All Chapters of Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki: Chapter 81 - Chapter 90

810 Chapters

Bab 81

Sita mengambil ponselnya dan melihat bahwa itu memang pesan yang dikirim oleh Ryan.[Sita, aku ada urusan penting yang harus diselesaikan di tempat kerja. Kalian makanlah dulu.]Ternyata dia tidak bisa ikut.Ryan adalah seorang dokter. Jika ada urusan yang mendesak mungkin itu berkaitan dengan rumah sakit, dan menyelamatkan nyawa orang lebih penting.Sita meletakkan ponselnya dan melihat Yoga di sampingnya, “Ayo makan.”Yoga telah mengetahui bahwa Ryan sempat membahas tentang kecelakaan mobil rombongan kecil dalam perjalanan. Dia pergi untuk membantu menyelamatkan mereka. Lebih baik dia tidak datang, jangan sampai Ryan merebut adiknya.Tidak selang lama, makanan pun disajikan.Linda mengambil sendok, dan matanya sambil tersenyum, “Ayo, kalian juga makan.”Akhirnya, Yoga diam-diam bergerak cepat dan mengambil udang terbesar di piring, “Sita, ayo coba ini, ini sangat segar.”“Sita, coba ini. Potongan pertama adalah yang paling enak.”“Sita, kamu haus atau tidak? Aku akan menuangkan minum
last updateLast Updated : 2023-12-27
Read more

Bab 82

Yoga masuk ke ruang tamu, “Kami sudah menyiapkan mobil untuk mengantarkan Bibi. Sebenarnya, kamu tidak perlu membawa barang-barang ini. Peralatan di sana sudah cukup lengkap.”Mereka secara khusus meminta seseorang untuk merenovasi interior rumah, sehingga adik perempuan mereka dapat pindah hanya dengan membawa tas dan tidak perlu mengkhawatirkan apa pun.Sita mengangguk sambil tersenyum, “Aku masih di sini hanya untuk memindahkan barang-barang ini. Ketika Bibi pergi dan melihat interior rumah itu, dia tidak akan kembali lagi mengambilnya.”Yoga mengusap kepala Sita, “Ayo berangkat.”Sita sempat menoleh sebelum meninggalkan tempat itu sambil membawa kopernya, lalu dia berjalan pergi tanpa menoleh ke belakang.Manusia perlu melihat ke depan.Entah itu tentang rumah atau hubungan.Satu jam kemudian, mobil tiba di luar kompleks perumahan baru.Sita dan Yoga turun dari mobil dan masuk ke dalam kompleks. Bibi sangat puas dengan rumah itu, terutama dengan penataan dapurnya.Malam harinya, m
last updateLast Updated : 2023-12-27
Read more

Bab 83

Sita bingung saat mendengar perkataan Husein. Apa maksud Husein?Husein berbisik, “Kenapa? Kamu tidak berani membantah perkataanku? Bukankah kamu cukup pandai berbicara?”Ha!Sita ingin meloloskan diri dari tangan Husein, tapi sayangnya kekuatan fisik Husein jauh di atas Sita. Jadi dia sama sekali tidak bisa melepaskan diri dari cengkeraman Husein!Seperti kata pepatah, berbaringlah sejenak di tempat di mana kamu terjatuh.Sita menjatuhkan toples dan meraih dasi Husein, “Tuan Husein, aku tidak pernah menjadwalkan kencan denganmu!” “Kamu lupa kemarin kamu mengirim pesan WhatsApp padaku?”Oh, itu.Sita mendongak, “Itu berbeda.”“Apa bedanya? Teruslah membantah, trending di mana-mana, memperlakukanku seperti orang buta?”Sita memiringkan kepala dan mengaitkan jarinya pada dasi Husein, “Jika kamu berpikir seperti itu, maka aku tidak bisa berbuat apa-apa.”Husein tercekik sesaat, seolah kalimat itu adalah kalimat yang sering dia gunakan sebelumnya.Husein menatap dengan tajam, “Aku perlu m
last updateLast Updated : 2023-12-27
Read more

Bab 84

Husein berjalan sejenak dan menoleh ke sekretaris Lia, “Cari tahu siapa aktor itu dan katakan padaku!”Berulang kali begitu dekat dengan istrinya, apakah dia ingin mati?“Bos, aktor itu Keluarga Syailendra dari Manado, dia juga sepupu Nona Linda. Keluarganya sangat kaya, jadi diperkirakan dia memulai debutnya karena hobi.”Pria itu menarik dasinya, “Oh, pria di dunia hiburan, ada berapa berita yang baik? Apakah ada yang catatan yang kelam?”“Tidak ada hal seperti itu. Pengamatan online terhadap aktor ini menunjukkan tidak ada catatan kelam. Karena selain berakting, dia sangat rendah hati bahkan terkadang agennya sulit menemukannya.” Husein sedikit murung, “Tidak punya mantan pacar?”“Tidak, dia selalu lajang dan selalu bersih di industri hiburan. Dia sudah memulai debutnya selama bertahun-tahun tanpa ada skandal. Baru-baru ini dia menghadiri sebuah kompetisi dengan seorang perempuan di Kompetisi Seribu Bunga Internasional. Namun, sang aktor menemui perusahaan berita entertainment dan
last updateLast Updated : 2023-12-27
Read more

Bab 85

Sita sempat ragu, lalu mengangkat telepon, “Halo, dari siapa?”“Halo, Nona Sita. Saya adalah pengacara Tuan Husein, saya akan secara khusus menangani perceraian kalian berdua. Apakah anda punya waktu untuk bertemu dan berbicara?”Setelah mendengar kata-kata itu, Sita menunduk dan berkata, “Oke.”Awalnya, setelah kejadian kemarin, dia mengira Husein tidak akan menepati janji untuk bertemu hari ini dan tidak memasukkan masalah ini dalam hatinya.Sita meletakkan ponselnya sambil mengelus perutnya. Lagi pula, dia sudah menandatangani perjanjian perceraian, jadi mengapa dia repot-repot memikirkan semua ini?Dunia Husein sama sekali tidak sama dengannya.Sesuai kesepakatan, Sita pergi ke kafe untuk bertemu dengan pengacara Husein, “Halo, apa yang harus saya lakukan?”“Begini. Perjanjian perceraian menyatakan tentang pembagian harta. Tuan Husein memberikan anda tiga properti yaitu satu toko, satu mobil, saham serta uang tunai sebesar 20 miliar. Silakan dilihat. Jika tidak ada masalah, anda bi
last updateLast Updated : 2023-12-27
Read more

Bab 86

Botol itu memang jatuh di rumah dan ditemukan oleh Husein.Tidak heran kemarin Husein menanyakan pada Sita apakah dia hamil, mungkin Husein berpikir bahwa Sita menyetujui gugatan cerai karena dia hamil.Sita tetap tenang, Husein mungkin tidak mengetahui tentang kehamilannya.Lagi pula, terakhir kali dia bertemu dengan ibu mertuanya, Wulan di rumah sakit hanya berpikir bahwa dia sedang program hamil dan tidak mencurigai kehamilannya.Tapi pria ini bisa melakukan apa saja. Sita khawatir Husein akan mengungkap apa yang sebenarnya di depannya.Husein meletakkan botol asam folat di atas meja sambil menatap dengan tajam, “Bagaimana kamu menjelaskannya?”Sita menelan ludahnya dan berpikir dengan cepat, “Siapa bilang aku sedang program hamil? Botol itu tidak berisi asam folat, tapi vitamin.”“Sita, kamu telah lama memikirkannya dan menemukan alasan yang begitu konyol?”“Jika kamu tidak percaya, kamu bisa meminta dokter untuk melihatnya.”Husein merasa curiga dan menyerahkan botol itu ke sekret
last updateLast Updated : 2023-12-27
Read more

Bab 87

Sita menoleh dan berkata, “Kalau gitu, minggir dulu.”Husein menunduk dan melihat telinga Sita memerah. Tersirat senyuman di matanya, lalu dia melepaskan Sita. Husein kembali duduk di kursi, kakinya yang panjang masih menghalangi jalan Sita. Husein menyerahkan perjanjian pembagian properti, “Tanda tangan.”Sita meliriknya, “Aku bilang tidak.”“Kamu bisa menerimanya.”“Tidak!”Husein seumur hidup belum pernah melihat seseorang yang tidak menginginkan uang. Dia mengerutkan kening, “Jika kamu kurang puas, aku bisa menambahkannya”Setidaknya dia jauh lebih murah hati dari pria Sita di luar sana.Mendengar kata-kata Husein, Sita mencibir, “Ya, aku rasa kamu tidak punya cukup uang untukku. Kecuali kamu memberi semua kekayaanmu, aku pasti akan menandatanganinya.”“Sita! Jangan mengambil keuntungan dariku. Jika kamu ingin memiliki semua yang aku punya, nafsumu sangat besar. Kenapa aku harus memberikan semua padamu?”“Aku telah menyelamatkan hidupmu. Kamu terbaring tak berdaya di rumah sakit s
last updateLast Updated : 2023-12-27
Read more

Bab 88

Sita berbalik untuk melarikan diri, namun tertahan oleh kaki pria itu. Husein menyipitkan matanya, “Aku belum selesai bicara.”Ketika Sita akan marah, sekretaris Lia memberanikan diri untuk mendekat dan berkata, “Bos, ada telepon. Dia sudah beberapa kali menelepon.”Tatapan mata Husein tampak dingin, tidakkah dia melihat bahwa Husein sedang sibuk?Akhirnya Husein angkat bicara, “Dari siapa?”“Nona Linda.”Setelah mendengar sekretaris Lia, Sita menjadi tenang dan merasa tangan Husein melonggar dari kakinya.Sita mengambil kesempatan untuk melepaskan diri dari pelukan Husein, lalu merapikan roknya sambil berkata, “Kalau begitu aku tidak akan mengganggu kencanmu.”Sita menegakkan punggungnya dan melangkah keluar dari kafe.Tapi setelah dia keluar, ada ekspresi mencibir di wajahnya. Tolong berpikirlah dengan jernih, Husein tidak sama denganmu, Sita.Kekayaan yang dia keluarkan dengan bebas melalui jari-jarinya cukup untuk makan, minum, dan berbaring seumur hidup bagi orang biasa.Sita tida
last updateLast Updated : 2023-12-27
Read more

Bab 89

Namun, foto tersebut hanya menunjukkan wajah Linda, dan tidak menampilkan wajah pria itu.Tapi dia ingat setelan apa yang dikenakan Husein kemarin, warna serta bentuk dasinya sama. Dia hampir bisa memastikan bahwa pria yang duduk di seberang Linda adalah Husein.Awalnya, Husein berkencan dengan Linda kemarin.Sita teringat kejadian di kafe dan sedikit cibiran terlintas di matanya, lalu dia menutup laman tersebut.Di sebelahnya, Wendy mendekat dengan membawa ponselnya, menunjukkan laman yang menampilkan foto tampak punggung, “Sita, apa menurutmu punggung pria ini terlihat familiar?”Ekspresi Sita dingin, “Aku tidak tahu,”“Bagaimana mungkin kamu tidak tahu bahwa punggung pria ini sangat mirip dengan pria pemilik rumah yang pesanannya kamu terima terakhir kali!”“Jika kamu ingin memastikannya, kamu bisa pergi ke rumah itu untuk melihatnya.”Sita tidak memiliki cukup energi untuk berurusan dengan orang-orang seperti Wendy. Dia bukan pekerja keras, dia hanya banyak bergosip.Wendy akhirnya
last updateLast Updated : 2023-12-27
Read more

Bab 90

“Sandi, jika terjadi sesuatu pada sepupumu, cepat beritahu aku, terutama mengenai Sita.” “Kak Linda tenang saja, aku pasti tidak akan membiarkan Sita yang bermuka tebal itu tinggal di Keluarga Handoyo. Aku pasti akan menjadikanmu kakak iparku.”Mata Linda menyorotkan senyum, “Terima kasih, Sandi.”“Sama-sama, latar belakang kami dengan Sita berbeda. Dia bahkan tidak layak menikah dengan sepupuku. Sita hanya seorang yatim piatu dari daerah kumuh, sebelumnya dia cuma beruntung bisa memanfaatkan kesempatan dari sebuah celah.”Linda tampak sedikit bangga dari senyumnya. Ya, dari segi status dan derajat, dia adalah wanita yang pantas mendapatkan Husein.Beberapa hari kemudian, Sita bertemu Linda lagi di luar studio.Keduanya pergi ke kedai kopi di lantai bawah.Linda tidak sabar untuk berbicara, “Apakah kamu sudah mengurus perceraian?”Sita tahu mengapa Linda mencarinya. Dia dengan tenang menjawab, “Saat makan tadi malam, aku mengirim pesan kepadanya tentang perceraian.”“Apa katanya?”“Di
last updateLast Updated : 2023-12-27
Read more
PREV
1
...
7891011
...
81
DMCA.com Protection Status