Linda mengikuti Wulan dari belakang dan melihat Sita duduk di sana, tatapan Linda sangat tajam.Sita merasakan tatapan Linda, namun dia tidak memiliki energi untuk memperhatikannya sekarang. Ibu mertuanya, Wulan segera berkata padanya tanpa ragu, “Sita berdirilah, biarkan Nona Linda duduk. Dia adalah tamu terhormat!”“Silakan!”“Tidak perlu.”Sita spontan ingin berdiri, tapi ditarik kembali oleh neneknya, dan suara Husein terdengar di telinganya. Wulan segera berkata, “Nak, apa yang kamu lakukan? Apa masalahnya? Lagipula Sita kuat untuk berdiri sebentar, Linda sudah datang secara khusus malah kamu tidak memberinya tempat duduk. kursi untuk duduk? Bukankah akan menjadi lelucon jika hal ini tersebar?”Linda berkata dengan munafik, “Bibi, tidak apa-apa, aku berdiri saja.”Nenek mendengus dengan dingin, “Sekarang berbeda, Sita sedang hamil jadi dia perlu duduk. Bukankah akanPerkataan itu seperti petir yang langsung menyambar.Linda sepenuhnya tertegun.Ibu mertua, Wulan juga melebarkan m
Read more