannya?" Batin Genta bertanya dalam hati, melihat ada raut sedih di mata Saras."Apa dia menangis karena tahu dia akan di pecat besok!" Ucap Genta, sambil tersenyu
last updateLast Updated : 2024-02-06
Read more

Ingatan yang pulih

Gangsa membanting pintu kamar Genta dengan kuat. Bagiamana mungkin dia bisa membiarkan Najma merawat Genta, padahal dia tahu Genta itu menyukai Najma, walaupun Genta adiknya apalagi dia ingat Genta menyimpan dendam padanya"Dia itu memang bodoh! Tidak tahu jika orang sedang bersandiwara di depan matanya." Umpat Gangsa lagi.Gangsa berjalan menuju mobil dan keluar dari rumah itu, dia merasa sangat pusing memikirkan hal ini.Di lain pihak dia memang tidak bisa mengabaikan Genta yang butuh seorang perawat untuk merawatnya, tapi dia juga tidak mau Najma yang merawat Genta, lagi pula dia yakin ada maksud tertentu yang Genta sembunyikan meminta hanya Najma yang menjadi perawatnya.Jika saja kedua orang tuanya kemarin tidak pergi, mungkin ibu bisa menggantikan Najma merawat Genta.Gangsa melarikan mobilnya ke arah sebuah cafe yang biasa dia datangi jika butuh minuman pahit yang dapat menyegarkan otaknya.Gangsa duduk di tempat biasanya dia duduk di tempat itu. Gangsa mengeluarkan sebatang
last updateLast Updated : 2024-02-06
Read more

Kebohongan Fanny

Gangsa menjadi tahu siapa yang mulutnya banyak berbohong di dalam masalah ini, karena dia sekarang sudah mengetahui semuanya.Fanny menatap Gangsa "Percayalah padaku!" Ucap Fanny."Bagaimana?" Tanya Gangsa memancing Fanny."Buktinya dia mengatakan itu semua padamu." Jawab Fanny."Kata siapa?" Tanya Gangsa lagi."Tadi kamu yang mengatakannya," jawab Fanny bingung."Tapi aku tidak mengatakan jika Najma yang mengatakan hal itu," ucap Gangsa."Apa maksud kamu?" Tanya Fanny tidak mengerti."Najma tidak pernah cerita apapun padaku, semua yang aku katakan karena aku tahu sendiri," lanjut Gangsa.Fanny makin tidak mengerti dengan ucapan Gangsa saat ini, dia menatap Gangsa dengan wajah bingungnya."Tidak! Aku benar-benar tidak mengerti maksud kamu! Jika bukan dari Najma lalu dari siapa?" Tanya Fanny."Tadi kan, aku sudah bilang saat itu aku tidak benar-benar koma," ucap Gangsa."Apa maksud kamu?""Jiwaku melayang dan hidup melihat semua yang ada di sekitarku, namun manusia lain tidak melihatk
last updateLast Updated : 2024-02-06
Read more
PREV
1
...
678910
...
12
DMCA.com Protection Status