Share

Kado Misterius

Penulis: Tinta Hitam
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Felix memasuki kantornya dengan langkah tergesa-gesa. Dia melihat Betrand, asisten setianya, duduk di dalam ruangannya sedang menunggu dengan penuh gelisah

"Betrand, bagaimana? Apakah kamu punya kabar terbaru tentang Bella?"

"Selamat siang Tuan Felix. Maafkan saya, tapi saya belum mendapatkan kabar pasti tentang Nona Bella. Namun, saya mendapatkan informasi menarik beberapa waktu lalu," jawab Betrand.

"Apa itu? Tolong beritahu saya, Betrand. Saya sangat ingin tahu keberadaan Bella." seru Felix tak sabar.

Betrand terdiam sejenak, lalu ia menjawab, "Saya mendapatkan informasi dari orang terpercaya bahwa sekitar tiga bulan yang lalu, Nona Bella menaiki bis menuju kota B. Tapi sayangnya, saya tidak memiliki informasi lebih lanjut tentang apa yang terjadi setelahnya."

Felix merasa semangatnya sedikit menurun saat mendengar jawaban Betrand. "Bis menuju kota B? Itu memberi kita petunjuk baru. Betrand, apakah kamu bisa mencari tahu lebih lanjut tentang bis tersebut? Mungkin ada saksi atau pe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terpaksa Menjadi Sugar Babby   Jam Itu ...

    Hari ini, Felix pergi ke kota B. Selain masalah pekerjaan, dia juga sekalian ingin mencari keberadaan istrinya, Bella. Felix berharap bisa menemukan Bella di kota luas itu, tak lupa dia juga menyebarkan seluruh anak buahnya untuk menelusuri kota B. "Aku yakin, kali ini kita akan bertemu, Bella," gumam Felix dengan yakin sambil memandang foto Bella di ponselnya.Felix memandang peta kota B dengan penuh harap. Dia tahu bahwa mencari Bella di kota yang begitu luas ini tidak akan mudah. Namun, dia tidak ingin menyerah. Dia ingin menemukan Bella sebelum dia melahirkan anak mereka.."Kota ini begitu besar. Tapi aku tidak akan menyerah. Aku harus menemukan Bella sebelum dia melahirkan anak kami," lirih Felix sambil menghela nafasnya."Anda pasti akan bertemu dengannya, Tuan. Saya sangat yakin Allah hal itu," timpal Betrand.Dia memanggil semua anak buahnya dan memberikan instruksi dengan hati-hati."Kalian semua, saya ingin kalian menelusuri setiap sudut kota ini. Cari tahu keberadaan Bell

  • Terpaksa Menjadi Sugar Babby   Masuk RSJ

    Betrand merasa ragu saat Felix meyakinkannya bahwa wanita hamil yang baru saja pergi dari restoran adalah Bella, istri Felix. "Betrand, aku tahu itu adalah Bella. Aku ingat betul saat aku memberikan jam tangan itu padanya. Kita harus segera mengejarnya!"Namun, Felix dengan tegas mengatakan bahwa dia tidak salah ingat. Felix ingat betul saat dia memberikan jam tangan sebagai hadiah Valentine kepada Bella. Dia merasa yakin bahwa wanita itu adalah Bella.Betrand, meskipun masih ragu, memutuskan untuk mempercayai Felix. Mereka bergegas menuju parkiran restoran dan melihat mobil yang mereka kejar telah pergi."Tuan Felix, sayang sekali kita terlambat. Wanita itu sepertinya sudah pergi. Kita tidak tahu ke arah mana dia pergi," kata Betrand saat mereka sampai di parkiran.Felix merasa sedih dan kecewa. Dia ingin sekali menemui Bella dan mengetahui alasan di balik kepergiannya. Terlebih, Felix juga sekarang penasaran siapa pria itu. Namun, dia tidak akan menyerah begitu saja. "Kita harus m

  • Terpaksa Menjadi Sugar Babby   Menemukan Bella

    "Tuan, saya sudah mendapatkan alamatnya Nona Bella," ucap Betrand dengan wajah yang tegang.Felix yang mendengar hal itu pun sangat terkejut dia menatap serius ke arah betran seolah tak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya hal yang selalu ingin ia dengar tentang Bella dan sekarang Felix menemukan keberadaan istrinya."Betrand, kamu serius? Kamu menemukan alamat Bella? Dimana dia berada sekarang?" Felix menatap Betrand dengan wajah yang tegang namun penuh kebahagiaan.Betrand mengangguk, "Ya, Tuan Felix. Aku menemukan alamatnya. Tapi kamu harus siap, ini mungkin akan menjadi pengalaman yang sulit bagimu.""Sulit? Apa yang terjadi? Kenapa kamu terlihat tegang seperti itu?" dahi Felix seketika bertaut heran saat mendengar kata-kata Betrand."Nona Bella berada di tempat yang tidak terduga, Tuan Felix. Aku tidak yakin apakah kamu siap untuk menghadapinya." Betrand seolah ragu saat akan mengatakan jika Bella tinggal di sebuah kontrakan dan dekat dengan seorang pria.Felix bangkit d

  • Terpaksa Menjadi Sugar Babby   Siapa Kamu Sebenarnya

    Felix merasa dadanya terasa sesak saat Betrand mengingatkan tentang kejadian tadi siang. Ingatan tentang Bella yang berjalan bersama pria lain membuatnya merasa seperti pisau yang menusuk hatinya. "Kau benar Betrand, kenapa aku tidak kepikiran sampai sana," lirih Felix dengan tangan yang sudah mengepal.Rasa marah dan kekecewaan kembali memenuhi pikirannya, dan dia tidak dapat menghindari pikiran gelap yang muncul."Siapa pria itu?" Felix bertanya dengan suara gemetar. "Apa yang dia lakukan dengan Bella? Mengapa dia bisa membuat Bella pergi dariku?"Betrand melihat kegelisahan Felix dan mencoba menenangkannya. "Tenang, Tuan Felix. Kita akan mencari tahu siapa pria itu dan apa hubungannya dengan Nona Bella. Saya akan segera memulai penyelidikan dan mencari data-data yang kita butuhkan."Felix mengangguk, tetapi perasaan cemas masih menghantuinya. Dia merasa seperti ada sesuatu yang tidak beres, dan dia tidak bisa mengabaikan intuisinya. Dia tidak bisa membiarkan rasa cemburu dan ketid

  • Terpaksa Menjadi Sugar Babby   Kontraksi

    Teddy merasa semakin gugup saat Bella menodongnya dengan pertanyaan-pertanyaan tajam. Dia berusaha untuk pura-pura tidak tahu apa yang Bella maksud, tetapi Bella tidak akan berhenti sampai dia mendapatkan jawaban yang jujur."Bella, aku tidak mengerti apa yang kamu maksud," kata Teddy dengan suara gemetar. "Aku hanya ingin menjaga keamananmu dan memberikan yang terbaik bagimu. Aku tidak memiliki niat jahat atau sesuatu yang disembunyikan."Bella tidak puas dengan jawaban Teddy. Dia merasa ada yang tidak beres dengan penjelasan itu. Dia tahu bahwa Teddy sedang menyembunyikan sesuatu darinya, dan dia tidak akan berhenti sampai dia mengetahui kebenaran yang sebenarnya."Siapa sebenarnya kamu, Teddy?" tanya Bella dengan suara tegas. "Apa alasan sebenarnya kamu ingin menjaga aku? Dan mengapa kamu harus memperketat penjagaan untukku? Tolong beri aku jawaban yang jujur."Teddy terdiam sejenak, terlihat berjuang dalam dirinya. Dia tahu bahwa dia tidak bisa terus menyembunyikan kebenaran dari

  • Terpaksa Menjadi Sugar Babby   Melahirkan

    Bella menjerit kesakitan saat kontraksi semakin kuat. Dia merasakan tubuhnya bergetar dan peluh mengalir deras di wajahnya. Dokter dan perawat dengan sigap mempersiapkan segala sesuatunya untuk persalinan Bella.'Ya Tuhan, tolong biarkan aku melihat anakku lahir ke dunia ini. Selamatkan dia, walaupun aku harus berjuang sendirian, tiada yang menemaniku.' batin Bella dengan rintihan kesakitan.Di tengah rasa sakit yang tak tertahankan, Bella merasa kesepian. Dia merindukan kehadiran Felix, orang yang telah memberikan cinta dan kasih sayangnya. Namun, Felix tidak ada di sana. Hati Bella terasa hampa dan sedih karena dia harus menghadapi momen ini sendirian. 'Tidak Bella, kau tidak boleh sedih. Ini keputusan yang kau buat, jadi kau harus menghadapinya sendiri. Aduh ... perutku sakit sekali.'Sambil menahan rasa sakit, Bella berusaha menguatkan diri sendiri. Dia tahu bahwa dia harus menjadi kuat untuk bayinya yang akan segera lahir. Meskipun kesendirian dan kehilangan dirasakannya begitu

  • Terpaksa Menjadi Sugar Babby   Kecewa

    Bella merasa terkejut dan bingung saat melihat Mama Sally dan Tuan Johnson tiba di ruang bersalin. Bagaimana mereka bisa tahu bahwa Bella sedang melahirkan? 'Apakah dia yang memberitahu?' Bella memandang Teddy dengan tatapan heran, seolah bertanya-tanya apakah Teddy yang memberi tahu mereka."Tedd--" Namun sebelum Bella sempat bertanya, Mama Sally tiba-tiba memeluk Bella dengan erat sambil menangis bahagia. Air mata kebahagiaan mengalir di pipi Mama Sally saat dia menyadari bahwa Bella telah melahirkan cucu mereka. Suara Mama Sally terdengar penuh kebahagiaan dan juga sedih saat dia berbicara."Oh, Bella sayang! Kamu telah melahirkan bayi yang lucu! Mama begitu bahagia dan sedih sekaligus," ucap Mama Sally dengan suara yang penuh emosi. "Boleh mama menggendongnya?"Bella tersenyum dan memberikan izin kepada Mama Sally untuk menggendong bayi yang baru saja lahir. Bagaimanapun juga, Mama Sally adalah nenek dari bayi tersebut dan memiliki hak istimewa untuk merasakan kebahagiaan itu. B

  • Terpaksa Menjadi Sugar Babby   Demi Anak

    Bella terdiam sejenak. "Aku tidak tahu Mah, apakah aku harus kembali kepada Max Felix atau tidak," jawab Bella dengan lirih.Mama Sally mendekati Bella dengan penuh kelembutan. "Sayangku, mama mengerti betapa sulitnya situasi yang kamu hadapi. Kamu sudah melalui banyak penderitaan dan trauma, dan mama tidak bisa membayangkan betapa beratnya bagi kamu untuk kembali kepada Felix. Tapi apapun keputusanmu, kami di sini untuk mendukungmu."Bella menangis, membiarkan air mata mengalir bebas di pipinya. "Mama Sally, aku takut. Aku takut Felix akan marah dan mengancam keselamatanku dan bayi ini. Aku takut dia akan mengambil bayiku dariku. Terlebih, aku takut pada mba Salma."Mama Sally menggenggam tangan Bella dengan erat. "Bella, kamu tidak sendiri dalam menghadapi semua ini. Kami akan melindungi kamu dan bayi ini. Jika kamu memilih untuk pergi kembali kepada Felix, kami akan mengambil langkah-langkah untuk memastikan keamananmu. Tapi jika kamu memutuskan untuk tidak kembali, kami akan mendu

Bab terbaru

  • Terpaksa Menjadi Sugar Babby   Mencoba Bunuh Diri

    Felix berjalan menuju pintu kamarnya yang sedang digedor dengan keras. Saat pintu itu terbuka, dia melihat Mama Selly, ibunya, berdiri di depan pintu dengan wajah pucat dan penuh kepanikan."Mas Felix, ada apa? Kenapa Mama Sally menggedor pintu dengan begitu keras?" tanya Bella yang berada di sampingnya, raut wajahnya penuh kekhawatiran.Felix menghela nafas dalam-dalam, merasakan kegelisahan yang sama. "Mama, ada apa? Kenapa wajahmu tampak begitu panik?" tanya Felix, mencoba menenangkan ibunya.Mama Sally menarik nafas dalam-dalam, mencoba mengumpulkan keberaniannya untuk memberitahu mereka berita yang sangat mengejutkan. "Felix, Bella, beberapa menit yang lalu, pihak rumah sakit jiwa menelpon mama. Mereka mengatakan bahwa Salma mencoba untuk ... melakukan tindakan bunuh diri."Kata-kata itu jatuh seperti bom, membuat Felix dan Bella terdiam dalam kejutan. Bella merasa tubuhnya gemetar dan dia memegang lengan Felix dengan kuat, mencoba mencari dukungan."Mas Felix, apa ... apa ini be

  • Terpaksa Menjadi Sugar Babby   Menolak

    Malam itu, setelah Bella selesai menyusui Galang, bayinya, dia berdiri di balkon kamar sambil menatap kegelapan malam. Pikirannya penuh dengan kekhawatiran dan rasa bersalah terhadap Salma, istri pertama Felix yang saat ini sedang berada di rumah sakit jiwa.Tiba-tiba, Felix memeluknya dari belakang, kepalanya bersandar di bahu Bella. "Apa yang sedang kamu pikirkan, Bella?" tanya Felix dengan suara lembut.Bella merasa air matanya menggenang. "Aku ... aku merasa bersalah, Mas Felix," jawab Bella dengan suara yang bergetar. "Aku merasa sedih melihat kondisi Mba Salma. Dia masih menyimpan kebencian yang begitu dalam terhadapku, dan aku merasa bahwa semua ini adalah salahku."Felix merasa hatinya bergetar mendengar pengakuan Bella. Dia mempererat pelukannya dan mencoba menenangkan Bella. "Bella, kamu tidak perlu merasa bersalah. Kondisi Salma bukan salahmu. Dia memiliki masalahnya sendiri yang harus dia hadapi. Kita semua memiliki beban dan tantangan dalam hidup kita, dan Salma juga demi

  • Terpaksa Menjadi Sugar Babby   Menjenguk Salma

    Pagi itu, Bella dan Felix melangkah keluar dari pintu rumah mereka dengan hati yang berdebar-debar. Mereka tahu bahwa hari ini adalah hari yang penting, mereka akan pergi ke rumah sakit jiwa untuk menemui Salma.Sementara Galang, sang anak kecil yang penuh keceriaan, mereka titipkan kepada mama Sally, yang dengan setia menjaga dan merawatnya.Mama Sally menatap Bella dengan cemas, mencoba mencari kepastian dalam matanya. "Apakah kamu yakin akan pergi ke rumah sakit jiwa, Bella? Kamu tahu betapa sulitnya melihat Salma dalam kondisi seperti ini," ucapnya dengan suara yang penuh kekhawatiran.Bella mengangguk mantap, walaupun di dalam hatinya ada keraguan yang menghantui. Dia ingin melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana keadaan Salma. Bella merasa bahwa hanya dengan melihatnya secara langsung, dia bisa merasakan apa yang Salma alami dan memberikan dukungan yang lebih dalam."Felix dan aku perlu melihatnya sendiri, Mama Sally. Kami ingin memberikan dukungan sebanyak mungkin untuk

  • Terpaksa Menjadi Sugar Babby   Butuh Waktu

    "Iya, kamu benar, Nak. Papa memang mengetahui segalanya."Tuan Johnson duduk dengan tenang di sofa kulit berwarna gelap, lampu ruangan menerangi wajahnya yang berkerut, menunjukkan tanda-tanda usia dan kebijaksanaan. Dia mengambil napas dalam-dalam, menatap Felix yang tampak pucat dan terkejut."Felix," kata Tuan Johnson dengan suara yang lembut namun penuh otoritas. "Aku tahu ini mungkin sulit untukmu menerima kenyataan ini. Tapi aku melakukan ini demi Bella, demi kalian berdua."Felix merasa seperti ditampar oleh kata-kata ayahnya. Dia merasa seolah-olah tanah di bawahnya runtuh. "Kenapa, Pah?" Felix bertanya, suaranya bergetar. "Kenapa kau tidak memberitahuku?"Tuan Johnson menatap Felix, matanya penuh penyesalan. "Karena aku tahu betapa kerasnya kau mencintai Bella, Felix. Aku tahu betapa hancurnya hatimu saat dia pergi. Aku hanya ingin melindungi kalian. Terlebih, Bella masih belum siap bertemu denganmu."Felix merasa kepalanya berputar. Dia menatap ayahnya, mencoba mencerna seti

  • Terpaksa Menjadi Sugar Babby   Kalian Membohongiku

    Felix melepaskan pelukannya dan menatap Bella dengan tatapan penuh cinta. "Bella, aku sangat merindukanmu. Aku bahagia kamu kembali. Aku mencintaimu," ucap Felix dengan suara bergetar. "Kemana kamu selama ini, sayang? Kenapa kau pergi meninggalkanku?"Bella menatap Felix dengan ekspresi yang sulit dibaca. Dia tampaknya masih belum yakin dengan apa yang harus dia lakukan. Namun, Felix tahu bahwa dia harus bersabar. Dia harus memberi Bella waktu untuk memahami dan menerima kenyataan bahwa mereka berdua kembali bersama."Sayang aku khawatir dengan keadaanmu dan ..." Ucapan Felix terhenti saat melihat perut Bella yang sudah kempes.Felix menatap Bella dengan penuh kasih saat matanya terfokus pada perut Bella yang sudah tidak buncit lagi. Dia tidak bisa menahan kebahagiaannya dan akhirnya bertanya apakah Bella telah melahirkan anak mereka. "Apa kamu sudah melahirkan, sayang?" Bella hanya bisa mengangguk tanpa bisa mengeluarkan sepatah kata pun.Melihat reaksi Bella, Felix merasa hatinya b

  • Terpaksa Menjadi Sugar Babby   Kamu Kembali

    Felix melangkah masuk ke halaman rumahnya, hatinya dipenuhi rasa heran. Suasana rumah yang biasanya tenang dan damai kini berubah menjadi ramai, penuh dengan suara tawa dan percakapan yang riuh. Dia merasa ada yang berbeda, sesuatu yang tidak biasa. Kemudian, ia teringat bahwa hari ini ada tamu spesial yang akan datang, namun ia lupa siapa tamu tersebut.Saat pintu rumah dibuka, aroma masakan yang lezat langsung menyapa indra penciumannya. Di tengah kebingungan dan rasa penasaran, mama Selly, ibu dari sahabatnya, langsung menghampirinya."Mama, ada apa ini? Kenapa rumah ini begitu ramai?" tanya Felix dengan wajah bingung."Felix, kamu lupa ya? Hari ini ada tamu spesial yang datang. Kamu segera mandi dan ganti baju ya, tamu kita sedang menunggu di meja makan," jawab Mama Sally dengan senyum ramah."Tamu spesial? Siapa itu, Mama?" tanya Felix penasaran."Itu nanti kamu tahu sendiri setelah mandi dan berganti baju. Sekarang, cepatlah mandi dan berganti baju. Jangan sampai tamu kita menu

  • Terpaksa Menjadi Sugar Babby   Tamu Spesial

    Sudah dua hari Felix tinggal di rumah, dan selama dua hari itu orang tuanya belum pulang dan tidak bisa dihubungi. Felix merasa cemas dan khawatir tentang keberadaan orang tuanya. Namun, pada saat yang sama, Betrand, asisten Felix, menelepon dan memberitahu bahwa mereka akan ada meeting dalam satu jam."Iya, aku akan segera turun ke bawah," jawab Felix dengan datar pada Betrand di seberang telepon.Dengan perasaan terpaksa, Felix turun ke lantai bawah di mana Betrand sedang menunggunya. Saat melangkah ke bawah tangga, Felix melihat semua pelayan sedang sibuk menghias sebuah kamar di lantai satu. Felix merasa bingung dan penasaran tentang apa yang sedang terjadi. Tanpa pikir panjang, Felix mendekati salah satu pelayan dan bertanya, "Maaf, apa yang sedang terjadi di sini? Mengapa semua pelayan sedang sibuk menghias kamar ini?"Pelayan itu menoleh ke arah Felix dan menjawab dengan sopan, "Tuan Felix, ada tamu spesial yang akan menginap dan tinggal di rumah ini atas perintah dari Tuan J

  • Terpaksa Menjadi Sugar Babby   Aneh

    "Namanya adalah, Galang Perdana Harrison," jawab Bella sambil mengusap pipi bayinya dengan lembut.Mama Sally tersenyum lebar, matanya berbinar-binar melihat cucu pertamanya yang baru saja diberi nama. Dia mengulurkan tangannya dengan penuh kelembutan, mengelus pipi Galang dengan lembut. "Galang Perdana Harrison, nama yang begitu indah. Aku yakin kamu akan tumbuh menjadi anak yang hebat dan penuh keberanian, seperti namamu."Tuan Johnson mengangguk setuju, senyumnya tak bisa disembunyikan. Dia merasa bangga melihat Bella mengambil keputusan yang tepat untuk memberi nama kepada bayi mereka. "Galang, nama yang kuat dan memiliki makna yang mendalam. Kamu akan menjadi anak yang berani dan selalu berusaha mencapai tujuanmu, seperti namamu yang mengandung arti 'berani'."Bella melihat kedua orang yang begitu ia cintai dengan tatapan penuh kebahagiaan. Dia merasa lega karena mereka menerima nama yang dia pilih untuk bayi mereka. "Terima kasih, Mama Sally, Papa Johnson. Saya senang bahwa kali

  • Terpaksa Menjadi Sugar Babby   Demi Anak

    Bella terdiam sejenak. "Aku tidak tahu Mah, apakah aku harus kembali kepada Max Felix atau tidak," jawab Bella dengan lirih.Mama Sally mendekati Bella dengan penuh kelembutan. "Sayangku, mama mengerti betapa sulitnya situasi yang kamu hadapi. Kamu sudah melalui banyak penderitaan dan trauma, dan mama tidak bisa membayangkan betapa beratnya bagi kamu untuk kembali kepada Felix. Tapi apapun keputusanmu, kami di sini untuk mendukungmu."Bella menangis, membiarkan air mata mengalir bebas di pipinya. "Mama Sally, aku takut. Aku takut Felix akan marah dan mengancam keselamatanku dan bayi ini. Aku takut dia akan mengambil bayiku dariku. Terlebih, aku takut pada mba Salma."Mama Sally menggenggam tangan Bella dengan erat. "Bella, kamu tidak sendiri dalam menghadapi semua ini. Kami akan melindungi kamu dan bayi ini. Jika kamu memilih untuk pergi kembali kepada Felix, kami akan mengambil langkah-langkah untuk memastikan keamananmu. Tapi jika kamu memutuskan untuk tidak kembali, kami akan mendu

DMCA.com Protection Status