Home / Romansa / Terpaksa Menjadi Sugar Babby / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Terpaksa Menjadi Sugar Babby: Chapter 91 - Chapter 100

116 Chapters

Jadi Budak

Uwa Dono dan juga Teddy sedang berbicara serius, entah apa yang mereka bicarakan. Namun, melihat mimik wajah Uwa Dono yang kaget, seperti baru saja mendapatkan kabar mengejutkan."Apa kau, serius?" tanya Uwa Dono dengan tegas."Iya, Wa. Makanya aku titip dia ya. Kasihan Bella juga lagi hamil. Aku pamit pulang dulu." Andre mencium tangan uwa Dono dan berlalu pergi, namun sebelum pergi, Teddy melirik ke arah kontrakan Bella...Bella bangun dengan wajah yang segar di pagi yang cerah. Dia merasa semangat dan penuh harap-harap cemas dengan kehidupan barunya di kota B. Dengan hati yang berdebar, Bella menatap ke luar jendela dan melihat orang-orang sibuk dengan aktifitasnya.Dia menarik nafas dalam-dalam, mencoba menenangkan diri, lalu bergumam pada dirinya sendiri, "Hari ini adalah awal dari petualangan baru dalam hidupku. Bersama calon bayiku, aku akan menjalani hari-hari yang penuh kebahagiaan dan tantangan di kota ini."Bella merasa terharu dengan keajaiban kehidupan yang sedang tumbu
Read more

Hanya Memanfaatkan!

Salma terlihat sangat kaget namun bahagia saat melihat Irfan, pacarnya, datang menjenguknya di kantor polisi. "Sayang, akhirnya kamu datang juga!" seru Salma bahagia.Hatinya berbunga-bunga melihat sosok yang sangat ia cintai hadir di sana. Salma tidak bisa menahan kegembiraannya dan langsung menghambur memeluk tubuh Irfan dengan erat, karena sangat bahagia melihatnya di saat-saat sulit ini."Aku sangat merindukanmu, sayang. Kenapa kau tak pernah menjenguk aku disini," manja Salma dengan wajah cemberut.Namun, di luar dugaan, Irfan malah melepaskan pelukan Salma, membuat alis Salma mengeryit heran. Sesuatu yang tidak biasa terjadi, karena biasanya Irfan tak pernah begitu. Salma merasa ada yang tidak beres dan bertanya dengan cemas."Kenapa kamu melepaskan pelukanku, Irfan? Apa yang terjadi?" tanya Salma dengan tatapan heran.'Aku datang ke sini hanya untuk mengatakan bahwa hubungan kita sudah berakhir, Salma." Irfan menjawab dengan nada yang terdengar dingin dan tak terduga. Dia men
Read more

Kabar Terbaru

Satu bulan telah berlalu sejak kepergian Bella dari rumah Felix. Hari-hari Felix terasa hambar dan kehilangan. Senyuman kebahagiaan telah menghilang, digantikan oleh wajah dingin dan datar yang dia tunjukkan setiap hari. Mama Sally, ibu Felix, merasa sedih melihat perubahan ini dalam putranya.Felix, Mama Sally, Tuan Johnson, dan Putri duduk bersama di meja makan. Suasana terasa hening dan tegang. Putri, bertanya kepada ayahnya tentang keberadaan Bella. "Papa, di mana Mama Bella? Mengapa dia belum pulang?"Namun, Felix hanya menggeleng lemah, mengatakan bahwa dia belum menemukan Bella hingga saat ini. Jawaban itu membuat Putri sangat sedih, terutama karena Bella tidak memberikan pamitan padanya sebelum pergi."Maafkan papa, Nak. Papa belum menemukan keberadaan mama Bella, sayang. Papa tidak tahu di mana dia berada," jawab Felix dengan wajah sendunya.Kabar bahwa Bella belum ditemukan membuat Putri semakin sedih. Dia merindukan ibunya dan merasa kehilangan tanpanya. Putri merasa sedih
Read more

Keceplosan

"Kabar apa?" Felix rasanya sudah tak sabar.Betrand kemudian mengungkapkan kepada Felix bahwa anak buahnya baru saja memberikan kabar terbaru. "Pak Felix, anak buah saya memberikan kabar terbaru. Setelah kami memeriksa rekaman CCTV dan melacak taksi yang dinaiki Nona Bella satu bulan yang lalu, kami menemukan bahwa dia menuju ke sebuah terminal." tutur Betrand dengan wajah serius.Kabar tersebut membuat Felix terkejut. Dia tidak menyangka bahwa Bella akan pergi ke sebuah terminal. Pikirannya langsung melayang ke berbagai kemungkinan dan alasan di balik keputusan Bella untuk pergi ke sana.Terminal? Mengapa Bella pergi ke sana? Apa yang bisa dia lakukan di sana? Jangan jangan, dia pindah ke kota lain?" tebak Felix, "Pantas aku tak bisa menemukannya. Cepat! Cari tahu kemana dia pergi!" titah Felix dengan rasa tak sabar."Kami masih belum tahu dengan pasti alasan di balik kepergian Nona Bella ke terminal. Namun, kami akan terus melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mencari tahu lebi
Read more

Selalu Menjauh

Sesampainya di pasar, Bella turun dari motor Teddy dengan hati yang penasaran. Meskipun Bella sudah turun, dia masih tertarik dengan ucapan Teddy sebelumnya. "Teddy, tadi kamu bilang akan terkena masalah jika aku terluka. Apa maksudmu?" selidik Bella.Teddy mencoba untuk bersikap tenang, tetapi sebenarnya dia sangat tegang dan gugup dengan pertanyaan Bella. Dia tahu bahwa menjelaskan situasi yang sebenarnya bisa menjadi rumit dan berpotensi menimbulkan masalah lebih lanjut."Eh, tidak apa-apa, Bella. Jangan terlalu khawatir. Itu hanya maksudku bahwa, kamu tahu, dalam keadaan hamil seperti sekarang, jika kamu terluka, pasti semua orang akan menyalahkanku," jawab Teddy sambil tersenyum tipis.Mendengar jawaban Teddy, Bella mengangguk setuju. Dia menyadari bahwa dalam situasi seperti ini, banyak orang akan menyalahkan Teddy jika terjadi sesuatu pada dirinya. Bella merasa perlu menjaga dirinya sendiri dan tidak menimbulkan masalah bagi Teddy."Aku mengerti, Teddy. Aku harus berhati-hati
Read more

Mampus!

Hari berlalu begitu cepat, kini kandungan Bella sudah menginjak bulan ke 7, namun wanita itu masih saja berjualan, sebab Bella harus mengumpulkan biaya untuk lahiran anaknya serta biaya sampai Bella belum berjualan kembali."Alhamdulillah, habis juga," kata Bella sambil mengusap perutnya. Namun, saat Bella sedang membereskan dagangannya, tiba tiba Teddy datang dan membantu dirinya. "Aku bantu ya." Bella hanya tersenyum melihat itu, dan setelah semua beres, Bella membuatkan teh untuk Teddy yang sedang duduk di ruang tamu. Bella duduk di samping Teddy di ruang tamu, sambil menyeruput teh hangat yang dia buatkan. Teddy tampak lelah setelah membantu Bella dengan dagangannya. Mereka berdua duduk dalam keheningan, menikmati momen kebersamaan mereka."Bella, aku senang bisa membantumu," ucap Teddy dengan senyuman lembut di wajahnya. "Kamu tahu, aku selalu ada untukmu, baik dalam suka maupun duka."Bella tersenyum, merasa terharu dengan kata-kata Teddy. Mereka telah bersahabat sejak Bella
Read more

Papa Selingkuh?

"Tidak usah, nanti saja," jawab gugup Teddy. "Eeum, Bella, aku lupa harus bertemu teman. Aku pamit dulu ya!"Teddy pergi dari rumah kontrakan Bella dengan cepat, membuat Bella menatap curiga. "Sebenarnya aku merasa dia selama ini menyembunyikan sesuatu dariku, tapi entah apa," lirih Bella. "Aku juga yakin jika tadi dia menyebut namaku."..Saat Teddy masuk kedalam mobil, dia kembali menelpon orang tersebut "Kenapa kau mematikan teleponnya, Teddy!" bentak seseorang di seberang sana.Kepada bosnya dan menjelaskan bahwa dia sedang berada di tengah-tengah urusan yang penting. Bosnya masih terdengar marah, tetapi Teddy berusaha tenang dan menjelaskan situasinya dengan jujur."Maaf, Pak. Saya tadi mematikan telepon secara tiba-tiba karena ada urusan yang mendesak. Saya sedang membantu teman saya yang sedang kesulitan," jelas Teddy dengan suara yang tenang.Bosnya tetap tidak puas dengan penjelasan Teddy. "Tidak peduli apa urusanmu, Teddy. Kamu tidak boleh sembarangan mematikan telepon sep
Read more

Katakan!

"Hah? Selingkuh?" kaget tuan Johnson, "Mama ini kalau bicara jangan sembarang, dong. Mana mungkin papa selingkuhi mama." Kecupnya di kening sang istri."Lalu kado untuk siapa?" kesal Mama Sally dengan wajah cemberut.Walau mereka sudah tak muda lagi, tapi keromantisan pasangan ini patut di acungi jempol, sebab mengalahkan layaknya pengantin baru."Eum, itu ....""Apa, Papa!" kesal Mama Sally, "Sekarang papa mau main rahasia rahasiaan ya dari mama? Ok, mama gak akan bertanya lagi." Mama Sally hendak pergi dari sana dengan wajah kesalnya.Namun, tuan Johnson menarik tangannya hingga jatuh di atas pangkuannya. "Ok, papa akan jujur. Tapi mama jangan bicara sama Felix, soal ini."Mama Sally mengangguk paham. Dia dapat melihat wajah serius dari suaminya. Mama Sally juga penasaran, hal apa yang membuat tuan Johnson melarangnya cerita pada Felix. Apa ini ada kaitannya dengan Bella? Ah, rasanya mama Sally sudah tak sabar."Ayo Pa, katakan!" desaknya tak sabar."Sebenarnya, papa selama ini tahu
Read more

Menemukan Jejak

Felix memperhatikan ekspresi wajah mama Sally dan Tuan Johnson yang terlihat cemas. Ia merasa ada sesuatu yang disembunyikan dari dirinya. Dengan langkah ragu, Felix mendekati mereka berdua."Mama, Papa, apa yang sedang terjadi?" tanya Felix dengan nada khawatir.Mama Sally menatap Felix dengan penuh kekhawatiran. Dia menemukan sebuah ide untuk berbohong, walau ia tahu ini tak benar, tapi dia harus melakukannya."Felix, ada sesuatu yang mama dan papa tidak ingin kamu tahu," jawab Mama Sally dengan suara gemetar.Felix merasa hatinya berdebar kencang. Dia tidak mengerti mengapa mereka harus menyembunyikan sesuatu darinya. "Tapi, mengapa mama? Apa yang terjadi?" tanya Felix dengan rasa penasaran yang semakin besar.Tuan Johnson mengambil nafas dalam-dalam sebelum menjawab pertanyaan Felix. Wajahnya terlihat pucat, menunjukkan bahwa sesuatu yang serius sedang terjadi."Felix, sebenarnya Papa sedang tidak enak badan. Kami tidak ingin membuat kamu khawatir," ungkap Tuan Johnson dengan sua
Read more

Kado Misterius

Felix memasuki kantornya dengan langkah tergesa-gesa. Dia melihat Betrand, asisten setianya, duduk di dalam ruangannya sedang menunggu dengan penuh gelisah "Betrand, bagaimana? Apakah kamu punya kabar terbaru tentang Bella?""Selamat siang Tuan Felix. Maafkan saya, tapi saya belum mendapatkan kabar pasti tentang Nona Bella. Namun, saya mendapatkan informasi menarik beberapa waktu lalu," jawab Betrand."Apa itu? Tolong beritahu saya, Betrand. Saya sangat ingin tahu keberadaan Bella." seru Felix tak sabar.Betrand terdiam sejenak, lalu ia menjawab, "Saya mendapatkan informasi dari orang terpercaya bahwa sekitar tiga bulan yang lalu, Nona Bella menaiki bis menuju kota B. Tapi sayangnya, saya tidak memiliki informasi lebih lanjut tentang apa yang terjadi setelahnya."Felix merasa semangatnya sedikit menurun saat mendengar jawaban Betrand. "Bis menuju kota B? Itu memberi kita petunjuk baru. Betrand, apakah kamu bisa mencari tahu lebih lanjut tentang bis tersebut? Mungkin ada saksi atau pe
Read more
PREV
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status