All Chapters of Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki: Chapter 121 - Chapter 130

810 Chapters

Bab 121

Dihadapkan Linda yang tiba-tiba mendekatinya, Sita seketika merasa waspada, sekujur tubuhnya sedikit tidak nyaman.Siapa yang tahu apa yang akan dilakukan Linda selanjutnya?Sita menarik lengannya sendiri dan ekspresinya dingin, “Aku pikir lebih baik kita menjaga jarak.”“Nona Sita, meskipun kamu sudah bercerai dengan Husein, kita masih bisa berteman.”Tatapan Sita mencibir, “Nona Linda, apakah kamu pernah menjumpai seseorang berteman dengan selingkuhan pasangannya?”Linda mendengar kata ‘selingkuhan’ seketika raut wajahnya berubah semakin dingin. Namun, karena Husein dan Nyonya Handoyo datang, dia segera berkata dengan sedih, “Nona Sita, mengapa kamu berbicara begitu kasar? Aku benar-benar ingin kita semua akur.”Wulan segera membela Linda dengan berkata kepada Sita, “Sita, kamu tidak punya malu? Lihatlah betapa murah hatinya Nona Linda. Siapa yang kamu panggil selingkuhan? Dalam hal siapa cepat dia dapat, kamu adalah perempuan pengganggu itu. Jika bukan karena kamu, Linda pasti sudah
last updateLast Updated : 2024-01-08
Read more

Bab 122

Ketika Sita hendak beristirahat, Wendy masuk dengan mengenakan sepatu hak tinggi dan langsung melemparkan sebuah dokumen padanya, “Kirimkan ke tempat ini. Jika pelanggan tidak puas aku akan menggantinya lagi.”Sita melirik, “Ini kan tugasmu.”“Benar, tapi aku ada urusan sekarang. Selama akhir pekan kamu yang bertugas, jadi kamu yang harus melakukannya kan? Kamu tidak akan digaji jika tidak melakukan apa-apa kan.”Wendy pergi seusai berkata demikian.Sita menghela napas sambil melihat dokumen itu dan berkata, lupakan saja. Setelah menyelesaikan tugas ini, dia akan pulang dan beristirahat sebentar.Dia meminum secangkir air hangat hingga sedikit berkeringat. Akhirnya Sita merasa jauh lebih baik.Sita naik taksi ke sebuah kompleks perumahan dan menuju nomor rumah yang sesuai. Dia melihat pelayan yang membukakan pintu, “Permisi, saya dari Cona Studio. Saya kemari untuk menanyakan apakah pemilik rumah puas dengan soft furnishing perusahaan kami?”“Anda ikutlah dengan saya.”Sita mengikutiny
last updateLast Updated : 2024-01-08
Read more

Bab 123

Sita merasa bingung dan mengira salah lihat setelah melihat sosok yang familiar baginya itu.Mengapa Husein juga ada di sini?Linda berjalan ke arah Husein sambil tersenyum, “Husein, mengapa kamu di sini juga?”Husein mengenakan setelan gelap diikuti oleh sekelompok orang yang selalu siaga dengan menunjukkan ekspresi serius.Wajahnya datar ketika melihat Linda, namun tatapannya mengarah ke belakang Linda, dia melihat Sita.Pria itu sedikit mengerutkan keningnya. Linda dengan cepat menjelaskan, “Aku baru-baru ini ingin mengubah dekorasi rumah. Studio Sita cukup terkenal, jadi aku mempercayakan pekerjaan ini pada Nona Sita. Aku tidak menyangka orang yang datang hari ini adalah dia sendiri.”Sandi berada di sampingnya, “Sita, apa yang kamu lakukan di sana? Masuk dan pilih barangnya.”Sita memandang Husein dan Linda berdiri bersama di sana. Akhirnya dia menahan ketidaknyamanan di hatinya. Dia bahkan tidak melirik Husein dan berkata kepada Linda dengan bahasa bisnis, “Nona Linda, jenis kasu
last updateLast Updated : 2024-01-08
Read more

Bab 124

Pria itu berbicara sedikit dingin, “Apa kamu ingin mati hanya demi pekerjaan?” Sita berbalik dan berjalan ke samping. Namun, baru berjalan beberapa langkah pandangannya kabur dan dia pingsan. Sita secara spontan melindungi perutnya, dia pikir pasti akan jatuh dengan keras. Tetapi Husein mendekap Sita ke dalam dada yang sudah tidak asing lagi baginya.Sita mencoba membuka matanya, tetapi tidak dapat melihat dengan jelas orang di depannya.Husein menggendong Sita dalam pelukannya. Dia menyadari bahwa tubuh Sita berkeringat dingin dan bibirnya pucat.Pupil mata Husein mengecil dan menggendong Sita keluar dari pusat perbelanjaan.Setelah melihat pemandangan ini, Linda dengan cepat menyusul, “Kak Husein.”Namun langkah Linda lebih lambat dan pintu lift tertutup tanpa menunggunya.Ekspresi Linda marah, “Apa Sita sengaja melakukannya?”Sandi mengikutinya, “Itu pasti disengaja. Tadi Sita terlihat masih baik-baik saja. Lalu secara kebetulan dia pingsan di pelukan Husein. Sita sangat pandai be
last updateLast Updated : 2024-01-08
Read more

Bab 125

Sita melihat pria itu mendekat dan hidung keduanya saling bersentuhan.Sita benar-benar tertegun. Apa yang Husein lakukan?Detik berikutnya, Husein membuka bibir tipisnya dan berkata, “Apakah kamu merasakan suhumu naik?” Sita mengedipkan matanya dan merasakan kening Husein dingin seperti es.Saat ini, terdengar suara batuk dari samping, “Uhuk, ini rumah sakit, tolong perhatikan dampaknya.”Husein segera bangkit.Sita dengan cepat menarik selimut dan menutupi wajahnya. Dia merasa sangat malu.Perawat itu berkata, “Keluarga pasien bisa tunggu di luar. Bagi yang belum mendaftar, silakan mendaftar terlebih dahulu.”Sita melihat langkah kaki Husein menjauh di depannya melalui sela-sela selimut, dia menghela napas lega.Akhirnya dia pergi.Sita diam-diam membuka selimutnya dan berkata kepada perawat, “Sebenarnya saya baik-baik saja, jadi tidak perlu diperiksa.”Namun, perawat itu mencibir dengan menunjukkan termometer pada Sita, “Suhumu 39 derajat celcius. Apa kamu yakin tidak apa-apa?”Waj
last updateLast Updated : 2024-01-08
Read more

Bab 126

Ryan melirik ke arah Husein, lalu beralih untuk melihat Sita di ranjang rumah sakit. Hatinya memiliki tebakan yang kuat!Mungkinkah itu anak Husein?Mengapa Husein ini selalu terlibat dengan keluarga Syailendra?Sita tidak berani menatap Ryan dan berkata dengan pelan, “Kalau begitu, berikan aku obat penurun demam, tapi aku tidak bisa sembarangan meminumnya, jadi aku harus hati-hati.”Sita diam-diam memberikan isyarat pada Ryan untuk berhati-hati dan tidak membocorkan fakta pada Husein bahwa dia sedang hamil.Ryan menahan kebimbangan hatinya lalu melihat ke arah perawat, “Ambilkan daftar resep obatnya.”Husein mengerutkan kening, “Tidak diinfus?”Nada bicara Ryan terdengar tidak menyenangkan, “Infus berbahaya untuk tubuh.”“Tapi dia sangat panas.”Ryan menatap dengan dingin, “Saya atau anda yang seorang dokter? Mengapa anda tidak mengobatinya sendiri?”Mata Sita langsung melotot setelah mendengar kalimat ini. Jangan sampai mereka berkelahi.Wajah Husein langsung berubah menjadi lebih di
last updateLast Updated : 2024-01-08
Read more

Bab 127

Linda tengah mencari sambil menelepon saudara ketiganya, Ryan, namun tidak ada jawaban sama sekali.Apa yang terjadi? Apakah tadi dia salah lihat?Tapi pria berjas putih tadi terlihat mirip seperti Ryan.Di sini, di ruang infus gawat darurat.Sita terbaring di tempat tidur sambil beristirahat. Sebenarnya sekarang dia merasa jauh lebih baik, mungkin karena dia tadi ketakutan seluruh tubuhnya berkeringat.“Sita, bisakah kamu jujur apa yang sebenarnya terjadi?”Setelah Sita menghabiskan air dari gelas, dia langsung tersedak saat melihat Ryan berjalan masuk.Ryan tidak menanyakan apa-apa lagi. Dia menepuk punggung Sita, “Hati-hati, aku akan menuangkan segelas air lagi.”Sita terbatuk dengan sedikit rasa bersalah, berpura-pura lemas dan melirik Ryan. Matanya berkaca-kaca menunjukkan sikap keluguannya.Setelah melihat ekspresi adiknya, kemarahan Ryan sepenuhnya menghilang, hanya menyisakan kesedihan di hatinya.Ryan menghela napas dan menarik kursi, berkata dengan serius, “Sita, kakak tidak
last updateLast Updated : 2024-01-08
Read more

Bab 128

Sita membuat alasan yang masuk akal.Dia menyadari bahwa Ryan masih agak tidak percaya, jadi dia segera mengalihkan topik pembicaraan, “Ngomong-ngomong, bagaimana kakak bisa tahu kalau dia adalah Husein?”Meskipun Sita mengatakan bahwa dia pernah bekerja menjadi pengasuh di keluarga Handoyo, Husein adalah orang yang sederhana. Bagaimana kakaknya bisa sekilas mengetahui bahwa orang yang membawanya ke rumah sakit adalah Husein?Ekspresi Ryan langsung membeku.Apakah ini karena Linda telah menyukai Husein selama bertahun-tahun, jadi dia mengetahui seperti apa wajah Husein?Tentu saja Ryan tidak bisa memberitahu adik perempuannya.Ryan sejenak bimbang, dan menjawab, “Karena informasi pembayaran pendaftaranmu atas nama Husein, aku baru saja melihat dan mengetahuinya.”Ternyata seperti itu, Sita tidak menyangka Husein akan membantu membayar biaya pengobatannya.Dia menyentuh perutnya, syukurlah dia bertemu kakak ketiganya di sini. Jika tidak, mungkin hari ini anak ini tidak akan bisa disembu
last updateLast Updated : 2024-01-08
Read more

Bab 129

Ketika Linda melihat kakaknya, Ryan, dia segera berlari dengan gembira, “Kak, kamu benar-benar di sini. Aku pikir aku tadi salah lihat.”Ryan mengerutkan kening dan secara spontan dia berjalan menjauh dari ruang infus untuk mencegah Sita melihatnya nanti.Sebenarnya dia sekarang merasa menyesal mengapa dia menyetujui kakak laki-lakinya membawa seorang perempuan ke rumah sebagai pengganti adik perempuannya.Sekarang setiap kali dia menghadapi Sita, dia memiliki khayalan bahwa dia seperti takut ketahuan selingkuh.Ryan menatap Linda. Dia tidak terlalu menyayangi adik angkatnya ini, dan Linda biasanya hanya tinggal bersama neneknya. Linda tidak punya banyak waktu untuk dihabiskan bersama saudara-saudaranya. Jadi dia tidak bisa dikatakan memiliki hubungan yang dekat dengan saudara-saudaranya.Linda selalu manja pada mereka sejak dia masih kecil. Tindakannya itu dengan sengaja ditunjukkan untuk menyenangkan mereka.Ini juga mengapa Ryan tidak terlalu menyukai Linda.Linda tersenyum sedikit
last updateLast Updated : 2024-01-08
Read more

Bab 130

Linda selalu merasa bahwa Ryan memiliki pandangan yang lebih buruk tentang Husein dari sebelumnya.——Sita terbangun dan menyadari bahwa dia masih di rumah sakit setelah mencium bau disinfektan.Tapi dia benar-benar jauh lebih baik sekarang.Tampaknya obat yang diresepkan Ryan cukup manjur.“Nona Sita, anda sudah bangun. Apakah anda perlu saya bantu ke kamar mandi, atau anda ingin makan?”Sita melihat seorang perawat berdiri di sampingnya dan berkata, “Kamu siapa?”“Saya adalah perawat yang disewa oleh keluarga anda.”Oh, kakak ketiganya menyewa perawat untuk dirinya.Sita benar-benar lapar, “Kalau begitu, belikan aku bubur milet dan cemilan, jangan terlalu berminyak.”Setelah Sita selesai berbicara, dia melihat Ryan masuk membawa kotak makan siang, “Sita, kamu pasti lapar setelah bangun tidur. Aku membawakanmu makanan.”Sita tampak kebingungan dan menunjuk ke arah perawat di sampingnya, “Kak, bukankah kamu meminta perawat ini untuk membelikanku makanan?”Ryan mengerutkan keningnya, “A
last updateLast Updated : 2024-01-08
Read more
PREV
1
...
1112131415
...
81
DMCA.com Protection Status