Share

Racun

Author: Tinta Hitam
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

"Tidak." sanggah Bella sambil membuang pandangannya.

Salma menatap sinis ke arah Bella, merasakan kepuasan melihat wajah Bella yang tegang karena kedatangannya. Dalam hati, Salma merutuk dengan penuh kebencian karena Bella telah merebut Felix darinya.

Salma menghampiri Bella dan duduk di sampingnya dengan membawa sepiring makanan. Dia dengan lembut menyerahkan makanan itu kepadanya.

"Bella, aku membawa makanan untukmu. Coba makanlah, ini spesial aku buat untukmu."

Bella menatap makanan dengan rasa ragu yang terpancar jelas di wajahnya. Dia masih terjebak dalam ketakutan bahwa Salma, istri pertama Felix, akan melakukan sesuatu yang jahat padanya. Bella belum sepenuhnya yakin bahwa Salma telah berubah dan menerima kehadirannya sebagai madu.

"Terima kasih, Mba Salma. Tapi, aku ... aku tidak yakin apakah aku bisa memakannya."

"Bella, aku mengerti perasaanmu. Aku tahu bahwa masa lalu yang kita miliki tidak mudah untuk dilupakan. Tapi, percayalah padaku, aku telah berubah. Aku ingin memper
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Terpaksa Menjadi Sugar Babby   Mendadak Sakit Perut

    Felix duduk sendirian di ruang tamu, merasa hampa dan sepi. Meskipun hanya satu hari tidak bertemu, dia merasa kekosongan yang tak terduga. Pikirannya terus melayang pada Bella, wanita yang telah menjadi istri keduanya.Tidak bisa menahan kerinduan yang melanda, Felix memutuskan untuk menghubungi Bella melalui video call. Dia mengambil ponselnya dan menekan nomor Bella dengan hati yang berdebar. Setelah beberapa detik, wajah Bella muncul di layar ponsel, memancarkan senyum hangat yang membuat hati Felix meleleh."Malam, sayang," sapanya dengan suara lembut. "Aku merindukanmu."Bella terlihat terkejut mendengar kata-kata Felix. Namun, senyumnya tidak hilang dari wajahnya. "Aku juga merindukanmu, Mas," balasnya dengan lembut.Mereka berdua berbicara dengan penuh kehangatan dan keintiman melalui video call. Felix bercerita tentang hari-harinya, tentang segala hal yang dia lakukan dan tempat-tempat yang dia kunjungi. Bella mendengarkan dengan penuh perhatian, tersenyum saat Felix bercand

  • Terpaksa Menjadi Sugar Babby   Hati-Hati

    Bella duduk sendirian di ruang tamu, merasakan kelegaan yang mengalir dalam dirinya. Sudah dua hari sejak Felix pergi keluar kota, dan Bella merasa sedikit bebas dari tekanan yang selalu ada saat Felix berada di dekatnya. Dia tidak perlu lagi melayani nafsu Felix di ranjang setiap hari, yang membuatnya merasa seperti objek seksual yang tidak memiliki kendali atas tubuhnya sendiri."Akhirnya, aku bisa bernafas dengan lega. Selama dua hari ini, aku merasa seperti beban yang selalu ada di pundakku telah hilang," gumam Bella sambil menghela nafas.Bella merenung tentang hubungannya dengan Felix. Awalnya, dia terpesona oleh pesona dan perhatian Felix. Dia merasa seperti dia adalah satu-satunya wanita di dunia ini yang bisa membuat Felix begitu tergila-gila padanya. Namun, seiring berjalannya waktu, Bella mulai menyadari bahwa hubungan mereka tidak sehat. Felix terlalu dominan dan posesif, menganggap Bella sebagai miliknya sepenuhnya."Hubungan kami tidak sehat. Felix terlalu dominan dan

  • Terpaksa Menjadi Sugar Babby   Felix Tak Setuju

    Bella tiba di apartemennya setelah dia bertemu Sarah. Saat dia membuka pintu, dia kaget dengan kehadiran Salma yang sedang duduk dengan anggun di sofa ruang tamu. Jantung Bella seketika berdebar kencang, menunjukkan bahwa dia harus waspada terhadap kehadiran Salma, istri Felix yang penuh dengan intrik dan kebencian.Salma memandang sinis ke arah Bella, lalu dia berdiri dan mendekati Bella dengan tatapan benci yang memancarkan ancaman. Bella merasa ketakutan, namun dia berusaha mempertahankan ketenangannya."Bella, aku punya sesuatu yang ingin kukatakan padamu." ucap Salma dengan suara yang terdengar tajam.Bella menggigit bibirnya, mencoba untuk tetap tenang. "Apa itu, Mba Salma?""Besok siang, keluarga Felix akan datang dari Amerika. Mereka mengundangmu untuk makan siang di restoran."Bella merasa terkejut dengan undangan tersebut. Dia tidak mengharapkan bahwa keluarga Felix akan datang begitu cepat setelah pernikahannya dengan Felix. Namun, dia juga merasa curiga dengan niat sebena

  • Terpaksa Menjadi Sugar Babby   Acara Makan Siang

    Malam itu, Felix berdiri sendirian di balkon, memandangi langit yang dipenuhi gemerlap bintang. Pikirannya melayang jauh, terbawa oleh keheningan malam. Tiba-tiba, pintu kamarnya terbuka dan Salma masuk dengan langkah lembut. Felix merasa kesal karena mereka tidak tidur dalam satu kamar. Pernikahan mereka hanya didasari oleh kewajiban, tanpa benih-benih cinta yang tumbuh di antara mereka. Felix melarang Salma masuk ke kamarnya, namun kali ini dia tidak bisa menghindar."Dengar, Salma," ucap Felix dengan nada tajam. "Aku sudah jelas-jelas melarangmu masuk ke kamarku. Kita tidak memiliki ikatan cinta, dan aku tidak ingin kita berpura-pura sebaliknya."Salma menatap Felix dengan penuh perhatian, lalu dengan lembut dia berkata, "Felix, aku hanya ingin bicara tentang makan siang besok. Aku sudah mengundang Bella untuk datang. Aku berharap kita bisa menghabiskan waktu bersama sebagai keluarga, meskipun tidak ada cinta di antara kita."Mendengar itu, Felix merasa curiga. Ada sesuatu yang ti

  • Terpaksa Menjadi Sugar Babby   Mempermalukan

    Bella dengan langkah ragu-ragu mendekati meja di mana Felix, Salma, dan kedua orang tua Felix sedang duduk. Hatinya berdebar kencang, tidak yakin apa yang akan terjadi selanjutnya. Salma dengan senyum ramah memperkenalkan Bella kepada kedua orang tuanya."Ma, Pa, ini Bella, temanku dan juga Felix." ucap Salma sambil tersenyum.Bella merasa tegang saat melihat kedua orang tua Felix menoleh ke arahnya. Ia mencoba tersenyum dengan sebaik-baiknya, berharap dapat membuat kesan yang baik."Senang bertemu Anda, Pak dan Ibu." ujar Bella dengan sedikit gemetar.Tatapan Bella kemudian tak sengaja bertemu dengan tatapan Felix. Namun, Felix hanya terdiam, wajahnya penuh kebingungan. Bella merasa hatinya teriris melihat reaksi Felix yang tidak memberikan respons apa pun.'Apa yang terjadi? Mengapa Felix diam saja?' batin Bella dalam hati.Bella mencoba mengabaikan kebingungan itu dan berusaha menjaga keberanian. Ia berharap Felix akan memberikan tanggapannya nanti, setelah pertemuan ini berakhir.

  • Terpaksa Menjadi Sugar Babby   Tidak Sesuai Harapan

    "Apa Salma?" desak Mama Sally tak sabar.Salma menyeringai dalam hati. Dia berpura pura sebagai wanita dan istri tertindas. "Sebenarnya Bella itu bekerja di sebuah bar sebagai pelacur," ungkap Salma.Salma merasa tegang saat mengungkapkan kebenaran kepada kedua orang tua Felix. Dia tahu bahwa apa yang akan dia katakan akan mengubah segalanya. Dalam suasana yang hening, Salma dengan hati-hati mengungkapkan bahwa Bella, istri kedua Felix, sebenarnya bekerja di sebuah bar sebagai pelacur.Mama Sally, mamanya Felix, terkejut mendengar kabar tersebut. Matanya membesar dan bibirnya terbuka lebar. Dia tidak bisa mempercayai apa yang baru saja dia dengar. Mama Sally merasa seperti dunianya runtuh. Dia tidak pernah membayangkan bahwa menantunya yang cantik dan anggun seperti Bella akan terlibat dalam pekerjaan semacam itu.Mama Sally sangat terkejut. Apa! Apakah ini benar, Felix?" Dia menatap Felix dan Bella bergantian dengan tajam. Sementara Bella hanya bisa diam tak berkutik dengan wajah men

  • Terpaksa Menjadi Sugar Babby   Sebuah Alasan

    Salma merasa bingung dan terkejut dengan reaksi mama Sally dan papa Johnson terhadap Bella sebagai istri kedua Felix. Dia berpikir bahwa mereka akan marah dan menghina Bella, tapi ternyata tidak."Mama, papa, kenapa kalian menerima Bella sebagai istri kedua Felix? Aku pikir kalian akan marah dan menghina dia?" tanya Salma dengan raut wajah bingung.Mama Sally tersenyum pahit. "Salma, ada banyak hal yang kalian tidak tahu. Kami sudah mengetahui semuanya."Salma amat sangat terkejut. "Semuanya? Apa maksud mama?""Ya, Salma. Papa sudah mengetahui tentang perselingkuhan Felix dan Bella sejak awal. Papa juga mengetahui bahwa Bella hamil dan akhirnya Felix memutuskan untuk menikahinya,"!ujar papa Johnson dengan raut wajah serius.Salma terkejut dan heran. "Papa, bagaimana bisa papa tahu semuanya?" bingung Salma yang belum mengerti situasi.Papa Johnson menghela nafas pelan, lalu menatap Salma dengan lekat. "Papa memiliki anak buah yang papa tugaskan untuk mengintai setiap gerak-gerik Felix.

  • Terpaksa Menjadi Sugar Babby   Keputusan Mama Sally

    Felix tersenyum dingin saat menatap Salma melalui pantulan cermin toilet di restoran. Dalam hatinya, Felix tidak pernah mencintai Salma. Dia melipat tangannya di depan dada dengan senyuman sinis yang terpancar dari wajahnya. Felix tidak bisa menahan diri untuk tidak mengolok-olok Salma jika rencananya untuk mempermalukan Bella, istri keduanya, di hadapan orang tua Felix tak berhasil.Salma, yang menyadari tatapan dingin Felix, merasa tegang dan gelisah. Dia berusaha untuk tetap tenang dan menghadapi situasi ini dengan kepala tegak. Salma ingin membuktikan pada Felix dan juga pada dirinya sendiri bahwa dia bisa menjadi istri yang baik dan menghormati pernikahan mereka.Felix akhirnya mengalihkan pandangannya dari pantulan cermin dan menghadap langsung ke arah Salma. "Kamu pikir rencanamu akan berhasil, Salma? Kamu meremehkan kekuatan cinta kami, tapi kamu salah besar," ucap Felix dengan nada merendahkan.Salma menahan napas dan menatap Felix dengan penuh tekad. "Felix, aku tidak ingi

Latest chapter

  • Terpaksa Menjadi Sugar Babby   Mencoba Bunuh Diri

    Felix berjalan menuju pintu kamarnya yang sedang digedor dengan keras. Saat pintu itu terbuka, dia melihat Mama Selly, ibunya, berdiri di depan pintu dengan wajah pucat dan penuh kepanikan."Mas Felix, ada apa? Kenapa Mama Sally menggedor pintu dengan begitu keras?" tanya Bella yang berada di sampingnya, raut wajahnya penuh kekhawatiran.Felix menghela nafas dalam-dalam, merasakan kegelisahan yang sama. "Mama, ada apa? Kenapa wajahmu tampak begitu panik?" tanya Felix, mencoba menenangkan ibunya.Mama Sally menarik nafas dalam-dalam, mencoba mengumpulkan keberaniannya untuk memberitahu mereka berita yang sangat mengejutkan. "Felix, Bella, beberapa menit yang lalu, pihak rumah sakit jiwa menelpon mama. Mereka mengatakan bahwa Salma mencoba untuk ... melakukan tindakan bunuh diri."Kata-kata itu jatuh seperti bom, membuat Felix dan Bella terdiam dalam kejutan. Bella merasa tubuhnya gemetar dan dia memegang lengan Felix dengan kuat, mencoba mencari dukungan."Mas Felix, apa ... apa ini be

  • Terpaksa Menjadi Sugar Babby   Menolak

    Malam itu, setelah Bella selesai menyusui Galang, bayinya, dia berdiri di balkon kamar sambil menatap kegelapan malam. Pikirannya penuh dengan kekhawatiran dan rasa bersalah terhadap Salma, istri pertama Felix yang saat ini sedang berada di rumah sakit jiwa.Tiba-tiba, Felix memeluknya dari belakang, kepalanya bersandar di bahu Bella. "Apa yang sedang kamu pikirkan, Bella?" tanya Felix dengan suara lembut.Bella merasa air matanya menggenang. "Aku ... aku merasa bersalah, Mas Felix," jawab Bella dengan suara yang bergetar. "Aku merasa sedih melihat kondisi Mba Salma. Dia masih menyimpan kebencian yang begitu dalam terhadapku, dan aku merasa bahwa semua ini adalah salahku."Felix merasa hatinya bergetar mendengar pengakuan Bella. Dia mempererat pelukannya dan mencoba menenangkan Bella. "Bella, kamu tidak perlu merasa bersalah. Kondisi Salma bukan salahmu. Dia memiliki masalahnya sendiri yang harus dia hadapi. Kita semua memiliki beban dan tantangan dalam hidup kita, dan Salma juga demi

  • Terpaksa Menjadi Sugar Babby   Menjenguk Salma

    Pagi itu, Bella dan Felix melangkah keluar dari pintu rumah mereka dengan hati yang berdebar-debar. Mereka tahu bahwa hari ini adalah hari yang penting, mereka akan pergi ke rumah sakit jiwa untuk menemui Salma.Sementara Galang, sang anak kecil yang penuh keceriaan, mereka titipkan kepada mama Sally, yang dengan setia menjaga dan merawatnya.Mama Sally menatap Bella dengan cemas, mencoba mencari kepastian dalam matanya. "Apakah kamu yakin akan pergi ke rumah sakit jiwa, Bella? Kamu tahu betapa sulitnya melihat Salma dalam kondisi seperti ini," ucapnya dengan suara yang penuh kekhawatiran.Bella mengangguk mantap, walaupun di dalam hatinya ada keraguan yang menghantui. Dia ingin melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana keadaan Salma. Bella merasa bahwa hanya dengan melihatnya secara langsung, dia bisa merasakan apa yang Salma alami dan memberikan dukungan yang lebih dalam."Felix dan aku perlu melihatnya sendiri, Mama Sally. Kami ingin memberikan dukungan sebanyak mungkin untuk

  • Terpaksa Menjadi Sugar Babby   Butuh Waktu

    "Iya, kamu benar, Nak. Papa memang mengetahui segalanya."Tuan Johnson duduk dengan tenang di sofa kulit berwarna gelap, lampu ruangan menerangi wajahnya yang berkerut, menunjukkan tanda-tanda usia dan kebijaksanaan. Dia mengambil napas dalam-dalam, menatap Felix yang tampak pucat dan terkejut."Felix," kata Tuan Johnson dengan suara yang lembut namun penuh otoritas. "Aku tahu ini mungkin sulit untukmu menerima kenyataan ini. Tapi aku melakukan ini demi Bella, demi kalian berdua."Felix merasa seperti ditampar oleh kata-kata ayahnya. Dia merasa seolah-olah tanah di bawahnya runtuh. "Kenapa, Pah?" Felix bertanya, suaranya bergetar. "Kenapa kau tidak memberitahuku?"Tuan Johnson menatap Felix, matanya penuh penyesalan. "Karena aku tahu betapa kerasnya kau mencintai Bella, Felix. Aku tahu betapa hancurnya hatimu saat dia pergi. Aku hanya ingin melindungi kalian. Terlebih, Bella masih belum siap bertemu denganmu."Felix merasa kepalanya berputar. Dia menatap ayahnya, mencoba mencerna seti

  • Terpaksa Menjadi Sugar Babby   Kalian Membohongiku

    Felix melepaskan pelukannya dan menatap Bella dengan tatapan penuh cinta. "Bella, aku sangat merindukanmu. Aku bahagia kamu kembali. Aku mencintaimu," ucap Felix dengan suara bergetar. "Kemana kamu selama ini, sayang? Kenapa kau pergi meninggalkanku?"Bella menatap Felix dengan ekspresi yang sulit dibaca. Dia tampaknya masih belum yakin dengan apa yang harus dia lakukan. Namun, Felix tahu bahwa dia harus bersabar. Dia harus memberi Bella waktu untuk memahami dan menerima kenyataan bahwa mereka berdua kembali bersama."Sayang aku khawatir dengan keadaanmu dan ..." Ucapan Felix terhenti saat melihat perut Bella yang sudah kempes.Felix menatap Bella dengan penuh kasih saat matanya terfokus pada perut Bella yang sudah tidak buncit lagi. Dia tidak bisa menahan kebahagiaannya dan akhirnya bertanya apakah Bella telah melahirkan anak mereka. "Apa kamu sudah melahirkan, sayang?" Bella hanya bisa mengangguk tanpa bisa mengeluarkan sepatah kata pun.Melihat reaksi Bella, Felix merasa hatinya b

  • Terpaksa Menjadi Sugar Babby   Kamu Kembali

    Felix melangkah masuk ke halaman rumahnya, hatinya dipenuhi rasa heran. Suasana rumah yang biasanya tenang dan damai kini berubah menjadi ramai, penuh dengan suara tawa dan percakapan yang riuh. Dia merasa ada yang berbeda, sesuatu yang tidak biasa. Kemudian, ia teringat bahwa hari ini ada tamu spesial yang akan datang, namun ia lupa siapa tamu tersebut.Saat pintu rumah dibuka, aroma masakan yang lezat langsung menyapa indra penciumannya. Di tengah kebingungan dan rasa penasaran, mama Selly, ibu dari sahabatnya, langsung menghampirinya."Mama, ada apa ini? Kenapa rumah ini begitu ramai?" tanya Felix dengan wajah bingung."Felix, kamu lupa ya? Hari ini ada tamu spesial yang datang. Kamu segera mandi dan ganti baju ya, tamu kita sedang menunggu di meja makan," jawab Mama Sally dengan senyum ramah."Tamu spesial? Siapa itu, Mama?" tanya Felix penasaran."Itu nanti kamu tahu sendiri setelah mandi dan berganti baju. Sekarang, cepatlah mandi dan berganti baju. Jangan sampai tamu kita menu

  • Terpaksa Menjadi Sugar Babby   Tamu Spesial

    Sudah dua hari Felix tinggal di rumah, dan selama dua hari itu orang tuanya belum pulang dan tidak bisa dihubungi. Felix merasa cemas dan khawatir tentang keberadaan orang tuanya. Namun, pada saat yang sama, Betrand, asisten Felix, menelepon dan memberitahu bahwa mereka akan ada meeting dalam satu jam."Iya, aku akan segera turun ke bawah," jawab Felix dengan datar pada Betrand di seberang telepon.Dengan perasaan terpaksa, Felix turun ke lantai bawah di mana Betrand sedang menunggunya. Saat melangkah ke bawah tangga, Felix melihat semua pelayan sedang sibuk menghias sebuah kamar di lantai satu. Felix merasa bingung dan penasaran tentang apa yang sedang terjadi. Tanpa pikir panjang, Felix mendekati salah satu pelayan dan bertanya, "Maaf, apa yang sedang terjadi di sini? Mengapa semua pelayan sedang sibuk menghias kamar ini?"Pelayan itu menoleh ke arah Felix dan menjawab dengan sopan, "Tuan Felix, ada tamu spesial yang akan menginap dan tinggal di rumah ini atas perintah dari Tuan J

  • Terpaksa Menjadi Sugar Babby   Aneh

    "Namanya adalah, Galang Perdana Harrison," jawab Bella sambil mengusap pipi bayinya dengan lembut.Mama Sally tersenyum lebar, matanya berbinar-binar melihat cucu pertamanya yang baru saja diberi nama. Dia mengulurkan tangannya dengan penuh kelembutan, mengelus pipi Galang dengan lembut. "Galang Perdana Harrison, nama yang begitu indah. Aku yakin kamu akan tumbuh menjadi anak yang hebat dan penuh keberanian, seperti namamu."Tuan Johnson mengangguk setuju, senyumnya tak bisa disembunyikan. Dia merasa bangga melihat Bella mengambil keputusan yang tepat untuk memberi nama kepada bayi mereka. "Galang, nama yang kuat dan memiliki makna yang mendalam. Kamu akan menjadi anak yang berani dan selalu berusaha mencapai tujuanmu, seperti namamu yang mengandung arti 'berani'."Bella melihat kedua orang yang begitu ia cintai dengan tatapan penuh kebahagiaan. Dia merasa lega karena mereka menerima nama yang dia pilih untuk bayi mereka. "Terima kasih, Mama Sally, Papa Johnson. Saya senang bahwa kali

  • Terpaksa Menjadi Sugar Babby   Demi Anak

    Bella terdiam sejenak. "Aku tidak tahu Mah, apakah aku harus kembali kepada Max Felix atau tidak," jawab Bella dengan lirih.Mama Sally mendekati Bella dengan penuh kelembutan. "Sayangku, mama mengerti betapa sulitnya situasi yang kamu hadapi. Kamu sudah melalui banyak penderitaan dan trauma, dan mama tidak bisa membayangkan betapa beratnya bagi kamu untuk kembali kepada Felix. Tapi apapun keputusanmu, kami di sini untuk mendukungmu."Bella menangis, membiarkan air mata mengalir bebas di pipinya. "Mama Sally, aku takut. Aku takut Felix akan marah dan mengancam keselamatanku dan bayi ini. Aku takut dia akan mengambil bayiku dariku. Terlebih, aku takut pada mba Salma."Mama Sally menggenggam tangan Bella dengan erat. "Bella, kamu tidak sendiri dalam menghadapi semua ini. Kami akan melindungi kamu dan bayi ini. Jika kamu memilih untuk pergi kembali kepada Felix, kami akan mengambil langkah-langkah untuk memastikan keamananmu. Tapi jika kamu memutuskan untuk tidak kembali, kami akan mendu

DMCA.com Protection Status