Cinta Dibalik Hukum Adat

Cinta Dibalik Hukum Adat

last updateLast Updated : 2022-09-12
By:  Rahayu_NROngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel12goodnovel
10
1 rating. 1 review
122Chapters
3.6Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Synopsis

Alena adalah perempuan cantik, mandiri dan suskes dalam hal pekerjaan. Alena hidup ditengah keramaian ibu kota dan semua kehidupan yang modern. Dia memliki seorang kekasih bernama Rama, dan mereka telah menjalin hubungan lebih dari tiga tahun. Mereka akhirnya memutuskan untuk melanjutkan hubungan mereka ke jenjang pernikahan. Tetapi mereka tidak mendapatkan restu dari orang tua Alena karena sebuah Tradisi. Alena yang terus dihantui kebimbangan antara mengikuti tradisi dari leluhurnya atau melanjutkan cintanya dengan Rama.

View More

Chapter 1

Alena

Suara langkah kaki itu semakin terdengar jelas semakin mendekat, langkah kaki yang penuh dengan rasa percaya diri dan ambisi yang sangat tinggi. Langkah kaki yang membuat semua orang yang mendengar nya selalu was-was dan penuh ketakutan.

"Selamat pagi bu Alena," sapa semua orang dalam ruangan sambil sedikit membungkukan badannya.

Alena sedikit pun tak menggubris salam yang diucapkan dari seluruh karyawannya. Dia tetap melanjutkan langkahnya dan mulai membuka sebuah ruangan yang bertuliskan "CEO". Dia meletakan hand bag berwarna nude itu diatas meja, dan dia berdiri tepat di depan standing mirror, dia memperhatian dirinya sendiri, dari sepatu Highheel berwarna hitam dengan tinggi 10 cm. Hari ini dia mengenakan rok pendek berwarna hitam dan blezer berwarna nude. Rambutnya terurai panjang hingga pinggang dan dengan memberikan sedikit sentuhan curly pada ujung-ujung rambut.

"Perfect !" ucapnya di depan cermin.

Tok.. Tok... Tok...

Terdengar ada yang mengetuk pintu ruangan Alena. Dan masuklah seorang perempuan cantik dengan rambut pendek sebahu, dan setelan jas berwarna abu-abu. Dia membawa beberapa map di tangannya.

"Udah cantik loe tuh, nggak perlu ngaca mulu, lama-lama gue buang juga nih cermin di ruangan loe," ucap perempuan itu sambil sedikit tertawa.

"Pagi-pagi uda berisik aja loe," celetuk Alena.

"Nih ada berkas yang loe harus tanda tangan !" ucap Sarah sambil meletakkan beberapa tumpukan map ke atas meja kerja Alena.

Sarah adalah sahabat baik Alena sekaligus sekretaris Alena, mereka sudah bersahabat sudah lebih dari 10 tahun, dari mereka kuliah dulu.

"Minggu ini gue ada jadwal kemana? " tanya Alena.

"Loe minggu ini nggak ada jadwal yang mendesak, ada beberapa kali meeting sama tim marketing Alena Cosmetic tapi itu masih bisa gue handle sendiri !" tegas Sarah.

"Maksud loe gue nggak perlu ikutan meeting? Loe tahu kan gue harus selalu tahu perkembangan tim marketing gue, jadi gue harus ikut!" tegas Alena dengan sedikit menaikan nada suaranya.

" Nggak, kali ini cukup gue yang meeting sama mereka, loe minggu ini harus pulang ke rumah orang tua loe. Uda lama loe nggak balik , nyokap loe juga ngehubungin gue mulu nih, nanya kapan loe bisa balik, loe katanya nggak pernah bisa ngasih kepastian kapan pulang," jelas Sarah

"Iya kan emang gue masih sibuk banget," jawab Alena sambil berjalan menuju kursi dan perlahan mulai duduk di kursi kerjanya sambil membuka beberapa berkas.

"Gue udah urus semua, besok pagi loe harus balik dulu ketemu orang tua loe, tiket semua uda gue siapin !" tegas Sarah.

" Hah, loe seriusan? Tapi kerjaan gue? " tanya Alena.

"Gue yang urus ! " sahut Sarah.

Sarah kemudian meninggalkan ruangan Alena, Alena melamun dan membayangkan kedua orangtuanya, memang benar kata Sarah dia sudah lama tidak pernah bertemu dengan kedua orang tuanya karena terlalu sibuk bekerja.

Keesokan Harinya.

Alena sudah sampai di tempat kelahirannya, dia sudah menempuh perjalanan cukup jauh. Kampung halamannya memang jauh dari ibu kota dan bisa dibilang pedesaan.

Alena turun dari taxi , dia memejamkan matanya dan menghirup udara pedesaan yang masih sangat segar. Udara yang jauh dari udara yang selama ini dia hirup di tengah hiruk pikuk keramaian kota.

"Alena!" terdengar suara teriakan seorang  perempuan paruh baya.

" Ibu!" sahut Alena.

Alena bergegas melepaskan koper yang di tangannya dan segera memeluk erat tubuh perempuan paruh baya itu dengan erat. Alena melihat bahwa sosok perempuan dalam pelukan nya itu sudah semakin menua.

Saat mereka masih saling meluapkan rasa bahagia mereka dalam pelukan hangat itu, datang seoarang laki-laki menggunakan sarung dan kaos oblong Keluar dari dalam rumah yang terbuat dari kayu jati itu.

"Bapak!" teriak Alena.

Alena melepaskan pelukannya dan bergegas menghampiri lelaki itu, dia menjulurkan tangannya dan mencium tangan lelaki yang sangat ia kasihi itu.

"Ayo masuk ! kamu pasti capek," ucap Pak Candra pada putri semata wayangnya itu.

Malam pun tiba, Alena dan kedua orang tuanya terlihat menikmati makan malam itu dengan begitu ceria. Alena begitu merindukan saat-saat seperti malam ini, sebenarnya ia sudah beberapa kali membujuk orang tuanya agar ikut tinggal bersama Alena di kota. Tapi Bapak dan Ibunya menolak, karena mereka nyaman tinggal di kampung sembari mengurus sawah dan beberapa hewan ternak mereka.

"Alena gimana, kamu sudah ada calon suami? " celetuk Pak candra yang membuat Alena tersedak.

" Belum ada Pak, Alena masih belum ada calon," jawab Alena sambil menundukan kepalanya.

" Kamu jangan sibuk kerja terus nak, kamu juga harus memikirkan pendamping kamu,usia kamu sekarang sudah 28 tahun," lanjut Ibu candra.

"Alena pernah sangat mencintai seseorang Pak bu, tapi apa, bapak dan ibu menentang karena suatu hal yang bahkan Alena tidak mengerti sampai sekarang," jawab Alena dengan tangan yang gemetaran.

Alena begitu sakit saat mengingat hari-hari itu, hari dimana cintanya kandas karena adat dan tradisi yang ia tidak tahu kebenarannya.

" Gimana bapak tidak menentang, pacarmu dulu tidak cocok dengan kamu, kalau kalian menikah kalian akan bercerai dan hidup mu akan susah !" tegas Pak candra.

" Dari mana bapak tahu masa depan aku , dari weton? Kenapa bapak sebegitu fanatik nya dengan weton itu? Alena itu hidup di zaman modern Pak bu, nggak ada hal kayak gitu ! " tegas Alena dengan mata yang memerah.

" Alena kita ini orang kampung , ini kepercayaan dari sesepuh kita dulu, ini hal yang harus kita percaya sampai sekarang, semua orang disini menggunakan hitungan ini untuk tahu pasangan kita berjodoh atau tidak dengan kita !" jawab Pak candra yang mulai menaikan nada suaranya.

Alena semakin gemetar mendengar semua ucapan Bapaknya itu, matanya sudah tidak sanggup menahan air mata, semua tumpah . Kepalanya mendadak pusing, ia perlahan melangkahkan kakinya menuju kamar, ia berjalan dengan tertatih-tatih. Sampai di kamar dia merebahkan tubuhnya diatas tempat tidur, ingatannya kembali kepada masa lalunya.  Luka 2 tahun lalu itu kembali teringat, kembali menghantui pikiran nya. Luka itu kembali menyayat hatinya yang mulai pelan-pelan sembuh.

Ingatan nya mulai melayang, mengingat kisahnya dengan Rama yang begitu pahit. Dulu mereka sempat menjadi dua insan yang paling bahagia dan saling mencintai satu sama lain. Mereka menjalin hubungan lebih dari 3 tahun lamanya. Hingga akhinya mereka memantapkan hati  untuk melangkah ke jenjang lebih serius yaitu pernikahan.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Rahayu Nur Rahmawa
good .........
2022-01-21 11:46:20
0
122 Chapters
Alena
Suara langkah kaki itu semakin terdengar jelas semakin mendekat, langkah kaki yang penuh dengan rasa percaya diri dan ambisi yang sangat tinggi. Langkah kaki yang membuat semua orang yang mendengar nya selalu was-was dan penuh ketakutan."Selamat pagi bu Alena," sapa semua orang dalam ruangan sambil sedikit membungkukan badannya.Alena sedikit pun tak menggubris salam yang diucapkan dari seluruh karyawannya. Dia tetap melanjutkan langkahnya dan mulai membuka sebuah ruangan yang bertuliskan "CEO". Dia meletakan hand bag berwarna nude itu diatas meja, dan dia berdiri tepat di depan standing mirror, dia memperhatian dirinya sendiri, dari sepatu Highheel berwarna hitam dengan tinggi 10 cm. Hari ini dia mengenakan rok pendek berwarna hitam dan blezer berwarna nude. Rambutnya terurai panjang hingga pinggang dan dengan memberikan sedikit sentuhan curly pada ujung-ujung rambut."Perfect !" ucapnya di depan cermin.Tok.. Tok... Tok...Terdengar ada yang men
last updateLast Updated : 2021-11-11
Read more
Hari Bahagia Alena
Dua tahun lalu. Ditengah kesibukan Alena membaca dokumen  tentang peluncuran produk baru dari Alena Cosmetic, terdengar handphonenya bordering. Dilihat di layar handphone itu tertera nama seseorang yang sangat ia cintai yaitu Rama. “Halo sayang,”ucap Alena membuka percakapan. “Sayang malam ini jangan lupa ya kita ada dinner, jam 7 aku jemput dirumah kamu ya!”ucap Rama. “Iya sayang,seharian ini kamu entah sudah berapa kali ngingetin aku masalah dinner ini“keluh Alena. “Aku cuma nggak mau aja kamu kelupaan karena sibuk kerja,” jelas Rama. “Oke sampai ketemu nanti malam sayang”ucap Alena. Alena kemudian mematikan telfon itu dan kembali fokus pada pekerjaannya. Alena memang seorang yang sangat pekerja keras, dari sekolah ia sudah mulai belajar untuk membuka usaha. Hingga pada akhirnya dia bisa memiliki brand cosmetic sendiri dan cukup digemari dikalangan masyarakat. Malampun tiba, Alena bersiap untuk pergi bersama keka
last updateLast Updated : 2021-11-11
Read more
Meminta Restu
Di kampung halaman Alena.Alena dan Rama keluar dari taxi, mereka kemudian mengeluarkan koper dan tas mereka. Orang tua Alena kemudian keluar dan bergegas menghampiri putrinya itu. Alena memeluk Ibu dan Bapaknya, Rama kemudian mengulurkan tangannya dan bersalaman dengan orang tua Alena.“Saya Rama Pak Bu,”ucap Rama.“Ayo kalian masuk dan beristirahat dulu,pasti lelah!” sahut Pak Candra.Mereka akhirnya masuk ke dalam rumah , Alena dan Rama bergegas untuk membersihkan badan mereka. Setelah mandi, Rama menghampiri Pak Candra yang terlihat sedang duduk santai di halaman belakang rumah.“Bapak, saya boleh ikut duduk disini?”tanya Rama kepada Pak Candra.“Oh tentu saja boleh,sini temani bapak!”jawab Pak Candra begitu ramah kepada calon menantunya itu.Mereka pun berbincang dan sesekali terdengar gelak tawa diantara mereka. Alena yang sedari tadi memperhatikan mereka dari dapur merasa sangat b
last updateLast Updated : 2021-11-11
Read more
Weton
“Kalian tidak bisa melanjutkan ke jenjang pernikahan!”ucap Pak Candra dengan wajah lesu.Air mata Alena tumpah, ketakutan yang ia rasakan menjadi kenyataan. Rama masih terdiam ,ia berusaha tenang dan mencerna baik-baik uacapan Pak Candra.“Weton kalian tidak cocok, kalian tidak bisa menikah!”lanjut Pak Candra.“Maksudnya tidak cocok gimana pak?saya masih belum bisa mengerti,”tanya Rama penasaran.“Weton Alena Minggu Wage dan Rama weton kamu itu Rabu Pahing, jumlah dari weton kalian berdua tidak bagus yaitu 25, kalau kalian nekat untuk menikah hubungan kalian tidak berlangsung lama dan kita semua akan mendapatkan musibah. Ini sudah menjadi kepercayaan di kampung kita, dan bapak tidak berani menentang ini,”ungkap Pak Candra yang terlihat menahan tangis.Alena dan Bu Candra sudah tidak bisa lagi menahan tangis mereka, tangis mereka pecah. Hati mereka begitu hancur. Alena merasa tidak bisa menerima semua
last updateLast Updated : 2021-11-11
Read more
Perubahan Pada Alena
Setelah 5 hari mengindar dari Rama, akhirnya hari ini dia mau bertemu dan di antar ke kantor oleh Rama. Pagi ini Rama sangat bersemangat karena ia begitu merindukan Alena, pagi-pagi sekali ia sudah sampai di rumah Alena karena ia tak mau terlambat sedikitpun menjemput pujaan hatinya.“Aku seneng banget kamu udah mau ketemu sama aku,”ucap Rama sambil mengendarai mobilnya.Tapi Alena hanya diam dan tidak membalas sedikitpun ucapan Rama. Rama pun merasa kalau sedari tadi Alena masuk mobil sikapnya begitu dingin. Setiap ucapan dan candaan Rama pun tak bisa membuat Alena berbicara ataupun sekedar tersenyum. Mungkin Alena masih sangat terpukul dengan keputusan orang tuanya, fikir Rama.Sesampainya di kantor, Alena langsung keluar dari mobil Rama dan bergegas pergi. Ramapun mengejar Alena, karena Alena pergi tanpa mengucap sepatah katapun ke Rama.“Alena kamu kenapa ? sikapmu dingin sama aku!” ucap Rama.“Aku buru-buru mau me
last updateLast Updated : 2021-11-11
Read more
Kawin Lari?
Makanan telah tiba dimeja Rama dan Alena, tapi Alena masih belum mau sedikitpun berbicara dengan Rama. “Sayang, kamu kenapa? Dari tadi aku ngajakin kamu ngobrol, tapi kamu sama sekali nggak nanggepin aku,”keluh Rama. Alena menarik nafas panjang. “Kamu sudah ada solusi?”jawab Alena sambil memainkan cincin lamaran dari Rama. “Kita coba ngomong lagi sama orang tua kamu ya!”ucap Rama. “Sudah berapa kali aku bilang kalau semua itu percuma Ram!”jawab Alena dengan nada tinggi. “Lalu harus bagaimana?”tanya Rama. “Kita kawin lari!”ucap Alena. “Hah?Alena apa yang kamu pikirkan?kawin lari itu bukan solusi, aku nggak mau!”ungkap Rama. “Oke kalau kamu nggak mau, aku masih ada satu solusi lagi!” jawab Alena. “Apa itu?”tanya Rama dengan penasaran. “Hamilin aku!”pungkas Alena. Kata-kata yang keluar dari mulut Alena itu sangat membuat Rama terkejut, dia ternganga, dadanya sesak. Dia tidak pernah menyangka
last updateLast Updated : 2022-01-02
Read more
Bab 7 Keputusan Alena
Sarah terus menemani Alena hingga malam datang, Sarah tidak mau kalau sahabatnya itu tertekan dan menghadapi semua ini sendiri. Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamar Alena.Tok…tok….tok…“Masuk,”ucap Alena.“Mbak Alena dibawah ada Mas Rama!”ucap pembantu Alena.“Rama kesini tuh,sana temuin dulu,apa gue bantu kebawah?”ucap Sarah.“Loe ikut gue ngobrol sama Rama ya!”ajak Alena.Sarah menganggukan kepalanya, dan mereka kemudian turun dan menemui Rama. Terlihat Rama membawa bouqet bunga mawar putih ditangannya. Rama memang selalu menjadi kekasih yang romantis bagi Alena.“Eh Sarah, loe disini juga?”tanya Rama.“Iya dari tadi balik kerja!”jawab Sarah.Kemudian mereka duduk di sofa,Alena duduk disamping Rama, dan Sarah duduk di sofa sebrang mereka berdua. Rama mengulurkan tangannya dan memberikan bunga itu kepada Alena.&ldquo
last updateLast Updated : 2022-01-03
Read more
Bab 8 Perjuangan
Hari ini Alena tidak berangkat ke kantor,Sarah rasanya begitu berat hendak berangkat ke kantor. Ya, Sarah hari ini berangkat dari rumah Alena karena semalaman ia menjaga Alena. Sampai saat ini Sarah masih begitu khawatir dengan keadaan Alena. Tapi ia tidak mungkin untuk tidak ke kantor,karena selama Alena tidak ke kantor dia yang harus menghandle semua pekerjaan dikantor.“Alena, loe nggak apa-apa gue tinggal ke kantor?”tanya Sarah sambil duduk di pinggir kasur.“Gue nggak apa-apa Sar, loe berangkat aja!” jawab Alena dengan lirih.“Kalau ada apa-apa hubungin gue ya!”pinta Sarah.Alena hanya menganggukan kepalanya, ia masih terus berbaring di tempat tidur dan sesekali memandangi jendela kamarnya.Saat Sarah mau masuk ke dalam mobil, ia melihat di depan gerbang terparkir sebuah mobil yang ia rasa ia kenal dengan mobil itu. Tidak salah lagi itu mobil Rama. Sarah menghampiri mobil itu dan mengetuk kaca mobil itu. Kem
last updateLast Updated : 2022-01-05
Read more
Bab 9 Kegagalan
Rama sudah sangat mempersiapkan hari ini, dia dan Rio sudah di jalan menuju rumah orang tua Alena. Alena tidak tahu mengenai hal ini,Sarah pun tidak memberitahu Alena,karena kondisi Alena juga masih sangat lemah. Setelah beberapa jam perjalanan, Rama dan Rio sampai di rumah orang tua Alena. Pak Candra yang sedang duduk di depan rumah sangat terkejut dengan kehadiran Rama.“Selamat Siang Pak,” sapa Rama sambil mengulurkan tangannya.Uluran tangan Rama tak di balas oleh Pak Candra.“Ada apa kamu kesini?”“Lhoh ada nak Rama, disuruh masuk dulu to pak!”ucap seorang wanita yang baru saja keluar dari rumah.Kemudian mereka masuk ke dalam rumah,wajah Pak Candra terlihat tidak nyaman dengan kedatangan Rama dan Rio. Rama dan Rio pun juga dapat merasakannya, kalau kedatangan mereka kurang diterima.“Saya ulangi lagi, ada apa kalian kesini?”“Maaf Pak, saya ingin membicarakan tentang saya dan
last updateLast Updated : 2022-01-07
Read more
Bab 10 Penolakan
Setelah kepulangan Rama dan Rio ,Sarah bergegas ke rumah Rama untuk bertemu dua lelaki itu. Rama terlihat lesu duduk di sebuah sofa dengan tatapan kosong.“Dia nggak mau makan dari tadi,sepanjang jalan dia terus histeris dan manggil-manggil Alena!”jelas Rio pada Sarah.“Kita harus melakukan sesuatu!”“Alena gimana?”“Dia nggak ke kantor hari ini, nggak bisa aku hubungin juga!”“Kita atur rencana biar mereka bisa ngobrol berdua,dan nyelesaiin ini semua dengan baik-baik!”“Iya, tapi nggak mungkin dalam waktu dekat,kondisi mereka berdua sangat nggak stabil, hasilnya pasti akan sama aja kalau kita paksa mereka bertemu sekarang!”“Oke, sekarang kamu coba bujuk Rama buat makan dulu!”Sarah kemudian duduk disamping Rama, Sarah merasa sangat iba melihat kondisi sahabatnya itu.“Ram, kita makan dulu ya, kita makan bareng!”&ldqu
last updateLast Updated : 2022-01-09
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status