Share

Bab 8 Perjuangan

Penulis: Rahayu_NR
last update Terakhir Diperbarui: 2022-01-05 19:52:03

Hari ini Alena tidak berangkat ke kantor,Sarah rasanya begitu berat hendak berangkat ke kantor. Ya, Sarah hari ini berangkat dari rumah Alena karena semalaman ia menjaga Alena. Sampai saat ini Sarah masih begitu khawatir dengan keadaan Alena. Tapi ia tidak mungkin untuk tidak ke kantor,karena selama Alena tidak ke kantor dia yang harus menghandle semua pekerjaan dikantor.

“Alena, loe nggak apa-apa gue tinggal ke kantor?”tanya Sarah sambil duduk di pinggir kasur.

“Gue nggak apa-apa Sar, loe berangkat aja!” jawab Alena dengan lirih.

“Kalau ada apa-apa hubungin gue ya!”pinta Sarah.

Alena hanya menganggukan kepalanya, ia masih terus berbaring di tempat tidur dan sesekali memandangi jendela kamarnya.

Saat Sarah mau masuk ke dalam mobil, ia melihat di depan gerbang terparkir sebuah mobil yang ia rasa ia kenal dengan mobil itu. Tidak salah lagi itu mobil Rama. Sarah menghampiri mobil itu dan mengetuk kaca mobil itu. Kem

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Cinta Dibalik Hukum Adat   Bab 9 Kegagalan

    Rama sudah sangat mempersiapkan hari ini, dia dan Rio sudah di jalan menuju rumah orang tua Alena. Alena tidak tahu mengenai hal ini,Sarah pun tidak memberitahu Alena,karena kondisi Alena juga masih sangat lemah. Setelah beberapa jam perjalanan, Rama dan Rio sampai di rumah orang tua Alena. Pak Candra yang sedang duduk di depan rumah sangat terkejut dengan kehadiran Rama.“Selamat Siang Pak,” sapa Rama sambil mengulurkan tangannya.Uluran tangan Rama tak di balas oleh Pak Candra.“Ada apa kamu kesini?”“Lhoh ada nak Rama, disuruh masuk dulu to pak!”ucap seorang wanita yang baru saja keluar dari rumah.Kemudian mereka masuk ke dalam rumah,wajah Pak Candra terlihat tidak nyaman dengan kedatangan Rama dan Rio. Rama dan Rio pun juga dapat merasakannya, kalau kedatangan mereka kurang diterima.“Saya ulangi lagi, ada apa kalian kesini?”“Maaf Pak, saya ingin membicarakan tentang saya dan

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-07
  • Cinta Dibalik Hukum Adat   Bab 10 Penolakan

    Setelah kepulangan Rama dan Rio ,Sarah bergegas ke rumah Rama untuk bertemu dua lelaki itu. Rama terlihat lesu duduk di sebuah sofa dengan tatapan kosong.“Dia nggak mau makan dari tadi,sepanjang jalan dia terus histeris dan manggil-manggil Alena!”jelas Rio pada Sarah.“Kita harus melakukan sesuatu!”“Alena gimana?”“Dia nggak ke kantor hari ini, nggak bisa aku hubungin juga!”“Kita atur rencana biar mereka bisa ngobrol berdua,dan nyelesaiin ini semua dengan baik-baik!”“Iya, tapi nggak mungkin dalam waktu dekat,kondisi mereka berdua sangat nggak stabil, hasilnya pasti akan sama aja kalau kita paksa mereka bertemu sekarang!”“Oke, sekarang kamu coba bujuk Rama buat makan dulu!”Sarah kemudian duduk disamping Rama, Sarah merasa sangat iba melihat kondisi sahabatnya itu.“Ram, kita makan dulu ya, kita makan bareng!”&ldqu

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-09
  • Cinta Dibalik Hukum Adat   Bab 11 Amarah

    “Ram, gimana? Kenapa Alena pergi?”tanya Rio“Alena uda nggak mau lagi sama gue, dia nggak mau nerima gue lagi. Gue nggak bisa mertahanin Alena!”Mendengar penjelasan Rama, Sarah kemudian berlari keluar untuk mengejar Alena, tetapi Alena sudah terlanjur naik taxi dan pergi. Sarah kemudian Kembali menemui Rio dan Rama.“Alena uda pergi naik taxi!”“Kita kerumah Alena sekarang!” ucap Rama.Mereka bertiga akhirnya langsung bergegas ke rumah Alena berharap mereka bisa menemui Alena.Tok..tok..tokRama terus mengetuk pintu rumah Alena hingga Bi Imah pembantu alena membuka pintu.“Bi, saya mau ketemu Alena!”“Maaf Mas Rama, tapi pesan Mbak Alena Mas Rama nggak boleh masuk!”“Bi sebentar saja, saya mohon!”“Maaf Mas, saya nggak bernai ngelanggar perintah Mbak Alena. Tapi kata Mbak Alena kalau ada Mbak Sarah kesini bisa langsun

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-11
  • Cinta Dibalik Hukum Adat   Bab 12 Caramel Machiato

    “Semua data yang gue butuhin untuk ke luar kota besok sudah siap Sar?”“Udah, loe yakin besok mau sendiri aja? Nggak gue temenin atau ditemenin anak kantor ?”“Nggak usah, gue bisa sendiri, cuma meeting biasa aja. Tiket gue uda juga kan?”“Udah semua, besok loe flight jam 9 pagi ya!”“Oke!”Setelah menyelesaikan semua pekerjaan Alena bergegas untuk segera pulang dan prepare untuk perjalanan ke luar kota besok. Sesampainya di rumah Alena memilih baju-baju yang akan ia bawa, dia akan pergi ke luar kota selama dua hari. Saat dia sedang menyiapkan baju-bajunya, ponsel Alena terus berdering, berkali-kali Rama terus menghubungi Alena. Karena merasa kesal akhirnya dia mengangkat telfon dari Rama.“Mau loe apa lagi sih Ram? Gue uda bilang kan buat nggak ganggu gue lagi!”“Alena tolong aku mau ketemu kamu, kasih aku kesempatan!”“Udah gue bilang gu

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-13
  • Cinta Dibalik Hukum Adat   Bab 13 Pacar Baru

    Sepanjang perjalanan Alena dan Narandra banyak berbincang, mereka bahkan sudah saling bercanda dan tak jarang melempar pujian satu sama lain.“Kapan-kapan boleh kali ya aku main-main ke salah satu resto kamu, tapi aku minta traktir!” ucap Alena sambil tertawa.“Pasti boleh banget, makan sepuasnya deh,hahahaha!”“Oh itu didepan rumah aku!”“Sini?”“Iya, makasih ya Narandra uda nganterin aku. Dan sekali lagi sorry tentang minumannya!”“Kenapa dibahas mulu sih itu minuman, uda habis semua juga kan?”“Iya sih, ya uda aku mau masuk dulu ya!”“Oke , See You Alena!”“Em..See you Narandra!”Alena kemudian turun dari mobil Narandra, Alena melihat mobil Rama terparkir di depan rumahnya.“Kenapa ada Rama sih!” ucap Alena dalam hati.Benar saja Rama sudah menunggu di depan rumah Alena, dia dudu

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-15
  • Cinta Dibalik Hukum Adat   Bab 14 Kebohongan

    “kamu apa-apaan sih Alena, omong kosong macam apa ini?”tanya Rama dengan wajah yang memerah. “Gue serius Ram, gue sekarang udah sama Narandra. Gue udah move on dan mulai dengan lembaran baru. Jadi loe jangan ganggu gue lagi, gue udah bukan siapa-siapa loe lagi!” Alena kemudian mengajak Narandra untuk pergi, sedangkan Rama masih terdiam ditempat dengan wajah yang memerah dan nafas yang mulai sesak. Saat sampai di parkiran Alena melepaskan gandengan tangannya dari Narandra. “Em…aku minta ma'af banget sama kamu, aku uda lancang kayak tadi!” “It’s okay, cuma aku masih agak bingung aja sih!” “Em..jadi tadi itu Rama, dia mantan aku. Kita berpisah karena suatu masalah yang kita nggak bisa cari jalan keluarnya. Aku mau dia ngejauh dari dia, aku nggak mau dia terus-terusan ganggu aku, jadi aku terpaksa bilang kamu pacar aku, aku harapnya dia percaya dan mau ngejauhin aku!” “Em..gitu!” “Nggak apa-apa kan? Aku minta maaf banget!”

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-17
  • Cinta Dibalik Hukum Adat   Bab 15 Perjodohan

    Tok…tok…tok….“Alena ayo bangun nak, sarapan dulu ,udah ditunggu Bapak!”Alena membuka matanya dengan cepat dan nafas yang terengah-engah, suara Bu Candra yang terus memanggil namanya pelan-pelan menyadarkan ingatannya.“Iya Bu, sebentar lagi!” sahut Alena dengan mengusap air mata yang telah membasahi pipinya.“Rama!” gumam Alena lirih.Alena mencuci wajahnya kemudian berjalan ke meja makan, disana sudah terlihat Pak Candra dan Bu Candra menunggu Alena.“Alena, kamu habis nangis?” tanya Bu candra.“Nggak Bu!”“Itu mata kamu?”“Semalem abis begadang bu!”Alena merasa sangat tidak selera untuk makan, semalaman ia mengingat kisahnya dengan Rama begitu masih sangat menyakitkan ternyata bagi Alena.“Oh ya Alena kamu tahu Bagas anaknya Pak Baskoro ? dia sekarang juga kerja dikota sudah sukses, minggu kem

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-19
  • Cinta Dibalik Hukum Adat   Bab 16 Launching Produk

    Setelah beberapa hari dirumah kedua orangtuanya, Alena memutuskan untuk kembali ke kota, dia sudah membereskan semua barang-barangnya dan bersiap untuk berangkat. Mobil yang menjemput Alenapun sudah tiba.“Kamu nggak mau lebih lama lagi tinggal disini?” Tanya Bu Candra sambil membantu Alena membereskan baju.“Nggak bu, Alena harus balik sekarang banyak kerjaan. Lusa Alena juga ada launching produk terbaru, jadi Alena uda harus di kantor besok buat ngecek semua persiapan!”“Ya uda ibu doakan semoga bisnis kamu makin lancar ya, dan sering-sering pulang ya Alena!” Pinta Bu Candra.“Alena akan sering pulang bu kalau saja bapak dan ibu nggak bahas soal pernikahan apalagi mau menjodohkan Alena. Alena nggak suka, Alena pulang itu mau istirahat mau kangen-kangenan sama bapak sama ibu bukan mau berantem. Tapi bapak sama ibu selalu bahas hal yang Alena nggak suka. Kalau mau Alena cepat menikah kenapa juga dulu harus misahin

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-22

Bab terbaru

  • Cinta Dibalik Hukum Adat   Bab 122  (Sadar)

    “Terserah deh alasannya apa ya tapi lo pastiin kalau Rama nggak datang ganggu Alena lagi, dan satu hal lagi jangan sampai cari tahu dimana keberadaan Alena saat ini, karena kalau Rama tahu itu akan membuat keadaan mereka berdua semakin parah!”“Baik saya mengerti!” Ucap Andreas.****Sedangkan itu di rumah sakit, Narandra masih terus menemani Alena dan berdoa agar Alena bisa segera siuman. Narandra tak sedikit pun melepaskan pandangannya dari Alena. Melihat wajah Alena yang penuh lebam membuat hati Narandra sangat teriris dan begitu sakit rasanya.“Harusnya aku bisa ngejaga kamu Al, harusnya kamu nggak ngalamin in semua!” Lirih Narandra.Narandra tak henti-hentinya mengusap rambut Alena dan mencium punggung tangan Alena yang dingin.Lalu tak lama kemudian terdengar ketukan pintu dan masuklah Bibi ke dalam ruang rawat Alena. Bibi terlihat membawa sebuah bingkisan yang berisi makanan.“Bibi ngapain kesini?”“Ini Bibi bawain makanan Mas, buat Mas Narandra ,Mbak Sarah dan Mas Rio!”Bibi l

  • Cinta Dibalik Hukum Adat   Bab 121 (Kesepakatan)

    “Gue minta maaf Sar, gue minta maaf, sekarang biarin gue minta maaf langsung sama Alena, bawa gue ketemu Alena!” Ucap Rama sambil memohon dan memegang kedua tangan Sarah.“Nggak, gue nggak bakal biarin lo ketemu Alena, dan kalau lo masih berani nemuin Alena gue nggak akan segan laporin lo ke polisi!” Ancam Sarah.“Lo kenapa tega banget sih sama gue Sar, gue cuma mau ketemu dan minta maaf sama Alena, Alena pasti sekarang lagi butuh gue, dia pasti nyariin gue sekarang, jadi bawa gue ketemu dia sekarang!” Ucap Rama dengan nada cukup tinggi.“Alena uda nggak butuh lo dan pergi jauh-jauh lo dari kehidupan Alena!” Maki Sarah dengan penuh emosional.Mendengar kegaduhan dari kamar Rama, Andreas yang tadi berada di dapur untuk mengambil makanan, langsung buru-buru saja berlari sambil membawa makanannya ke kamar Rama. Saat masuk ke dalam kamar, Andreas pun terkejut melihat Sarah dan Rio tengah bersitegang dengan Rama. Andreas lalu segera meletakan makanan yang dia bawa ke atas meja yang ada di

  • Cinta Dibalik Hukum Adat   Bab 120 (Ancaman)

    Hari sudah beranjak malam tapi Alena masih belum juga sadarkan diri, Narandra, Sarah dan Rio juga tak beranjak dari ruang rawat Alena. Rio lalu keluar sebentar untuk membeli makan, karena dari tadi mereka bertiga belum sempat makan apapun. Sedangkan Narandra masih terus duduk disamping Alena dan tak capek-capeknya mengusap lembut rambut Alena yang halus itu. Setelah beebrapa saat Rio pun datang membawa beberapa makanan, ada 3 box nasi , minuman dan beberapa cemilan untuk mereka nanti malam.“Ndra ayo makan dulu, lo kan juga belum makan dari tadi!” Ajak Rio.“Kalian makan dulu aja!” Ucap Narandra.“Ndra, kita makannya disini kok nggak keluar, jadi lo nggak perlu khawatir, kita bisa sambil jagain Alena, inget lo harus jaga Kesehatan lo juga biar nanti kalau Alena bangun, lo kelihatan fresh!” Nasehat Rio.Mendengar nasehat itu Narandra akhirnya ikut makan bersama Sarah dan Rio.“Kalian kalau mau pulang nggak apa-apa, biar gue aja yang nunggu Alena disini!”“Nggak Ndra, kita malam ini jug

  • Cinta Dibalik Hukum Adat   Bab 119 (genggaman tangan)

    Tak berapa lama Dokter keluar dari ruang IGD dan menemui Sarah beserta Rio. Dokter laki-laki yang berusia sekitar 40 tahunan itu menjelaskan keadaan Alena saat ini. Dokter mengatakan kalau tidak ada luka serius di dalam tubuh Alena, hanya luka luar yang nantinya bisa sembuh. Tapi untuk saat ini memang Alena masih pingsan dan belum sadarkan diri. Dokter lalu mengatakan pada Sarah dan Rio kalau Alena akan dipindah dalam ruang rawat inap. Sarah dan Rio lalu segera mengurus segala urusan administrasi yang diperlukan, dari wajah Sarah masih terlihat kaalu dia sangat khawatir dengan sahabat nya itu. Saat selesai mengurus administrasi tibalah Narandra dengan lari yang tergopoh-gopoh dan menghampiri Sarah beserta Rio.“Sar, Yo gimana keadaan Alena dan dimana dia sekarang?” Tanya Narandra dengan wajah yang sangat khawatir.Sarah dan Rio lalu mengajak Narandra ke ruangan dimana Alena di rawat, dan tanpa basa-basi lagi, Narandra langsung berlari menuju tubuh Alena yang terbaring tak sadarkan di

  • Cinta Dibalik Hukum Adat   Bab 118 (Rumah  Sakit)

    Bibi segera kembali ke kamar Alena setelah menelfon Sarah menggunakan telfon rumah yang ada di lantai bawah, tapi betapa terkejutnya Bibi saat melihat Alena sudah tak sadarkan diri, Bibi mencoba membangunkan Alena tapi Alena masih belum juga sadar. Bibi pun mencoba mengolesi minyak kayu putih di dekat hidung Alena tapi Alena masih saja tak sadarkan diri. Bibi pun semakin cemas dan panik. Bibi berharap agar Sarah segera datang dan dapat membawa Alena ke rumah sakit.Dan akhirnya tak seberapa lama Sarah pun datang bersama Rio, dari wajah mereka berdua terlihat cemas dan juga panik.“Dimana Alena?” Tanya Sarah pada Bibi saat membukakan pintu rumah.“Mbak Alena pingsan di kamar Mbak!” Ucap Bibi panik.Sarah dan Rio pun semakin panik dibuatnya, Sarah dan Rio lalu segera membawa Alena ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.“Bibi di rumah saja, biar aku sama Rio yang ke Rumah Sakit!” Ucap Sarah.“Iya Mbak!”Rio menyetir mobilnya dengan cukup kencang, sedangkan Sarah duduk d

  • Cinta Dibalik Hukum Adat   Bab 117 (Penyesalan)

    PLAKKKK…….Pukulan keras mendarat diwajah Alena yang mulus, Rama marah karena permintaanya di tolak oleh Alena, dan dia juga marah karena Alena berbicara dengan nada tinggi kepadanya.“Aku nggak terima penolakan dari kamu ya Al, kamu katanya mau nikah sama aku, tapi kenapa nggak setuju dengan ide kawin lari ini? Sedangkan orang tua kamu saja nggak akan ngasih kita restu, kamu mau mainin perasaan aku lagi?” Maki Rafandra sambil menjambak rambut Alena dengan kencang.“Lepas Ram sakit!” Lirih Alena.Tak menghiraukan permintaan Alena, Rama malah mendorong Alena hingga jatuh tersungkur.“Bilang kalau mau nikah sama aku Al, bilang !” Maki Alena.“Iya Ram tapi aku mau dapat restu orang tua aku!” Lirih Alena sambil terus mengeluarkan air mata.“Persetan sama restu orang tua kamu!” Maki Rama sambil mengayunkan tangannya lagi dan tepat mengenai wajah Alena lagi.Teriakan kesakitan Alena dan makian dari Rama terdengar jelas ke Bibi, Bibi saat ini memang sedang berada di ruang tamu yang tak jauh

  • Cinta Dibalik Hukum Adat   Bab 116 (Ide)

    Perkataan Bu Nawang tadi cukup membuat Rama terus kepikiran dengan nasib nya dan Alena nantinya, Rama merasa apa yang diakatan oleh mamanya itu memang ada benarnya juga. Bisa jadi hubungan mereka kali ini terhambat lagi oleh restu orang tua Alena yang dianggap kolot oleh Rama itu.Setelah semalaman dibuat pusing dengan pikirannya sendiri, Rama hari ini memutuskan untuk menemui Alena di rumahnya. Rama datang tanpa memberitahukan dulu pada Alena, dan kedatangan Rama ini juga disambut baik oleh Alena meskipun dalam hati Alena dia masih cukup kesal karena perkataan Rama kemarin di ponsel.Mereka berdua lalu asyik menonton film dengan ditemani minuman dan juga beberapa cemilan, saat ini Alena berharap Rama menanyakan keadaannya dan juga perusahaannya tapi sudah hampir satu jam Rama disini, Rama tak sekalipun menanyakan kabarnya.“Oh ya ada yang mau aku bicarain sama kamu Al!” Ucap Rama tiba-tiba.“Ada apa?”“Aku mau kita nikah dalam waku dekat, mungkin bisa sebulan lagi!” Ucap Rama dengan

  • Cinta Dibalik Hukum Adat   Bab 115 (Ketenangan)

    “Al ini makanan lo!” Ucap Sarah sambil mengulurkan makanan ke arah Alena yang tengah berdiri di depan ruangannya sambil menatap karyawannya yang terlihat bahagia.“Iya Sar makasih!” Jawab Alena sambil menerima makanan yang Sarah berikan.“Lo kenapa? Lo uda tahu siapa yang ngasih ini?” Tanya Sarah sambil mencondongkan badannya ke arah Alena.“Heem!” Jawab Alena singkat.Alena lalu masuk ke dalam ruangannya dan meninggalkan Sarah yang masih berdiri di depan pintu ruangan Alena.“Meskipun lo nggak ngomong dan lo nggak pakai nama resto lo di packaging ini, gue tahu ini dari lo Ndra, karena cuma lo yang perhatian sama Alena dan semua karyawannya!!” Gumam Sarah.Sedangkan di dalam ruangan , Alena duduk di sofa panjang yang biasa dia gunakan untuk menerima tamu, lalu dia membuka makanan yang dia pegang. Lalu Alena mengambil ponselnya yang ada di kantong jas yang dia kenakan.Alena l

  • Cinta Dibalik Hukum Adat   Bab 114 (Makanan)

    Narandra malam ini tengah makan malam bersama Rio dan Sarah di salah satu resto milik Narandra. Narandra ingin memperkanalkan menu barunya pada Sarah dan juga Rio, dan ingin mendengar pendapat dari mereka berdua. Sarah dan Rio terlihat sangat menikmati makanan-makanan yang Narandra hidangkan karena memang makanan-makanan itu sangatlah enak dan pastinya terbuat dari bahan-bahan yang berkualitas tinggi.“Gimana enak nggak? Atau kurang apa gitu?” Tanya Narandra.“Enak banget sumpah Ndra, rasanya pas!” Ucap Sarah.“Iya Ndra ini perfect banget, pasti menu ini bakalan laris !” Puji Rio.“Serius kalian ? Nggak cuma mau nyenengin gue aja kan?”“Ya nggak lah serus ini tuh enak banget!” Puji Raka lagi.Mereka berdua lalu lanjut untuk berbincang, Sarah sama sekali tak membahas tentang Alena karena ingin menjaga perasaan Narandra.“Sar gimana kabar Alena?” Tanya Narandra tiba-tiba.Sarah dan Rio lalu saling bertatapan mata, mereka berdua seolah – olah bingung harus menjawab seperti apa. Karena me

DMCA.com Protection Status