Share

Bab 83

Author: Queencard
last update Last Updated: 2023-12-27 14:59:56
Sita bingung saat mendengar perkataan Husein. Apa maksud Husein?

Husein berbisik, “Kenapa? Kamu tidak berani membantah perkataanku? Bukankah kamu cukup pandai berbicara?”

Ha!

Sita ingin meloloskan diri dari tangan Husein, tapi sayangnya kekuatan fisik Husein jauh di atas Sita. Jadi dia sama sekali tidak bisa melepaskan diri dari cengkeraman Husein!

Seperti kata pepatah, berbaringlah sejenak di tempat di mana kamu terjatuh.

Sita menjatuhkan toples dan meraih dasi Husein, “Tuan Husein, aku tidak pernah menjadwalkan kencan denganmu!”

“Kamu lupa kemarin kamu mengirim pesan WhatsApp padaku?”

Oh, itu.

Sita mendongak, “Itu berbeda.”

“Apa bedanya? Teruslah membantah, trending di mana-mana, memperlakukanku seperti orang buta?”

Sita memiringkan kepala dan mengaitkan jarinya pada dasi Husein, “Jika kamu berpikir seperti itu, maka aku tidak bisa berbuat apa-apa.”

Husein tercekik sesaat, seolah kalimat itu adalah kalimat yang sering dia gunakan sebelumnya.

Husein menatap dengan tajam, “Aku perlu m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 84

    Husein berjalan sejenak dan menoleh ke sekretaris Lia, “Cari tahu siapa aktor itu dan katakan padaku!”Berulang kali begitu dekat dengan istrinya, apakah dia ingin mati?“Bos, aktor itu Keluarga Syailendra dari Manado, dia juga sepupu Nona Linda. Keluarganya sangat kaya, jadi diperkirakan dia memulai debutnya karena hobi.”Pria itu menarik dasinya, “Oh, pria di dunia hiburan, ada berapa berita yang baik? Apakah ada yang catatan yang kelam?”“Tidak ada hal seperti itu. Pengamatan online terhadap aktor ini menunjukkan tidak ada catatan kelam. Karena selain berakting, dia sangat rendah hati bahkan terkadang agennya sulit menemukannya.” Husein sedikit murung, “Tidak punya mantan pacar?”“Tidak, dia selalu lajang dan selalu bersih di industri hiburan. Dia sudah memulai debutnya selama bertahun-tahun tanpa ada skandal. Baru-baru ini dia menghadiri sebuah kompetisi dengan seorang perempuan di Kompetisi Seribu Bunga Internasional. Namun, sang aktor menemui perusahaan berita entertainment dan

    Last Updated : 2023-12-27
  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 85

    Sita sempat ragu, lalu mengangkat telepon, “Halo, dari siapa?”“Halo, Nona Sita. Saya adalah pengacara Tuan Husein, saya akan secara khusus menangani perceraian kalian berdua. Apakah anda punya waktu untuk bertemu dan berbicara?”Setelah mendengar kata-kata itu, Sita menunduk dan berkata, “Oke.”Awalnya, setelah kejadian kemarin, dia mengira Husein tidak akan menepati janji untuk bertemu hari ini dan tidak memasukkan masalah ini dalam hatinya.Sita meletakkan ponselnya sambil mengelus perutnya. Lagi pula, dia sudah menandatangani perjanjian perceraian, jadi mengapa dia repot-repot memikirkan semua ini?Dunia Husein sama sekali tidak sama dengannya.Sesuai kesepakatan, Sita pergi ke kafe untuk bertemu dengan pengacara Husein, “Halo, apa yang harus saya lakukan?”“Begini. Perjanjian perceraian menyatakan tentang pembagian harta. Tuan Husein memberikan anda tiga properti yaitu satu toko, satu mobil, saham serta uang tunai sebesar 20 miliar. Silakan dilihat. Jika tidak ada masalah, anda bi

    Last Updated : 2023-12-27
  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 86

    Botol itu memang jatuh di rumah dan ditemukan oleh Husein.Tidak heran kemarin Husein menanyakan pada Sita apakah dia hamil, mungkin Husein berpikir bahwa Sita menyetujui gugatan cerai karena dia hamil.Sita tetap tenang, Husein mungkin tidak mengetahui tentang kehamilannya.Lagi pula, terakhir kali dia bertemu dengan ibu mertuanya, Wulan di rumah sakit hanya berpikir bahwa dia sedang program hamil dan tidak mencurigai kehamilannya.Tapi pria ini bisa melakukan apa saja. Sita khawatir Husein akan mengungkap apa yang sebenarnya di depannya.Husein meletakkan botol asam folat di atas meja sambil menatap dengan tajam, “Bagaimana kamu menjelaskannya?”Sita menelan ludahnya dan berpikir dengan cepat, “Siapa bilang aku sedang program hamil? Botol itu tidak berisi asam folat, tapi vitamin.”“Sita, kamu telah lama memikirkannya dan menemukan alasan yang begitu konyol?”“Jika kamu tidak percaya, kamu bisa meminta dokter untuk melihatnya.”Husein merasa curiga dan menyerahkan botol itu ke sekret

    Last Updated : 2023-12-27
  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 87

    Sita menoleh dan berkata, “Kalau gitu, minggir dulu.”Husein menunduk dan melihat telinga Sita memerah. Tersirat senyuman di matanya, lalu dia melepaskan Sita. Husein kembali duduk di kursi, kakinya yang panjang masih menghalangi jalan Sita. Husein menyerahkan perjanjian pembagian properti, “Tanda tangan.”Sita meliriknya, “Aku bilang tidak.”“Kamu bisa menerimanya.”“Tidak!”Husein seumur hidup belum pernah melihat seseorang yang tidak menginginkan uang. Dia mengerutkan kening, “Jika kamu kurang puas, aku bisa menambahkannya”Setidaknya dia jauh lebih murah hati dari pria Sita di luar sana.Mendengar kata-kata Husein, Sita mencibir, “Ya, aku rasa kamu tidak punya cukup uang untukku. Kecuali kamu memberi semua kekayaanmu, aku pasti akan menandatanganinya.”“Sita! Jangan mengambil keuntungan dariku. Jika kamu ingin memiliki semua yang aku punya, nafsumu sangat besar. Kenapa aku harus memberikan semua padamu?”“Aku telah menyelamatkan hidupmu. Kamu terbaring tak berdaya di rumah sakit s

    Last Updated : 2023-12-27
  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 88

    Sita berbalik untuk melarikan diri, namun tertahan oleh kaki pria itu. Husein menyipitkan matanya, “Aku belum selesai bicara.”Ketika Sita akan marah, sekretaris Lia memberanikan diri untuk mendekat dan berkata, “Bos, ada telepon. Dia sudah beberapa kali menelepon.”Tatapan mata Husein tampak dingin, tidakkah dia melihat bahwa Husein sedang sibuk?Akhirnya Husein angkat bicara, “Dari siapa?”“Nona Linda.”Setelah mendengar sekretaris Lia, Sita menjadi tenang dan merasa tangan Husein melonggar dari kakinya.Sita mengambil kesempatan untuk melepaskan diri dari pelukan Husein, lalu merapikan roknya sambil berkata, “Kalau begitu aku tidak akan mengganggu kencanmu.”Sita menegakkan punggungnya dan melangkah keluar dari kafe.Tapi setelah dia keluar, ada ekspresi mencibir di wajahnya. Tolong berpikirlah dengan jernih, Husein tidak sama denganmu, Sita.Kekayaan yang dia keluarkan dengan bebas melalui jari-jarinya cukup untuk makan, minum, dan berbaring seumur hidup bagi orang biasa.Sita tida

    Last Updated : 2023-12-27
  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 89

    Namun, foto tersebut hanya menunjukkan wajah Linda, dan tidak menampilkan wajah pria itu.Tapi dia ingat setelan apa yang dikenakan Husein kemarin, warna serta bentuk dasinya sama. Dia hampir bisa memastikan bahwa pria yang duduk di seberang Linda adalah Husein.Awalnya, Husein berkencan dengan Linda kemarin.Sita teringat kejadian di kafe dan sedikit cibiran terlintas di matanya, lalu dia menutup laman tersebut.Di sebelahnya, Wendy mendekat dengan membawa ponselnya, menunjukkan laman yang menampilkan foto tampak punggung, “Sita, apa menurutmu punggung pria ini terlihat familiar?”Ekspresi Sita dingin, “Aku tidak tahu,”“Bagaimana mungkin kamu tidak tahu bahwa punggung pria ini sangat mirip dengan pria pemilik rumah yang pesanannya kamu terima terakhir kali!”“Jika kamu ingin memastikannya, kamu bisa pergi ke rumah itu untuk melihatnya.”Sita tidak memiliki cukup energi untuk berurusan dengan orang-orang seperti Wendy. Dia bukan pekerja keras, dia hanya banyak bergosip.Wendy akhirnya

    Last Updated : 2023-12-27
  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 90

    “Sandi, jika terjadi sesuatu pada sepupumu, cepat beritahu aku, terutama mengenai Sita.” “Kak Linda tenang saja, aku pasti tidak akan membiarkan Sita yang bermuka tebal itu tinggal di Keluarga Handoyo. Aku pasti akan menjadikanmu kakak iparku.”Mata Linda menyorotkan senyum, “Terima kasih, Sandi.”“Sama-sama, latar belakang kami dengan Sita berbeda. Dia bahkan tidak layak menikah dengan sepupuku. Sita hanya seorang yatim piatu dari daerah kumuh, sebelumnya dia cuma beruntung bisa memanfaatkan kesempatan dari sebuah celah.”Linda tampak sedikit bangga dari senyumnya. Ya, dari segi status dan derajat, dia adalah wanita yang pantas mendapatkan Husein.Beberapa hari kemudian, Sita bertemu Linda lagi di luar studio.Keduanya pergi ke kedai kopi di lantai bawah.Linda tidak sabar untuk berbicara, “Apakah kamu sudah mengurus perceraian?”Sita tahu mengapa Linda mencarinya. Dia dengan tenang menjawab, “Saat makan tadi malam, aku mengirim pesan kepadanya tentang perceraian.”“Apa katanya?”“Di

    Last Updated : 2023-12-27
  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 91

    Husein tiba-tiba mendongak, “Apa syaratnya?”“Husein, kamu juga tahu kalau aku menyukaimu. Semua orang menyadarinya, termasuk kakak ketigaku. Tapi kakak ketigaku sangat tersinggung ketika tiga tahun lalu kamu menikah dengan wanita lain, jadi dia tidak ingin aku terlalu banyak berhubungan denganmu. Karena aku selalu bersikeras menyukaimu dan ingin tetap berada di sampingmu, jadi dia dengan berat hati menyetujui untuk memeriksa Nenek.”Saat berbicara demikian, Linda mengumpulkan keberanian menatap Husein, “Tapi kakak ketigaku mengajukan syarat: memintaku menikah denganmu, dan dia baru bersedia melakukan operasi untuk Nenek.”Pena berhenti berputar di tangannya, tatapannya sangat tajam, “Tapi bukankah kakakmu tidak menyukaiku karena aku sudah menikah?”“Benar, tapi karena aku terus mendesak kakakku, akhirnya dia mengajukan syarat itu. Selama kamu setuju menikah denganku, begitu perjalanan bisnisnya selesai dia akan datang untuk mengoperasi Nenek. Dengan begitu kesehatan Nenek bisa pulih.”

    Last Updated : 2023-12-27

Latest chapter

  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 810

    Setelah mendengar perkataan itu, mata Vina menunjukkan ekspresi kecewa. Mengapa perawat itu tidak membuang sumsum tulangnya? Pasti sangat seru jika seandainya sumsum tulang itu dibuang.Nyonya Handoyo segera berkata, “Nak, kamu lihat, sumsum tulang itu baik-baik saja. Aku hanya ingin berjaga-jaga. Tapi lihatlah, Sisi telah membuatku dan Vina sampai seperti ini, dia harus bertanggung jawab untuk perbuatannya dan harus minta maaf kepada kami.”Sisi yang berdiri di ambang pintu mendengar percakapan kedua perempuan itu, matanya mencibir. Mereka bahkan masih ingin dia meminta maaf, sungguh konyol.Namun, Sisi tidak bersuara, hanya memandang pria yang membelakanginya, ingin mengetahui bagaimana pria itu menangani ini.Suara Husein sangat dingin, “Ibu, apakah kalian tidak tahu apa konsekuensi dari tindakan kalian kali ini? Lagipula, dia bukan lagi Sita yang lemah seperti dulu, dia adalah putri Keluarga Syailendra.”Nada bicara Nyonya Handoyo agak cemas, “Meskipun dia adalah putri Keluarga Sy

  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 809

    Sisi mendengar perkataannya dan menoleh menatap Husein. Tatapan pria itu sedalam tinta.Apa lagi yang ingin dia katakan?Suara pria itu tenang, “Ibuku masih di rumah itu.”“Aku hampir melupakan hal itu jika kamu tidak mengatakannya. Aku belum menyelesaikan masalah itu, bagaimana bisa aku pergi begitu saja?”Sisi tadi sibuk mengatur pengiriman sumsum tulang itu kembali, dan dirinya merasa seperti melupakan sesuatu. Sekarang, kebetulan Husein mengingatkannya.“Jadi bagaimana caramu menangani masalah ini?”“Kamu akan tahu begitu sampai di sana, beberapa hal harus ditangani secara langsung. Kebetulan, ada beberapa hal yang ingin kutanyakan pada Vina.”Sisi berbalik dan menatap sekretarisnya, “Kamu urus dulu pengiriman sumsum tulang ke bandara terlebih dahulu, aku akan segera ke sana setelah menyelesaikan urusan di sini.”Husein dan Sisi meninggalkan rumah sakit bersama.Sisi duduk di dalam mobil dan melihat helikopter lepas landas dari rooftop rumah sakit. Barulah dia mengalihkan pandangan

  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 808

    Keduanya saling menegang untuk beberapa saat.Akhirnya, Husein berkata dengan suara rendah, “Aku tidak akan menghentikanmu untuk mengirim sumsum tulang itu kembali ke Manado.”“Itu adalah pilihan yang terbaik.”Setelah mendengar Husein menyetujui, Sisi tidak menunda lebih lama lagi.Dia memberi perintah kepada dokter penanggung jawab yang menunggu di luar, “Persiapkan segala sesuatunya untuk pengiriman sumsum tulang kembali ke Manado.”Sisi bertanya kepada asistennya, “Apakah helikopter sudah siap?”Asisten mengangguk, “Sudah, sekarang sedang menunggu di rooftop. Begitu sumsum tulang dibawa naik, kami akan segera lepas landas. Kami akan memantau seluruh proses dengan pengawasan ketat, kali ini kami pastikan tidak ada masalah.”“Baguslah, terima kasih atas kerja keras kalian. Ingat untuk tetap berkomunikasi selama perjalanan.”Selama sumsum tulang belum sampai ke Manado, Sisi tidak bisa benar-benar merasa tenang.Pada saat ini, Sisi menerima telepon dari Zidan, dan terdengar suara berat

  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 807

    Husein melihat ekspresi waspada Sisi, “Bisakah kita bicara empat mata?”Sisi mengangguk, dan langsung meminta dokter yang bertanggung jawab serta pengawal untuk keluar.Bagaimanapun, ini adalah Surabaya. Jika sekarang dia langsung bertengkar dengan Husein, maka urusan selanjutnya akan menjadi sulit.Dia tidak ingin ada kesalahan pada saat genting seperti ini!Tak lama kemudian, hanya tersisa mereka berdua di ruangan, namun suasananya sangat tegang.Sisi langsung berkata kepada Husein, “Apa yang ingin kamu bicarakan?”Tadi, Husein bahkan menghentikan dokter untuk mengatur pengiriman sumsum tulang ke Manado. Apakah dia sekarang berubah pikiran?Husein berkata, “Dengan semua yang telah terjadi, menurutku lebih baik pengobatan terakhir dilakukan di Surabaya. Bagaimana menurutmu?”Sisi terkejut, ternyata tebakannya benar.Dia sudah menduga bahwa pria anjing ini akan membuat permintaan seperti itu.Sisi menjawab dengan tenang, “Aku tidak merasa begitu.”Husein mengerutkan kening, “Jika masal

  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 806

    Husein menatapnya dengan serius, tenggorokannya sedikit bergerak-gerak, “Bahkan jika Taufan adalah anakku, apakah kamu masih tidak peduli?”“Apa yang perlu dipedulikan? Lagipula kita sudah bercerai, entah dengan siapa pun kamu memiliki anak, itu tidak ada hubungannya denganku.”Sisi menjawab dengan nada yang sangat tenang dan tidak peduli.Melihat sikap dingin Sisi, Husein langsung menarik dasinya dengan kesal. Meskipun secara hukum memang benar, mendengar kata-kata itu membuatnya merasa sedikit tertekan.Kemudian, sepanjang perjalanan mereka tidak saling berbicara, dan kendaraan bergegas menuju rumah sakit dengan kecepatan tertinggi.Dalam perjalanan, Sisi sudah menyuruh orang untuk pergi ke rumah sakit menemukan perawat yang disebutkan oleh Vina, untuk mencegah perawat itu melarikan diri setelah mengetahui berita tersebut.Sisi dan Husein tiba di rumah sakit dan akhirnya bertemu dengan perawat tersebut.Pada saat ini, perawat itu sudah gemetar ketakutan. Dia baru saja ditangkap dan d

  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 805

    Vina tiba-tiba merasa sedikit gelisah karena dia tidak bisa memastikan apakah perawat itu benar-benar menyimpan sumsum tulangnya. Jika tidak, bukankah Sisi akan benar-benar melukai putranya?Bagaimanapun, putranya masih di tangan Sisi sekarang!Vina hanya bisa dengan cemas memohon kepada Husein, “Kak Husein, kamu sudah berjanji padaku bahwa kamu akan melindungi Taufan selama hidupmu. Kamu tidak bisa mengingkari janjimu.”Nada bicara Husein dingin, “Aku bahkan tidak bisa melindungi putriku, apalagi putra orang lain.”Vina melihat sikap tegas Husein, sehingga membuat hatinya hancur, “Bibi Handoyo, kamu sangat menyayangi Taufan!”Nyonya Handoyo terkejut dan berkata, “Nak, apakah maksudmu Taufan bukan anakmu? Apa yang terjadi?”Vina segera menyela, “Taufan adalah anak dari Keluarga Handoyo. Husein bilang dia ingin memperlakukan Taufan seperti anaknya sendiri! Apa bedanya dengan anak kandung?”Nyonya Handoyo benar-benar tercengang. Dia tidak pernah menyangka bahwa Taufan bukanlah putra Huse

  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 804

    “Jika ingin mendapatkan sumsum tulang itu, sangat sederhana! Minta Sisi berlutut di hadapanku dan meminta maaf, lalu membawa anak beban itu dan jangan pernah kembali ke Surabaya seumur hidupnya, maka aku akan memberikan sumsum tulangnya.”Sisi berbicara dingin, “Sepertinya kamu belum mengetahui akibatnya.”Dia melirik pengawal, kemudian mengambil ponselnya dan langsung terhubung ke panggilan video.Sisi memperlihatkan ponselnya ke Vina dan berkata, “Apakah kamu lihat siapa orang di dalam video ini?”Ada seorang anak laki-laki dengan tangan dan kaki diikat, serta mulutnya ditutup di dalam video tersebut.Anak laki-laki itu adalah Taufan.Ketika Vina melihat putranya diculik, dia langsung panik, “Dasar wanita jahat, apa yang kamu lakukan pada putraku?”“Aku tidak akan melakukan apa pun pada putramu. Berikan saja sumsum tulang itu, dan putramu akan aman.”Vina segera menatap Husein, “Kak Husein, kamu lihat dia memperlakukan Taufan seperti ini. Bagaimana jika Taufan terluka? Kamu berjanji

  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 803

    Situasinya menemui titik buntu.Husein menatapnya, “Aku akan menemukan sumsum tulang itu, aku janji.”“Jaminan apa yang kamu beri? Jika aku tidak bisa menemukan sumsum tulang itu hari ini, aku tidak akan melepaskan mereka berdua. Husein, jika kamu berani, langkahi mayatku!”Sisi berdiri di depannya, dengan dingin dan sombong.Husein tiba-tiba merasa putus asa. Dia melihat ibunya dan berkata, “Bu, Dela adalah putriku. Bagaimana mungkin kamu menyembunyikan sumsum tulang itu? Dia adalah cucu kandungmu!”Nyonya Handoyo terdiam sejenak, lalu berkata dengan ragu-ragu, “Nak, jangan katakan itu untuk menipuku. Bagaimana mungkin anak dari perempuan ini adalah cucuku?”Apakah perempuan ini benar-benar Sita?“Bu, dia adalah Sita. Saat dia pergi, dia sudah hamil, dan anak di dalam perutnya adalah anakku.”“Nak, kamu bilang dia Sita? Tapi bukankah sebelumnya kamu bilang bahwa mereka hanya mirip?”“Bu, aku tidak punya alasan untuk berbohong padamu tentang masalah ini. Dia memang Sita. Awalnya, aku h

  • Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki   Bab 802

    “Bukankah kamu bilang bahwa kamu putri Keluarga Syailendra? Kamu sangat mampu, jadi cari sendiri.”Sisi mencengkeram leher Vina dan berkata, “Aku hitung sampai tiga. Jika kamu tidak mengatakannya, maka wajahmu akan hancur. Biar aku lihat wajahmu. Haruskah aku merusak wajahmu?”Vina berkata dengan dingin, “Beraninya kamu!”Sisi berkata dengan tenang, “Tiga, dua ….”Pada detik terakhir, Nyonya Handoyo tidak tahan melihatnya, sehingga dia berteriak, “Aku tahu di mana sumsum tulangnya, jangan lukai dia lagi.”Sisi menatap Nyonya Handoyo dengan dingin, “Sangat bijaksana, selama kamu memberikan sumsum tulangnya, aku akan melepaskan kalian hari ini.”Hanya hari ini!Ketika Nyonya Handoyo hendak berbicara, gerombolan orang tiba-tiba masuk dari gerbang rumah.Husein berjalan maju dan langsung menuju ke ruang makan. Setelah melihat keadaan yang begitu menyedihkan di dalam, wajahnya sedikit berubah!Dia tidak menyangka Sita benar-benar mengambil tindakan.Vina menatapnya dengan penuh harapan, “Ka

DMCA.com Protection Status