Malam itu, Felix berdiri sendirian di balkon, memandangi langit yang dipenuhi gemerlap bintang. Pikirannya melayang jauh, terbawa oleh keheningan malam. Tiba-tiba, pintu kamarnya terbuka dan Salma masuk dengan langkah lembut. Felix merasa kesal karena mereka tidak tidur dalam satu kamar. Pernikahan mereka hanya didasari oleh kewajiban, tanpa benih-benih cinta yang tumbuh di antara mereka. Felix melarang Salma masuk ke kamarnya, namun kali ini dia tidak bisa menghindar."Dengar, Salma," ucap Felix dengan nada tajam. "Aku sudah jelas-jelas melarangmu masuk ke kamarku. Kita tidak memiliki ikatan cinta, dan aku tidak ingin kita berpura-pura sebaliknya."Salma menatap Felix dengan penuh perhatian, lalu dengan lembut dia berkata, "Felix, aku hanya ingin bicara tentang makan siang besok. Aku sudah mengundang Bella untuk datang. Aku berharap kita bisa menghabiskan waktu bersama sebagai keluarga, meskipun tidak ada cinta di antara kita."Mendengar itu, Felix merasa curiga. Ada sesuatu yang ti
Baca selengkapnya