All Chapters of Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki: Chapter 101 - Chapter 110

810 Chapters

Bab 101

Wajah Husein tidak menunjukkan ekspresi yang berlebihan, “Apa menurutmu perceraian dapat menyelesaikan masalah?”“Demi nenek, aku akan membujuknya untuk menjalani operasi.”Pria itu menyipitkan matanya, “Apa yang kamu gunakan untuk membujuknya?”Sita terdiam sejenak, “Tidak perlu kamu tanya.”Saat ini pintu bangsal terbuka dan Ibu Lisa keluar, “Nyonya Sita, nenek memintamu dan Husein masuk. Ada yang ingin nenek sampaikan pada kalian.”Linda yang berdiri di sampingnya berkata sambil tersenyum, “Aku juga datang secara khusus untuk menjenguk Nenek.”Nada Ibu Lisa tidak ramah, “Maaf, nenek tidak ingin bertemu denganmu.”Wajah Linda membatu, dia hanya bisa berdiri di luar dengan perasaan tidak senang. Dia melihat Husein dengan Sita masuk ke bangsal rumah sakit, matanya penuh dengan tatapan dingin.Sita berjalan masuk ke bangsal, dia merasa Linda sedang menatapnya.Tapi dia tidak punya waktu untuk memikirkan hal lain sekarang. Dia melangkah maju dan meraih tangan nenek yang terasa sedikit le
Read more

Bab 102

Linda mengikuti Wulan dari belakang dan melihat Sita duduk di sana, tatapan Linda sangat tajam.Sita merasakan tatapan Linda, namun dia tidak memiliki energi untuk memperhatikannya sekarang. Ibu mertuanya, Wulan segera berkata padanya tanpa ragu, “Sita berdirilah, biarkan Nona Linda duduk. Dia adalah tamu terhormat!”“Silakan!”“Tidak perlu.”Sita spontan ingin berdiri, tapi ditarik kembali oleh neneknya, dan suara Husein terdengar di telinganya. Wulan segera berkata, “Nak, apa yang kamu lakukan? Apa masalahnya? Lagipula Sita kuat untuk berdiri sebentar, Linda sudah datang secara khusus malah kamu tidak memberinya tempat duduk. kursi untuk duduk? Bukankah akan menjadi lelucon jika hal ini tersebar?”Linda berkata dengan munafik, “Bibi, tidak apa-apa, aku berdiri saja.”Nenek mendengus dengan dingin, “Sekarang berbeda, Sita sedang hamil jadi dia perlu duduk. Bukankah akanPerkataan itu seperti petir yang langsung menyambar.Linda sepenuhnya tertegun.Ibu mertua, Wulan juga melebarkan m
Read more

Bab 103

Saat itu, terlihat dari matanya, Sita berharap sesuatu.Husein juga melihat Sita yang tersandung, pupil matanya sehitam tinta. Jauh di lubuk hatinya ada sedikit rasa kurang percaya diri, namun masih tersisa harapan.Tatapan inilah yang langsung meluluhkan hati Husein.Pria itu melangkah maju meraih tangan Sita dan menopang tubuhnya.Sita mengira dirinya pasti akan jatuh ke lantai kali ini, dan dia sudah siap secara mental. Lagi pula, antara dia dan Linda, sudah jelas siapa yang akan Husein pilih!Tapi dia tidak menyangka Husein memilih dirinya kali ini!Sita bersandar di lengan pria itu dan menatapnya dengan tidak percaya. Jantungnya berdegup kencang dan merasa sedikit gugup.Jika Sita terjatuh, dia tidak dapat membayangkan bagaimana jika dirinya keguguran.Saat ini, suara sedih tidak terima Linda terdengar, “Husein!”Sita baru menoleh dan melihat Linda masih duduk di lantai. Matanya memerah dan memancarkan ekspresi sedih seperti akan menangis. Sita mengedipkan matanya, bagaimanapun ju
Read more

Bab 104

Bagaimana jika sampai Husein menyingkirkan anak ini?Bim. Mobil mewah itu berhenti di pinggir jalan dan membunyikan klaksonnya.Sita menyadari bahwa ini adalah mobil Husein. Dia melihat jendela mobil diturunkan, pria itu duduk di sebelah sopir. Wajahnya yang tampan tersembunyi di dalam mobil. Matanya yang sipit itu tajam dan memikat.Husein berkata ringan, “Masuk.”Sita sebenarnya sama sekali tidak ingin masuk ke dalam mobil, tetapi nada bicara pria itu jelas tidak memberinya kesempatan untuk menolak.Dia menyadari banyak orang yang melihat ke arahnya, jadi dia membungkuk masuk ke dalam mobil.Pintu mobil tertutup, mengisolasi semua yang ada di luar.Sita duduk bersandar di pintu mobil, meski demikian, tidak dapat disangkal dia masih bisa merasakan keberadaan pria yang tangguh di sampingnya.Sita menahan napasnya dan tetap diam, seolah menunggu keputusan akhir Husein.Setelah beberapa saat, suara Husein yang dalam dan dingin terdengar, “Apakah kamu sangat menyayangi anak itu?”Sita men
Read more

Bab 105

Husein bertanya pada dirinya bagaimana cara berakting sebagai wanita hamil?Sita terdiam sejenak, apakah masih perlu berakting?Sita dengan sendirinya sudah begitu.Apakah ini bisa dianggap sebagai akting yang nyata?Sita menjawab dengan serius, “Apakah ini memerlukan kemampuan berakting?”“Benar, kemampuan aktingmu selalu bagus. Jangan dipikir berat, karena Ibu Lisa akan datang untuk menjagamu sebagai wanita hamil, jangan sampai dia mengetahui yang sebenarnya.”“Jangan khawatir, tuan Husein, Aku pasti akan memainkan peranku dengan baik. Sebagai gantinya kamu harus segera mengatur operasi nenek.”Sita tidak ingin berurusan dengan Linda. Dia membiarkan Husein langsung meluruskan sendiri dengan Linda.Linda sangat terampil dalam berakting dan pasti dia akan terus berakting di depan Husein, jadi Linda pasti tidak akan menunda operasi Nenek.Sita turun dari mobil dan berjalan ke ruang tamu, disusul oleh Husein di belakangnya. Tatapan Husein sedikit rumit.Ibu Lisa sudah lama menunggu di ru
Read more

Bab 106

Namun, beberapa makan cukup jauh untuk dia jangkau, jadi Sita menyerah setelah beberapa kali melirik.Tidak selang lama, sendok Husein menuangkan sesuatu di piringnya. Sita terdiam dan dengan tenang berkata, “Terima kasih, suamiku. Kamu juga bisa makan.”Sita tersenyum dan mengambil makanan yang tidak Husein sukai ditaruh di piringnya.Husein menundukkan tatapannya dan melirik Sita. Ekspresinya tidak berubah saat dia menarik sendoknya.Ibu Lisa di sebelahnya memperhatikan dan mengangguk puas, dia harus memberitahu nenek tentang situasi ini saat dia sudah sembuh.Setelah selesai makan, Sita mengusap perutnya, “Aku kekenyangan.”“Tuan muda, silahkan temani istri anda berjalan-jalan. Itu bagus untuk ibu hamil dan bayi di kandungannya.”Tangan Sita berhenti, “Itu tidak perlu.”Lebih baik meminta Husein menemani Sita jalan-jalan daripada dia pergi sendiri.Suara tenang Husein di sebelahnya terdengar, “Baiklah.”Ekspresi Sita menunjukkan keengganan, “Sebenarnya, aku bisa melakukannya sendiri
Read more

Bab 107

Sita tidak menyangka Husein akan menanyakan ini padanya, pertanyaan ini agak menjebak.Husein menunduk dan melihat dengan ekspresi bingung, “Apakah begitu sulit untuk menjawabnya?”“Bukan begitu.”Sita sempat ragu dan menatapnya, “Kamu ingin mendengar kebenaran atau kebohongan?”“...Aku pikir lebih baik kamu diam.”Seusai Husein berbicara, dia berbalik dan pergi.Sita melangkah maju dan melihat anjing besar itu berdiri di sampingnya, mengibas-ngibaskan ekornya sambil menatapnya.Sita segera berhenti dan secara tidak sadar mundur beberapa langkah, “Kamu, jangan mendekat.”Sita melihat anjing di depannya, meskipun dia tidak memiliki niat buruk terhadap anjing itu. Namun karena trauma psikis masa kecilnya, jadi dia agak takut mendekati anjing itu.“Kemari.”Saat Sita hendak melarikan diri, Husein yang telah menghilang di ujung kegelapan itu kembali.Dia berdiri di bawah lampu jalan dan mengulurkan tangannya kepada Sita.Setelah melihat Husein, anjing besar itu segera duduk di tanah denga
Read more

Bab 108

Sita kembali ke kamar atas, menyadari bahwa Husein belum pulang dan perkiraannya Husein ada di ruang kerja.Dia sudah terbiasa dengan kehidupan antara Husein dengan dirinya. Husein tidur di ruang kerja.Dia berbalik ke ruang ganti dan menyadari di dalamnya selain baju Husein hanya ada baju miliknya.Seolah sama saja dengan saat sebelum mereka bercerai, tidak ada yang berubah.Sita masih mengira jika akan menemukan baju Linda, dia juga sudah mencari di mana-mana tetapi tidak dapat menemukan jejak seorang wanita.Tidak mungkin.Sita bersandar di pintu ruang ganti, dia sudah tidak asing lagi dengan ruangan itu dan tidak ada jejak yang tidak dapat dia temukan. Tapi satu pun tidak ada.Sita teringat perkataan pelayan Sonya jika Linda tidak pernah menginap.Apakah Husein meskipun sedikit brengsek, tapi sebenarnya adalah lelaki baik yang menjaga dirinya tetap suci?Sita memikirkannya seharian, dan menyadari kalau pikirannya fokus pada Husein. Dia segera mencari dan mengenakan piyamanya lalu
Read more

Bab 109

Husein langsung duduk dan berkata dengan dingin, “Kok bisa?”Tidak mudah menemukan dokter yang cocok. Secara teori, setelah dia tiba di sini bisa segera mengatur operasi neneknya.“Dokter itu mengalami kecelakaan mobil saat perjalanan kemari dan dia masih di rawat di rumah sakit.”“Aku akan segera ke sana”Husein membuka selimut dan pergi ke ruang ganti.Sita di sebelahnya juga ikut terbangun. Dia mendengar kata-kata Husein. Mungkinkah ada masalah di perusahaan?Husein dengan cepat berpakaian rapi dan keluar dari ruang ganti. Raut wajahnya tidak terlalu enak dipandang.Sita mengusap matanya, “Ada masalah apa?”Tangan Husein berhenti, “Bukan masalah besar.”Dia tidak mengatakan apa pun tentang dokter itu, dia berbalik dan meninggalkan rumah.Husein bergegas ke rumah sakit. Sekretarisnya menunggu di luar ruang gawat darurat. Ketika dia melihat Husein, dia segera memberitahukan situasi saat ini, “Bos, nyawa dokter tidak dalam bahaya saat ini, tapi tangan kanannya patah. Tidak bisa dipasti
Read more

Bab 110

Tidak selang lama, Husein menerima WhatsApp dari Linda. Setelah melihat isi pesannya, dia berbalik dan meninggalkan kamar tidur. Sita memperhatikannya meninggalkan kamar tidur, dia pelan-pelan membuka matanya yang penuh dengan sindiran. Dia menyentuh perutnya, menenangkan suasana hatinya dan segera tidur.Keesokan harinya, Sita pulang ke rumah untuk mengemasi barang-barangnya dan bersiap pergi ke sekolah untuk mendaftar kelas.Bibi menarik tangannya dengan sedikit khawatir, “Apa kamu tetap bersikeras akan tinggal di sekolah? Aku bisa memasak makanan enak setiap kamu pulang.”“Bi, aku bukan anak kecil lagi, aku bisa mengurus diriku sendiri.”Sita harus bilang dia akan tinggal di sekolah. Jika tidak, saat bibinya tahu bahwa malamnya dia tinggal di rumah Husein, pasti Bibi akan khawatir dan mungkin akan mengungkap identitas asli Sita pada kakaknya.Sita tidak ingin menimbulkan masalah, lagi pula operasi nenek akan dilakukan seminggu lagi.Sita akan lega setelah melewati drama seminggu i
Read more
PREV
1
...
910111213
...
81
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status